Tampilkan di aplikasi

Buku Scopindo Media Pustaka hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Biochar Bambu

Perbaiki Kualitas Tanah Dan Hasil Jagung

1 Pembaca
Rp 81.828 6%
Rp 76.828

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 230.484 13%
Rp 66.584 /orang
Rp 199.753

5 Pembaca
Rp 384.140 20%
Rp 61.462 /orang
Rp 307.312

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Biochar dikenal dengan berbagai sebutan seperti arang hayati, si mutiara hitam, sang pembenah tanah, soil amandement, bioremediator, soil conditioner, dan si penyelamat lingkungan. Biochar adalah arang hitam berpori hasil dari proses pemanasan biomassa pada keadaan oksigen terbatas atau tanpa oksigen. Biochar berpotensi meningkatkan kadar karbon tanah, retensi air dan hara di dalam tanah, memperbaiki kesuburan tanah dan memulihkan kualitas tanah di lahan kering.

Pertanian lahan kering dicirikan dengan tingkat kesuburan rendah, ketersediaan air dan hara yang rendah, kelerengan yang curam, mudah tererosi, dan solum yang dangkal. Perbaikan kualitas tanah di lahan kering dapat dilakukan dengan menggunakan pembenah tanah biochar. Biochar yang diperkaya dengan pupuk organik kompos dan pupuk anorganik phonska dapat memenuhi unsur hara yang cukup dan seimbang serta meningkatkan hasil tanaman jagung di lahan kering. Dalam buku ini penulis mengupas tentang : (1) potensi dan karakteristik biochar bambu dan kompos dalam memperbaiki kualitas tanah di lahan kering, (2) dosis optimum biochar bambu, kompos, dan phonska yang memberikan hasil tanaman jagung tertinggi, dan (3) formulasi biochar bambu dengan kompos dan phonska dalam memperbaiki kualitas tanah dan hasil tanaman jagung.

Pengunaan biochar dari limbah bambu maupun biomasa pertanian lainnya ternyata dapat memberi manfaat untuk perbaikan kualitas lahanlahan pertanian khususnya lahan kering. Oleh karena itu, peran pemerintah dan stakeholder pertanian sangat diperlukan untuk pengembangan teknologi pembuatan biochar yang efektif dan efisien di masa yang akan datang sehingga layak untuk diaplikasikan di lahan-lahan pertanian yang miskin unsur hara.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Yohanes Parlindungan Situmeang

Penerbit: Scopindo Media Pustaka
ISBN: 9786236500248
Terbit: Juni 2020 , 138 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Biochar dikenal dengan berbagai sebutan seperti arang hayati, si mutiara hitam, sang pembenah tanah, soil amandement, bioremediator, soil conditioner, dan si penyelamat lingkungan. Biochar adalah arang hitam berpori hasil dari proses pemanasan biomassa pada keadaan oksigen terbatas atau tanpa oksigen. Biochar berpotensi meningkatkan kadar karbon tanah, retensi air dan hara di dalam tanah, memperbaiki kesuburan tanah dan memulihkan kualitas tanah di lahan kering.

Pertanian lahan kering dicirikan dengan tingkat kesuburan rendah, ketersediaan air dan hara yang rendah, kelerengan yang curam, mudah tererosi, dan solum yang dangkal. Perbaikan kualitas tanah di lahan kering dapat dilakukan dengan menggunakan pembenah tanah biochar. Biochar yang diperkaya dengan pupuk organik kompos dan pupuk anorganik phonska dapat memenuhi unsur hara yang cukup dan seimbang serta meningkatkan hasil tanaman jagung di lahan kering. Dalam buku ini penulis mengupas tentang : (1) potensi dan karakteristik biochar bambu dan kompos dalam memperbaiki kualitas tanah di lahan kering, (2) dosis optimum biochar bambu, kompos, dan phonska yang memberikan hasil tanaman jagung tertinggi, dan (3) formulasi biochar bambu dengan kompos dan phonska dalam memperbaiki kualitas tanah dan hasil tanaman jagung.

Pengunaan biochar dari limbah bambu maupun biomasa pertanian lainnya ternyata dapat memberi manfaat untuk perbaikan kualitas lahanlahan pertanian khususnya lahan kering. Oleh karena itu, peran pemerintah dan stakeholder pertanian sangat diperlukan untuk pengembangan teknologi pembuatan biochar yang efektif dan efisien di masa yang akan datang sehingga layak untuk diaplikasikan di lahan-lahan pertanian yang miskin unsur hara.

Pendahuluan / Prolog

Prakata
Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas berkat dan karunia-Nya, buku dengan judul “Biochar Bambu Perbaiki Kualitas Tanah dan Hasil Jagung” dapat penulis selesaikan dengan baik. Buku ini dapat dipakai sebagai bahan referensi bagi mahasiswa, pelajar, praktisi, stakeholder, dan masyarakat.

Biochar dikenal dengan berbagai sebutan seperti arang hayati, si mutiara hitam, sang pembenah tanah, soil amandement, bioremediator, soil conditioner, dan si penyelamat lingkungan. Biochar adalah arang hitam berpori hasil dari proses pemanasan biomassa pada keadaan oksigen terbatas atau tanpa oksigen. Biochar berpotensi meningkatkan kadar karbon tanah, retensi air dan hara di dalam tanah, memperbaiki kesuburan tanah dan memulihkan kualitas tanah di lahan kering.

Pertanian lahan kering dicirikan dengan tingkat kesuburan rendah, ketersediaan air dan hara yang rendah, kelerengan yang curam, mudah tererosi, dan solum yang dangkal. Perbaikan kualitas tanah di lahan kering dapat dilakukan dengan menggunakan pembenah tanah biochar. Biochar yang diperkaya dengan pupuk organik kompos dan pupuk anorganik phonska dapat memenuhi unsur hara yang cukup dan seimbang serta meningkatkan hasil tanaman jagung di lahan kering. Dalam buku ini penulis mengupas tentang : (1) potensi dan karakteristik biochar bambu dan kompos dalam memperbaiki kualitas tanah di lahan kering, (2) dosis optimum biochar bambu, kompos, dan phonska yang memberikan hasil tanaman jagung tertinggi, dan (3) formulasi biochar bambu dengan kompos dan phonska dalam memperbaiki kualitas tanah dan hasil tanaman jagung.

Pengunaan biochar dari limbah bambu maupun biomasa pertanian lainnya ternyata dapat memberi manfaat untuk perbaikan kualitas lahanlahan pertanian khususnya lahan kering. Oleh karena itu, peran pemerintah dan stakeholder pertanian sangat diperlukan untuk pengembangan teknologi pembuatan biochar yang efektif dan efisien di masa yang akan datang sehingga layak untuk diaplikasikan di lahan-lahan pertanian yang miskin unsur hara.

Penulis menyadari bahwa isi dari buku ini jauh dari sempurna oleh karena itu masukan dan saran yang berguna sangat penulis harapkan untuk perbaikan buku ini.

Penulis

Yohanes Parlindungan Situmeang - Dr. Ir. Yohanes Parlindungan Situmeang, M.Si. dilahirkan di Jambi, 10 September 1963. Penulis menempuh pendidikan 5-1 di Fakultas Pertanian Universitas Jambi Program Studi Ilmu Tanah lulus tahun 1989 dengan gelar Insinyur (Ir.). Kemudian menyelesaikan pendidikan S-2 di Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) Program Studi Ilmu Tanah lulus tahun 1996 dengan gelar Magister Sains (M.Si.). Pendidikan S-3 penulis selesaikan di Program Doktor Fakultas Pertanian Universitas Udayana Program Studi Ilmu Pertanian lulus tahun 2017 dengan gelar Doktor (Dr.). Setelah lulus dari Universitas Jambi penulis mengabdikan diri sebagai dosen di Universitas Warmadewa sejak tahun 1991 hingga sekarang.

Daftar Isi

Sampul
Hak Cipta
Prakata
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
BAB 1: Fenomena Pertanian Lahan Kering
BAB 2: Potensi Dan Karakteristik Lahan Kering
     A. Lahan kering
     B. Kualitas Tanah
BAB 3: Biochar Bambu, Kompos Dan Phonska
     A. Biochar
     B. Kompos
     C. Phonska
BAB 4: Tanaman Jagung
     A. Taksonomi Tanaman Jagung (Zea mays L.)
     B. Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)
     C. Varietas Tanaman Jagung (Zea mays L.)
     D. Fase Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.)
     E. Syarat Tumbuh Tanaman Jagung (Zea mays L.)
     F. Kandungan Gizi Tanaman Jagung (Zea mays L.)
     G. Tanaman Jagung Hibrida Bisi-2
BAB 5: Peran Biochaar Dan Kompos Terhadap Kualitas Tanah Di Lahan Kering
     A. Potensi Lahan Kering Untuk Tanaman Jagung
     B. Potensi dan Karakteristik Biochar dari Limbah Bambu dan Kompos dari Kotoran Sapi
BAB 6: Peran Biochar, Kompos, Dan Phonska Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung
     A. Dosis Terbaik dari Biochar, Kompos, dan Phonska dalam Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung
     B. Dosis Optimum dari Biochar, Kompos, dan Phonska dalam Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung
BAB 7: Kombinasi Dosis Biochar Dengan Kompos Dan Phonska Terhadap Sifat-sifat Tanah, Kualitas Tanah Dan Hasil Jagung
     A. Sifat-Sifat Tanah (Fisik, Kimia, dan Biologi)
     B. Kualitas tanah
     C. Karakteristik Sifat-sifat Tanah dan Kualitas Tanah di Lahan Kering
     D. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung
     E. Efektivitas Biochar dan Kelayakan Usahatani Tanaman Jagung di Lahan Kering
BAB 8: Penutup
     A. Kesimpulan
     B. Saran
Daftar Pustaka
Glosarium
Indeks
Sampul