Tampilkan di aplikasi

Buku Pustaka Obor Indonesia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Baginda Dahlan Abdullah - Bapak Kebangsaan Indonesia

1 Pembaca
Rp 135.000 30%
Rp 94.500

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 283.500 13%
Rp 81.900 /orang
Rp 245.700

5 Pembaca
Rp 472.500 20%
Rp 75.600 /orang
Rp 378.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Tahun 1917 Dahlan Abdullah menjadi Ketua Perhimpunan Hindia. Pengangkatannya berarti permulaan tahap yang baru dalam kalangan mahasiswa Hindia di Belanda. Dahlan Abdullah pun harus disebut sebagai pembicara yang radikal di antara orang-orang Indonesia yang tinggal di Belanda.

-Dr. Harry A. Poeze, sejarawan dan peneliti senior KITLV Leiden

Baginda Dahlan Abdullah Bapak Kebangsaan Indonesia adalah buku yang sangat menarik. Buku ini patut dijadikan buku wajib untuk mahasiswa yang studi Ilmu Sejarah, karena tokoh yang ditulis adalah seorang yang sangat dihargai di dalam dan di luar negeri. Siapa pun yang membacanya niscaya menyimpulkan bahwa Dahlan Abdullah patut ditetapkan negara sebagai Pahlawan Nasional mengingat sepak terjangnya dalam memperjuangkan dan menegakkan kemerdekaan Indonesia.

-Ridwan Saidi, budayawan, ahli sejarah dan tokoh masyarakat Betawi.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Hasril Chaniago

Penerbit: Pustaka Obor Indonesia
ISBN: 9786024339081
Terbit: Desember 2020 , 519 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Tahun 1917 Dahlan Abdullah menjadi Ketua Perhimpunan Hindia. Pengangkatannya berarti permulaan tahap yang baru dalam kalangan mahasiswa Hindia di Belanda. Dahlan Abdullah pun harus disebut sebagai pembicara yang radikal di antara orang-orang Indonesia yang tinggal di Belanda.

-Dr. Harry A. Poeze, sejarawan dan peneliti senior KITLV Leiden

Baginda Dahlan Abdullah Bapak Kebangsaan Indonesia adalah buku yang sangat menarik. Buku ini patut dijadikan buku wajib untuk mahasiswa yang studi Ilmu Sejarah, karena tokoh yang ditulis adalah seorang yang sangat dihargai di dalam dan di luar negeri. Siapa pun yang membacanya niscaya menyimpulkan bahwa Dahlan Abdullah patut ditetapkan negara sebagai Pahlawan Nasional mengingat sepak terjangnya dalam memperjuangkan dan menegakkan kemerdekaan Indonesia.

-Ridwan Saidi, budayawan, ahli sejarah dan tokoh masyarakat Betawi.

Pendahuluan / Prolog

Hantaran Kata
Alhamdulillah, kami bersyukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan taufik dan hidayah-Nya, penelitian dan penulisan buku yang berjudul Baginda Dahlan Abdullah : Bapak Kebangsaan Indonesia ini telah dapat diselesaikan dengan baik. Buku yang kami hadirkan kepada publik pembaca ini merupakan suatu kajian biografi kesejarahan berkenaan dengan aktivitas dan peran-peran Haji Baginda Dahlan Abdullah sebagai tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia.

Penelitian biografi ini memiliki rentang waktu yang panjang, melingkupi tiga zaman, yaitu zaman penjajahan Belanda, zaman pendudukan Jepang, dan zaman kemerdekaan Indonesia. Meskipun dirasakan tidak mudah menghadirkan perjalanan hidup Dahlan Abdullah dalam rentang waktu itu, namun kami (penulis) masih beruntung, karena banyak dokumen, arsip, termasuk foto-foto masih disimpan pihak keluarga, dan banyak bahan terdapat di Perpustakaan Nasional serta Arsip Nasional RI.

Tidak kalah pentingnya adalah tersedianya berbagai sumber hasil pemberitaan media surat kabar sezaman, dan karya tulisan, termasuk yang ditulis sendiri oleh Dahlan Abdullah dan telah dipublikasikan pada masa hidupnya. Untuk zaman kontemporer, beberapa informasi berharga didapatkan juga dari pihak keluarga, khususnya suasana dan aktivitas Dahlan Abdullah zaman Jepang dan masa Revolusi Kemerdekaan. Semua bahan itu, diolah melalui kerangka berpikir sejarah, sehingga buku ini akhirnya bisa diterbitkan untuk masyarakat bangsa.

Penelitian dan penulisan buku ini bertujuan untuk mengungkapkan dan menjelaskan sosok Baginda Dahlan Abdullah, tokoh yang mempunyai andil besar dalam perjalanan sejarah Indonesia mulai dari masa pergerakan nasional. Beliau dikenal sebagai penggagas awal menggunakan istilah Indonesier (orang Indonesia) sebagai pengganti sebutan inlander atau “pribumi Hindia-Belanda” di awal era kebangkitan nasional Indonesia, ketika ia menjabat Ketua Perhimpunan Hindia di Negeri Belanda.

Dahlan Abdullah juga telah berkontribusi dalam pencerahan pemikiran anak bangsa sebagai penerjemah pertama buku R.A. Kartini dari bahasa Belanda ke dalam bahasa Melayu sebagai fondasi bahasa Indonesia. Lebih dari itu, Dahlan Abdullah secara konsisten memperjuangan kemerdekaan dan kemajuan masyarakat bangsa, baik sebagai guru, anggota dewan kota Jakarta (Batavia), politikus, pejabat pemerintah, dan pengurus berbagai organisasi sosial kemasyarakatan.

Setelah kemerdekaan, ia tetap konsisten membela negara Indonesia merdeka dan duduk sebagai anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), sampai kemudian menjadi Duta Besar untuk Irak, Syria, dan Trans-Jordania, dan Lebanon. Dahlan Abdullah meninggal di Bagdad ketika sedang memangku jabatan duta besar tersebut. Kisah perjalanan hidup Dahlan Abdullah tentu saja tidak bisa dilepaskan dari lingkungan sosial dan budaya serta jiwa zaman yang dilalui selama hidupnya.

Oleh sebab itu, buku ini tentu saja bisa dijadikan semacam referensi bagi para peneliti dan peminat sejarah, sekaligus memperterang jasa-jasa dari para pahlawan bangsa. Dalam penulisan buku ini, kami banyak mendapat masukan yang amat berharga dari berbagai pihak, terutama kepada keluarga besar/ahli waris Almarhum H. Baginda Dahlan Abdullah yang telah memberikan dukungan dan sokongan dana untuk penelitian dan penulisan buku ini.

Ucapan terimakasih kami sampaikan terutama kepada Ibu Prof. (Emeritus) Gandasari Abdullah Win, Ph.D. dan Bapak Malik Abdullah, M.A., yang selain memberikan banyak informasi berharga sebagai nara sumber, juga telah menjadi pembaca yang baik dan kritis atas naskah buku ini. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Dr. Arman Adel Abdullah dan Sdr. Firman Syakri Pribadi, S.E., M.M. yang memberikan kontribusi dalam pengayaan bahan dokumentasi maupun dalam melakukan penelitian lapangan. Tentu saja, “sumbangan” tak kalah pentingnya dari keluarga adalah “ditugaskannya” Dr. Iqbal Alan Abdullah, cucu tertua Alm. Baginda Dahlan Abdullah, masuk dalam tim peneliti dan penulis buku ini.

Dalam penelitian kepustakaan selama lebih kurang dua minggu, kami berhutang budi kepada banyak petugas Perpustakaan Nasional RI –di gedung Gambir maupun Salemba– yang dengan segala keramahan dan keikhlasan, telah membantu kami “membongkar” arsip majalah dan koran-koran tua. Bahkan berkat jasa merekalah –yang tidak kami sebutkan nama mereka satu persatu– kami berhasil menemukan karya pertama Baginda Dahlan Abdullah, yaitu edisi kedua terjemahan buku R.A. Kartini dalam bahasa Melayu; Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikir Raden Adjeng Kartini (1922), yang diterbitkan Balai Poestaka hampir satu abad yang lalu.

Kami tentu berterima kasih kepada Dr. Suryadi, putra Pariaman di Universitas Leiden (Nederland), yang telah merintis riset dan penulisan biografi Baginda Dahlan Abdullah sejak lebih lima tahun lalu. Bahanbahan arsip dan manuskrip yang telah ditulisnya menjadi dasar bagi penelitian dan penulisan yang kami lakukan. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Walikota Pariaman, Dr. Genius Umar, yang telah memberikan sejumlah informasi berharga kepada tim penulis, terutama yang berkaitan dengan kampung halaman dan tanah kelahiran tokoh dalam buku kita ini.

Terakhir, last but not least, ucapan terimakasih tak terhingga kami sampaikan kepada sejarawan senior Prof. Dr. Phil. Gusti Asnan serta budayawan dan tokoh masyarakat Betawi Bapak H. Ridwan Saidi. Mereka berdua ini, tidak hanya telah bersedia menjadi pembaca ahli (proofreaders) naskah buku ini sebelum diterbitkan, tetapi selama proses penelitian, penulisan sampai editing terakhir, telah menjadi teman berdiskusi yang kritis bagi perbaikan dan penyempurnaan isi buku ini.

Akhirul kalam, kami juga menyampaikan apresiasi yang tinggi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut serta membantu, yang tidak bisa kami sebut satu persatu. Bagaimanapun kami tetap menyadari bahwa buku ini tentu belum sempurna. Kami menerima kritik dan saran yang membangun bagi menjadikan buku ini lebih baik lagi ke depannya. Semoga buku ini bermanfaat dan dapat menjadi penambah kekayaan khasanah hidup berbangsa dan bernegara, serta menambah kepustakaan ilmu bagi generasi masa depan bangsa.

Padang, April 2020
HC/NP/IAA

Penulis

Hasril Chaniago - Hasril Chaniago adalah seorang wartawan, penulis dan editor yang aktif menulis buku-buku sejarah dan biografi para tokoh Indonesia. Lahir di Koto Tangah Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh, Sumatera Barat, 20 Januari 1962, ia memulai karier sebagai dan wartawan sejak tahun 1982. Di antaranya pernah menjadi Redaktur Eksekutif Harian Singgalang (1987-1998), Redaktur Tamu Majalah Ekonomi Prospek (1990-1992), Pemimpin Redaksi Harian Mimbar Minang (1999-2004), Koresponden Majalah Milenia Muslim Malaysia untuk Indonesia (2007-2008), anggota Dewan Redaksi Harian Haluan (2010 - sekarang), dan Editorial Board Majalah Indonesian Leaders Jakarta (2015-2016).

Sebagai wartawan ia memperoleh pendidikan jurnalistik antara lain dari Universitas Andalas (non-degree course) tahun 1983, KLW Nasional PWI Pusat (Medan, 1986), dan Newsroom Management Training di The International Center for Foreign Journalists (ICFJ) - Freedom Forum, Arlington, Virginia, dengan job training sebagai visiting editor surat kabar Tallahassee Democrat, Florida, Amerika Serikat (1998). Saat ini ia memiliki kualifikasi profesional sebagai “Wartawan Utama” Dewan Pers.

Daftar Isi

Cover
Hantaran Kata
Daftar Isi
Pengantar: Dahlan Abdullah Menyeruak Sejarah
Prolog: Siapakah Baginda Dahlan Abdullah?
     Nasionalis Radikal Penggagas Konsep Indonesia
     Perjuangan di Tanah Air
     Anggota KNIP hingga Duta Besar RIS yang Pertama
     Metode dan Sumber-Sumber Penulisan
     Sistematika Penulisan
Bagian I: Di Kampung Halaman
     Bab 1: Kampung Halaman dan Asal-Usul Keluarga
          Asal-usul dan Kehidupan Masa Kecil
          Masuk Sekolah Belanda
          Sekolah Raja, Kweekschool Fort de Kock
          “Empat Saudara van Pariaman”
Bagian II: Kiprah di Negeri Penjajah
     Bab 2: Belajar Negeri Belanda
          Sekolah di Negeri Penjajah, Dibiayai Siapa?
          Belajar di Sekolah Guru Kristen Den Haag
          Melanjutkan ke Universitas Leiden
     Bab 3: Masa Awal Terlibat Perhimpunan Hindia
          Penampilan Pertama Dahlan Abdullah
          Perhimpunan Hindia
          Masuk PH atas Dorongan Soewardi
     Bab 4: Kami Orang Indonesia
          Kongres Perserikatan Mahasiswa Hindia
          Pidato Dahlan Abdullah: Kami, Orang Indonesia ...
          Halaman Pertama Sejarah Kolonial Ditulis Darah Orang Hindia-Belanda
          Bukan Volksraad yang Kami Inginkan
          Perdebatan dan Pandangan Van Mook
          Perserikatan Pelajar Indonesia
          Dahlan Abdullah Penggagas Awal Konsep Indonesia
     Bab 5: Suara Radikal Dahlan Abdullah
          Dahlan Abdullah Menjadi Ketua Perhimpunan Hindia
          Suara Radikal Dahlan Abdullah
          Hubungan Dahlan dengan Hatta dan Kawan-kawan
          Dahlan dan Hatta Keliling Eropa
     Bab 6: "Nederland Connection"
          Orang Indonesia Pertama Mengajar Bahasa Melayu di Belanda
          Habis Gelap Terbitlah Terang: Menerjemahkan Buku Kartini
          Buku Harian Seorang Penziarah Negeri Mekah
          “Nederland Connection”
Bagian III: Perjuangan di Tanah Air (1924-1945)
     Bab 7: Akhir Kekuasaan Kolonial Belanda
          Dahlan Pulang dan Menikah
          Guru dan Kepala HIS Tanjung Pinang
          Gagal ke Volksraad, Pindah ke Bandung
          Masa Sedih, Ditinggal Istri dan Menikah Lagi
          Ketua Persatuan Guru, Membangun Perumahan Guru
          Terjun (Lagi) ke Politik: PPPKI dan Perindra
          Anggota Gemeenteraad dan Loco-Burgemeester Batavia
          Akhir Kekuasaan Kolonial Belanda
     Bab 8: Kiprah Dahlan Abdullah di Zaman Jepang
          Menyambut Sang Pembebas dan Pemerintahan Militer Jepang
          Dahlan Abdullah Walikota Jakarta Pertama Zaman Jepang
          Rumah Dinas di Oranje Boulevard
          Dahlan Abdullah Sebagai Tokubetsushi Jakarta
          Poetera: “Bahtera Pemusatan Tenaga Rakyat”
          Kegiatan Sosial yang Menonjol
          Ketua “Fonds Perang dan Kemerdekaan”
          Intelektual Muslim, Pendiri STI/UII
Bagian IV: Proklamasi dan Revolusi
     Bab 9: Indonesia Merdeka, Menyiapkan Pemerintah Republik
          Ketegangan Menjelang Proklamasi
          Dahlan Hadir Menyaksikan Proklamasi
          Ikut Mempersiapkan Pemerintah RI
          Wakil Walikota dan Anggota KNIP
     Bab 10: Masa Revolusi dan Perang Kemerdekaan
          Jakarta Pasca Proklamasi
          Jakarta Diduduki, Dahlan Abdullah Ditangkap Belanda
          Pemimpin Rakyat Jakarta Tanpa Jabatan
     Bab 11: Dahlan Abdullah Sebagai Anggota KNIP
          Perkembangan KNIP Periode Awal
          Dinamika KNIP: Dahlan Abdullah di Antara Soekarno, Hatta,Sjahrir, dan Tan Malaka
          Meneruskan Tugas di KNIP
          Dahlan Abdullah Menemui Soekarno – Hatta di Bangka
          Sidang Pleno KNIP yang Terakhir: Habis KMB, RIS pun Lahir
Bagian V: Diplomat Perintis
     Bab 12: Akhir Kisah di Negeri "Seribu Satu Malam"
          Dubes RIS Generasi Pertama dan Dukungan Dunia Arab
          Sepuluh Diplomat Perintis
          Duta Besar “Hadji Baginda Dahlan Abdullah”
          Disambut Bagaikan Kepala Negara
          Baginda Dahlan Abdullah Wafat di Bagdad
          Penghormatan Terakhir: Dahlan Abdullah Dimakamkan di Masjid Syekh Abdul Qadir Jailani
     Bab 13: Post Scriptum
          Perjuangan yang Berbuah Manis
          Meneruskan Cita-cita Dahlan Abdullah
Epilog: Baginda Dahlan Abdullah Bapak Kebangsaan Indonesia
Daftar Pustaka
Tentang Penggunaan Ejaan Nama
Riwayat Hidup Ringkas
Tentang Penulis