Tampilkan di aplikasi

Buku Garudhawaca hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Rembulan di Martapura

The Moon in Martapura

1 Pembaca
Rp 125.000 60%
Rp 50.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 150.000 13%
Rp 43.333 /orang
Rp 130.000

5 Pembaca
Rp 250.000 20%
Rp 40.000 /orang
Rp 200.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Kumpulan cerpen karya Yose S. Beal. Disajikan dalam dwi bahasa Indonesia – Inggris. Buku ini memuat 6 cerpen termasuk cerpen utamanya berjudul “Rembulan di Martapura” / “The Moon in Martapura”. Kumpulan ini disajikan dalam dwi bahasa (Indonesia - Inggris) dan dilengkapi dengan resensi pendek untuk masing-masing cerpen yang tersaji. Romansa adalah satu hal yang cukup kental dalam kumpulan ini, sebagaimana judulnya yang terasa romantis, "Rembulan di Martapura". Pembaca akan disuguhi kisah yang lembut, namun tetap hangat dan menarik.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Yose S. Beal

Penerbit: Garudhawaca
ISBN: 9786236521670
Terbit: Mei 2021 , 202 Halaman

BUKU SERUPA













Ikhtisar

Kumpulan cerpen karya Yose S. Beal. Disajikan dalam dwi bahasa Indonesia – Inggris. Buku ini memuat 6 cerpen termasuk cerpen utamanya berjudul “Rembulan di Martapura” / “The Moon in Martapura”. Kumpulan ini disajikan dalam dwi bahasa (Indonesia - Inggris) dan dilengkapi dengan resensi pendek untuk masing-masing cerpen yang tersaji. Romansa adalah satu hal yang cukup kental dalam kumpulan ini, sebagaimana judulnya yang terasa romantis, "Rembulan di Martapura". Pembaca akan disuguhi kisah yang lembut, namun tetap hangat dan menarik.

Pendahuluan / Prolog

Pengantar oleh Hudan Nur
Lewat kumpulan cerita pendek ini, Yose S. Beal merambah tema antar satu dengan yang lain, menyusupi penguatan informatif dari pelbagai soal. Agaknya science fiction juga mendapat tempat untuk didedah, dan ini sangat melegakan. Kandungan makanan dari sumber tertentu mendapat perhatian khusus, bagaimana seseorang bisa bertahan hidup dari bayang-bayang yang menghantuinya selama ini. Kesangsian atas unsur penyedap makanan yang bisa membuat nyawa melayang diakomodir oleh hipotesa berbagai sumber.

Enam cerita pendek yang takzim dengan bumbu beraroma masa lalu ini menghadirkan bahasa yang lugas, apa yang sebenarnya ingin dituju oleh penulisnya dengan hanya menghadirkan enam judul adalah sinyal prerogatif di luar kebiasaan kumpulan cerpen pada jamaknya. Batas yang menjadi pengetahuan lazim hanyalah ketidaktahuan, di luar konteks benar dan tidak yang akan memulangkan semuanya sebagai anggapan.

Membaca cerita pendek idealnya adalah mengidentifikasi penulisnya secara tak sengaja. Pada pendekatan ekspresif sebuah teks yang mengkaji korelasi antara karya dengan pengarangnya lewat dunia yang dilakoninya agaknya lebih menitikberatkan pada kehidupan privat penulis itu sendiri. Tentu dalam koridor biografis yang meliputi; pemikiran, bahan bacaan, aktivitas sosial, hal-hal yang berhubungan dengan sang kreator. Maka enam kompilasi cerita pendek di sini, cukup mewakili siapa Yose S. Beal tanpa menafikan aktivitas lain yang telah lama dilaluinya selama lebih dari setengah abad.


Penulis

Yose S. Beal - Yose S. Beal, Penulis yang Pelari - Pelari yang Penulis. Kegiatan literasi sastra: Pembacaan puisi di pada hari puisi Indonesia di Taman Ismail Marzuki Jakarta (2018). Pembaca puisi di Akademi Bangku Panjang-Mingguraya, Banjarbaru, Kalimantan Selatan (2019). Pembaca Puisi Jalanan Jakarta, Surabaya, Valencia-Spanyol, Hilversum-Belanda, Praha-Ceko, Beijing-China, Shanghai-China, Singapore, Jenewa-Swiss, Macau, Hongkong (2007-2019) . Penulis Cerpen : Kerabat(2001). Affogato Merah (2009). Dei Sahabat Pena (2009). Rumah Pohon (2017) dll. Penulis Novel CANDI BRAHU (2018), Buku Syair “Cinta Jangan Selesai (2020). Antologi Puisi “Payung Negeri” (2020), Antologi Puisi Penyair Malang Raya “SAJAK DWIWANGGA DUNIA TAK LAGI DINGIN” (2020). Puisinya yang berjudul Perempuan Meratus di Tanah Mentaos dimuat dalam buku Banjarbaru Rain Antologi Puisi (2020), REMBULAN DI MARTAPURA (2021). Pelari di beberapa acara Race Run di beberapa kota di Indonesia maupun Luar Negeri. Mendapat penghargaan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Kota Malang sebagai Pelaku Seni Budaya bidang Sastra tahun 2020. Aktif di Dewan Kesenian Malang bidang sastra.

Daftar Isi

Verso
Mencari Menali Menemu - Pengantar Hudan Nur
Daftar Isi
Tamuku
Rembulan di Martapura
Affogato Merah
Dei Sahabat Pena
Bagaimana Jika Buta
Malam di Toeloengredjo, Pare (Kisah Tati Sri Lastuti, April 1965)
Biografi