Kaya itu bagus, sukses itu baik, selama kekayaan dan kesuksesan itu betul-betul dihasilkan secara halal dan legal, lalu digunakan untuk kebaikan banyak orang. Bukan sekadar foya-foya dan bermegah-megahan, pamer sana-sini membanggakan diri. Buku ini hadir untuk menemani para pengusaha agar mereka memiliki tuntunan yang baik dalam merintis usaha sehingga menghasilkan bisnis yang berkah dengan hasil melimpah dan menjadi wasilah hingga ke jannah.

Jangan dulu buka bisnis sebelum membuka buku ini!

A lhamdulill keagungan, penyandang yang paling pantas untuk dipuji lagi ah, Allah-lah pemilik segala kemuliaan dan Maha Terpuji. Berjuta ungkapan syukur kami haturkan ke hadiratNya Rabb semesta alam yang mengizinkan karya ini terselesaikan dan bisa hadir dalam genggaman Anda. Semoga buku ini bisa menjadi wasilah untuk senantiasa mengingat-Nya, dan menginspirasi Anda untuk melangkah bersama-Nya dalam setiap lembar kehidupan.

Selawat bertangkai salam kepada junjungan mulia sepanjang zaman, suri teladan dan mata air kebahagiaan yang dengan menyebut namanya bergetarlah hati sang perindu dan merekahlah senyum sang pencinta. Dia Nabi dan Rasul mulia Sayyidina Muhammad saw.

Semoga kebaikan, keberkahan, dan keselamatan senantiasa tercurah kepada beliau, keluarga, sahabat serta para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Saat buku ini di tulis, Indonesia sedang demam sultan, awalnya dari sosial media lalu merambah ke media-media mainstream lainnya. Fenomena kaya mendadak para influencer medsos ini memang menarik, banyak orang-orang kaya baru yang bermunculan meskipun dunia terhantam pandemi. Uniknya para sultan ini masih berusia amat muda, mulai belasan tahun sudah berpenghasilan ratusan juta hingga miliaran.

Mereka membangun kerajaannya masing-masing yang bersifat teritori berdasarkan domisili tempat tinggal mereka. Sebut saja Rafi Ahmad yang dikenal Sultan Andara, karena tinggalnya di perumahan Andara, atau Andre Taulani yang disebut Sultan Bintaro.

Sultan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sosok-sosok yang tajir melintir, bergelimang harta, dan hidup dalam kemewahan. Tak jarang mereka yang mengklaim dirinya sultan sering memamerkan mobil-mobil mewah, naik ke private jet, liburan di hotel mahal, bagi-bagi uang lewat give away, koleksi barang branded yang bernilai tinggi baik fashion, aksesoris, tas, jam tangan, hewan peliharaan, sepeda, hingga perhiasan. Hidupnya glamor dan mereka unggah di berbagai sosial media yang mereka miliki agar mendapat banyak perhatian netizen.

Istilah lain yang juga kerap digunakan dalam media sosial adalah para crazy rich, yaitu para konglomerat yang memang tajir melintir membangun bisnisnya. Istilah ini merujuk pada sebuah film yang berjudul Crazy Rich Asians yang dirilis tahun 2018. Film ini adalah drama komedi romantis yang di dalamnya mengkisahkan kehidupan orang-orang super kaya di Asia dengan dinamika kehidupan percintaannya. Kemudian istilah tersebut sering digunakan oleh para Youtuber saat me-review rumah narasumbernya.

Para sultan dan crazy rich ini menginspirasi banyak orang untuk berlomba-lomba meraih kekayaan. Kaya itu bagus, sukses itu baik, hanya saja jika kekayaan dan kesuksesan itu betul-betul dihasilkan secara halal dan legal, lalu digunakan untuk kebaikan banyak orang.

Bukan sekadar foya-foya dan bermegah-megahan, pamer sana-sini membanggakan diri. Yang seperti ini yang dilarang dalam agama dan bisa berakibat fatal karena setiap harta kita akan dimintai pertanggungjawabannya.

Kalau buku sebelumnya, Awas Kaya Mendadak mewanti-wanti banyak orang agar juga membangun mental kaya, bukan sekadar kaya instan. Maka dalam buku ini, kita mengajak agar kekayaan yang kita hasilkan bisa langgeng dan menjadi kendaraan menuju surga.

Menjadi konglomerat hingga akhirat haruslah terpartri sebagai misi hidup. Makin kaya, makin bertakwa. Makin tajir, makin bermanfaat luas bagi sesama.

Saya jadi teringat bahwa 10 orang yang dijamin masuk surga oleh Rasulullah saw. adalah para sahabat kaya raya. Mereka berkuasa didunia dan berjaya di akhirat. Mereka yang benar-benar menggenggam dunia di tangannya dan akhirat di hatinya. Ini baru teladan sejati yang betul-betul dijadikan panutan.

Kecenderungan ingin kaya cepat ini berbahaya, banyak pecinta dunia yang kemudian menghalalkan segala macam cara yang penting bisa pamer di medsos dan menyandang predikat sultan. Mulai dari tipu muslihat yang dibungkus gimmick marketing, suap menyuap baik dengan harta, jabatan, maupun perempuan, pansos (panjat sosial) dengan berbagai manuver, kolusi, korupsi, nepotisme, mark up, skema ribawi, Ponzi, goreng saham, manipulatif, jegal menjegal hingga aksi menghancurkan nama, martabat, bahkan hidup orang lain kita bisa saksikan di akhir zaman ini dalam rangka mencari harta dan popularitas.

Apa ya rasanya hidup dalam kondisi demikian? Apa ya rasanya menikmati harta dari yang tidak jelas asal usulnya? Apa ya rasanya memberi nafkah kepada pasangan dan keturunan dari uang haram? Ada tiga hal yang tidak bisa dibeli oleh uang sebanyak apa pun, yaitu ketenangan, kebahagiaan, dan keberkahan. Buku ini adalah ikhtiar untuk bisa meraih ketiga hal tersebut ditambah satu bonus khusus yang menjadi tujuan utama yaitu rida Allah swt.

Buku ini hadir untuk menemani para pengusaha agar mereka memilki tuntunan yang baik dalam merintis usaha sehingga menghasilkan bisnis yang berkah dengan hasil melimpah dan menjadi wasilah hingga ke janah. Saya doakan agar Anda menjadi konglomerat dunia akhirat! Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa keutamaan pedagang yang jujur adalah akan masuk surga bersama Nabi.

Rasulullah shallallahu alahi wasallam bersabda: “Para pedagang yang jujur lagi dapat dipercaya akan bersama para nabi, shiddiqin, dan orang-orang yang mati syahid.” (Hadis Riwayat Tirmizi) Saat menyimak hadis tersebut, saya yang miskin ilmu dan miskin amal tiba-tiba memiliki secercah harapan. Siapa tahu dengan ikhtiar menjadi pengusaha yang jujur ini bisa menjadi wasilah masuk surga bersama Rasulullah. Kan nggak kebayang kalau harus bersaing dengan para ulama, para penghafal Qur’an, para ahli ibadah, para mujahidin yang mati syahid, lha siapa saya ini. Ibarat remah-remah di tumpukan renginang, tetapi semoga dengan jalur wirausaha ini menjadi wasilah masuk surga-Nya.

Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Allah swt.

dan Rasul-Nya serta para sahabat dan para kekasih-Nya sebagai sumber inspirasi dan kebaikan yang tiada habis-habisnya. Semoga diri yang hina ini kelak bisa berkumpul bersama dalam janah-Nya.

Bidadari surgaku, Dila Fadhilatun Nisa, SE, MESy teman hidup yang paling asyik dan seru dalam berbagai cerita dan episode kehidupan. Ibu dari ke empat pangeran tampanku, Muhammad Rasyidhan Nahdhan, Muhammad Zhafran Alamghir, Muhammad Arkan Tajuzzaman, serta Muhammad Ashif Albifardzan. Terima kasih telah bertumbuh menjadi pribadi yang membahagiakan. Kalian adalah inspirasi dan sumber energi dalam kehidupan kami.

Kepada kedua orang tuaku papah alm. H. Benyamin Abubakar, SS, Mpd dan mamah Hj. Herlina Aprianti, S.Sos, S.Pd yang telah melahirkanku ke muka bumi dan mengajarkanku untuk tetap tangguh dalam segala kondisi. Semoga kebaikan dari buku ini menjadi pahala jariah bagi kedua orang tuaku. Juga kepada kedua mertuaku abah Prof. Dr. Drs. KH. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM dan mamah Dra. Hj. Kholiyah Thohir, S.Ag, MA atas segala curahan kebaikan, kepercayaan serta dukungan yang diberikan selama ini.

Mohon doa restu dan ridanya agar bisa terbang lebih tinggi lagi. Juga kepada seluruh adik dan kakak baik kandung maupun ipar, seluruh keponakan dan keluarga besar yang selama ini mendukung penuh.

Semoga Allah membalas segala kebaikannya.

Terima kasih kepada para guru dan mentorku Syeikh Ahmad Nurani, Ayah Arya Jakalelana, Habib Rais Ridjali Bin Thahir, Guz Reza M Syarief, KH. Dr. Mahfudin Arsyad, KH Yusuf Mansur, Pak Heppy Trenggono, Pak Mardigu Wowiek Bossman Sontoloyo, Pak Peter Ong, Pak Teddy Darmanto, Pak Sutrisno Bachir, Prof Abba, Pak Muhaimin Iqbal, dan Pak Subiakto pakar branding, terima kasih telah menjadi teman diskusi dan inspirator saya selama ini.

Rekan-rekan bisnis dan rekan organisasi yang selama ini banyak membantu, menginspirasi dan berkolaborasi, OSB Corporation khususnya Bro Ardi dan tim, seluruh jaringan distributor dan leader PUSAKA Enterprise, Gerakan Sadar Kaya, IIBF, HISSI, MPN Pemuda Pancasila, KADIN Indonesia korwil Jawa-Bali, RAS 95.5 FM Jakarta, Asosiasi Konten Kreator Indonesia serta berbagai instansi lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu tanpa mengurangi rasa hormat kami.

Tentunya ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh SUPERTEAM KMO yang gercepnya luar biasa, khususnya Mbak Han Achmad yang sangat proaktif, mulai dari Kang Tendi Murti, Kang Ade, dan Mbak Zashikanadia serta seluruh member, reseller, agen, distributor baik dalam maupun luar negeri. Tanpa sahabat semua yang menjadi perantara kebaikan ini tentu karya ini tidak bisa dinikmati saat ini.

Akhirnya kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada siapa pun atas segala kekurangan yang Anda dapatkan dalam buku ini, kami hanya berharap agar buku ini menjadi wasilah turunnya berkah dan rida Allah swt. Selamat membaca, semoga bermanfaat.

Salam Kemakmuran Bersama!

Sampul
Daftar isi
Pengantar perjalanan
Konglomerat dunia akhriat
Prinsip #1 itikad
     Ngapain anda berbisnis
     Kekuatan niat
     Allah minded
     Multiplier benefit
Prinsip #2 istikharah
     Penawar kegalauan
     Curhat kepada Allah
     Doa-doa saat istikharah
     Jawaban dari langit
     Kedahsyatan istikharah
prinsip #3 investor langit
     Serahkan uang yang kau paling cintai
     Investor langit anti pailit
     Aset bergulir, pahala mengalir
     Menang bersaing tanpa pusing
Prinsip #4 istikamah
     Amalan unggulan
     Selamat saat darurat
     Resep istikamah
     Keajaiban amal uang fenomenal
     Amalan personal ke komunal
     Paksa beramal
Prinsip #5 ikhlas
     Level keikhlasan
     Ikhlas itu seperti surat Al Ikhlas
     Gagal berburuk sangka
     Gagal panik
     Gagal miskin
     Ikhlas itu abadi
Penutup
Tentang Penulis