Tampilkan di aplikasi

Buku Bitread hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Beda Agama Hidup Rukun

1 Pembaca
Rp 68.000 50%
Rp 34.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 102.000 13%
Rp 29.467 /orang
Rp 88.400

5 Pembaca
Rp 170.000 20%
Rp 27.200 /orang
Rp 136.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Buku ini terinspirasi oleh sebuah kondisi kerukunan antar-umat beda agama di Pesantren Bali Bina Insani Yayasan La Royba (BBI-YLR) Tabanan Bali. Guru Muslim dan Hindu saling membangun kerukunan dalam memberikan ilmunya kepada para santri. Paradigma Pesantren BBI-YLR dalam merekrut guru-guru beragama Hindu didasari oleh sikap toleran. Konstruksi kerukunan antar-umat beda agama di Pesantren BBI-YLR merupakan praktik terbaik (best practice) yang dapat direplikasi oleh banyak pihak di banyak tempat. Lebih dalam tentang konstruksi kerukunan ini dapat dipahami melalui buku Beda Agama Hidup Rukun yang merupakan hasil penelitian lapangan bersifat kualitatif di sebuah tempat yang memang memberikan contoh terbaik bagi kerukunan umat.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Dr. Muhammad Fahmi, M.Hum / Dr. M. Fadli Havera, M.M. / Dr. Lia Istifhama, M.E.I.

Penerbit: Bitread
ISBN: 9786232245136
Terbit: Oktober 2020 , 147 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Buku ini terinspirasi oleh sebuah kondisi kerukunan antar-umat beda agama di Pesantren Bali Bina Insani Yayasan La Royba (BBI-YLR) Tabanan Bali. Guru Muslim dan Hindu saling membangun kerukunan dalam memberikan ilmunya kepada para santri. Paradigma Pesantren BBI-YLR dalam merekrut guru-guru beragama Hindu didasari oleh sikap toleran. Konstruksi kerukunan antar-umat beda agama di Pesantren BBI-YLR merupakan praktik terbaik (best practice) yang dapat direplikasi oleh banyak pihak di banyak tempat. Lebih dalam tentang konstruksi kerukunan ini dapat dipahami melalui buku Beda Agama Hidup Rukun yang merupakan hasil penelitian lapangan bersifat kualitatif di sebuah tempat yang memang memberikan contoh terbaik bagi kerukunan umat.

Pendahuluan / Prolog

Indonesia dan Keberagamannya
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk (plural/beragam). Tidak seorang pun dapat mengingkari kemajemukan atau keberagaman tersebut. Bangsa ini terdiri dari berbagai ragam suku, agama, bahasa, ras, etnis dan budaya. Hal ini merupakan sebuah kekayaan yang patut menjadi kebanggaan besar bagi rakyat Indonesia.

Suku yang berada di Indonesia sangat bermacam-macam, seperti: suku Jawa, Melayu, Madura, dan berbagai suku-suku kecil lainnya seperti di Lombok, Bali, Dayak dan yang lain. Dari berbagai suku yang ada, saling memiliki bahasa, adat, dan tradisi yang beragam pula. Dalam konteks masyarakat yang beragam, pergesekan antar agama dengan berbagai dimensi kepentingan sosial-kemasyarakatan, tatanan ekonomi, struktur kekuasaan dan ideologi sosial-politik yang cenderung hegemonik seringkali menjadi persoalan yang cukup kompleks dan problematis. Pada perkembangannya, fenomena agama yang menjelma dalam konteks masyarakat yang memiliki tingkat heterogenitas dan pluralitas yang tinggi, amat potensial memunculkan konflik.

Lahirnya konflik, selain dipicu oleh adanya perbedaan keyakinan dan keragaman pemahaman terhadap doktrin-normatif (terutama kitab suci), juga muncul ketika agama telah terkait sedemikian erat dengan kepentingan ekonomi dan politik para pemeluknya yang tidak saja dapat melahirkan konflik internal di dalam suatu kelompok keagamaan. Lebih dari itu, efek yang lebih besar dan sangat mengkhawatirkan adalah munculnya konflik lintas agama dan lintas budaya yang seringkali berkaitkelindan dengan persoalan sosial, politik, ekonomi, ras, gender, dan lain sebagainya.

Penulis

Dr. Muhammad Fahmi, M.Hum - Seorang dosen di beberapa perguruan tinggi ini merupakan penulis yang cukup produktif. Kegiatannya tidak hanya mengajar, tetapi menulis dan melakukan pengabdian kepada masyarakat, baik melalui lembaga kampus maupun lembaga-lembaga sosial di mana ia terlibat di dalamnya.

Dosen alumni Pondok Pesantren Ihyaul Ulum Gresik ini merupakan alumni Magister Pendidikan Dasar Universitas Negeri Yogyakarta dan Magister Humaniora Ilmu Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Pendidikan strata satunya diselesaikan di Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, sementara pendidikan dasar dan menengahnya diselesaikan dari Pesantren Ihyaul Ulum Dukun Gresik. Saat ini juga sudah berhasil menyelesaikan S-3 (Doktoral) di UIN Sunan Ampel.
Dr. M. Fadli Havera, M.M. - Berprofesi sebagai tenaga akademik di UINSA Surabaya, Dpk STAI Taruna Surabaya. Ia menyelesaikan studi S1 di Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Selanjutnya ia mengambil program magister di Manajemen Universitas Merdeka Malang dan terakhir ia meraih gelar doktornya di Manajemen STIESIA Surabaya. Penghargaan yang pernah ia dapatkan yaitu peringkat satu tingkat Indonesia Timur sebagai motivator dan pekerja sosial masyarakat.
Dr. Lia Istifhama, M.E.I. - Pprofesinya sebagai dosen di STAI Taruna Surabaya dan Ketua III STAI Taruna Surabaya, ia juga aktif menulis. Karya tulisnya sudah banyak diterbitkan dalam bentuk jurnal maupun buku. Masih di bidang yang sama yaitu pendidikan, ia seringkali diundang untuk menjadi trainer dan narasumber di beberapa acara. Penulis yang berkecimpung di beberapa organisasi di bawah naungan Nahdlatul Ulama ini menyelesaikan studi sarjananya dengan double degree di Universitas Airlangga Surabaya dan IAIN Sunan Ampel Surabaya. Ia melanjutkan program magisternya di IAIN Sunan Ampel Surabaya dan program doktoralnya di UIN Sunan Ampel Surabaya.

Daftar Isi

Cover Depan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I: Indonesia dan Keberagamannya
Bab II: Kerukunan Umat Beragama
     Kerukunan Umat Beragama
          1. Pluralisme
          2. Multikulturalisme dan Pendidikan Multikultural
          3. Konsep Bhineka Tunggal Ika
          4. Konsep Toleransi
          5. Kerukunan Antar Umat Beragama
     Deskripsi tentang Pesantren
          1. Pengertian Pesantren
          2. Historisitas Pesantren
          3. Model-model Pesantren
          4. Pesantren sebagai Subkultur
          5. Peran Pesantren di Masyarakat
     Kerukunan Umat Beragama di Pesantren
Bab III: Beda Agama Hidup Rukun di Pesantren
     A. Profil Pesantren Yayasan La Rayba
     B. Paradigma Pengelolaan Pesantren Yayasan La Rayba
     C. Pengelolaan Pesantren Yayasan La Rayba
     D. Respon Masyarakat terhadap Pesantren Yayasan La Rayba
Bab IV: Penutup
     A. Kesimpulan
          Beberapa kesimpulan yang dapat dihasilkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
     B. Saran-saran
Daftar Pustaka
Profil Penulis
Tentang Bitread
Cover Belakang