Buku ini menyajikan topik olahraga renang. Secara khusus buku ini mengulas tentang keterampilan dasar renang dan peraturan dalam olahraga renang. Secara keseluruhan, terdapat tiga bab dalam buku ini, yaitu ruang lingkup renang, gaya dalam renang, dan peraturan renang. Buku ini sangat cocok sebagai bahan referensi bagi yang mempelajari olahraga renang. Selain itu, dalam buku ini peraturan-peraturan yang terkait dalam olahraga renang juga dibahas dengan cukup mendalam. Oleh sebab itu, buku ini menjadi salah stau buku yang relatif lengkap dan ringkas.

A. Sejarah Renang Renang telah dikenal pada zaman kuno tepatnya di Mesir, Yunani dan Romawi. saat itu renang menggunakan gaya bebas (crawl) atau merangkak, dibuktikan dengan lukisan pada batu dalam gua di Mesir bagian barat daya.

Renang saat itu digunakan untuk berperang atau menyerang musuh menelusuri sungai dengan menggunakan alat bantu bensen bundel (alat bantu renang untuk mengapung yang diikat di punggung) (Subagio, 2018). Bangsa Yunani Kuno menjadikan renang sebagai derajat harga diri atau mempunyai kedudukan yang tinggi, jika tidak dapat berenang maka dianggap tidak sempurna. Sedangkan bangsa Romawi telah mengenal renang pada 6.000 tahun sebelum masehi di Sungai Tibus. Saat itu sungai yang digunakan tempat mandi mempunyai tempat penonton (panggung) yang disebut Shermin.

Pada zaman pertengahan, saat itu renang mengalami kemajuan, para tokoh pendidikan menganjurkan untuk berenang bagi kalangan masyarakat umum, yang sebelumnya renang hanya diterbatas pada kalangan Ridder / satria. Pada tahun 1730 – 1796, Virrarindo da Faltra seorang putra raja menjadikan renang sebagai olahraga yang dimasukkan dalam kurikulum pembelajaran Jasmani. Renang saat itu menjadi olahraga yang populer dan sejajar dengan olahraga lainnya seperti berkuda dan anggar.









Gambar 1. Perlombaan Renang Olimpiade Pertama (Sumber: Vanessa, 2021) Perkembangan renang pada zaman moderen, tepatnya di Jerman menjadikan renang disejajarkan dengan olahraga senam. Renang dipopulerkan oleh Curt Muts dan Jenderal Nonpfuel, saat itu mereka mendirikan klubvrenang pertama, pada zaman ini berenang sudah diajarkan secara moderen, sitematis dan memiliki metode latihan. Selain itu, mengapung, loncat dan menyelam telah dimasukkan dalam metode pembelajaran renang. Seiring perjalannya, renang berkembang pesat ditandai dengan didirikannya kolam renang renang pertama di Scotlandia tepatnya di Kota Glas Gow pada tahun 1.000, selanjutnya 25 tahun kemudian Inggris juga mendirikan kolam renang tepatnya di Kota Liverpool. Sehingga negara-negara lain kemudian mendirikan kolam renang dan melaksanakan perlombaan, maka saat itu dibentuklah organisasi renang dunia yang disebut (Federation International de Nation Amateur). Pada tahun 1912 FINA menyelenggarakan lomba renang pertama pada Olympics Games di Stockholm (OG VI). Pada tahun 1925. Sejak saat itu setelah renang masuk dalam Olimpiade, perkembangannya sangat pesat dan menjadi salah satu olahraga yang dicintai masyarakat hingga saat ini.

Perkembangan renang di Indonesia dikenal sebelum merdeka, saat itu didirikan kolam renang pertama bernama Cihampelas di Bandung pasa tahun 1904, menyusul Jakarta dengan kolam renang Cikini, di Surabaya kolam renang Brantas dan sebagainya. Tahun 1957 PON ke IV di Makassar dilaksanakan, sehingga dibangunlah kolam renang moderen untuk keperluan perlombaan renang.

Pada tanggal 1951 organisasi renang saat itu bernama Zwembond Voor Indo (ZBVI), kemudian 24 Maret 1951 dibentuk Perserikatan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) yang diketuai oleh Dr. Poerwo Soedarmo. Seiring pekembangannya renang sangat populer sehingga Perserikatan Olahraga Indonesia (KORI) yang kemudia berubah nama menjadi Komite Olympiade indonesia (KOI), telah menerima PRSI bergabung sebagai anggota cabang olahraga. Sedangkan pada tahun 1952 PRSI diterima menjadi anggota FINA. Semenjak inilah klub atau perkumpulan renang di Indonesia berkembang pesat diantaranya Tirtomerto (Bandung), Tirtokencono (Jakarta), Tirtomitro (Surabaya) dan Prim (Medan) hingga tahun 1954 terapat 29 perkumpulan renang di seluruh Indonesia, saat itu juga Indonesia mulai mengikuti perlombaan di luar negeri.

Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Bab I Ruang Lingkup Renang
     A. Sejarah Renang
     B. Definisi dan Hakikat Renang
     C. Organisasi Renang
     D. Manfaat Olahraga Renang
     E. Dasar-Dasar Belajar Renang
Bab II Gaya Dalam Renang
     A. Gaya Bebas (Crawl Style)
     B. Gaya Punggung (Back Crawl Style)
     C. Gaya Dada (Breastroke Stye)
     D. Gaya Kupu-Kupu (Butterfly Style)
Bab III Peraturan Renang
     A. Perturan Perlombaan
     B. Nomor Perlombaan
     C. Sarana dan Prasarana Renang
Daftar Pustaka