Tampilkan di aplikasi

Kisah Suku Laut Mendekap Hidayah

Majalah Hidayatullah - Edisi 01/XXXV
27 April 2023

Majalah Hidayatullah - Edisi 01/XXXV

Rubrik Perjalanan edisi Mei 2023 / Foto : FOTO : Redaksi Suara Hidayatullah

Hidayatullah
Tidak jauh dari gemerlap Kota Batam, terdapat pemukiman kecil di pesisir, penghuninya manusia perahu Suku Laut yang telah memeluk agama Islam dan memilih tinggal di daratan. Koresponden Suara Hidayatullah, Mujahid M Salbu menceritakan pengalamannya di sana.

Di tepi sungai, lima gubuk berderet, dihuni oleh lima rumah tangga. Di sudut lain terdapat tungku atau dapur arang berukuran besar, tingginya mencapai lima meter dengan luas lebih dari dua puluh meter persegi. Sebagian warga bekerja sebagai buruh di dapur pembakaran arang itu.

Komunitas Suku Laut yang berada dekat dengan Kawasan Barelang ini merupakan secebis kisah tentang manusia perahu yang populasinya semakin berkurang. Sebagaimana masyarakat tradisional pesisir, mata pencaharian warga Suku Laut ini selain menangkap ikan dan hasil laut lainnya, juga bekerja sebagai buruh di pembakaran arang. Upahnya tidak menentu; Rp 20.000 atau di bawahnya. Padahal kayu arang olahan ini diekspor ke Singapura.

Banyak pemukiman Suku Laut atau biasa disebut “orang laut” yang telah dibangun pemerintah, seperti di Kabupaten Lingga, Kabupaten Bintan, termasuk di Kota Batam.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

INTERAKTIF
Selengkapnya
DARI EDISI INI