Tampilkan di aplikasi

Buku MNC Publishing hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Kemandirian Hidup Lansia Ditinjau Dari Faktor Kondisi Kesehatan & Kapasitas Fungsional Lansia

1 Pembaca
Rp 190.000 85%
Rp 29.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 87.000 13%
Rp 25.133 /orang
Rp 75.400

5 Pembaca
Rp 145.000 20%
Rp 23.200 /orang
Rp 116.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Mata kuliah ini membahas tentang tingkat kemandirian lansia ditinjau dari faktor kondisi kesehatan dan kapasitas fungsional. Faktor Kondisi kesehatan dan kapasitas fungsional dinilai secara obyektif dan subyektif (WHO, 2015). Penilaian secara obyektif kondisi kesehatan meliputi penyakit kronik, konsumsi obat, malnutrisi, pengukuran tekanan darah, vision, status kognitif, merokok dan penggunaan alcohol. Kesehatan subyektif lebih dianggap sebagai keadaan emosional (Bravell et al, 2007).

Pentingnya mempelajari dependency ratio lansia yang mencerminkan beban ekonomi yang harus ditanggungg oleh penduduk usia produktif untuk membiayai penduduk lansia dengan asumsi bahwa penduduk lansia tersebut secara ekonomi bukan lansia yang produktif. (Pusdatin Lansia, 2017). Ini berarti peningkatan rasio ketergantungan pada lansia akan mengakibatkan meningkatnya beban keluarga, masyarakat dan pemerintah (Kemensos RI, 2010 dalam Jumita, 2012).

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Wisoedhanie Widi A, S.KM., M.Kes

Penerbit: MNC Publishing
ISBN: 9786024623579
Terbit: Desember 2021 , 35 Halaman










Ikhtisar

Mata kuliah ini membahas tentang tingkat kemandirian lansia ditinjau dari faktor kondisi kesehatan dan kapasitas fungsional. Faktor Kondisi kesehatan dan kapasitas fungsional dinilai secara obyektif dan subyektif (WHO, 2015). Penilaian secara obyektif kondisi kesehatan meliputi penyakit kronik, konsumsi obat, malnutrisi, pengukuran tekanan darah, vision, status kognitif, merokok dan penggunaan alcohol. Kesehatan subyektif lebih dianggap sebagai keadaan emosional (Bravell et al, 2007).

Pentingnya mempelajari dependency ratio lansia yang mencerminkan beban ekonomi yang harus ditanggungg oleh penduduk usia produktif untuk membiayai penduduk lansia dengan asumsi bahwa penduduk lansia tersebut secara ekonomi bukan lansia yang produktif. (Pusdatin Lansia, 2017). Ini berarti peningkatan rasio ketergantungan pada lansia akan mengakibatkan meningkatnya beban keluarga, masyarakat dan pemerintah (Kemensos RI, 2010 dalam Jumita, 2012).

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Proses penuaan tidak bisa dihindari, semua manusia akan mengalami penuaan, yang ditandai dengan perubahan bertahap pada struktur dan fungsi tubuh (Van Leeuwen, Vera, & Wolkenhauer, 2010). Namun, harapan hidup meningkat, dan sebagai hasilnya, populasi orang tua juga meningkat (Hyun, Ju, & Sok, 2012).

Organisasi Kesehatan Dunia [WHO] (2007) memperkirakan, ada 600 juta orang berusia 60 tahun ke atas pada tahun 2000 dan akan meningkat menjadi 1,2 miliar pada 2025 dan 2 miliar pada 2050; dan 80% dari mereka akan tinggal di negara-negara berkembang pada tahun 2050. Secara signifikan, peningkatan paling cepat dalam 65 tahun dan populasi yang lebih tua terjadi di negara-negara berkembang, yang akan mengalami lonjakan 140 persen pada tahun 2030 (Dobriansky, Suzman, & Hodes , 2007).

Data Pusdatin Lansia pada tahun 2017 menunjukkan bahwa tiga propinsi di Indonesia dengan jumlah lansia terbesar adalah DI Yogyakarta (13,81%), Jawa tengah (112,59%) dan Jawa Timur (12,25%). Data Susenas tentang kondisi kesehatan lansia pada tahun 2015 menunjukkan bahwa angka kesakitan lansia di Indonesia sebesar 28,62%, dengan angka kejadian di pedesaan lebih tinggi yaitu sebesar 30,14% dibandingkan perkotaan yaitu 26,89%. Rasio ketergantungan penduduk lansia Indonesia pada tahun 2015 sebesar 13,28% artinya bahwa setiap 100 penduduk usia produktif akan menanggung sekitar 14 orang penduduk lansia.

Besarnya jumlah penduduk lanjut usia akan membawa dampak positif apabila penduduk lansia berada dalam keadaan sehat, aktif dan produktif, dan akan memberikan dampak negatif apabila lanjut usia memiliki masalah penurunan kesehatan yang berakibat pada peningkatan biaya pelayanan kesehatan, penurunan pendapatan atau penghasilan, peningkatan disabilitas, tidak adanya dukungan sosial dan lingkungan yang tidak ramah terhadap penduduk lansia yang pada akhirnya meningkatkan dependency ratio (Pusdatin Lansia, 2017).

Daftar Isi

Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Relevasi
Tujuan Instruktional
Pendahuluan
Tujuan
Uraian Materi
Latihan
Rangkuman
Tes Formatif
Daftar Pustaka