Tampilkan di aplikasi

Buku Irfani hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Pendidikan Gerbang Kemajuan Bangsa

Esai-Esai Reflektif dan Menggugah

1 Pembaca
Rp 50.000 50%
Rp 25.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 75.000 13%
Rp 21.667 /orang
Rp 65.000

5 Pembaca
Rp 125.000 20%
Rp 20.000 /orang
Rp 100.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Isu pendidikan memang selalu menarik untuk menjadi bahan perbincangan. Terlebih, soal bagaimana mencari konsep pendidikan yang ideal dan tepat untuk kondisi-kondisi tertentu, yang pasti berbeda di satu tempat dengan tempat lainnya. Juga sejumlah problem lainnya. Dengan begitu, melihat bagaimana pendidikan di mata para praktisi pendidikan menjadi salah satu upaya membaca realitas itu. Ya, para praktisi pendidikan juga memiliki keresahan dengan kondisi pendi-dikan di negeri ini. Itulah yang coba digambarkan melalui sejumlah esai populer dalam buku ini.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Ifal Subakti / Dwi Prasetia Ningrum, S.Pd. / Yovita Ria Fitri, S.Pd. / Aditya Sulaksono / Rafa Basyirah / Muhammad Dahlan, S.Pd., M.Pd. / Afthonul Afif, S.Pd. / Ida Wirnaningsih / Erna Lufiana / Diana Rahmawati / Cindra Andriani, S.Pd. / Aulia Afifatur Rasyidah, S.Pd. / Sutisna, S.Sos., M.Pd. / Anton Adhy Pujianto, M.Pd.
Editor: Ahmad Soleh

Penerbit: Irfani
QRSBN: 624380145094
Terbit: Mei 2023 , 108 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Isu pendidikan memang selalu menarik untuk menjadi bahan perbincangan. Terlebih, soal bagaimana mencari konsep pendidikan yang ideal dan tepat untuk kondisi-kondisi tertentu, yang pasti berbeda di satu tempat dengan tempat lainnya. Juga sejumlah problem lainnya. Dengan begitu, melihat bagaimana pendidikan di mata para praktisi pendidikan menjadi salah satu upaya membaca realitas itu. Ya, para praktisi pendidikan juga memiliki keresahan dengan kondisi pendi-dikan di negeri ini. Itulah yang coba digambarkan melalui sejumlah esai populer dalam buku ini.

Pendahuluan / Prolog

Prolog
D alam catatan jujur mengenai kondisi pendidikan di Indonesia, seorang guru banga, Buya Ahmad Syafii Maarif, mengatakan, “Pendidikan yang benar adalah pendidikan yang mampu melahirkan manusia yang cerdas dan bertanggung jawab!” (2018: 171). Ya, ungkapan ini merupakan penegasan yang di dalamnya juga terdapat ungkapan rasa kecewa terhadap kondisi pendidikan kita yang tidak mampu bersinambung dengan pembangunan moralitas bangsa.

Bahwa upaya-upaya telah dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini Kemendikbud, melalui berbagai programnya tak bisa kita sangkali. Namun, Buya Syafii memandang, program yang dilakukan pemerintah tidak dijalani dengan kesungguhan, sehingga hasilnya pun tak cukup memberikan dampak. “Kesungguhan inilah barangkali yang dirasakan lemah. Mental proyek telah merusak iklim pendidikan kita.” (2018: 171).

Apa yang diungkapkan Sang Muazin Bangsa dalam esai bertajuk Pendidikan dan Jati Diri Bangsa tersebut sebetulnya ditujukan untuk menggambarkan sekaligus memberikan kritik atas kondisi pendidikan di era 1990-an—sebagaimana titimangsa pada saat tulisan tersebut dipublikasikan. Namun, menurut hemat penulis, apa yang diungkapkan Buya Syafii tersebut bisa jadi masih relevan dengan kondisi kita saat ini. Sehingga, dengan begitu, kita dapat memiliki sejumlah bahan dan referensi untuk mempertim-bangkan seberapa jauh lompatan yang telah dilakukan para stakeholder pendidikan kita hingga detik ini.

Penulis

Ifal Subakti - Lahir di Depok, 27 Juni 1996. Saya menempuh pendidikan di SD Muham-madiyah 2 Depok, SMPN 14 Depok, SMK Setia Negara Depok. Lulus dengan Sarjana Pendidikan S1 Uhamka dan sedang melanjutkan Study S2 di Uhamka. Saya mengajar di SDN Mampang 2 Kota Depok. Aktif dalam Organisasi Cabang Pemuda Muhammad-iyah Sawangan, Tim Pendamping Literasi Daerah Kota Depok dan pernah aktif di Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan Gerakan Peduli Taruna Bakti. Ia juga terpilih menjadi Guru Motivator Literasi Nasional.
Dwi Prasetia Ningrum, S.Pd. - Lahir di Banjarnegara, 27 April 1991. Ia menyele-saikan studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Negeri Semarang dan Pendidikan Profesi Guru di Universitas Negeri Surabaya. Saat ini, menjalani studi Pro-gram Pacasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Indraprasta PGRI. Tahun 2017 menjadi guru Sekolah Indonesia Luar Negeri kemudian tahun 2019 menjadi PNS di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Yovita Ria Fitri, S.Pd. - Lahir di Semarang, 1 Desember 1970. Ia telah mengajar di sebuah sekolah swasta di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, selama 20 tahun. Penulis lebih suka menghabiskan waktu luangnya dengan memasak untuk keluarga, sambil mendegarkan cerita bernuansa horor di Youtube.
Aditya Sulaksono - Keseha-riannya bekerja sebagai konselor bagi Penyandang Disabilitas Mental di Sukabumi Jawa Barat. Selain itu pernah terlibat di berbagai situasi kebencanaan di beberapa wilayah di Indonesia. Karya yang sedang dibuat, Buku Quotes Sabar Gak Ada Batasnya, antologi Kilauan Emas catatan guru-guru, antologi Aku Si Mawar.
Rafa Basyirah - Perempuan yang memiliki nama panggil-an Rafa atau Rafe ini berdomisili di Jakarta Pusat. Ia merupakan mahasiswi tingkat akhir di Sekolah Pascasarjana Uhamka. Saat ini, penulis aktif sebagai guru dan menulis beberapa buku antologi dan artikel. Motto hidupnya adalah salah satu ayat al-Quran, “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”.
Muhammad Dahlan, S.Pd., M.Pd. - Lahir di Broro Bulukumba, Sulawesi Selatan, 10 November 1965 senang menulis sejak duduk di Bangku Sekolah Guru, karya yang pernah diluncurkan berupa esai pada kegiatan pegiat literasi tahun 2021. Tulisan yang telah diseminarkan pada 2023 ini berupa ide gagasan untuk materi pengembangan pengawas sekolah, saat ini aktif sebagai Fasilitator Guru Penggerak Angkatan 7 dan sebagai narasumber PSP. Pendidikan tertinggi S2 UNM tahun 2008. pekerjaan sehari-hari sebagai PNS dengan tugas Pengawas Sekolah Dasar. Ia sangat tertarik dengan dunia jurnalis.
Afthonul Afif, S.Pd. - Dilahirkan pada 26 Februari 1998 di Desa Hadiwarno, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Penulis merupa-kan guru di MI Muhammad-iyah Bae sejak 2021 sampai dengan sekarang. Saat ini, penulis sedang menempuh studi Pascasarjana (S2) di IAIN Kudus.
Ida Wirnaningsih - Lahir di Slawi, 12 Agustus 1972. Lulus dari IKIP Negeri Jakarta jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan pada 1997. Mengajar di SMK bidang studi Pendidikan Jasmani dan Olahraga selama 25 tahun. Pernah mengajar Mental Aritmatika untuk beberapa SD dan TK. Ia juga menulis beberapa buku. Sekarang aktif mengajar di SDN Ujung Menteng 01 Pagi dan menulis artikel untuk beberapa media daring sejak 2013.
Erna Lufiana - Lahir di Jombang, 13 Februari 1996. Ia mempunyai hobi menulis sejak SMA. Telah menelurkan sejumlah karya, mulai dari fiksi hingga artikel. Tahun 2023, ia ingin lebih konsisten lagi dalam dunia literasi. Saat ini, penulis ditugaskan di puncak tertinggi Pulau Jawa, yakni Semeru. Tepatnya di SDN 2 Tamansatriyan.
Cindra Andriani, S.Pd. - Lahir di Mojokerto, 24 Agustus 1987. Saat ini, mengajar di MI Ma’arif NU Hidayatul Mubtadiin Mojo-kerto. Mendalami dunia kepenulisan sejak SMA dan tergabung dalam komunitas jurnalis Kontributor NU Online sejak 2019. Pesan Ali bin Abi Thalib “Semua penulis akan mati. Hanya karyanyalah yang akan abadi. Maka tulislah sesuatu yang membahagiakan dirimu di akhirat nanti.” Pembaca bisa menghubungi melalui akun Instagram @andrianicindra.
Aulia Afifatur Rasyidah, S.Pd. - Saat ini, ia sedang menem-puh Pendidikan Profesi Guru Bidang Studi Fisika di Universitas Ahmad Dahlan. Penulis memiliki cita-cita menjadi seorang guru profesional yang berkualitas. Aktivitas sehari-harinya menjadi guru les privat yang selalu berusaha untuk memberikan pemahaman dengan cara yang mudah.
Sutisna, S.Sos., M.Pd. - Lahir di Bandung, 15 Juni 1981. Saat ini, berprofesi sebagai guru Bimbingan dan Konseling di SMKN 2 Baleendah. Sekarang ia menggeluti dunia kepenulisan, karya-karyanya antara lain buku antologi berjudul: Tentang sulit yang kemarin perjalanan menjadi manusia Kuat, Romantika Kehidupan, Aku dan Profesiku, Cahaya di Atas Cahaya, Pendidikan di Persimpangan Jalan, Ayah pemilik kasih tersembunyi, dan Jejak Kata Bertabur Makna. Pembaca bisa menghubungi lewat akun Instagram @sutisnasutisna821 dan Facebook sutisnaAzza.
Anton Adhy Pujianto, M.Pd. - Lahir di Sidoarjo, 15 Mei 1987. Ia mengenyam Pendidikan S2 di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Ia merupakan pendiri SKA_IC (Sekolah Karakter Anak Inovasi Creative Sidoarjo). Ia menekuni dunia pendidikan bidang penelitian dan pengembangan sekolah sejak 2012. Tahun 2021 menjadi pemrasar forum ilmiah tingkat nasional dalam peringatan HGN Dispendik Kota Surabaya. Pembina Lingkungan Hidup SD Labschool UNESA ini meraih penghargaan Wali Kota Surabaya sebagai pembina lomba Duta Lingkungan Hidup siswa SD-SMP Surabaya 2021 dan 2022 yang diadakan Tunashijau.id.

Editor

Ahmad Soleh - Penulis atau editor kelahiran Cirebon yang mulai aktif di IMM sejak 2011. Aktif di dunia literasi dan pernah menjabat sebagai sekretaris DPP IMM Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan 2018-2021. Ia sudah melahirkan beberapa buku, antara lain IMM Autentik (Suara Muhammadiyah, 2021), Wajah Islam Kita (2020), dan sejumlah buku kumpulan puisi, yakni Memutus Wabah Pilu Menyemai Benih Rindu (2020) dan Bulan Bahasa dan Sejumlah Puisi Lainnya (2023). Ia juga aktif menulis di berbagai media daring. Kerap menjadi pembicara untuk kegiatan pelatihan kepenulisan, literasi, jurnalistik, dan sebagainya.

Daftar Isi

Sampul
Identitas Buku
Pengantar Penerbit
Prolog
Daftar Isi
Filosofi Kurikulum Merdeka
Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar
Pembelajaran Menyenangkan Berikan Pengalaman Berharga
Learn How to Think and Learn How to Be
Pendidikan Karakter vs Degradasi Moral
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal
Dtrategi Efektif Membangun Karakter Pelajar Pancasila
Membangun Suasana Pembelajaran yang Menyenangkan
Pembelajaran Menyenangkan di Sekolah Dasar
Mempertahankan Motivasi dan Konsentrasi Belajar
Sistem Among dalam Pembelajaran Diferensiasi
Pemahaman (Salah) tentang Kurikulum Merdeka
Pembelajaran Berbasis Karakter
Psikologi dan Pendidikan Humanistik
Epilog
Lampiran
Biodata Penulis
Advertisement

Kutipan

Epilog
S ejak dipercayakan oleh Presiden Joko Widodo untuk menduduki kepemimpinan sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia pada era Kabinet Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo–K.H Ma’ruf Amin yang dilantik pada 23 Oktober 2019, Nadiem Anwar Makarim tak sedikit mencapai beberapa keberhasilan dari kebijakannya untuk kemajuan pendidikan Indonesia.

Kebijakan Unggulan Adapun pencapaian dari Kemendikbud-ristek ini dapat dilihat dan dirasakan oleh banyak pihak dalam rumpun pendidikan. Di antara banyaknya pencapaian yang dihasilkan oleh Kemendikbudristek, penulis menyoroti dua kebijakan yakni adanya perluasan beasiswa LPDP yang berpotensi menjadi wadah untuk meregene-rasi kelahiran para intelektual putra/i bangsa untuk mendapatkan nikmatnya pendidikan secara gratis baik di dalam negeri maupun luar negeri. Kemudian, adanya KIP Kuliah Merdeka juga memberikan kesempatan pendidikan bagi kalangan keluarga yang taraf ekonominya masih jauh dari kata sejahtera.

Dalam melahirkan kebijakan-kebijakan unggulan ini, tentu Kemendikbudristek menemui banyak tantangan dalam proses perjalanannya, mulai dari kalangan pro maupun kontra terhadap kebijakan tersebut. Seiring berjalannya waktu, suara penolakan tersebut semakin tak terdengar dan reda dengan banyaknya data riset pecapaian keberhasilan dari kebijakan Kemendikbudristek.

Hal ini ditunjukkan pada temuan survei nasional yang diselenggarakan pada tanggal 7-12 April 2022 bahwa KIP Kuliah Merdeka berada pada tingkat 56,2 persen dalam hal kemanfaatan dari adanya arah kebijakan KIP Kuliah Merdeka.