Tampilkan di aplikasi

Buku Peneleh hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Etika Profetik Bagi Pengelola Keuangan Negara

1 Pembaca
Rp 117.500 15%
Rp 99.875

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 299.625 13%
Rp 86.558 /orang
Rp 259.675

5 Pembaca
Rp 499.375 20%
Rp 79.900 /orang
Rp 399.500

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Keterbatasan literatur yang membahas Etika Profesi khususnya di Sektor Publik menjadikan buku ini layak untuk dijadikan referensi. Buku ini membuka cakrawala pemikiran bahwa kajian etika tidak hanya sekedar melihat atas benar dan salah dalam kaca mata manusia, namun lebih daripada itu, etika sesungguhnya merupakan suatu jalan, agar manusia dapat mengabdikan dirinya sebagai hamba Tuhan yang memiliki tugas pengemban amanah-Nya. Upaya menggunakan ajaran tauhid atau Ketuhanan sebagai basis membangun etika bukanlah sesuatu yang utopis terlebih kita hidup dalam suatu Negara yang mengakui keberadaan agama dalam konteks Pancasila melalui sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Basis penulisan dalam membangun konsep etika dalam buku ini berbeda dengan kajian etika pada umumnya. State of the art dalam buku ini tampak dari basis epistemologis utamanya yaitu Ketuhanan, Kenabian, dan Kearifan Lokal. Dengan bersandar pada basis tersebut, pembaca disuguhkan spirit ketuhanan dan sifat-sifat kenabian dalam membangun etika melalui pengkombinasian yang epik terhadap kearifan lokal sehingga kajian etika menjadi lebih komprehensif dan sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Bobby Briando / Iwan Triyuwono / Gugus Irianto
Editor: Achdiar Redy Setiawan

Penerbit: Peneleh
ISBN: 9786239340582
Terbit: Februari 2020 , 270 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Keterbatasan literatur yang membahas Etika Profesi khususnya di Sektor Publik menjadikan buku ini layak untuk dijadikan referensi. Buku ini membuka cakrawala pemikiran bahwa kajian etika tidak hanya sekedar melihat atas benar dan salah dalam kaca mata manusia, namun lebih daripada itu, etika sesungguhnya merupakan suatu jalan, agar manusia dapat mengabdikan dirinya sebagai hamba Tuhan yang memiliki tugas pengemban amanah-Nya. Upaya menggunakan ajaran tauhid atau Ketuhanan sebagai basis membangun etika bukanlah sesuatu yang utopis terlebih kita hidup dalam suatu Negara yang mengakui keberadaan agama dalam konteks Pancasila melalui sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Basis penulisan dalam membangun konsep etika dalam buku ini berbeda dengan kajian etika pada umumnya. State of the art dalam buku ini tampak dari basis epistemologis utamanya yaitu Ketuhanan, Kenabian, dan Kearifan Lokal. Dengan bersandar pada basis tersebut, pembaca disuguhkan spirit ketuhanan dan sifat-sifat kenabian dalam membangun etika melalui pengkombinasian yang epik terhadap kearifan lokal sehingga kajian etika menjadi lebih komprehensif dan sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia.

Pendahuluan / Prolog

Pendahuluan
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Peneliti dengan segala kerendahan hati dan keterbatasan ilmu memulai awal kalimat ini. Persaksian (witness) iman melalui dua kalimat syahadat memberikan ikrar setia, memberikan pengakuan (giving testimony) bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

Persaksian iman menjadi awal pembuka langkah bagi peneliti dalam melakukan penelitian ini. Penggalan Surat An-Nahl: 90 yang berbunyi “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan” menjadi pemantik semangat (spirit) peneliti untuk melakukan penelitian dengan tema etika. Sesungguhnya etika merupakan suatu pemikiran dan pertimbangan moral yang menjadi dasar dalam melakukan suatu tindakan bagi seseorang maupun sebuah komunitas (Ludigdo, 2005; Triyuwono, 2015).

Di samping itu, peneliti juga meyakini bahwa manusia pada hakekatnya diciptakan di muka bumi untuk menjadi khalifah, sebagaimana firman Allah dalam Surat Al Baqarah: 30 yang berbunyi sesungguhnya Allah SWT hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Triyuwono (2015a) menyebut khalifah sebagai wakil Tuhan di bumi sehingga memiliki tugas untuk mengelola semesta alam, memakmurkannya dan tidak berbuat kerusakan serta sadar akan tanggungjawabnya kelak di kemudian hari di hadapan Tuhan Yang Maha Esa.

Mempelajari etika, menurut hemat peneliti, merupakan salah satu cara untuk mengantisipasi kerusakan yang dilakukan oleh manusia. Dengan memahami etika, seseorang dapat menentukan baik dan buruk atau benar dan salah dalam mengevaluasi perilakunya. Hal ini selaras dengan pendapat Amundsen & Andrade (2009:6) sebagai berikut: “Ethics refer to principles by which to evaluate behaviour as right or wrong, good or bad. Ethics refer to well based standards of right and wrong, and prescribe what humans ought to do. Ethics are continuous efforts of striving to ensure that people, and the institutions they shape, live up to the standards that are reasonable and solidly based.”

Penulis

Bobby Briando - Bobby Briando adalah lulusan dari Universitas Utara Malaysia yang saat ini menjadi dosen di Politeknik Imigrasi Jakarta serta menjadi editor di Jurnal Akuntansi dan juga Pendidikan Universitas PGRI Madiun serta Adhyatma: A Journal of Management, Spirituality, and Human Values, India.
Iwan Triyuwono - Iwan Triyuwono adalah Guru Besar di bidang akuntansi syariah serta perintis lahirnya akuntansi multiparadigma di Indonesia. Lahir di Bangkalan pada 30 Juni 1961, Iwan menyelesaikan pendidikan S1 di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, menempuh pendidikan Master of Economic (M.Com) di Macquarie University, serta program Doktor (Ph.D) di University of Wollongong, Australia, . Beberapa buku yang pernah ditulisnya antara lain Organisasi dan Akuntansi Syariah; Akuntansi Syariah: Memformulasikan Konsep Laba dalam Konteks Metafora Zakat (sebagai co-author); Akuntansi Ekuitas dalam Narasi Kapitalisme, Sosialisme, dan Islam (sebagai co-author); Laba Humanis (co-author), Akuntansi Syariah: Perspektif, Metodologi, dan Teori, Filsafat Akuntansi, serta menuliskan berbagai macam artikel ilmiah di jurnal nasional dan internasional. Penulis yang juga merupakan dosen tetap Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya ini juga menjabat sebagai pemimpin editor Jurnal Akuntansi Multiparadigma (JAMAL). Pengembangan keilmuan akuntansi multiparadiga di Indonesia beliau wujudkan dengan membentuk serta memimpin sebuah organisasi profesi yang memiliki komitmen mengangkat akuntansi dalam perspektif budaya, spiritual, dan religiositas yang bernama Masyarakat Akuntansi Multiparadigma Indonesia.

Daftar Isi

Cover
Komentar Pembaca
Sambutan Direktur Politeknik Imigrasi
Pengatar Penulis
Pengantar Pembaca
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
     1.1  Refleksifitas Awal
     1.2  Memahami Varian Etika Mainstream
     1.3 Urgensi Etika Non-Mainstream
     1.4 Visualisasi Praktik Etika Aparatur Sipil Negara
     1.5 Merancang Infrastruktur Etika
Bab II Wacana Etika Dalam Perspektif Kemelayuan
     2.1 Selayang Pandang Potret Akuntansi Sektor Publik
     2.2 Mainstream Model Pengembangan Etika
     2.3 Infrastruktur dan Prinsip Pengelolaan Etika Versi
     2.4 Dilema Etis: Terjebak Antara Hati Nurani dan
     2.5 Budaya Melayu sebagai Jalan Membangun Etika
Bab III Ikhtiar Dalam Merumuskan Etika Profetik
     3.1 Pengantar Menuju Ikhtiar Desain Penelitian
     3.2  Tauhid, Nabi, dan Ilmu: Basis Epistemologi Utama
     3.3. Prinsip Filosofis dan Spirit Etika Profetik
     3.4  Gerak Spirit Penelitian: Sebuah Perjalanan Esoteris
     3.5 Melangkah dalam Gerak Spirit: Sebuah Teknik
Bab IV Pandangan Hidup Dan Alam Pikiran Orang Melayu
     4.1  Konsep Pandangan Hidup dan Alam Pikiran
     4.2  Konsep Hubungan Manusia dengan Tuhan (Hablun
     4.3 Konsep Hubungan Manusia dengan Sesama (Hablun Minannas)
     4.4 Konsep Hubungan Manusia dengan Alam (Hablun Minal Alam)
     4.5  Konsep Manusia sebagai Makhluk Pribadi
Bab V Etika Profetik Sebagai Ikhtiar Memperoleh Syafaat
     5.1. Ilmu Pengetahuan Profetik: Sumber Nilai Etika
     5.2. Spirit Kemanusiaan dalam Filosofi Humanis
     5.3 Spirit Keilmuan dalam Filosofi Emansipatoris
     5.4 Spirit Kehambaan dalam Filosofi Transendental
     5.5 Spirit Kesemestaan dalam Filosofi Teleologikal
     5.6 Etika Profetik sebagai Jalan Memperoleh Syafa’at
Bab VI Marwah Sebagai Pancaran Spirit Etika Profetik
     6.1 Program Marwah sebagai Manifestasi Etika Profetik
     6.2  Moral Management
     6.3 Amanah Leadership
     6.4 Rule of Law
     6.5 Workable Code of Conduct
     6.6 Accountability Mechanisms
     6.7 High Performance
     6.8 Kickback Un-ethical Behavior
     6.9 Under Co-ordinating Ethics Bodies Supervision
     6.10 Marwah dalam Perspektif Tradisi Adat Melayu
Bab VII Tuah Sebagai Pengembangan Diri Etis dan Religius
     7.1  Pendekatan Diri Etis dan Religius
     7.2  Etika Profetik sebagai Jalan Membentuk Pribadi
     7.3 TUAH: Tujuan Akhir Adalah Allah
     7.4 Etika Profetik vis a vis Etika Mainstream
Bab VIII Untaian Kata di Penghujung Langkah
     8.1 Kesimpulan
     8.2 Keterbatasan Penelitian
Daftar Pustaka
Tentang Penulis