Buku ini menyajikan peraturan teknis perlombaan atletik terbaru. Kajian difokuskan pada peraturan perlombaan dan peraturan teknis yang sangat diperlukan dalam penyelenggaraan event-event atletik meliputi event lintasan, event lapangan, dan event gabungan. Peraturan dalam buku ini disusun sesuai dengan book rules yang dirilis oleh World Athletics. Disajikan per pasal sehingga mudah dipelajari dan dimengerti. Buku ini dapat dijadikan acuan mahasiswa, pelatih, wasit, atlet, dan pengelola organisasi cabang olahraga atletik untuk mendukung penyelenggaraan event-event atletik sesuai dengan peraturan terkini. Buku ini dilengkapi dengan penjelasan yang detail tentang peraturan perlombaan dan peraturan teknis setiap nomor-nomor dalam atletik.

Apa yang membuat buku ini menarik?

Buku ini khusus mengkaji peraturan teknis perlombaan atletik sesuai aturan terkini.

Buku ini memberikan informasi secara detail tentang peraturan perlombaan atletik, yang disajikan per pasal sesuai dengan aturan terkini yang dirilis World Athletics.

Peraturan diuraikan mulai dari petugas lomba hingga sarana prasarana sesuai standar internasional.

Peraturan yang menjadi rujukan dalam buku ini berasal dari book rules terbaru yang dirilis oleh World Athletics.

A. Induk Organisasi
1. Tingkat Internasional (World Athletics) Organisasi cabang olahraga atletik dibentuk pertama kali pada tahun 1912 dengan nama International Amateur Athletic Federation (1912 - 2001). Pada tanggal 17 Juli 1912 setelah pelaksanaan perlombaan atletik pada Olimpiade Modern V di Stockholm tokoh-tokoh atletik dari 17 negara yang mengikuti olimpiade berdiskusi untuk membentuk Badan Internasional Atletik yang membuat peraturan-peraturan dan penyelenggaraan perlombaan atletik yang lengkap. Badan tersebut didirikan dengan nama International Amateur Athletic Federation (IAAF) yang diketuai oleh J. Sigfrit Edstrom dari Swedia (Kardi et al. 2022). Berubah nama menjadi International Association of Athletics Federations (2001 - 2019). Kemudian berubah menjadi World Athletics (2019 - sekarang). Presiden World Athletics saat ini yaitu Sebastian Coe (Great Britain).

Tabel 1. Presiden Organisasi Atletik Internasional (lihat dalam preview)

2. Tingkat Asia: Asian Athletics Association (AAA)
Pertemuan Kongres Asian Athletics Association (AAA) Pertama di Manila, Filipina pada 20-21 November 1973 yang memilih Jose C. Sering menjadi Presiden pertama AAA dan Maurice R. Nicholas dari Singapura sebagai Sekretaris Jenderal pertama. Pada Konstitusi AAA yang diajukan pada Kongres IAAF ke-29 yang diadakan di Roma, 29-31 Agustus 1974 dan diterima setelah pemungutan suara. Konstitusi pertama AAA Asia memutuskan bahwa Presiden hanya menjalani masa jabatan mereka sampai setelah Kejuaraan.

Presiden kedua AAA yaitu Lee Choo Hoon menjabat melebihi masa jabatannya selama dua tahun, karena tidak ada tuan rumah Kejuaraan ke-3 karena konflik di Timur Tengah. Kemudian kongres di Tokyo diadakan pada tanggal 30 Mei 1979, memilih Seiko Yasuda sebagai Presiden AAA ketiga. Presiden AAA Seiko Yasuda menjabat tiga masa jabatan selama 12 tahun hingga permintaan pensiunnya pada tahun 1991. Selama masa jabatannya, Seiko Yasuda memprakarsai banyak perubahan pada AAA. Selama masa jabatan Seiko Yasuda, Jepang menjadi tuan rumah Kejuaraan Atletik Asia ke-4 dan memperkenalkan Kejuaraan Atletik Junior Asia pertama pada tahun 1986 yang diselenggarakan oleh Indonesia.

Pada Pemilihan Kongres 1991, yang diadakan di Kuala Lumpur Malaysia, Mohamad Hasan menjadi Presiden keempat AAA. Mohammad Hasan menyelenggarakan Kejuaraan Atletik Asia ke-6 pada tahun 1985 dan Kejuaraan Atletik Junior Asia ke-1 pada tahun 1986 di Jakarta. Sampai akhirnya pada pemilihan Kongres ke-13 yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 1 September 2000 Suresh Kalmadi dari India menggulingkan Mohammed Hasan dengan selisih tipis untuk menjadi Presiden kelima yang memimpin AAA.

Pada Kongres Pemilu 2013 yang diselenggarakan di Pune, India, Jenderal Dahlan Al-Hamad dari Qatar terpilih sebagai Presiden AAA ke-6. Selama masa jabatannya Dahlan Al-Hamad memprakarsai berbagai Komisi untuk merampingkan fungsi efektif AAA dan Kejuaraan Atletik Muda Asia pertama di Doha, Qatar pada tahun 2015 untuk pengembangan atletik muda. Setelah Presiden Seiko Yasuda, Dahlan Al-Hamad adalah Presiden kedua yang membawa sponsor dengan tujuan memastikan AAA mandiri. Pada tahun 2015, selama Pemilihan Kongres di Wuhan China, Dahlan Al-Hamad terpilih kembali tanpa lawan sebagai Presiden AAA. Kongres Pemilu 2019 yang diadakan di Doha, Qatar Jenderal Dahlan diberikan mandat dan dipilih kembali sebagai Presiden untuk periode ketiga sampai saat ini (Asian Athletics Association, 2020).

3. Tingkat Nasional: Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Pada tanggal 3 September 1950 tokoh-tokoh dari perhimpunan atletik dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di Semarang untuk membentuk Induk organisasi atletik bagi seluruh wilayah Indonesia, yang menjadi cikal bakal lahirnya persatuan atletik yang diberi nama Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) (Alai, 2018). Sejak saat itu, sederatan atlet dari berbagai nomor-nomor di cabor atletik mulai bermunculan seiring dengan bertambahnya event-event kejuaraan atletik baik nasional maupun internasional. Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang diminati masyarakat di Indonesia (Kardi et al, 2022). Adanya klub dan ekstrakurikuler diberbagai institusi pendidikan menjadi wadah untuk menyalurkan bakat dan minat pada atletik, selain itu atletik memberikan konstribusi gerakan dasar untuk cabang olahraga lainnya.

Mohammad (Bob) Hasan menjabat sebagai ketua umum PASI selama tujuh periode berturut-turut sejak tahun 1976 – 2020 (sampai akhir hayatnya). Saat ini Ketua Umum PASI periode 2021-2025 adalah Jendral Luhut Binsar Pandjaitan.

Cover
Prakata
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pengetahuan Dasar Dalam Atletik
     A. Induk Organisasi
     B. Petugas-Petugas Perlombaan
     C. Nomor-Nomor Perlombaan
     D. Diskualifikasi dan Kegagalan dalam Perlombaan
     E. Ukuran Lintasan dan Lapangan Perlombaan
Bab II Peraturan Perlombaan
     A. Bagian I : Bagian Umum
     B. Bagian II : Bagian Petugas Perlombaan
     C. Bagian III : Bagian Rekor-Rekor Dunia
Bab III Peraturan Teknis
     A. Bagian I : Bagian Umum
     B. Bagian II : Nomor-Nomor Lintasan
     C. Bagian III : Nomor-Nomor Lapangan
     D. Bagian IV : Nomor-Nomor Lempar
     E. Bagian V : Perlombaan Nomor Gabungan
     F. Bagian VI : Nomor Lomba Jalan Cepat
     G. Bagian VII : Lomba Jalan Raya
     H. Bagian VIII : Lomba Cross Country,  Pegunungan, dan Trails
Daftar Pustaka
Glosarium
Indeks
Profil Penulis