Tampilkan di aplikasi

Buku Nuansa Cendekia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Sekolah yang Menyenangkan

Metode Kreatif Mengajar dan Pengembangan Karakter Siswa

1 Pembaca
Rp 125.000 15%
Rp 106.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Sekolah yang menyenangkan adalah oase yang hadir di tengah keringnya dunia pendidikan. Awalnya, oase ini bisa jadi dipandang sebelah mata. Bisa karena pesimisme, bisa juga karena keberadaan dan arti pentingnya tak disadari. Namun demikian, kini sekolah yang menyenangkan kian menjadi tujuan orangtua menyekolahkan anaknya. Ada apa sih di sekolah yang menyenangkan? Buku ini mengupas banyak hal tentang bagaimana seharusnya sebuah sekolah. Kolaborasi para penulisnya merupakan salah satu wujud nyata konsep sekolah ideal.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Anna Farida / Suhud Rois, S.S. / Ir. Edi S. Ahmad

Penerbit: Nuansa Cendekia
ISBN: 9786233352871
Terbit: Juni 2023 , 302 Halaman

BUKU SERUPA













Ikhtisar

Sekolah yang menyenangkan adalah oase yang hadir di tengah keringnya dunia pendidikan. Awalnya, oase ini bisa jadi dipandang sebelah mata. Bisa karena pesimisme, bisa juga karena keberadaan dan arti pentingnya tak disadari. Namun demikian, kini sekolah yang menyenangkan kian menjadi tujuan orangtua menyekolahkan anaknya. Ada apa sih di sekolah yang menyenangkan? Buku ini mengupas banyak hal tentang bagaimana seharusnya sebuah sekolah. Kolaborasi para penulisnya merupakan salah satu wujud nyata konsep sekolah ideal.

Ulasan Editorial

Buku ini mengajak guru dan orangtua menjadikan sekolah sebagai ajang memperoleh pengalaman menarik bagi siswa.

Sekolah tiba-tiba berubah menjadi rumah yang menyenangkan untuk mengetahui rahasia ilmu pengetahuan. Setiap sudut kelas menjadi hidup, setiap materi berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari. Mengubah suasana belajar yang kaku menjadi ceria, unik, penuh tantangan yang dinamis dan tak terlupakan. Guru selalu menjadi inspirasi bagi para siswanya. Temukan tips-tips praktis menjadi ‘great teacher’ di buku ini.

Jika kita percaya bahwa setiap anak mempunyai potensi kecerdasan dan berkembang dengan caranya sendiri; ibarat api unggun, maka buku ini adalah pemantiknya

Penulis buku best seller Sekolahnya Manusia / Munif Chatib

Sekolah yang kaku tidak akan menjadi tempat belajar yang baik, karena di sana anak hanya sekolah, tapi tidak belajar. Schooling but not learning. Buku ini menyampaikan pesan kepada para guru bahwa tugas pendidik bukan sebatas mengajar. Guru seharusnya juga adalah manajer kelas yang lihai menciptakan atmosfer belajar mandiri dan menyenangkan

Pemred Pikiran Rakyat / Budhiana Kartawijaya

Buku ini luar biasa indah. Jauh sebelum pemerintah mencanangkan pendidikan karakter, Gemilang Mutafannin telah mengajarkan karakter dengan cara indah. Bila semua sekolah mengikuti jejaknya, maka pendidikan kita akan gemilang

Penulis & “advokat” pendidikan / Bambang Q Anees

Membaca buku ini membawa saya pada masa-masa indah “menemukan” model pengembangan kurikulum pendidikan anak merdeka bersama Pak Edi dan beberapa rekan lain. Yang luar biasa dari buku ini adalah proses penemuan tanpa henti, dalam suasana interaksi guru, anak, orangtua, manajemen sekolah yang menyenangkan. Saya yakin bahwa buku ini akan menjadi sumber inspirasi bagi para pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan sekolah di Indonesia, untuk selalu tanggap terhadap perubahan kebutuhan peserta didik, agar tumbuh jadi pribadi mandiri. Selamat berkarya demi kepentingan terbaik anak

“advokat” pendidikan masyarakat / YantiKerLiP

Belajar itu bisa kapan pun, di mana pun, dari siapa pun, dan dengan cara apa pun. Buku ini penuh dengan berbagai tips dan trik yang bisa dijadikan model, dikembangkan, dan disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan anak. Bagi pendidik, buku ini menyegarkan kembali visi dan misi pendidikan yang seharusnya diperlukan bagi masa depan generasi penerus, bukan pengajaran ilmu yang hanya dipakai sesaat

Musisi, komposer, arranger / Carolina S Yana

Pendahuluan / Prolog

Pendahuluan
Asep berlari gembira memasuki gerbang sekolah, penuh harap dengan hari pertama yang akan dijalaninya. Namun, ternyata kegembiraan itu tidak lama. Ketika masuk ke ruang kelas, Asep mulai merasa asing. Kelasnya bisu. Tidak ada keceriaan yang ditampilkan. Benar-benar bisu. Polos. Bukan karena kondisi yang sederhana, tapi memang didesain agar terbentuk keseragaman dan keteraturan. Di dinding kanan ada poster berisi tata tertib yang didominasi larangan. Hanya poster itu saja. Sisi dinding yang lain sangat dijaga kebersihannya.

Masih ada sedikit harapan dalam diri Asep. Mungkin ini baru awal. Mungkin sebentar lagi kelas ini akan berubah. Mungkin dia dan teman-temannya bisa melakukan sesuatu....

Sayang, semua kemungkinan berakhir saat gurunya masuk. “Tahun ini akan lebih berat bagi kalian,” sang guru membuka petuah. “Tentu saja kalian harus bekerja keras.” Asep berharap, Sang Guru akan memberi kejutan. “Kalau tidak serius, kalian akan gagal. Dan mengecewakan ayah ibu yang telah membiayai kalian. Kasihan kan, mereka?” lanjut Sang Guru.

Asep kian tidak nyaman. Kata-kata Sang Guru telah meruntuhkan semangatnya. Akhirnya, Asep benar-benar kehabisan harapan ketika sesi pembuka itu diakhiri dengan: “Kalian jangan macam-macam, tidak perlu banyak bertanya. Jangan bercanda, kalian harus serius. Sekali lagi serius. Jangan mengecewakan Bapak. Mulai besok akan banyak latihan.” Sekolah telah “membunuh” Asep.

Daftar Isi

Cover Depan
Halaman Judul
Copyright
Kata Mereka
Kata Pengantar
Daftar Isi
Untitled
Pendahuluan
     Sekolah Masa Depan
     Learning Society
     Asyiknya Petualangan Belajar
Bagian I Belajar atau Bermain?
     Anak Nakal: Adakah?
     Sekolah yang Asyik itu Hak Asasi Anak
     Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi
     Sekolah Inklusi
     Mengakomodasi Semua Anak
     Apa pendapat Rasulullah tentang Bermain?
Bagian II Sekolah Interaktif: Akademis VS Non Akademis
     Pintar itu yang Bagaimana?
     Realitas Kurikulum Nasional
     Melongok Kurikulum Negara Lain:
          Jepang
          Amerika
          Finlandia
     Di Mana Posisi Indonesia?
     Berdamai dengan Kurikulum Nasional
Bagian III Guru yang Menyenangkan
     Guru yang Powerful
     Guru yang Cekatan
     Menghadapi Anak yang Banyak Bicara
     Guru dan Tugas Tambahan
     Dipanggil Kepala Sekolah
     Menghadapi OrangTua Ceriwis
     Ruang Kelas yang Berdaya
     Guru bukan Ratu
     Diskusi Kelompok
     Story Telling
     Saling Memberi Penghargaan
     Tugas Akhir Pekan bukan PR
     Evaluasi Pembelajaran
     Pekan Lomba
     Ulangan Akhir Semester
Bagian IV Orangtua yang Menyenangkan
     Lantas, di Mana Posisi Sekolah?
     Peran Aktif Orangtua
          Organisasi Orangtua
          Forum Kelas
          Parenting
          Market Day
          Guru Outsource
Bagian V Hakikat Sekolah Interaktif
     Tiga Lingkaran Beririsan
     Paradigma Holistik
     Lima Prinsip Sekolah Interaktif yang Menyenangkan
          Prinsip 1: Tauhid
          Prinsip 2: Cinta
          Prinsip 3: Adil
          Prinsip 4: Kadar
     Tiga Karakter Sekolah yang Menyenangkan
          Karakter 1: Pandai Bersyukur
          Karakter 2: Sabar
          Karakter 3: Sederhana
     Tiga Pilar Kompetensi Sekolah Interaktif
          Kompetensi 1: Dzikrullah
          Kompetens 2: Tafakkur
          Kompetensi 3: Amal Saleh
     Tiga Pilar Kepemimpinan Sekolah Interaktif
          Kepemimpinan 1: Jujur
          Kepemimpinan 2: Amanah
          Kepemimpinan 3: Menyantuni Manusia
Bagian VI Belajar di Luar itu Menyenangkan
     Mengapa Belajar di Luar Sekolah itu Perlu?
          Night at School
          Homestay
          Camping
          Supercamp
     Kegiatan Khas Keagamaan
          Manasik Haji
          Qurban
          Mabit
Bagian VII Deret Langkah Masih Panjang
     Langkah ke-1: Pintu Gerbang
     Langkah ke-2: Ayo Kita Bermimpi Menjadi Pelangi yang Menghias Dunia, dan Jadikan Sebuah Kenyataan yang Elok Kelak
     Langkah ke-3: Wow!
     Langkah ke-4: Aha!
     Langkah ke-5: Aku Tahu!
     Langkah ke-6: Hore!
     Langkah Ke-7: Jadilah Dirimu, Nak. Dengan Nama-Nya.
     Langkah ke-8: Bukan Langkah Terakhir, Semuanya Awal
Ucapan Terimakasih
Daftar Pustaka
Indeks
Tentang Penulis
Cover Belakang