Tampilkan di aplikasi

Buku Garudhawaca hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Kumpulan Tulisan dan Pemikiran Hoesin Bafagieh

Tokoh PAI dan Nasionalis Keturunan Arab

1 Pembaca
Rp 115.000 57%
Rp 49.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 147.000 13%
Rp 42.467 /orang
Rp 127.400

5 Pembaca
Rp 245.000 20%
Rp 39.200 /orang
Rp 196.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Hoesin Bafagieh, adalah tokoh nasionalis Indonesia dari kalangan keturunan Arab. Ia disebut sangat radikal di jamannya bahkan oleh orang-orang Arab sendiri. Namun, keradikalannya justru karena ia sangat Indonesia. Di tengah politik segregasi versi Belanda dan Jepang, yang memisahkan kelas masyarakat pribumi dengan kaum imigran termasuk Tionghoa dan Arab, Hoesin Bafagieh lantang berbicara memekakkan telinga dan hati warga keturunan Arab. Melalui tulisan ia mencambuk mereka semua untuk meyakini satu hal: hidup di bumi Indonesia haruslah bertumpah darah Indonesia. Tak hanya soal nasionalisme dan mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia, Hoesin Bafagieh juga keras mengkritik perilaku buruk para borjuis keturunan Arab, dan melecut perjuangan persamaan hak-hak perempuan di kalangan muslim keturunan Arab. Bahkan Hoesin yang juga salah satu tokoh penting berdirinya Partai Arab Indonesia pimpinan AR Baswedan ini, berani menerbitkan buku yang mempertanyakan hukum wajibnya kerudung bagi muslimah. Hoesin Bafagieh adalah pena tajam yang mengguncang masyarakat Indonesia keturunan Arab. Buku ini, menyortir tulisan-tulisan tajam HB yang pernah dimuat di majalah INSAF (1937-1941) dan ALIRAN BAROE (1938-1941) dan juga tulisan dari buku perihal “Kekudung” terbitan 1941.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Nabiel A. Karim Hayaze'

Penerbit: Garudhawaca
ISBN: 9786234220308
Terbit: Juli 2022 , 433 Halaman

BUKU SERUPA













Ikhtisar

Hoesin Bafagieh, adalah tokoh nasionalis Indonesia dari kalangan keturunan Arab. Ia disebut sangat radikal di jamannya bahkan oleh orang-orang Arab sendiri. Namun, keradikalannya justru karena ia sangat Indonesia. Di tengah politik segregasi versi Belanda dan Jepang, yang memisahkan kelas masyarakat pribumi dengan kaum imigran termasuk Tionghoa dan Arab, Hoesin Bafagieh lantang berbicara memekakkan telinga dan hati warga keturunan Arab. Melalui tulisan ia mencambuk mereka semua untuk meyakini satu hal: hidup di bumi Indonesia haruslah bertumpah darah Indonesia. Tak hanya soal nasionalisme dan mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia, Hoesin Bafagieh juga keras mengkritik perilaku buruk para borjuis keturunan Arab, dan melecut perjuangan persamaan hak-hak perempuan di kalangan muslim keturunan Arab. Bahkan Hoesin yang juga salah satu tokoh penting berdirinya Partai Arab Indonesia pimpinan AR Baswedan ini, berani menerbitkan buku yang mempertanyakan hukum wajibnya kerudung bagi muslimah. Hoesin Bafagieh adalah pena tajam yang mengguncang masyarakat Indonesia keturunan Arab. Buku ini, menyortir tulisan-tulisan tajam HB yang pernah dimuat di majalah INSAF (1937-1941) dan ALIRAN BAROE (1938-1941) dan juga tulisan dari buku perihal “Kekudung” terbitan 1941.

Pendahuluan / Prolog

Pengantar Penyusun
Hoesin Bafagieh, adalah tokoh nasionalis Indonesia dari kalangan keturunan Arab. Ia disebut sangat radikal di jamannya bahkan oleh orang-orang Arab sendiri. Namun, keradikalannya justru karena ia sangat Indonesia. Di tengah politik segregasi versi Belanda dan Jepang, yang memisahkan kelas masyarakat pribumi dengan kaum imigran termasuk Tionghoa dan Arab, Hoesin Bafagieh lantang berbicara memekakkan telinga dan hati warga keturunan Arab. Melalui tulisan ia mencambuk mereka semua untuk meyakini satu hal: hidup di bumi Indonesia haruslah bertumpah darah Indonesia. Tak hanya soal nasionalisme dan mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia, Hoesin Bafagieh juga keras mengkritik perilaku buruk para borjuis keturunan Arab, dan melecut perjuangan persamaan hak-hak perempuan di kalangan muslim keturunan Arab. Bahkan Hoesin yang juga salah satu tokoh penting berdirinya Partai Arab Indonesia pimpinan AR Baswedan ini, berani menerbitkan buku yang mempertanyakan hukum wajibnya kerudung bagi muslimah. Hoesin Bafagieh adalah pena tajam yang mengguncang masyarakat Indonesia keturunan Arab. Buku ini, menyortir tulisan-tulisan tajam HB yang pernah dimuat di majalah INSAF (1937-1941) dan ALIRAN BAROE (1938-1941) dan juga tulisan dari buku perihal “Kekudung” terbitan 1941.

Penulis

Nabiel A. Karim Hayaze' - Nabiel A. Karim Hayaze’, peminat dan pemerhati sejarah Islam & Keturunan Arab di Indonesia. Lahir di Solo, menyelesaikan Gelar Sarjana S1 Jurusan FISIP Komunikasi Universitas Diponegoro Semarang dan alumni dari Humphrey Fellowship dari University of Washington Seattle WA USA bidang Public Policy (2007). Saat ini aktif sebagai Direktur Yayasan Menara Center for Study and Research for Arab Descents in Indonesia dan mengelola Kantor Penerjemah Resmi Tersumpah Arab-Indonesia-Arab di Jakarta. Beberapa bukunya yang sudah terbit antara lain : Suara Sang Perintis : Ar Baswedan, Kumpulan Tulisan dan Pemikiran Hosein Bafagieh, Korban Adat dan Berdendang untuk Bangsa

Daftar Isi

Judul
Verso
Daftar Isi
Pengantar
     Pengantar Penyusun
     Kerasnya Pena Hoesin Bafagieh | Huub de Jonge
     Belajar Menjadi Indonesia | Zeffry Alkatiri
     Hoesin Bafagieh: Membongkar Tradisi, Mengejar Masa Depan | Hasan Bahanan
     Hoesin Bafagieh, Penyalak Galak Kemanusiaan
Hoesin Bafagieh : PAI, Aliran Baroe dan Perjuangannya
Seputar PAI
Emansipasi Wanita
Kritik Sosial
Tokoh Bangsa
Agama
PAI dan AGAMA
Di Mata Sahabatnya
Soal Kekudung
Tonil dan Cerita Pendek
Foto
Penyusun