Tampilkan di aplikasi

Buku Nuansa Cendekia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Wirausaha Ayam Lokal

Pedaging, Petelur, dan Hias

1 Pembaca
Rp 65.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 195.000 13%
Rp 56.333 /orang
Rp 169.000

5 Pembaca
Rp 325.000 20%
Rp 52.000 /orang
Rp 260.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Budidaya ternak ayam lokal Indonesia yang umumnya dilakukan secara tradisional dapat dikembangkan secara semi-intensif dan intensif. Bahkan pemeliharaannya tidak lagi sekadar untuk menyalurkan hobi, tapi dapat dilakukan dengan berwawasan wirausaha (agribisnis), baik sebagai petelur, pedaging, maupun hias.

Terus meningkatnya permintaan akan telur dan daging ataupun hias ayam lokal membuat pembudidayaannya memiliki prospek yang menjanjikan.

Dalam buku dibahas trik-trik wirausaha ayam lokal, baik petelur, pedaging, maupun hias, yang meliputi inseminasi buatan, teknologi budidaya, penanganan pascapanen, dan analisis usaha.

Buku ini sangat cocok untuk referensi bagi peternak, penyuluh pertanian-peternakan, pengusaha bidang peternakan, pemerhati wirausaha ternak ayam lokal, serta mahasiswa pertanian dan siswa sekolah kejujuran program studi peternakan.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: H. Herdi Yudirachman, M.T / Dr. H. Rahmat Rukman
Editor: Irwan Kurniawan

Penerbit: Nuansa Cendekia
ISBN: 9786023502608
Terbit: April 2016 , 208 Halaman










Ikhtisar

Budidaya ternak ayam lokal Indonesia yang umumnya dilakukan secara tradisional dapat dikembangkan secara semi-intensif dan intensif. Bahkan pemeliharaannya tidak lagi sekadar untuk menyalurkan hobi, tapi dapat dilakukan dengan berwawasan wirausaha (agribisnis), baik sebagai petelur, pedaging, maupun hias.

Terus meningkatnya permintaan akan telur dan daging ataupun hias ayam lokal membuat pembudidayaannya memiliki prospek yang menjanjikan.

Dalam buku dibahas trik-trik wirausaha ayam lokal, baik petelur, pedaging, maupun hias, yang meliputi inseminasi buatan, teknologi budidaya, penanganan pascapanen, dan analisis usaha.

Buku ini sangat cocok untuk referensi bagi peternak, penyuluh pertanian-peternakan, pengusaha bidang peternakan, pemerhati wirausaha ternak ayam lokal, serta mahasiswa pertanian dan siswa sekolah kejujuran program studi peternakan.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Indonesia dikenal sebagai salah satu pusat plasma nutfah (sumber genetik) ternak ayam di dunia selain daratan Cina dan India. Ternak ayam lokal merupakan jenis ayam asli Indonesia. Ternak ayam lokal yang tidak mempunyai karakteristik spesifik disebut ayam kampung, sedangkan yang mempunyai karakteristik spesifik memiliki nama yang beragam berdasarkan daerah asalnya, di antaranya ayam Kedu Hitam, Kedu Putih, dan Cemani di daerah Kedu; ayam Pelung di daerah Cianjur; dan ayam Nunukan di Kalimantan Timur.

Ketidaktahuan masyarakat tentang kategori ayam ini menyebabkan sebutan ayam lokal dianggap sama dengan ayam bukan ras (buras). Istilah ayam bukan ras (buras) sudah tidak digunakan lagi, cukup disebut ayam lokal saja. Tercatat 32 rumpun ternak ayam lokal di Indonesia, seperti ayam Kedu, Pelung dan Kokok- Balenggek.

Sebagai sumber daya genetik ( SDG) asli Indonesia, ternak ayam lokal dapat dikembangkan guna mendukung kemandirian penyediaan pangan sumber protein hewani nasional. Selain kaya akan SDG, ayam lokal Indonesia juga memiliki sumber daya alam yang beragam untuk dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam pengembangan peternakan ayam lokal.

Peran ternak ayam lokal dalam kehidupan masyarakat Indonesia cukup erat dengan perkembangan budaya masyarakat. Selain daging dan telurnya dijadikan sumber konsumsi, ayam lokal juga merdu suaranya dan elok bulunya. Produk pangan yang berasal dari ternak ayam lokal atau sering disebut “ ayam sayur ” atau pernah dijuluki “ ayam bukan ras” (ayam buras) memiliki posisi yang baik karena karakteristiknya khas dan secara umum disukai oleh “lidah” masyarakat.

Populasi ternak ayam lokal pada tahun 2013 berjumlah sekitar 290 juta ekor yang sebagian besar dikuasai oleh rumah tangga di perdesaan, dan memberikan kontribusi produksi daging sebanyak 287,5 ribu ton dan produksi telur 200,6 ribu ton. Pada tahun 2008, Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Ciawi mulai mengembangkan ayam kampung petelur yang diberi nama “ Ayam Kampung Unggul Balitnak ( KUB)” dan juga ayam pedaging atau “Ayam Sensi”.

Pada mulanya, pemeliharaan ternak ayam lokal dilakukan secara tradisional di perdesaan dengan tujuan untuk memenuhi fungsi sebagai tabungan keluarga dalam rangka mendapatkan daging, telur, dan juga menghasilkan uang tunai. Budidaya ternak ayam lokal berwawasan wirausaha (agribisnis) baru muncul kurang lebih dua dekade yang lalu.

Kemungkinannya dimulai dengan pengenalan teknik-teknik pemeliharaan secara semi- intensif ke arah intensif di lokasi yang dekat perkotaan agar mudah mendapatkan sarana produksi ternak (sapronak) dan pemasaran hasil. Wirausaha ternak ayam lokal mempunyai prospek dan peluang yang baik, karena sampai sekarang nilai jual produk per unit bobot masih terhitung tinggi dibandingkan dengan ayam ras.

Di samping itu, wirausaha ternak ayam lokal akan menjadi pesat, apabila pengembangannya berbasis kelompok masyarakat (rakyat) yang didukung inovasi dan penyebaran informasi teknologi yang dibutuhkan oleh para pihak yang berkepentingan, terutama pelaku usaha ternak tersebut.

Buku ini menyajikan materi tentang potensi dan prospek pengembangan wirausaha ternak ayam lokal, strategi pengembangan, manfaat, pengenalan jenis ayam lokal mulai dari daerah asal dan penyebaran hingga jenis unggul, inseminasi buatan, sistem pemeliharaan, teknologi budidaya ternak ayam lokal, trik wirausaha ternak ayam lokal (pedaging, petelur, dan hias), penanganan pascapanen, aneka olahan, dan analisis usaha.

Buku ini diharapkan menjadi sumber informasi bagi para pihak yang berkepentingan, baik para peternak, penyuluh pertanian- peternakan, mahasiswa dan pengusaha bidang peternakan, serta segenap pemerhati wirausaha ternak ayam lokal, maupun dijadikan acuan bagi peserta didik di sekolah-sekolah kejuruan pertanian program studi peternakan.

Kami menyadari dan meyakini bahwa buku ini tentunya belum lengkap dan tuntas membahas seluk-beluk usaha budidaya ternak ayam lokal pedaging, petelur, dan hias. Kami sangat menantikan saran, gagasan, dan kritikan yang berwawasan kemitraan dari para pembaca buku ini.

Terimakasih dan penghargaan yang tulus, kami sampaikan kepada Penerbit Nuansa Cendekia dan Kementerian Pertanian R.I, khususnya Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Ciawi, dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan.

Terimakasih disampaikan pula kepada para peternak unggas, sahabat-sahabat di Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan), Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan (Dishutbunak), serta Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Majalengka.

Semoga buku ini bermanfaat dan bermakna.

Daftar Isi

Sampul
Kata pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
     Potensi Ternak Ayam Lokal
     Prospek Wirausaha Ternak Ayam Lokal
     Manfaat (Kegunaan) Ternak Ayam Lokal
Bab II Pengenalan Ternak Ayam Lokal
     Daerah Asal dan Penyebaran
     Klasifikasi
     Jenis (Galur) Unggul
     Inseminasi Buatan (IB) dan Penetasan Telur
     Sistem Pemeliharaan
Bab III Teknologi Budidaya Ternak Ayam Lokal
     Penyiapan Bibit
     Kandang dan Peralatan
     Pakan (Makanan)
     Pengendalian Penyakit
     Panen
Bab IV Trik Wirausaha Ternak Ayam Lokal
     Trik Wirausaha Ayam Lokal Pedaging
     Trik Wirausaha Ayam Lokal Petelur
     Trik Wirausaha Ayam Lokal Hias
Bab V Pascapanen Pengolahan Hasil Ternak Ayam Lokal
     Penanganan Pascapanen
     Pengolahan Hasil
Daftar Pustaka
Indeks
Tentang Penulis