Ikhtisar
Penulis mengklaim bahwa secara keseluruhan, aspek yang jarang dipertimbangkan dalam literatur penelitian ini berkontribusi dengan menunjukkan interaksi antara umat, agama, akuntansi dan akuntabilitas yang mampu menunjukkan bahwa akuntabilitas merupakan teknis serta praktik kesucian dan layanan. Sebagai penutup, Peneliti mendefinisikan temuan kerangka konsep akuntabilitas [spiritual] sebagai suatu usaha mendekatkan diri kepada Tuhan (suluk) melalui proses mempertanggungjelaskan secara lahir dan batin kegiatan organisasi/individu sebagai wakil Allah di muka bumi (khalifatul fil ardh) dan pelayanan Allah (abdullah) kepada jamaah, alam dan Allah SWT pada tingkat syariat, tarekat, hakekat dan makrifat melalui wujud murni al Haq (asmaul husna).
Buku ini layak dibaca oleh semua orang yang sedang dalam pencarian dimensi-dimensi sosial dan informal, yaitu kepercayaan, aspirasi, kesetiaan, dan hubungan patronase serta status sosial yang merupakan proksi dalam akuntabilitas sosial. Setidaknya buku ini bisa menjadi jembatan yang kokoh bagi pencarian konsep akuntansi dari sudut pandang spiritualis berikutnya.
Pendahuluan / Prolog
Akuntabilitas [Spiritual]: Suatu Perenungan
Pengajian sema’an Al-Qur’an Jantiko Mantab 1 dan Dzikrul Ghofilin2 merupakan salah satu kegiatan keagamaan. Awalnya kegiatan ini dilaksanakan di kota Kediri pada tahun 1986. Kegiatan ini kemudian berkembang di Jember, Tulungagung, Trenggalek, Blitar, Malang, Pasuruan, Nganjuk dan kota-kota di sekitar Jawa Timur, hingga pada saat ini pengajian ini sudah sampai ke seluruh kota di Indonesia. Keberhasilan perkembangan kegiatan pengajian ini merupakan kecerdasan dalam menerapkan strategi pengaturan tata kelola yang sangat baik. Pengaturan tata kelola yang baik merupakan wujud dari akuntabilitas yang terdapat pada pengajian tersebut.
Pengajian sema’an Al-Qur’an Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin selalu dihadiri oleh ribuan jamaah sehingga diperlukan penatatakelolaan yang baik supaya pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar. Tata kelola pengajian ini meliputi beberapa aspek seperti perijinan, lokasi pengajian, konsumsi, sarana prasarana, keuangan dan lainnya. Pengelolaan aspek-aspek yang baik tersebut bukti akuntabilitas.
Akuntabilitas merupakan bentuk mempertanggungjelaskan suatu kegiatan yang dikerjakan. Ibrahim (2015) mendefinisikan akuntabilitas sebagai proses dimana suatu organisasi mengakui dirinya secara terbuka untuk bertanggungjawab terhadap apa yang diyakininya, dilakukan dan tidak dilakukan dengan cara melibatkan semua pihak yang terkait secara aktif dengan memberikan respon terhadap pelajaran yang diperoleh.
Pertanyaan dasar yang berhubungan dengan kerangka akuntabilitas adalah siapa yang harus bertanggung jawab, kepada siapa, untuk apa, bagaimana, dan apa konsekuensinya (Acar, Guo, & Yang, 2012). Banyak peneliti menggunakan satu atau lebih pertanyaan dasar ini dalam studi akuntabilitas (Ebrahim, 2009; Kearns, 1994; Najam, 1996). Namun, dua pertanyaan dasar yang menarik perhatian yaitu akuntabilitas kepada siapa (misalnya, Ebrahim, 2003), akuntabilitas untuk apa (misalnya, Quarter, Mook, & Armstrong, 2009) atau keduanya dikombinasikan (misal, Acar, Guo, & Yang, 2012).
Pengajian sema’an Al-Qur’an Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin didirikan oleh Gus Miek. Ajaran-ajaran beliau yang terkenal adalah Suluk Jalan Terabas (pemikiran jalan pintas). Suluk Jalan Terabas dikembangkan Gus Miek sebagai alternatif pilihan untuk menyelesaikan permasalahan atau mencapai tujuan karena berbagai jalan yang sudah ada dan yang telah disepakati sebagai “jalan kebenaran” tidak lagi memadai untuk mencapai tujuan. Disamping itu, apabila menerapkan dan mengikuti berbagai sistem yang telah ditetapkan membutuhkan waktu panjang dan sulit dilaksanakan.
Penulis
Januar Eko Prasetio - Januar Eko Prasetio lahir di Pasuruan, 9 Januari 1972. Lulus dari Proam Sarjana Akuntansi STIE Malangkucewa, Malang, Progam Magister Akuntansi diperoleh di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dilanjutkan dengan penyelesaian Progam Doktor di Universita Brawijaya, Malang. Saat ini sebagai dosen setiap jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.
Editor
Nashrudin Latif - Bapak Nashrudin Latif merupakan dosen tetap di PGRI University of Adi Buana · Department of Management. Beliau lulusan S1 Universitas Brawijaya dan S2 Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
Daftar Isi
Sampul
Pengantar Penerbit
Daftar Isi
Bab I Akuntabilitas [Spiritual]: Suatu Perenungan
1.1. Latar Belakang Penelitian
1.2. Isu Penelitian
1.3. Motivasi Penelitian
1.4. Fokus dan Permasalahan Penelitian
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Kontribusi Penelitian
Bab II Pandangan Gus Miek: Suluk6 Jalan Terabas Sebagai Sebuah Metodologi Penelitian Spiritual
2.1. Pengantar
2.2. Paradigma Spiritualis
2.2.1. Pengantar Ilmu Paradigma Spiritualis
2.2.2. Spiritualitas merupakan Kemuliaan Tuhan
2.2.3. Keajaiban Hati
2.3. Ontologi Suluk Jalan Terabas
2.4. Epistemologi Suluk Jalan Terabas
2.5. Metode Penelitian
2.5.1. Jenis Penelitian
2.5.2. Metode Pengumpulan Data
2.5.3. Metode Analisis Data
2.6. Tahapan Penelitian
2.7. Penutup
Bab III Pokok-Pokok Kerangka Suluk Jalan Terabas
3.1. Pengantar
3.2. Kisah Perjuangan Hidup Gus Miek
3.3. Pandangan Gus Miek : Suluk Jalan Terabas
3.3.1. Persiapan diri menghadapi hidup, perjuangan dan ikhtiar menjadi orang “besar”
3.3.2. Dunia Santri atau Pencari Ilmu Agama
3.3.3. Membimbing Umat Manusia
3.3.4. Memerangi Kemaksiatan
3.3.5. Usaha untuk Mencukupi Kebutuhan Hidup
3.3.6. Pendirian Jam’iyah
3.3.7. Politik
3.4. Pokok-Pokok Kerangka Berpikir Jalan Tera-bas
3.4.1. Kemampuan Membaca Potensi Diri
3.4.1.1. Potensi Harta
3.4.1.2. Potensi Nasab atau Keturunan
3.4.1.3. Potensi Agama
3.4.1.4. Potensi Kepribadian
3.4.2. Mengerti Tujuan
3.4.2.1. Tujuan surga
3.4.2.2.Tujuan meraih kedudukan dan kebesaran
3.4.2.3.Ilmu pengetahuan
3.4.3. Kemampuan Membaca Potensi Subyek
3.4.3.1. Tuhan
3.4.3.2.Umat
3.4.3.3.Buku dan guru
3.4.4. Kemampuan Membaca Potensi Sarana
3.4.4.1. Ibadah
3.4.4.2.Dakwah
3.4.4.3.Mencari ilmu
3.4.5. Kesiapan dan Keberanian Mengambil Risiko
Bab IV Pengajian Sema’an Al-Qur’Anjantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin
4.1. Pengantar
4.2. Jamaah Mujahadah Lailiyah
4.3. Sejarah Dzikrul Ghofilin
4.4. Laku Dzikrul Ghofilin
4.5. Laku Sema’an Al-Qur’an Jantiko Mantab
4.6. Penutup
Bab V Kerangka Konsep Akuntabilitas [Spiritual] Pengajian Sema’an Al-Qur’- An Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin
5.1. Pengantar
5.2. Suluk Jalan Terabas: Perjalanan menuju Tuhan
5.3. Bentuk Kerangka Konsep Akuntabilitas [Spiritual] Pengajian Sema’an Al-Qur’an Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin
5.4. Semangat Religiusitas Agama sebagai Pembentuk Konsep Akuntabilitas Kesucian dan Akuntabilitas Layanan
5.5. Penutup
Bab VI Kerangka Konsep Akuntabilitas [Spiritual] Pada Tingkat Syariat: Manifestasi Perbuatan (Tajalli Al Afaal) Al Haq
6.1. Pengantar
6.2. Kerangka Konsep Akuntabilitas [Spiritual]pada Tingkat Syariat
6.3. Akuntabilitas Penentuan Tempat
6.4. Akuntabilitas Penyusunan Acara
6.5. Akuntabilitas Pengelolaan Perlengkapan
6.6. Akuntabilitas Penyediaan Konsumsi
6.7. Akuntabilitas Penyediaan Fasilitas Umum
6.8. Akuntabilitas Pelaporan Keuangan
6.9. Akuntabilitas Penunjukan Huffazh/Hafidz
6.10. Manifestasi Perbuatan (Tajalli al Afaal) al Haq
6.11. Penutup
Bab VII Kerangka Konsep Akuntabilitas [Spiritual] pada Tingkat Tarekat: Manifestasi Nama-Nama (Tajalli Al Asmaa’) Al Haq
7.1. Pengantar
7.2. Suluk Jalan Terabas: Mengarahkan Kehidupan Perilaku Manusia
7.3. Kerangka Konsep Akuntabilitas [Spiritual]pada Tingkat Tarekat
7.4. Akuntabilitas Mengucapkan Kalimat Syahadat
7.5. Akuntabilitas Mendirikan Shalat
7.6. Akuntabilitas Menjalankan Puasa
7.7. Akuntabilitas Menunaikan Zakat
7.8. Akuntabilitas Menyimak Sema’an Al-Qur’an
7.9. Akuntabilitas Pelaksanaan Zikir
7.10. Akuntabilitas Berdoa
7.11. Akuntabilitas Pelaksanaan Mauidah Hasanah
7.12. Manifestasi Nama-nama (Tajalli al Asmaa’) al Haq
7.13. Penutup
Bab VIII Kerangka Konsep Akuntabilitas [Spiritual] Pada Tingkat Hakikat: Manifestasi Sifat-Sifat (Tajalli As Shifah) Al Haq
8.1. Pengantar
8.2. Suluk Jalan Terabas: Pencapaian Kebenaran Hakiki
8.3. Kerangka Konsep Akuntabilitas [Spiritual]pada Tingkat Hakikat
8.4. Akuntabilitas Nilai Akhlak
8.5. Akuntabilitas Nilai Kehambaan
8.6. Akuntabilitas Nilai Kemanusiaan
8.7. Manifestasi Sifat-sifat (Tajalli as Shifah) al Haq
8.8. Penutup
Bab IX Kerangka Konsep Akuntabilitas [Spiritual] Pada Tingkat Makrifat: Manifestasi Inti (Dzat) (Tajalli Dzat) Al Haq
9.1. Pengantar
9.2. Suluk Jalan Terabas: Hati Penuh Cahaya Cinta
9.3. Kerangka Konsep Akuntabilitas [Spiritual]pada Tingkat Makrifat
9.4. Akuntabilitas Nilai-nilai Tauhid
9.5. Manifestasi Inti [Dzat] (Tajalli Dzat) Al Haq
9.6. Penutup
Bab X Penutup: Awal Bagi Pembuka Jalan Kesadaran
10. 1 Simpulan Penelitian
10. 2 Keterbatasan Penelitian
Daftar Pustaka
Lampiran Tata Cara Dzikrul Ghofilin