Buku ini menyajikan pemahaman konsep dan persoalan tentang life skills yang dihadapi oleh para peserta didik di sekolah menengah yang tergolong usia remaja. Banyak penulis dan peneliti tertarik mengkaji persoalan pendidikan life skills dan berupaya mengembangkan beragam strategi pembelajaran. Namun demikian, penulis belum menemukan penulis atau peneliti lain yang memilih pembelajaran life skills melalui sistem Buddy. Sistem buddy yang dalam buku ini disebut Buddy School System (BSS) merupakan strategi pembelajaran kesebayaan yang belum banyak dikenal di Indonesia.

Namun demikian, sejumlah kegiatan yang merupakan bagian dari kegiatan BSS telah mulai dipraktikkan di sejumlah sekolah di Indonesia. Oleh karena itu, berbekal dari hasil penelitian yang dilakukan penulis selama tiga tahun, maka dihasilkan suatu strategi pembelajaran life skills melalui BSS online. Pengalaman operasional BSS online merupakan bagian penting dari keseluruhan buku ini.

Setiap manusia mengalami perkembfangan dalam usia kehidupannya. Perkembangan manusia menunjuk pada suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Proses perkembangan itu umumnya tampak pada perubahan-perubahan yang menonjol pada fase-fase kehidupan.

Satu fase kehidupan manusia yang sangat penting dan menjadi pusat perhatian yang dikaji dalam buku ini adalah remaja. Siapa remaja? Apa pentingnya membahas persoalan remaja dalam kaitan dengan pembelajaran nilai-nilai life skills dan karakter? Dua pertanyaan ini menjadi titik tolak untuk menjelaskan bagaimana kita seharusnya merancang program-program pendidikan dasar untuk sekolahsekolah lanjutan bagi para remaja, khususnya SMP dan yang sederajat.

Untuk menjelaskan siapa remaja, dapat dilakukan pemikiran dengan menggunakan dimensi teori yang berorientasi pada aspek biologis, lingkungan sosial, psikodinamika, psikis atau kejiwaan, interaksionisme, dan teori-teori tentang tugas perkembangan pada umumnya (Monks, Knoers, dan Haditomo, 2001).

Pertama, melihat remaja dari teori yang berorientasi biologis. Teori yang berorientasi pada aspek biologis ini dianggap teori lama yang disebut teori evolusi, dan pada masa sekarang teori ini banyak ditinggalkan karena melihat perkembangan remaja secara endogen yang lebih menekankan pemekaran pre-disposisi yang telah ditentukan secara biologis.

Kedua, teori lingkungan atau teori sosial. Teori ini memandang remaja dari sisi belajar dan sosialisasi dalam suatu lingkungan tertentu. Perkembangan remaja yang sebelumnya dianggap kesamaan (misalnya kematangan seksual) dapat berubah karena pengaruh budaya dan lingkungan. Pendekatan lintas budaya dapat memberikan pengertian yang lebih mendalam akan proses perkembangan remaja dari suatu masyarakat tertentu. Ketiga, teori psikodinamika.

Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1: Dialektika Kehidupan Remaja
Bab 2: Problematika Kehidupan Remaja
Bab 3: Ragam Life Skills Tuntutan Bagi Remaja
Bab 4: Pengembangan Life Skills Remaja Era Millenial
Bab 5: Pengembangan Nilai-Nilai Life Skills dan Karakter Melalui "Buddy school System" (BSS)
Bab 6: Penutup
Daftar Pustaka
Lampiran
Profil Penulis