Ikhtisar
Saya mengapresiasi buku-buku lain yang fokus pada teknik, metode, dan tips praktis public speaking, namun saya pastikan bahwa buku ini tidak akan menambah daftar panjang tersebut.
Buku ini merupakan kumpulan “kecerdasan jalanan” yang saya temukan dari satu panggung ke panggung lainnya selama >20 tahun: dari pidato kelulusan SD sampai pidato di depan tokoh perdamaian dunia, dari talkshow TV dan radio hingga dipilih sebagai Plenary Speaker mewakili 42.000 mahasiswa internasional di konferensi pendidikan tertua dan terbesar di Australia untuk berdiri sama tinggi dengan Gubernur Australia Barat, Menteri Pendidikan, dan tokoh yang masuk dalam daftar TIME’s 100 Most Influential People of 2019.
Dari wawancara beasiswa, kebanjiran job >100 webinar di masa pandemi sampai perjalanan saya menakhodai divisi Public Relations di aplikasi investasi digital nomor satu di Indonesia, buku ini menegaskan bahwa public speaking tidak hanya soal seni menguasai panggung, namun juga soal menciptakan “panggung” untuk membuat kehidupan profesional kita kian gemilang.
Pendahuluan / Prolog
Kata Pengantar
Saya mengenal Mas William awalnya melalui platform digital Linkedln. Saya ikuti cerita beliau pada statusnya, dan saya tertarik dengan pandangan-pandangan serta pengalaman dalam posisi beliau di salah satu Fintech yang ternama di Indonesia.
Ketertarikan saya terhadap pandangan dan cuitan Mas William didasari ketertarikan saya terhadap perkembangan digital platform dan kemajuan start-up Indonesia, namun setelah saya membaca semakin banyak pandangan dan pengalaman serta kenalan-kenalan yang dibawa oleh Mas William melalui media digitalnya, saya sadar, beliau adalah seorang people-person, communicator and a story teller.
Setelah beberapa waktu mengikuti pandangannya melalui media digital, secara tidak sengaja saya membaca bahwa beliau sedang berdomisili sementara di kota Perth, Australia Barat, tempat di mana saya saat ini sedang bekerja dan menjalankan penugasan.
Langsung saya kontak beliau via direct message dan bertanya apakah bisa bertemu untuk ngobrol. Tentunya saya tidak terlalu berharap akan dibalas atau direspon oleh seseorang sekaliber Mas William.
Ternyata Mas William langsung membalas dan menyambut tawaran bertemu sampai akhirnya kita ngobrol panjang di satu siang di State Building, bangunan iconic Kota Perth yang memiliki arsitektur unik. Obrolan kita hari itu….. sangat di luar dugaan.
Mas William memiliki kapasitas yang amat besar dalam berbagi pengalaman, ilmu, dan cerita. Beliau juga memiliki semangat, mungkin kalimat yang lebih tepat adalah passion yang menular dan aura yang hangat sebagai seorang pembicara dan tukang cerita (speaker and story teller).
Hal-hal tersebut beliau miliki karena apa yang disampaikan datang dari hati (coming from your heart), penuh dengan passion, optimisme, dan kejujuran. Such a refreshing lunch talk.
I can see how his personality and passion seeping through this book. Buku ini dengan sangat humble tapi berbobot menceritakan dan berbagi cerita tentang perjalanan Mas William sebagai pembicara yang passionate, pembicara yang menciptakan, mencari dan membangun panggung untuk cerita-cerita yang dimilikinya.
Sebuah buku yang menyentuh, sederhana, lugas, personal tapi memberikan nilai manfaat bagi mereka yang membacanya. Buku ini membuat para calon tukang cerita di luar sana tergerak untuk ikut menceritakan kisahnya. Buku ini memberikan semangat bagi para introvert (termasuk introvert yang pekerjaannya mengharuskan dirinya menjadi extrovert seperti saya) untuk menemukan kata dan merangkai narasi yang berarti dan menggetarkan.
Dalam bukunya, Mas William juga berbicara mengenai panggung yang diperlukan bagi para pembicara. Beberapa contoh yang disebutkan pada buku menceritakan panggung dengan berbagai ragam penonton, dari penonton para guru, murid sekolah, dan orang tua hingga Gubernur Australia Barat yang sangat dihormati, Menteri, dan kalangan terpandang lainnya.
Namun, secara tersirat, saya menangkap, Mas William justru mendorong kita semua untuk mencari panggung yang tepat untuk suara kita serta menjadikan sebanyak mungkin panggung sebagai rumah kita yang nyaman ditempati, atau dengan kata lain, find your inner stage, the stage in your heart that speaks to you.
Sebuah buku yang tepat untuk semua umur dan kalangan untuk belajar bagaimana bercerita dengan menarik dan merangkai kata sebagai pembicara.
Saya memiliki keyakinan, semua yang memilih untuk memetik pelajaran dari buku ini: on your last page, you will be brimming with hope and plan to speak from your heart, learn to be passionate on topic of your interest and learning to find your own stage and your own voice. Happy reading, selamat membaca.
Perth, Januari 2023
Listiana Operananta
(An introvert with extrovert responsibility)
Daftar Isi
Sampul Depan
Identitas Buku
Daftar Isi
Kata Pengantar
Ucapan Terima Kasih
Kisah di Balik Wajah
Prolog
3 Fase Public Speaking
Fase Insecure
Fase Intermediate
Fase Impact
Terpujilah Wahai Engkau, Ibu/Bapak Guru
Permisi, Mau Ngapain di Sini?
Diam itu Emas
Petuah dari Guru Li
Beruntung Pernah Tidak Beruntung
Audiens, Audiens, Audiens
Gelora Masa Remaja
Beda dalam Kebudayaan, Satu dalam Kemanusiaan
Semua Mata Tertuju, Semua Telinga Mendengar
Belajar Lewat Mengajar
Feedback dari Pak Dosen
Retorika ala Yunani Membawa Saya ke Taiwan
Mencuri Momentum
Jadi Plenary Speaker, Siapa Takut?
Cari Panggung
Epilog
Dapatkan Karya William Lainnya
Sampul Belakang