Tampilkan di aplikasi

Buku Pustaka Obor Indonesia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Gerak Langkah Pencak Silat Baringin Sakti

1 Pembaca
Rp 150.000 30%
Rp 105.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 315.000 13%
Rp 91.000 /orang
Rp 273.000

5 Pembaca
Rp 525.000 20%
Rp 84.000 /orang
Rp 420.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Buku Gerak Langkah Pencak Silat Baringin Sakti ditulis Guru Edward Lebe untuk memperkenalkan teknik-teknik perguruannya dengan menampilkan gambar-gambar disertai ulasan singkat. Pencak Silat Baringin Sakti menarik disimak karena merupakan modernisasi dari kombinasi beberapa aliran silat dari Minangkabau, Sumatra Barat, termasuk kumango, pauh limo, seteralak, siletuo, dan lintau. Inspirasi asal beberapa gaya ini terdapat dari binatang seperti harimau, buaya, kucing, monyet, ular dan elang. Dengan mengikuti kemajuan jaman, Pencak Silat Baringin Sakti mengintegrasikan teknik dan gerakan dari gaya pencak silat maupun ilmu beladiri lain agar lebih efektif dalam pertarungan. Ritual juga dirubah agar bisa diterima dalam konteks yang berbeda dari daerah asalnya dan dapat menyebar di daerah perkotaan Jakarta maupun di luar negeri termasuk ke Amerika, Pilipina dan Perancis.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Edward Lebe

Penerbit: Pustaka Obor Indonesia
ISBN: 9786024336318
Terbit: Desember 2020 , 186 Halaman

BUKU SERUPA













Ikhtisar

Buku Gerak Langkah Pencak Silat Baringin Sakti ditulis Guru Edward Lebe untuk memperkenalkan teknik-teknik perguruannya dengan menampilkan gambar-gambar disertai ulasan singkat. Pencak Silat Baringin Sakti menarik disimak karena merupakan modernisasi dari kombinasi beberapa aliran silat dari Minangkabau, Sumatra Barat, termasuk kumango, pauh limo, seteralak, siletuo, dan lintau. Inspirasi asal beberapa gaya ini terdapat dari binatang seperti harimau, buaya, kucing, monyet, ular dan elang. Dengan mengikuti kemajuan jaman, Pencak Silat Baringin Sakti mengintegrasikan teknik dan gerakan dari gaya pencak silat maupun ilmu beladiri lain agar lebih efektif dalam pertarungan. Ritual juga dirubah agar bisa diterima dalam konteks yang berbeda dari daerah asalnya dan dapat menyebar di daerah perkotaan Jakarta maupun di luar negeri termasuk ke Amerika, Pilipina dan Perancis.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayat­Nya, sehingga akhirnya muncul keberanian saya untuk merekam nilai­nilai budaya Minangkabau dalam bentuk buku ini, khususnya mengenai pencak silat dari Perguruan Silat (PS) Baringin Sakti, yang didirikan oleh almarhum H. Abu Zahar pada tahun 1955 di Padang, Sumatera Barat.

Pencak silat merupakan seni bela diri asli Indonesia dan secara umum dikenal pula di kawasan rumpun Melayu. Pencak silat telah memberikan kontribusi yang berarti dalam sejarah perjalanan panjang negara kita tercinta ini. Di era kolonial, berbekal persenjataan apa adanya, hanya berupa bambu runcing, golok, kurambit, pedang, keris, anak panah, dan lainnya, ditambah kemampuan bersilat, para pelaku sejarah bangsa ini dengan gigih berusaha merebut kedaulatan negara dan berhasil menegakkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Mengingat betapa luhurnya warisan budaya ini, menjadi tanggung jawab kita bersama untuk melestarikan dan mengembangkan pencak silat. Kita bangga karena banyak orang asing yang tertarik mempelajari berbagai aliran silat tradisional Indonesia. Namun akan lebih bangga lagi jika generasi muda Indonesia juga peduli untuk mendalaminya dan memelihara eksistensi pencak silat. Tidak salah apabila anak­anak muda kita menguasai seni bela diri impor, asalkan tidak melupakan budaya warisan leluhur. Jangan sampai kearifan lokal itu tercerabut dari akarnya dan hilang dari peradaban.

Sudah lebih dari setengah abad saya berkiprah di dunia pencak silat. Maka, supaya pengetahuan tentang pencak silat, khususnya silat Minangkabau, dapat diakses oleh lebih banyak orang, saya berusaha menuangkan segenap kemampuan bersilat yang saya miliki ke dalam buku ini. Harapannya, isi buku ini dapat dikonsumsi oleh anak cucu bangsa Indonesia di mana pun berada. Tak hanya mereka yang sudah menekuni pencak silat Minangkabau, tetapi juga masyarakat umum. Semoga, setelah membaca buku ini, mereka berminat untuk terlibat dalam pelestarian budaya warisan leluhur yang sarat akan nilai, etika, serta estetika ini.

Melalui tulisan dan ilustrasi dalam buku ini saya memperkenalkan teknik silat Baringin Sakti yang berintikan gerak silat dari aliran klasik Silat Tua, Silat Kumango, Silat Pauh Limo, Silat Sitaralak, Silat Bayang, dan Silat Lintau. Tak ketinggalan juga gaya yang diadaptasi dari gerak binatang, seperti gaya harimau, buaya, kucing, baruk (monyet), ular, dan elang.

Buku ini dimaksudkan sebagai pedoman untuk mempelajari gerakan­gerakan dan teknik­teknik PS Baringin Sakti. Oleh karena itu, fokus utama adalah menampilkan gambar­gambar yang melukiskan beragam gaya atau gerak langkah silat Baringin Sakti untuk memfasilitasi proses pelajaran. Agar gerakan ini dapat dipahami secara lebih komprehensif ditambah pula ulasan singkat mengenai pencak silat Minangkabau dan PS Baringin Sakti serta perkembangannya, juga diberikan sedikit keterangan mengenai teknik utama perguruan ini.

Banyak pihak yang telah membantu saya dalam mewujudkan penerbitan buku ini. Maka secara khusus saya menghaturkan banyak terima kasih kepada keluarga almarhum H. Abu Zahar yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan informasi untuk memperkaya materi buku ini. Tentu saja saya berterima kasih kepada ayah tercinta, almarhum GMS Lebe yang telah mendorong saya untuk selalu mencintai pencak silat, juga kepada keluarga besar Tamala dari Pasaman, Sumatera Barat.

Tak lupa rasa terima kasih saya untuk almarhum O’ong Maryono, tokoh pencak silat dan sahabat di Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (PERSILAT) yang setia kepada pencak silat hingga akhir hayatnya. Semasa hidup beliau menjadi teman dalam berdiskusi serta berjuang demi kemajuan pencak silat dan selalu mendorong saya untuk membagi ilmu pengetahuan dengan mendokumentasikan teknik­teknik PS Baringin Sakti. Terima kasih juga kepada istri O’ong, Rosalia Sciortino, sebagai pendiri dan penanggung jawab O’ong Maryono Pencak Silat Award yang menggerakkan saya untuk menulis buku ini.

Kepada para sahabat di Universitas Indonesia, khususnya angkatan 1966, teman­teman di IPSI serta PERSILAT, terima kasih atas kesetiaannya terhadap pencak silat. Dan, yang tidak kalah penting, terima kasih dan rasa cinta saya untuk istri, anak­anak, dan cucu, yang selalu mendukung aktivitas saya di kancah pencak silat ini.

Terima kasih pula untuk Saptorini yang telah membantu saya dalam menyusun tulisan teks babbab dengan mewawancari saya berkali­kali untuk melengkapi informasinya ketika dianggap kurang. Saya mohon izin dan mohon maaf sebesarbesarnya kepada para pemuka adat serta sesepuh silat Minangkabau di mana pun berada, terutama di Sumatera Barat, atas kekurangan buku ini.

Walaupun isi buku ini masih jauh dari sempurna, semoga upaya saya ini dapat memberikan manfaat sebesar­besarnya bagi dunia pencak silat. Seperti kata pepatah, “Silek Minang tak lekang dek paneh dan tak lapuak dek hujan”, semoga silat Minangkabau pun tetap lestari.



5 Desember 2017
Edward Lebe

Daftar Isi

Sampul
Daftar Isi
Kata Pengantar Seri Pustaka Pencak Silat
Sambutan Sesepuh Pencak Silat
Kata Pengantar Penulis
Bagian I: Profil Pencak Silat Baringin Sakti
     A. Silat Minang
     B. Pencak Silat Baringin Sakti
     C. Teknik Silat Baringin Sakti
Bagian II: Teknik-teknik Pencak Silat Baringin Sakti
     A. Kaidah Pembukaan
     B. Pukulan dan Sikut
     C.Tendangan dan Kepoh/Sapuan dan Dengkulan
     D. Tangkapan
     E. Hindar dan Serang
Tentang Penulis
Profil O’ong Maryono Pencak Silat Award