Tampilkan di aplikasi

Buku Edulitera hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Aku Ingin Lahir Dari Rahim Puisimu

1 Pembaca
Rp 94.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 282.000 13%
Rp 81.467 /orang
Rp 244.400

5 Pembaca
Rp 470.000 20%
Rp 75.200 /orang
Rp 376.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Buku ini adalah kumpulan puisi yang menggetarkan jiwa, menghadirkan rasa, dan mengungkapkan keindahan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan gaya yang sederhana namun dalam, penulis mengajak pembaca untuk merenung tentang cinta, kehilangan, harapan, dan perjalanan hidup. Setiap bait puisi membawa pembaca dalam perjalanan emosional yang memikat, memperdalam makna kehidupan, dan mengajarkan tentang kekuatan kata-kata. Dari puisi-puisi romantis hingga yang penuh gugatan, buku ini mempersembahkan keindahan sastra yang memukau, mengundang pembaca untuk terus merenungi makna kehidupan dan cinta.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Ikhlas El Qasr

Penerbit: Edulitera
ISBN: 9786237454700
Terbit: Januari 2020 , 203 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Buku ini adalah kumpulan puisi yang menggetarkan jiwa, menghadirkan rasa, dan mengungkapkan keindahan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan gaya yang sederhana namun dalam, penulis mengajak pembaca untuk merenung tentang cinta, kehilangan, harapan, dan perjalanan hidup. Setiap bait puisi membawa pembaca dalam perjalanan emosional yang memikat, memperdalam makna kehidupan, dan mengajarkan tentang kekuatan kata-kata. Dari puisi-puisi romantis hingga yang penuh gugatan, buku ini mempersembahkan keindahan sastra yang memukau, mengundang pembaca untuk terus merenungi makna kehidupan dan cinta.

Pendahuluan / Prolog

Pengantar
Denting hati yang berderak, mengumpulkan asa- asa tentang keinginan tersimpan. Ada begitu dalam rindu pada pemilik rahim yang sesungguhnya. Juga untuk yang telah lama terlibat menjadi ibu tanpa pernah tahu rupa sesungguhnya.

Ditulis sebagai maskot buku dengan tajuk "Aku Ingin Lahir Dari Rahim Puisimu". Siapa saja perempuan yang pernah menjadi ibu, saya pastikan dia akan berdesir membaca bait - bait syahdu itu, menciptakan haru. Meriuhkan anak - anak rindu. Memeluk sepenuh kasih untuk dia yang mendamba belai jemari ibu.


Penulis

Ikhlas El Qasr - Ikhlas El Qasr memiliki nama asli Ikhlas bisa dipanggil Julak. Lahir di sebuah desa kecil bernama Sungai Pinang Baru Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar pada 5 Mei 1992. Seorang guru yang gemar membaca dan menulis. Sekarang aktif menulis di platform Kompasiana dan mengikuti beberapa kegiatan sastra. Karyanya termuat dalam beberapa antologi bersama, di antaranya antologi cerpen Sayap-Sayap Mimpi (2019), antologi puisi Bahasa Diam (2018), Narasi Luka (2018), Jejak Tokoh Jenius (2019), Puisi Berbalas: Sebagai Perempuan dari Dua Lelaki Kehilangan (2019), Aruh Sastra Kalimantan Selatan XVI Tanah Bumbu 2019: Semerbak Hutan Seharum Ombak dan Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival 2019: When The Days Were Raining, dan lain-lain. Saat ini berdomisili di Kecamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan. Dapat dihubungi melalui email ikhlas017@gmail.com.


Daftar Isi

Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Suatu Hari
Setimpal
Nama yang Ingin Kuabadikan
Persinggahan dan Kepulangan
Juang Hidup yang Tak Pernah Redup
Aku Mengingatmu
Perempuan yangTerlahir dari Semaian Kata-Kata
Menyigi Kata Mencari Makna
Aku Ingin Lahir dari Rahim Puisimu
Perempuan yang Cantik
Rasa yangTak Berbalas
Cangkir yang Kehabisan Percakapan
Hal-Hal Entah yang Dijamah Pernah
Membagi Matahari
Mengulang Hal yang Sama
Hingga Kelak
Semangat yang Diwariskan
Mimpi yang Nyata
Dirimu yang Selalu Kunanti
Rindu yang Tersemat
Kepingan Harap
Diaspora Anak-Anak Rindu
Sketsa Mimpi di Meja Amigdalamu
Katarsisdari Segenap Hampa
Entahlah
Sebuah Ikatan
Akhir-Akhir Ini
Apakah Ada Musim Berikutnya Untukku?
Sebuah Kebersamaan
Pancaroba
Hamparan Harap
Sketsa Di Ruang Imaji
Kado Perpisahan
Untukmu yang Selalu Merindukan Pinta
Cara Terbaik Merayakan Setiap Detik Penantian
Perempuan yang Mengikat Beranda Hatidalam Rangkaian Kata Mati
Pada Setangkup Malam
Sela Separuh Hati
Aku Ingin Mengambil Sejumput Senja
Satu-Satunya Rindu
Perempuan Perajut Mimpi
Swastamita
Historiografi Cinta
Janji Purnama
Sebab Hujan Terlebih Dahulu Datang
Masa Pancaroba
Sebuah Legitimasi dari Sepi
Serumpun Lili
Purnama yang Lelah
Semalam Bersama Kenangan
Ngarai Paling Sembap
Pernah dan Sesaat
Menimang Pilu Sembilu Rindu
Di Batas Senja
Tak Sengaja
Ditatapmu
Lelaki Perindu
Aku Perindu
Ajari Aku
Akhir dari Segala Penantian
Menyulam Bahagia dalam Semesta Cinta
Pergilah Tanpa Memalingkan Wajah
Ketika Camar-Camar Mencecari Pertanyaan
Dalam Pelukan Senja
Sebuah Penawaran untuk Perempuan Petani Hujan
Kita Perlu Kata-Katauntuk Bicara
Berilah Aku Waktu
Meruntuhkan Hening
Sketsa yang Kau Tinggalkan
Klarifikasi Hatimu, Kutunggu
Dekret Semesta
Selaksa Sepi
Pulau Kebahagiaan
Aku Kembali
Sepetak Renjana
Memilih Pergi
Tentang Pernyataan Damai dan Maklumat Rindu
Rekonsiliasi Hati
Hingga Fajar Menyapa
Kisi-Kisi Penantian
Serigala Malam
Kaulah Wanita
Kau Inspirasiku
Pesta Pertemuan
Genderang Pesta
Pesta Temu Rindu
Lebam Sipuyang Tak Kunjung Padam
Sajak Paling Rindu
Hanya Puan
Di Bawah Purnama
Dermaga Pelayaran Cinta
Selayar Mantra Cinta
Batu
Pulanglah
Purnama Akasia
Mata yang Basah
Aku Akan Meminangmu
Biografi Penulis