Tampilkan di aplikasi

Buku Bitread hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Out of Logical Thinking

Cara Mukmin Mencintai Rencana-Nya

1 Pembaca
Rp 52.000 50%
Rp 26.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 78.000 13%
Rp 22.533 /orang
Rp 67.600

5 Pembaca
Rp 130.000 20%
Rp 20.800 /orang
Rp 104.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

"Buku ini kembali mengingatkan kita, betapa kebiasaan suka menunda-nunda itu adalah awal dari kegagalan. Sebaliknya, bergegas untuk memantaskan diri dan take action itu adalah awal dari sebuah kesuksesan. Inspiratif!" (Dwi Suwiknyo, penulis buku laris 'Ubah Lelah Jadi Lillah')

“Buku ini memberikan penegasan, arahan dan juga pesan-pesan moral yang dapat mendobrak permasalahan utama antara orang dengan mimpinya, antara pribadi dengan cita-cita besarnya.” (Derin Nur’aini, mahasiswi ITB)

"Buku ini sangat inspiratif sekali, setiap kata yang ditulis penuh makna dan hikmah pengalaman hidup yang tak biasa. Rugi kalau gak dibaca!" (Bisma Darma Kurnia, ketua BEM STIT At-Taqwa Gegerkalong Bandung)

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Dindin Awaludin

Penerbit: Bitread
ISBN: 9786026416827
Terbit: Oktober 2018 , 113 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

"Buku ini kembali mengingatkan kita, betapa kebiasaan suka menunda-nunda itu adalah awal dari kegagalan. Sebaliknya, bergegas untuk memantaskan diri dan take action itu adalah awal dari sebuah kesuksesan. Inspiratif!" (Dwi Suwiknyo, penulis buku laris 'Ubah Lelah Jadi Lillah')

“Buku ini memberikan penegasan, arahan dan juga pesan-pesan moral yang dapat mendobrak permasalahan utama antara orang dengan mimpinya, antara pribadi dengan cita-cita besarnya.” (Derin Nur’aini, mahasiswi ITB)

"Buku ini sangat inspiratif sekali, setiap kata yang ditulis penuh makna dan hikmah pengalaman hidup yang tak biasa. Rugi kalau gak dibaca!" (Bisma Darma Kurnia, ketua BEM STIT At-Taqwa Gegerkalong Bandung)

Pendahuluan / Prolog

Pelantikan di Surga
Bermimpi bahagia di dunia tentu tak masalah. Bahkan amat dianjurkan agar kita bahagia menjalani hidup. Karena kita akan tahu ada masa depan yang indah. Namun, tak selamanya mimpi di dunia bisa membuat kita bahagia. Ada hal lain yang mestinya kita prioritaskan. Iya. Tak lain dan tak bukan ialah bagaimana caranya agar mimpi kita bertujuan akhirat. Bagaimana agar kita bahagia di akhirat. Bermimpi untuk dunia saja bisa membuat kita semangat, apalagi jika bermimpi bahagia di akhirat? Jelas lebih membahagiakan dan semakin bersemangat meraihnya.

Maka, bayangkan diri kita sedang berbaris di hari perhitungan, menunggu pembagian rapor amal saleh kita. Apakah kita terima dari arah kanan atau arah belakang? Tentu betapa bahagianya bila kita menerima rapor amal dari arah kanan. Pertanda hidup kita penuh dengan amal baik. Pertanda kita termasuk orang-orang yang Allah ridai. Bahagia sekali, bukan? ”Adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah.” (Al-Insyiqaq: 7-8)

Takkan tergambarkan bagaimana rasanya menerima rapor amal kita. Allah terima amal baik kita dan semoga Allah ampuni amal buruk kita sehingga kita mendapatkan pemeriksaan yang mudah dengan sedikit pertanyaan atau tidak ditanya sama sekali. Inilah impian tertinggi seorang muslim. Mendapat hadiah rapor amal kehidupan dari arah kanan. Tekadkan dalam diri bahwa inilah impian tertinggi dari setiap impian yang kita inginkan. Karena percuma saja sukses di dunia, tetapi tak sukses di akhirat. Dunia hanya sementara, sedangkan akhirat selamanya.

Gambaran masa depan di akhirat menurut saya lebih membahagiakan. Membuat kita bersemangat menjalani hidup. Membuat kita berpikir bahwa impian dunia hanyalah perantara agar kita sampai di akhirat dengan wajah tersenyum dan hati bahagia.

“Dan dia akan kembali kepada keluarganya (yang sama-sama beriman) dengan gembira.” (Al-Insyiqaq: 9) Dia yang mendapat rapor amal dari arah kanan, maka Allah memberikan pahala yang berlipat ganda dan dikumpulkannya bersama keluarga. Dia sangat gembira jika bertemu dengan keluarganya di surga. Maka perkumpulan di mana lagi yang akan lebih bermakna? Di tempat wisata terindah atau di tempat abadi nan indah, yakni janah?

Daftar Isi

Sampul
Kata Pengantar
Daftar isi
Pelantikan di Surga
Bagian 1: Segera Bermimpi
     Luruskan Niat
     Pasrahkan Diri
     Jangan Takut!
     Jalani Saja!
     Pasti Sampai
Bagian 2: Segera Beraksi
     Banyak Diam
     Jangan Malu!
     Hadapi Ketakutan
     Sabar, Jangan Berhenti!
     Satu Menit Lagi
     Pegang Tali Allah
Bagian 3: Segera Bertakwa
     Beda Kepala
     Terima, Lalu Nikmati
     Jangan Minder!
     Jangan Sombong!
     Semua Sama
     Tujuan Hakiki
Bagian 4: Segera Bersaudara
     Jaga Diri
     Berbakti kepada Orang Tua
     Hormati Guru
     Peduli Tetangga
     Manjakan Anak Kecil
     Miliki Sahabat
Bagian 5: Segera Berkemas
     Kendalikan Diri
     Berikan yang Terbaik
     Tobat Sejati
     Mari Tingkatkan Ibadah
     Salat Berjemaah
     Mendapat Naungan di Akhirat
     Lebih Baik Dua Puluh Tujuh, ‘kan?
     Langkah Kaki yang Berharga
     Membiasakan Salat Berjemaah
     Tilawah Alquran
          Mendapat Kebaikan yang Berlipat
          Memperoleh Syafaat di Hari Kiamat
          Menjadi Manusia Terbaik
          Tilawah Alquran Mengalir Tak Kenal Waktu
     Salat Tahajud
          Doa yang Tak Pernah Ditolak
          Menghapus Kesalahan dan Mencegah Dosa
          Mendapat Tempat Terpuji
          Mudahnya Bangun di Sepertiga Akhir Malam
     Duha
          Sedekah yang Tak Tergantikan
          Termasuk Orang yang Taat
          Allah Ta’ala Mencukupkan Kebutuhan Hidupnya
     Salat Rawatib
          Mendapat Hadiah ‘Rumah’ dari-Nya
          Menjauhkan Diri dari Api Neraka
          Dunia dan Seisinya pun Kalah
     Sedekah
          Pengundang Rezeki
          Penghapus Dosa
          Bukti Syukur Kepada-Nya
          Lebih Baik Tangan di Atas
     Puasa Senin Kamis
          Allah yang Langsung Membalas
     Beramal pada Waktu Utama
          Membuat Kita Lebih Berempati
     Silaturahmi
          Melapangkan Rezeki
          Tanda Orang Beriman
          Melahirkan Kasih Sayang
          Jadikan Silaturahmisebagai Rekreasi Pribadi
     Zikir
          Penangkal Setan
          Diingat Allah
          Zikir adalah Kebiasaan
     Doa
     Ingat Pemutus Kelezatan
Tentang Penulis
Tentang Bitread