Ikhtisar
Setiap orang pasti ingin hidup bahagia di dunia ini. Hanya saja, untuk meraih kebahagiaan sejati, tak jarang ada banyak halangan dan rintangan yang harus dihadapi. Berbagai kesulitan, kepedihan, dan kepahitan siap menghadang orang yang ingin hidup bahagia. Kehadiran buku ini dimaksudkan untuk menemani Anda dalam menempuh jalan kehidupan yang tak selamanya mulus ini menuju kebahagiaan hakiki serta memberikan bimbingan agar Anda tidak tersesat jalan atau menyimpang dari jalur yang benar.Memuat berbagai ilustrasi yang menarik, sarat makna, dan menyentuh kalbu berupa kisah, cerita, anekdot, dan pengalaman orang-orang sukses yang mengandung inspirasi dan pelajaran sangat berharga, buku ini juga berisi nasihat-nasihat cespleng untuk mengobati.
Pendahuluan / Prolog
Kata Pengantar
Bismillâhirrahmânirrahîm
Kebahagiaan adalah sebuah kata yang terdengar indah, yang mewakili suatu suasana hati dan keadaan jiwa yang nyaman dan tenteram, yang detailnya memang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Tak heran jika semua orang, lakilaki dan perempuan, anak muda dan orang tua, orang miskin dan orang kaya, selalu mendambakannya. Namun, setiap orang memiliki persepsi yang berbeda tentang wujud lahiriah dari kebahagiaan itu, dan persepsi inilah yang menentukan langkah apa yang akan ditempuh untuk meraihnya. Umumnya, orang memandang bahwa kebahagiaan adalah hidup dengan kekayaan yang berlimpah, sehingga semua keinginan bisa terpenuhi.
Akibatnya, tak jarang orang yang berusaha mendapatkan kekayaan sebanyak-banyaknya agar hidupnya menjadi bahagia tanpa peduli apa pun cara yang ditempuhnya, halal ataupun haram.
Namun, fakta dalam kehidupan menunjukkan bahwa kemakmuran materi tidak selalu membuat seseorang bahagia, dan tidak membuatnya merasa puas. Kebahagiaan dengan materi yang diangankannya hanya dirasakan pada saat materi itu didapatkan. Setelah itu, ia akan merasa bosan dan mencari lagi materi yang lain. Demikian seterusnya, seperti mengejar fatamorgana. Maka benarlah apa kata Imam Ali Ra, “Kesenangan duniawi bagai fatamorgana.” Maka kemudian, Islam datang dengan membawa resep manjur bagi siapa saja yang mendambakan kebahagiaan.
Menurut agama yang hanif ini, untuk meraih kebahagiaan tidak butuh harta berlimpah, dan bahkan tidak memerlukan materi duniawi, tetapi memang perlu latihan dan perjuangan.
Dalam ajarannya, kebahagiaan ada dalam diri kita sendiri; kita hanya perlu mengolah dan mengelolanya. Memang, tidak selalu mudah mengelola sikap dan hati kita; kadang kita merasakan sulit, tapi itu tak lama, dan kadang juga kita merasakan pahit, tapi setelah itu kita akan merasakan manisnya, baik di dunia ini maupun di akhirat nanti.
Buku ini—insyâ Allâh—akan membimbing Anda dalam bagaimana mengolah dan mengelola jiwa, hati, sikap dan perilaku untuk meraih kebahagiaan yang hakiki. Tentu, kebahagiaan yang dimaksud adalah dalam segala hal: keluarga, rumah tangga, pergaulan, pekerjaan, hubungan antarsesama, kehidupan masyarakat, dan—tentu saja, yang terpenting dari semua itu—kehidupan di akhirat kelak.
Dalam buku ini, Anda akan menemukan banyak ilustrasi yang unik dan menarik berupa kisah-kisah, cerita-cerita dan anekdot-anekdot, serta pengalaman orang-orang yang telah meraih kesuksesan, yang memberi Anda inspirasi dan pelajaran berharga. Semua itu akan membuka cakrawala Anda alam memandang dan menapaki kehidupan ini dengan cara yang benar dan bermakna.
Bahan-bahan dasar buku ini dipetik dari www.ezsoftech.
com, lalu diracik dan diramu sedemikian rupa, ditambah beberapa penyelarasan dan penyesuaian di sana sini, maka jadilah sebuah buku seperti yang tersaji di hadapan pembaca ini. Mudah-mudahan, dengan membacanya, buku ini dapat mengantarkan Anda meraih kebahagiaan yang Anda dambakan.
Dan semoga Allah Swt menilai buku ini sebagai khidmat seorang hamba-Nya kepada sesamanya, dan menjadikannya sebuah amal jariah. Âmîn.
Rabbanâ taqabbal minnâ innaka antas-samî‘ul-‘alîm.
Daftar Isi
Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Menghampiri Sang Ilahi
Nabi Muhammad Saw dan Shalat
Jangan Meremehkan Shalat
lakukan Tepat Waktu
Membina Karakter Mulia
Ilmu dan Akhlak Mulia
Akhlak Baik dan Agama
Akhlak dan Keselamatan di Akhirat
Kedisiplinan
Momen Untuk Berbenah Diri
Hukum “Truk Sampah“
Siapa yang Salah
Fenomena Gunung Es
Lebaran Bersama Nabi Muhammad Saw
Rezeki Bertambah
Menambah Rezeki dan Melindungi Harta
Tetap Hidup setelah Kematian
Membeli Kebahagiaan dengan Sedekah
Harapan Terkabul
Doa dalam Al-Quran dan Hadis
Ketika Allah Mengabulkan Doa
Mengapa Doa tidak Terkabul
Lebih Indah dari Permata
Sepuluh Kali Lebih Indah
Manfaat Kesehatan dalam Berjilbab
Tujuan Higienis
Hijab untuk Pria: Menundukkan Pandangan
Cinta Sejati
Arti Cinta dalam Islam
Cinta Allah Nomor Satu
Cinta Nabi kepada Umatnya
Berjuang Meraih Harapan
Kunci Meraih Kebaikan
Hadapi Rintangan
Berubah sebagai Keharusan
Bebaskan Diri dari Belenggu
Peduli pada Sesama
Amar Ma‘ruf, Nahi Munkar
Kehancuran Menimpa Semua
Seperti Untaian Tasbih
Menghindari
Menghindari Murka Allah
Kebaikan kepada Tetangga Non-Muslim
Mencari Teman Sejati
Pesan-pesan tentang Persahabatan
Bagaimana Menjadi Teman karena Allah Swt?
Merajut
Merajut Perbedaan
UTAMAKAN PERSATUAN
Membangun Kekuatan
Berani Menghadapi Risiko: Langkah Pertama Menuju Sukses
Temukan Kebahagiaan Hakiki
Tujuh Kuci Bahagia dan Sukses
2. Tidak Suka Menyalahkan
3. Menciptakan Hubungan harmonis
4. bermula dari diri sendiri
5. selektif dalam bicara
6. berpendirian teguh
7. Bersabar
Kunci Lain Kesuksesan
Keselarasan Pikiran-Tubuh
Memilih Prioritas
Kepemimpinan dan Kerjasama
Kepemimpinan yang Efektif
Bekerjasama untuk Meraih Sukses
Aliansi Strategis
Sembilan Pedoman
Keputusan Nurani
Seratus Persen
Seratus Persen untuk Allah
Ketulusan dalam Ibadah
Jaminan Keselamatan
Manfaat Kedermawanan
Balasannya Kebaikan Juga
Nikmat Berlipat
Karat di Jiwa
Keburukan Fanatisme
Penyakit Hati dan Jiwa
Jalan ke Jurang Kebinasaan
Buruknya Keserakahan
Pintu Setiap Kejahatan
Penyakit Jiwa
Pengendalian Kemarahan
Penghalang Jalan ke Surga
Kebanggaan Positif
Senjata Orang Lemah
Makna Kebohongan
Motif Pembohong
Kebenaran dan Kepercayaan
Tanda Kemunafikan
kebohongan yang Ditoleransi
Kecil Ukurannya, Besar Akibatnya
Sifat Lisan
Pengaruh Lisan pada Perbaikan Sosial
Filosofi Diam: Banyak Mendengar, Sedikit Bicara
Diam: Bentuk Ibadah Termudah
Menjaga Lidah (mulut)
bahaya Lisan
Mengapa Ghîbah dan Tuhmah Dilarang?
Memuluskan Jalan ke Surga
Perhitungan Diri
Evaluasi Diri
Meraih Tempat Terhormat
Saatnya Memetik Hasil
Indeks
Daftar Pustaka
Tentang Penulis