Thomas Matulessy Kapitang Pattimura adalah seorang Pahlawan Nasional kebanggaan grang Maluku yang berperang melawan Belanda pada tahun 1817 di Saparua Sejaran perjuangannya telah ditulis didalam literatur penulis Belanda maupun penulis pangsa Indonesia sendiri, namun sampai sekarang masih terjadi polemik tentang asal usul Thomas Matulessy yang berkembang didalam masyarakat Maluku termasuk pula nama yang tertera dalam Keputusan Presiden RI tahun 1973 tentang Pahlawan Nasional sangat membingungkan generasi penerus. Buku "Sejarah Asal usul Thomas Matulessy ini berawal dari kegellsahan anak cucu keturunan Thomas Matu essy di Negeri Hulaliu, tentang penulisan asal-usul Thomas Matulessy yang telah terpublikasi selama ini sama sekali tidak mengungkapkan data dan takta sejarah yang diwariskan secara turun temurun oleh orang-orang tua keluarga Matulessy di Hulaliu. Buku sederhana ini ditulis berdasarkan data dan fakta historis yang dimiliki oieh keturunan Thomas Matulessy di Hulaliu berupa dokumen data tertulis warisan orang tua dan tuturan cerita secara turun temurun. Adapun tujuan penulisan buku ini bukanlah untuk memperpanjang polemik yang sedang berkembang, namun merupakan suara hati anak cucu untuk meluruskan sejarah ini dan mengakhiri pertentangan didalam masyarakat, sekaligus menyatukan peninggalan sejarah yang terabaikan menjadi suatu keutuhan yang bertanggungjawab.

Penulisan buku sejarah tentang perjuangan Pahlawan Nasional Thomas Matulessy dan kawan-kawan tahun 1817 di Saparua telah ditulis dan diterbitkan, baik oleh penulis-penulis bangsa Belanda maupun oleh penulis dari bangsa Indonesia sendiri. Namun kenyataan bahwa polemik/pertentangan yang berhubungan dengan sejarah asal-usul tokoh Thomas Matulessy alias Kapitang Pattimura masih berkembang di dalam masyarakat Maluku sampai sekarang. Hal ini disebabkan oleh karena penulisan buku sejarah masa lampau hanya mengandalkan penelitian kepustakaan tanpa melakukan kajian lapangan, atau mungkin penulis sejarah kala itu tidak menghiraukan atau bahkan mengabaikan informasi keluarga Matulessy di negeri- negeri yang ada hubungannya dengan sejarah tersebut. Sebagai anak-cucu Matulessy saya sangat sedih bila mendengar cerita dan tuturan orang tua tentang perjuangan Thomas Matulessy sampai mati tergantung di atas tiang gantungan; dan keluarga Matulessy sangat menderita dan terancam untuk dibunuh oleh Belanda sehingga keluarga Matulessy di Hulaliu harus berganti nama marga Matulessy menjadi marga Lessiputy.

Melalui penulisan buku sederhana ini saya akan mengungkapkan semua cerita, data dan fakta yang saya ketahui tentang tokoh Thomas Matulessy alias Kapitang Pattimura sebagai anak adat yang berasal dari Negeri Hulaliu di Pulau Haruku, sehingga akan menjadi bacaan yang mencerahkan bagi khalayak pembaca. Penulisan buku ini sudah melalui penelitian sebelumnya, dan hasil penelitian tersebut sudah dilakukan seminar pada tanggal 14 Agustus 2018, yakni “Membedah Historiografi Sejarah Asal-Usul Kapitang Pattimura-Thomas Matulessy dari Negeri Hulaliu-Pulau Haruku”. Harapan saya kiranya isi buku ini akan menjadi perenungan hati anak-cucu agar tetap mewarisi semangat leluhur untuk meneruskan cita-cita perjuangan leluhur Thomas Matulessy alias Kapitang Pattimura, terutama anak-cucu saya agar tetap memiliki semangat dan akhlak mulia untuk menjadi orang yang berguna bagi Nusa dan Bangsa.

Sudah pasti akan ada saja orang lain yang berbeda pendapat dengan saya mengenai hal ini, tetapi kesimpulan yang demikian tentu dapat dikatakan mewakili perbincangan banyak orang, sebab tokoh Thomas Matulessy alias Kapitang Pattimura adalah seorang Pahlawan Nasional yang telah dikenal luas di seluruh Nusantara. Berbeda pandangan tentang suatu masalah bukanlah berarti kita bermusuhan, namun semakin menjadi faktor pendorong untuk sama-sama bergerak menuju ke arah yang lebih maju. Buku ini saya tulis dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh khalayak, terutama anak Sekolah Dasar dan Menengah untuk menjadi bacaan yang menarik agar mereka sejak usia dini mewarisi semangat perjuangan Pahlawan Thomas Matulessy Kapitang Pattimura. Doa dan salam dari saya selalu menyertai para pembaca, baik yang sependapat maupun yang berbeda pandangannya dengan saya, kiranya dengan membaca buku ini maka pembaca akan mendapatkan pencerahan dalam semangat persaudaraan karena katong samua basudara.

Buku ini terbagi menjadi lima bab. Bab I merupakan pengantar yang merupakan pendahuluan bab buku ini; Bab II membahas tentang silsilah Matulessy secara umum dan silsilah Thomas Matulessy secara khusus; Bab III membahas tentang hak-hak adat Matulessy di Negeri Hulaliu; Bab IV membahas tentang perjuangan panjang Matulessy dalam menggunakan marga Lessiputty dan kembali ke Matulessy; Bab V merupakan cerita perjuangan saya sebagai generasi ke-6 Pahlawan Nasional dalam meluruskan sejarah asalusul Thomas Matulessy serta doa dan harapan anak-cucu Matulessy dalam menggunakan marga Matulessy.

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas rahmatNya sehingga memberikan kekuatan dan kesempatan kepada saya untuk menulis buku ini. Terima kasih kepada istri dan anak-cucuku tercinta, serta penghargaan yang tinggi saya berikan kepada Pemerintah Negeri, tokohtokoh adat dan agama serta seluruh masyarakat Negeri Hulaliu. Penghargaan yang sama kepada Asosiasi Dosen Indonesia Semesta Maluku yang telah bersedia untuk membantu dalam membedah buku ini, juga kepada Heppy Leunard Lelapary, Presli G. Siahaya, dan juga Ekberth V. Noya, semoga sukses selalu di masa depan. Terima kasih dan penghargaan juga saya berikan kepada tokoh Negeri Hulaliu, Bapak A. Laisina dan Bapak Jos Tuanakotta atas sumbangsihnya dalam penulisan buku ini, dan juga kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, Tuhan kiranya akan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya bagi bapak-ibu basudara samua.

Kami sangat bersuka cita apabila ada saran dan masukan yang sifatnya membangun untuk menyempurnakan buku ini.

Akhirnya saya kutip pesan leluhur Thomas Matulessy voor katong samua:

Sekali kelak awan gelap akan lenyap, Matahari kebenaran pasti terbit, dan akan bangkit Pattimura-Pattimura Muda.



Ambon, 15 Mei 2021
Thomas Matulessy (Generasi ke-6)

Sampul
Kata pengantar
Sekapur sirih
Sambutan
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
Bab II Matulessy anak haturressy
Bab III Warisan Thomas Matulessy di Negeri Hulaliu
Bab IV Matulessy dan Lessiputty
Bab V Beta Bangga Pikol Nama Matulessy
Lampiran