Tampilkan di aplikasi

Buku Peneleh hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Antologi sajak!

Tangis Darah Petani, Tebu, dan Gula

1 Pembaca
Rp 99.500 15%
Rp 84.575

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 253.725 13%
Rp 73.298 /orang
Rp 219.895

5 Pembaca
Rp 422.875 20%
Rp 67.660 /orang
Rp 338.300

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Antologi sajak! Tangis Darah Petani, Tebu, dan Gula” ini merupakan kumpulan sajak dari berbagai kontributor pada lomba puisi tentang gula untuk sebuah seminar hasil penelitian di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya tanggal 10 Desember 2015. Tercetusnya kumpulan karya ini pada awalnya dipicu oleh empat dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Dr. Bambang Hariadi, Dr. Aji Dedi Mulawarman, Dr. Ari Kamayanti, dan Virginia Nur Rahmanti MSA) dan 10 mahasiswa S1 dan S2 bersama melakukan penelitian tentang akuntansi tebu, sebagai program hibah penelitian.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Aji Dedi Mulawarman / Ari Kamayanti / Novrida Qudsi Lutfillah

Penerbit: Peneleh
ISBN: 9786239270827
Terbit: Maret 2020 , 190 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Antologi sajak! Tangis Darah Petani, Tebu, dan Gula” ini merupakan kumpulan sajak dari berbagai kontributor pada lomba puisi tentang gula untuk sebuah seminar hasil penelitian di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya tanggal 10 Desember 2015. Tercetusnya kumpulan karya ini pada awalnya dipicu oleh empat dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Dr. Bambang Hariadi, Dr. Aji Dedi Mulawarman, Dr. Ari Kamayanti, dan Virginia Nur Rahmanti MSA) dan 10 mahasiswa S1 dan S2 bersama melakukan penelitian tentang akuntansi tebu, sebagai program hibah penelitian.

Pendahuluan / Prolog

Pengantar Penerbit
“Antologi sajak! Tangis Darah Petani, Tebu, dan Gula” ini merupakan kumpulan sajak dari berbagai kontributor pada lomba puisi tentang gula untuk sebuah seminar hasil penelitian di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya tanggal 10 Desember 2015.

Tercetusnya kumpulan karya ini pada awalnya dipicu oleh empat dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Dr. Bambang Hariadi, Dr. Aji Dedi Mulawarman, Dr. Ari Kamayanti, dan Virginia Nur Rahmanti MSA) dan 10 mahasiswa S1 dan S2 bersama melakukan penelitian tentang akuntansi tebu, sebagai program hibah penelitian.

Selama lebih dari empat bulan, mereka melibatkan diri dengan para buruh tani, petani, koperasi, dan Pabrik Gula di Bululawang Malang Selatan, dan Sidoarjo untuk menemukan bahwa realitas gula ternyata tidak selalu manis. Hasil penelitian tersebut telah dibukukan secara terpisah di “Gula untuk Rakyat: Nestapa Petani Tebu dalam Kuasa Neoliberal”, sebuah buku ber ISBN terbitan Yayasan Rumah Peneleh.

Penulis

Aji Dedi Mulawarman - Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam atau FORDEBI adalah wadah bagi dosen dan perguruan tinggi di Indonesia untuk bekerja sama mengembangkan kurikulum, SDM, dan riset di bidang ekonomi, manajemen, dan akuntansi syariah.
Novrida Qudsi Lutfillah - Novrida Qudsi Lutfillah Peneliti senior di Peneleh Research Institute (PRI), Pengelola jurnal IMANENSI sebagai Chief in Editor, menjadi editor dan reviewer di beberapa jurnal bereputasi nasional dan internasional. Selain aktif mengajar di dalam bidang akuntansi di Politeknik Negeri Malang, Doktor Ilmu Akuntansi lulusan Universitas Brawijaya ini merupakan pengurus Yayasan Peneleh Jang Oetama (YPJO), Aliansi Pengelola Jurnal Berintegritas Indonesia (ALJEBI), PUSPA ALJEBI, Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam (FORDEBI).

Daftar Isi

Sampul
Daftar Isi
Kasian Mereka
Tebu Tak Bertaut
Habis Asa
Bangga Aku Bertani Di Indonesia
Kisah Petani Tebu
Masih Kurang Maniskah ?
Dibalik Kerikil Manis
Benda Berharga Dapur
Berlianku Tak Semanis Gula
Petani Tebu Indonesia
'Merdeka Tapi Terjajah’
Celoteh Do'a Tebu Berkarat
Terlupakan
Gula...
Tidak Semanis Rasa Tebu
HPP = PHP!
Epitaf Kubur Tebu
Jeritan Semut-Semut Pekerja
Gula Untuk Disepah
Derita Petani
Lepas Harta, Tuntas Raga
Pahitnya Gula Dalam Negeri
Petani, Dalam Dekap Tirani
Duh Gula
Tebu Dan Tabu
Intimidasi Rafinasi
Pahitnya Gula Dalam Negeri
Terlalu Bijaksana
Gula untuk Kopi dan Teh
Seandainya Tuan Mengerti...
Dimana Kemerdekaan?
Kicauan Sawai Sendu
Pasrah
Kidung Buku-Buku Tebu
Gula untuk Rakyat
Nasib petani tebu
Jelajah Celah Butir Bening
Bencana Rencana
Suara Petani Tebu
Tak Semanis Rasa
Gula Tak Bisa Mengolah Dirinya Sendiri
Doa seorang petani
Episode Petani Tebu, Pada Sebuah Epos
Manis
Artefak Langit Senja
Dera Si Petani Tebu
Lebah Penghasil Madu
Sepahnya Di Sini Manisnya Disana
Maniskan senyum kami
Irama Ladang
Pahitnya Hidup Si Penghasil Gula
Si Manis Yang Dikorbankan
Baiklah, Besok Kita Mencicipi Gula-Gula
Sajak Kelekar Lidah
Si Kristal Putih yang Tak Lagi Bersinar
“Tangan-tangan Kecil si Buruh Tebu”
Saksi Bisu
Tebu Yang Tak Semanis Gula
Semut Merah Penghancur Kesejahteraan
Suara Si Petani Tebu
Salju Pelupuk Khatulistiwa
Sepah Yang Terbuang
Manismu!
Manis Yang Tak Lagi Dihargai
Tanyakan pada Boneka Tebu
Penderitaan
Kesedihan Petani yang Malang
Mereka Yang Berpeluh
Suara Pemilik Lahan
Suatu Siang Di Padang Tebu
Kebun Perekonomian Negeri
Tak Semanis Gula
Manis tapi Miris
Bait Elegi Petani Tebu
Gula-gula untuk Pertiwi
Petani Tebu Tampak Gelisah
SACCHARUM OFFINARU
Pencipta Manis
Jerih Payah
Dipandang Gula Tapi, Ternyata Semut
Tolonglah Kami
Riwayatmu Kini
Setetes Air Tebu
Anak Petani Gula
Asal Kutuangkan Gula, Kudengar Suara
Nasib Tak Semanis Gula
Barisan Ruas Sepotong Tebu
Manis Rasanya, Bukan Kisahnya
Semanis Keringat Bapak
Rongga Terkikis
Curhatan Hati Petani Tebu
Hantu Dumping Gula
Buku Harian Si Pemakai Caping Manis
Tolong Dengar Gelisah Kami
Setan Gula
Seruan untuk yang Duduk di Sana
Petani Tua
Secercah Harapan
Sepotong Kisah
Sajak Sebatang Lisong
Harapanku Tak Semanis Tebuku
Ronta Si Penebu
Dalam Manisnya Gula
Inilah Rasa Sang Petani Pemberi Rasa
Janji Manis Tebu bagi Petani di Bumi Pertiwi?
Lelaki Manis
Petani Gula Sore Itu
Tak semanis gula
Dimanakah Kami Cecap Rendemen Tebu?
Untuk Rakyat atau Menjerat ?
Jeritan Hati Petani Tebu
Manis untuk Semua
Kemerdekaan yang Tak Pernah Dirasakan
Gaung Kehidupan
Syair Tangis Petani Tebuku