Ikhtisar
Bimbingan Nabi Muhammad Saw tidak terbatas pada orang-orang yang hidup sezamannya, tetapi beliau berikan juga kepada generasi-generasi berikut dari umatnya. Maka menjelang wafatnya, beliau berpesan agar kita selalu berpegang pada ats-tsaqalain, agar kita tidak tersesat jalan selamanya. Apakah ats-tsaqalain itu? Hak-hak apa yang mesti kita tunaikan kepada Rasulullah Saw agar kita dapat menjaga ats-tsaqalain tersebut? Buku ini memberikan jawabannya.
Pendahuluan / Prolog
Kata Pengantar
Bismillâhirrahmânirrahîm. Dalam menjalani kehidupan dunia, terdapat beragam kondisi yang dialami manusia. Ada yang cukup beruntung secara sosial ekonomi, seperti menjadi PNS, wirausahawan yang sukses, atau pejabat pemerintah. Namun ada pula saudara-saudara kita yang kurang bernasib baik. Masing-masing menjalani hidup keseharian sesuai dengan keadaan dan situasi yang ada. Begitulah yang kita hadapi dan jalani setiap hari.
Di tengah kepenatan dan keletihan menjalani kehidupan ini, pernahkah terbersit dalam benak kita apa sebenarnya yang hendak kita tuju, atau mau ke mana kita sebenarnya? (Quo Vadis?). Di dalam Al-Quran surah at-Takwîr ayat 26, Allah Ta‘ala menyuruh kita merenungkan pertanyaan tersebut: fa aina tadzhabûn (maka ke manakah kalian akan pergi?).
Pertanyaan di atas mungkin bermakna “kecil” pada sebagian orang, namun dapat bermakna sangat penting bagi yang lain. Nabi Allah Ibrahim As menjawab dengan ringkas tapi lengkap pertanyaan di atas. Beliau berkata: Sesungguhnya aku akan pergi menuju Tuhanku, Dia akan memberi petunjuk padaku (Qs ash-Shâffât [37]: 99), dan Sesungguhnya aku akan hijrah pada Tuhanku. Sungguh Dia-lah Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana (Qs al-‘Ankabût [29]: 26).
Tulisan sederhana ini mudah-mudahan sedikit membantu Anda dan kita semua untuk memulai upaya penyusuran perilaku kehidupan sesuai yang telah dipetakan oleh Allah Ta‘ala dan Rasul-Nya Saw dalam rangka “Perjalanan menuju Tuhan” atau “Hijrah ke tempat yang diridhai-Nya” seperti telah diingatkan oleh Nabi Ibrahim As dalam ayat-ayat Al- Quran di atas. Kita tidak boleh lupa bahwa kita pasti akan “pulang” kepada-Nya. Oleh karena itu, janganlah kita lalai untuk mempersiapkannya. Ingatlah, “saat” itu akan datang secara tiba-tiba.
Dengan mencermati isi tulisan singkat ini, semoga Anda juga menjadi teringat akan besarnya jasa Rasulullah Saw, yang telah membimbing kita menuju cahaya kebenaran. Harapan dari ditulisnya buku ini adalah kita semua termotivasi untuk merenungkan dan merealisasikan apa kira-kira balas jasa yang selayaknya bahkan sewajibnya kita berikan sebagai umatnya, untuk kita persembahkan kepada beliau.
Dengan cara itu, mudah-mudahan akan terbina hubungan batin yang lebih akrab dan cinta yang mendalam antara kita dengan Sang Pembawa risalah agung, Muhammad Saw. Semoga beliau Saw pun berkenan mengingat kita dan memberikan syafaatnya pada Yaumal-hisab nanti. Âmîn. Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa ‘alâ âli Muhammad.
Buku kecil ini dipersembahkan sebagai hadiah bagi kaum Muslim yang masih ingin membuka hati untuk menerima informasi-informasi yang mungkin bermanfaat.
Wassalam.
Daftar Isi
Sampul
Ya Nabi Salam ‘Alaika: Pengantar Sahabat
Kata Pengantar
Daftar Isi
-Bab I- Pendahuluan: Merenungkan Jasa-Jasa Besar Rasulullah SAW
-Bab II- Hak Pertama: Beriman kepada Nabi SAW
-Bab III- Hak Kedua: Memuliakan Nabi SAW
-Bab IV- Hak Ketiga: Menolong Nabi SAW
-Bab V- Hak Keempat: Mengkuti cahaya yang diturunkan bersama Nabi SAW
-Bab VI- Penutup: Renungan
Daftar Pustaka
Tentang Penulis
Ucapan Terima Kasih