Tampilkan di aplikasi

Buku Istana Media hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Pejuang Devisa

Kisah-kisah Heroik dari Negeri Jiran

1 Pembaca
Rp 90.000 20%
Rp 72.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 216.000 13%
Rp 62.400 /orang
Rp 187.200

5 Pembaca
Rp 360.000 20%
Rp 57.600 /orang
Rp 288.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Dalam buku ini selain pembaca disuguhkan suatu wawasan pengalaman bagaimana suasana di Malaysia itu dengan beberapa spot spot lokasi menarik yang diceritakan dalam kisah di buku ini yang membuat kita jadi kaya informasi dan jadi tahu tentang salah satu negara tetangga dekat ini. Apalagi bagi yang belum pernah datang ke sana.

Selebihnya kita akan diajak menyelami sebuah kisah perjuangan dari anak anak manusia yang karena takdir menentukan mereka harus merantau dan mengadu nasib di negeri orang. Tentu tidak mudah beradaptasi di negeri yang jauh dan harus dihadapkan banyak tantangan dan rintangan bekerja dan mengadu nasib di negara tetangga kita.

Semua kisah kisah perjuangan itu dikemas epik dan menarik untuk dibaca di buku ini. Sekaligus kita bisa dapat mengambil pelajaran dan hikmah dari kisah kisah itu. Bahwasanya ketika perjuangan sudah sampai titik nadirnya maka langkah terakhirnya adalah pasrahkan semua masalah dan persoalan hidup kita kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala, yakni Zat Yang Sempurna dan yang paling tahu apa yang terbaik buat hidup kita

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Zai / Edy Susanto

Penerbit: Istana Media
ISBN: 9786236153314
Terbit: Desember 2020 , 242 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Dalam buku ini selain pembaca disuguhkan suatu wawasan pengalaman bagaimana suasana di Malaysia itu dengan beberapa spot spot lokasi menarik yang diceritakan dalam kisah di buku ini yang membuat kita jadi kaya informasi dan jadi tahu tentang salah satu negara tetangga dekat ini. Apalagi bagi yang belum pernah datang ke sana.

Selebihnya kita akan diajak menyelami sebuah kisah perjuangan dari anak anak manusia yang karena takdir menentukan mereka harus merantau dan mengadu nasib di negeri orang. Tentu tidak mudah beradaptasi di negeri yang jauh dan harus dihadapkan banyak tantangan dan rintangan bekerja dan mengadu nasib di negara tetangga kita.

Semua kisah kisah perjuangan itu dikemas epik dan menarik untuk dibaca di buku ini. Sekaligus kita bisa dapat mengambil pelajaran dan hikmah dari kisah kisah itu. Bahwasanya ketika perjuangan sudah sampai titik nadirnya maka langkah terakhirnya adalah pasrahkan semua masalah dan persoalan hidup kita kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala, yakni Zat Yang Sempurna dan yang paling tahu apa yang terbaik buat hidup kita

Ulasan Editorial

Buku ini menyentuh nurani, menggugah empati dan simpati untuk para pekerja migran kita, semoga buku ini bisa menjadi rujukan moral bagi pembuat kebijakan khususnya sektor ketenagakerjaan

Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah / Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak

PEJUANG DEVISA patut memperoleh penghargaan setimpal karena telah mengurangi tekanan eksternal yang dialami perekonomian Indonesia tahun lalu. Mereka juga telah berkontribusi mengurangi penduduk miskin dengan membantu keluarganya di kampung halaman, dan juga angka pengangguran.

Kita patut bangga kepada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mencari nafkah di luar negeri. Dengan peluh dan terkadang bertaruh nyawa, mereka membawa hasil jerih payahnya ke Tanah Air.

Remitansi yang mereka alirkan ke negeri tercinta yang sedang mengalami “kurang darah” karena defisit akun lancar (current account) telah mencapai dua digit, persisnya USD11 miliar. Dalam lima tahun ke depan, bukan tidak mungkin jumlahnya bakal melampaui penerimaan devisa dari turis asing.

Sumbangsih TKI dalam perolehan devisa tahun 2018 melebihi ekspor minyak (USD7,9), ekspor gas (USD6,8), dan nyaris menyamai surplus dagang nonmigas (USD11,2 miliar).

Sumbangan per TKI pun meningkat cukup tajam, dari USD2.469 tahun 2017 menjadi USD3.006 tahun 2018.

Moratorium pengiriman TKI ke beberapa negara tidak membuat nilai remitansi turun, karena semakin banyak TKI lebih terampil yang berkiprah di luar negeri dengan gaji/upah yang lebih tinggi

Perusahaan Trans Ocean Heavy Equipment FZCO. / Ahadi Abdullah

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar M. Din Syamsuddin
Tenaga Kerja Indonesia (disingkat TKI) adalah sebutan bagi Warga Negara Indonesia yang bekerja di mancanegara, baik Timur Tengah, Timur Jauh, maupun Asia Tenggara. TKI Wanita atau sering disebut dengan istilah Tenaga Kerja Wanita, disingkat TKW.

Sejak 1980an Indonesia telah menjadi Negara Pengirim (Sending Country) tenaga kerja ke luar negeri (migrant workers), baik karena kebutuhan di luar negeri akan tenaga kerja atau pun kebutuhan akan lapangan kerja yang di dalam negeri tidak cukup tersedia.

Bekerja lintas batas negara telah menjadi fakta sejak dahulu kala, dan semakin meningkat pada Era Globalisasi yang menciptakan a shrinking world atau dunia yang mengerut dengan terciptanya negara-negara tanpa tapal batas (borderless countries).

Kebutuhan mancanegara akan tenaga kerja asing termasuk dari Indonesia sangatlah banyak, baik pada sektor formal maupun informal. Di Eropa setiap tahun dibutuhkan puluhan ribu tenaga kerja dari luar, khususnya dalam bidang kerja yang disebut Tiga D (Dirty/Kotor, Difficult/Sulit, dan Dangerous/Bahaya). Yang pertama seperti perawat, yang kedua seperti tukang batu, dan yang ketiga seperti membersihkan kaca gedung pencakar langit. Di Timur Tengah dan Timur Jauh serta Asia Tenggara seperti Hongkong, Taiwan, Singapura, atau Malaysia, sebenarnya di semua negara negara, banyak keluarga membutuhkan pekerja domestik (domestic helper) alias pembantu rumah tangga.

Namun, di negara-negara itu, kebutuhan akan tenaga kerja sektor formal juga banyak, terutama untuk mendukung industri dan pembangunan negara setempat.

Dengan masih tingginya angka pengangguran di dalam negeri, maka kesempatan bekerja di luar negeri perlu direbut. Bagi TKI/TKW hal ini merupakan hak ekonomi bagi setiap rakyat warga negara.

Maka adalah absah dan baik-baik saja bekerja ke luar negeri, baik melalui pengaturan/penyelenggaraan oleh negara maupun secara mandiri oleh warga negara (di banyak negara seperti Amerika Serikat dan Australia banyak TKI mandiri dari Indonesia).

TKI sering disebut sebagai pahlawan devisa karena dalam setahun bisa menghasilkan devisa triliunan rupiah untuk pemasukan negara. Tetapi dalam kenyataannya justru kebalikannya. Dimana hak-hak dan perlindungan para tenaga kerja kita yang ada di luar negeri itu sangat jauh dari perhatian yang layak dari negara. Dulu pernah ada ungkapan bahwa TKW itu mengalami pemerasan sejak keberangkatan sampai dengan kepulangan. Namun, tidak sedikit TKI/TKW yang mengalami keberuntungan, di samping tidak sedikit yang menerima kebuntungan Banyak cerita yang mewarnai perjalanan para saudara-saudara kita yang menjadi TKI di luar negeri. Satu diantara sekian banyak cerita yang ada adalah tentang kisah pilu dan derita yang dialami oleh mereka yang sering juga disebut buruh migran. Salah satunya adalah soal gaji yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan, perlakuan kejam majikan, pelecehan seksual hingga pemerkosaan dan lain sebagainya yang mewarnai kehidupan TKI/TKW.

Tentu kisah sukses (success stories) sangat banyak dan perlu diangkat. Buku ini bermaksud menyuguhkan berbagai pengalaman dan kisah nyata para TKI/TKW yang bangkit berjuang meraih mimpi, dan mimpi itu menjadi kenyataan. Atau, hal yang tidak diimpikan dapat menjadi kenyataan berkat rahmat Ilahi atas hambanya yang berjuang dengan penuh keikhlasan.

Ada kisah perjuangan seorang Ibu yang menjadi Single Parents yang bekerja di Malaysia dan meninggalkan putra satu-satunya di Indonesia. Walau harus berjuang sebagai pekerja laundry di Malaysia. Namun perjuangan dan kerja kerasnya mampu mengantarkan sang putra yang ada di Indonesia menjadi seorang penghafal Qur’an.

Serta masih banyak kisah-kisah lainnya yang menginspirasi dan membuat pembacanya dapat mengambil banyak manfaat dari cerita dan kisah yang disuguhkan dan disajikan di buku ini.

Saya juga mengapresiasi perjuangan para teman teman semua yang menjadi TKI dimanapun berada. Dengan bekerja mencari rezeki yang halal itu adalah bagian dari jihad ekonomi (Jihad Iqtishadi) dan itu merupakan pekerjaan yang mulia.

Pesan saya yang lain adakah untuk tetap bekerja tekun dengan mentaati peraturan dan ketentuan yang berlaku di negara masing masing. Serta selalu berhemat dengan gaji yang diterima baik untuk beralih profesi menjadi seorang wirausahawan maupun melanjutkan pendidikan dalam rangka meningkatkan taraf hidup kesejahteraan keluarga.

Semoga semuanya dalam perlindungan Allah Subhanallahu wa Ta’ala. Begitu juga kalau ada para TKI yang mungkin bermasalah di luar negeri dapat diberi kekuatan lahir batin serta tetap sabar dan dapat keluar dari masalah masalah dan persoalan yang ada.

Kata Pengantar Sandiaga Uno
Pertama saya mau mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada mbak Zai dan mas Edy Susanto atas terbitnya buku ini.

Selamat dan sukses selalu buat penulisnya Selanjutnya mengenai kisah para Pejuang Devisa selayaknya ini menjadi pengingat kita semua tentang masih ada banyak tenaga migran yang keluar negeri untuk mengadu nasib di negeri yang jauh Sehingga ini reminder bahwa kita harus bisa menciptakan lapangan kerja di Indonesia untuk para saudara saudara kita lainnya yang mungkin memilih tuk bekerja ke luar karena keterbatasan lapangan kerja saat ini yang ada di dalam negeri.

Di buku ini juga ada kisah dan cerita tentang perjuangan saudara kita yang berusaha mencari pekerjaan di negara tetangga.

Kita berharap pilihan bekerja di luar negeri menjadi pilihan bukan karena tidak ada lapangan kerja di negeri sendiri Kalau berhasil menciptakan lapangan kerja, maka kita tidak perlu jauh-jauh bekerja di negeri orang. Bekerja di negeri orang itu mulia, bukan ke luar negeri karena terpaksa tidak ada lapangan kerja di Indonesia tapi yang lebih baik lagi karena pilihan.

Termasuk juga tentang banyak pekerja migran Indonesia yang butuh perlindungan dan ini bisa menjadi pemantik untuk membuka lapangan kerja bagi warga lokal Banyak sekali buruh migran, para pekerja domestik yang ada di luar negeri, khususnya Malaysia. Mereka semua itu butuh perlindungan. Maka kita apresiasi pemerintah, jangan saling menyalahkan dan menggunakan kesempatan ini untuk mengingatkan semua akan hal itu.

Kita semua harus bersatu padu dan all out menciptakan lapangan kerja di dalam negeri, karena kalau ada lapangan kerja, misalnya pasti milih di Indonesia daripada keluar. Selain dekat sama keluarganya dan tentu saja banyak tantangan dan rintangan yang bisa saja terjadi di negara yang sangat berbeda dengan negara kita.

Sekali lagi selamat atas buku ini dan semoga bisa menginspirasi kita semua setelah membaca buku ini.

Kata Pengantar Tjahja Gunawan Diredja
Buku yang ada di hadapan para pembaca sekalian ini adalah buku yang berkisah tentang cerita cerita para TKI yang ada di Malaysia. Saya pikir ini menarik dan inspiratif sebagai buku yang layak dibaca.

Penulis nya adalah seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia yang lama di Malaysia dan banyak mendengar dan menyerap semua hal yang berkaitan dengan denyut nadi kehidupan para TKI yang ada di sana.

Buku ini menjadi menarik kemudian karena mengisahkan cerita keseharian para pekerja Indonesia yang ada di sana. Baik cerita pilu penuh kesedihan, duka nestapa ataupun cerita kebahagiaan mereka yang berhasil mencapai cita cita dan mewujudkan impiannya sebagai seorang pekerja di luar negeri yang ingin mengubah hidupnya maupun merubah taraf ekonomi keluarganya.

Semoga buku ini mendapat sambutan yang bagus dari masyarakat atas terbitnya buku ini. Sekaligus semoga buku ini bisa menginspirasi dan bermanfaat buat orang bayak dan khususnya seluruh orang yang membaca buku ini.

Daftar Isi

Sampul
Daftar Isi
Komentar Buku Pejuang Devisa
Kata Pengantar
Sekapur Sirih dari Penulis
Prolog
Putra Hafidz Qur'an Buah Perjuangan Seorang TKW Single Parents
TKW Pertama Indonesia Yang Menjadi Sarjana Sastra Inggris Di Universitas Malaysia
Kisah Sedih Dan Nestapa Para Pekerja Tanpa Surat Ijin Resmi
Berawal Dari Nasi Lemak Dan Berakhir Dengan Kesedihan
Setangkup Haru Dalam Sendu,  Pulang Malu Tak Pulang Rindu
Tirai Hitam Kisah Seorang TKW
Kisah Heroik Pembantu Rumah Tangga
Kisah Guru Asal Madura Puluhan Tahun Di Malaysia
Pelangi Sendu Di Shah Alam
Dia Sahabatku