"Akulturabi" adalah kisah inspiratif tentang pernikahan yang memadukan dua budaya yang berbeda. Penulis dan pasangannya berasal dari latar belakang yang berbeda, baik suku bangsa maupun budaya. Meskipun memiliki perbedaan tersebut, mereka memilih untuk menyatukan kehidupan mereka dalam sebuah pernikahan yang mereka sebut sebagai Akulturabi. Dalam perjalanan menuju pernikahan, mereka menghadapi tantangan seperti menentukan lokasi tinggal, mengenal budaya masing-masing keluarga, dan beradaptasi dengan lingkaran pertemanan yang baru. Namun, melalui komunikasi, pengertian, dan saling menghormati, mereka berhasil mengatasi semua hambatan tersebut dan membangun fondasi yang kokoh untuk hubungan mereka.

Cinta adalah kekuatan aktif yang bersemayam dalam diri manusia; kekuatan yang mengatasi tembok yang memisahkan manusia dengan sesamanya, kekuatan yang menyatukan manusia dengan yang lainnya. - Erich Fromm Saya membaca karya filsafat eksistensialis dua tahun belakangan. Erich Fromm adalah salah satunya, dan “Seni Mencintai” adalah salah satu judul karya yang telah terbaca.

Dua tahun belakangan pula, saya mendalami makna cinta dan esensi menjadi manusia.

“Tiada cinta tanpa adanya manusia” adalah salah satu adagium yang melekat di dalam pikiran saya.

Dua tahun belakangan pula, saya mengenal karya filsafat eksistensialis lainnya seperti Jean Paul Sartre, Albert Camus, dan Erich Fromm.

Beberapa karyanya saya coba beli di salah satu toko buku di Jogjakarta. Beberapa sempat terbaca, beberapa diantaranya masih tersampul rapi di bawah rak meja. Aneh bagi saya, pergolakan bacaan dan literasi 12 AKULTURABI A Story of Married ini membawa saya pada sebuah transisi bahan bacaan. Yang dulunya adalah seorang yang percaya pada pendekatan-pendekatan sistem, menjadi orang yang cukup percaya tentang kekuatan individu manusia.

Dua tahun belakangan pula saya mengenal lebih dekat seorang gadis rekan kerja saya. Yang dulu adalah teman dan sahabat bercengkerama, kemudian menjadi pasangan hidup yang kini naik ke pelaminan.

Dari membaca saya menemukan, bahwa esensi dari manusia adalah cinta dan begitu sebaliknya.

Sampul
Daftar Isi
Cinta dan Manusia
Menjadi Manusia
Datang Kemudian Pergi
Menjadi Perempuan Itu...
Menjadi Laki – Laki itu...
Kenapa Menikah?
Akulturabi
EPILOG
Tentang Penulis