Tampilkan di aplikasi

Buku Selat Media hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Buku Ajar Pendidikan Lingkungan dan Perubahan Iklim

1 Pembaca
Rp 55.000 11%
Rp 49.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 147.000 13%
Rp 42.467 /orang
Rp 127.400

5 Pembaca
Rp 245.000 20%
Rp 39.200 /orang
Rp 196.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Lingkungan merupakan segala hal yang berada di sekitar kita. Hal yang dimaksudkan tersebut adalah seluruh makhluk hidup dan yang tidak hidup (air, udara, bebatuan, tanah, dan energy) yang dapat berinteraksi dengan kita. Terlepas dari banyaknya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kita sebagai manusia sangatlah bergantung kepada lingkungan alam, dalam hal ini kebutuhan akan udara, air, makanan, tempat tinggal, energy dan segala sesuatu yang kita butuhkan untuk dapat tetap hidup dan sehat. Sebagai hasilnya, kita adalah bagian dari dan tidak dapat terpisahkan dari lingkungan alam. Dapat dikatakan bahwa umat manusia ini adalah makhluk ekologis, artinya adalah manusia hanya dapat hidup dan tumbuh dengan bantuan dari alam. Logika yang terbangun dari pengertian ini adalah jika lingkungan alam ini musnah, maka umat manusia juga akan dapat ikut musnah. Rusaknya lingkungan alam, maka rusaklah peri-kehidupan umat manusia.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Henita Rahmayanti / Feryl Ilyasa

Penerbit: Selat Media
ISBN: 9786230910838
Terbit: November 2022 , 194 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Lingkungan merupakan segala hal yang berada di sekitar kita. Hal yang dimaksudkan tersebut adalah seluruh makhluk hidup dan yang tidak hidup (air, udara, bebatuan, tanah, dan energy) yang dapat berinteraksi dengan kita. Terlepas dari banyaknya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kita sebagai manusia sangatlah bergantung kepada lingkungan alam, dalam hal ini kebutuhan akan udara, air, makanan, tempat tinggal, energy dan segala sesuatu yang kita butuhkan untuk dapat tetap hidup dan sehat. Sebagai hasilnya, kita adalah bagian dari dan tidak dapat terpisahkan dari lingkungan alam. Dapat dikatakan bahwa umat manusia ini adalah makhluk ekologis, artinya adalah manusia hanya dapat hidup dan tumbuh dengan bantuan dari alam. Logika yang terbangun dari pengertian ini adalah jika lingkungan alam ini musnah, maka umat manusia juga akan dapat ikut musnah. Rusaknya lingkungan alam, maka rusaklah peri-kehidupan umat manusia.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Pendidikan lingkungan merupakan sebuah ilmu yang sangat essensial di dalam memperkuat upaya penanggulangan permasalahan lingkungan hidup global. Permasalahan lingkungan hidup global yang tengah kita hadapi saat ini bukanlah sesuatu hal yang patut untuk diremehkan, terlebih lagi diremehkan oleh mereka yang tidak memiliki kepedulian sedikit pun terhadap keberlanjutan lingkungan hidup. Meremehkan permasalahan lingkungan hidup global yang sedang kita hadapi, hal tersebut sama saja dengan kita tidak peduli dengan bagaimana nanti anak dan cucu kita dapat hidup.

Ketidakpedulian tersebut selain dapat merugikan anak dan cucu kita, juga dapat merugikan diri kita sendiri yang hidup saat ini. Umat manusia memanglah makhluk yang lemah, kita tidak dapat hidup pada kondisi lingkungan yang buruk. Kita dan seluruh makhluk hidup yang lainnya adalah makhluk ekologis yang sangat bergantung kepada lingkungan. Karena hal tersebut, banyak sekali upaya manusia dalam memanfaatkan segala macam potensi yang dimiliki oleh alam/lingkungan, salah satunya adalah upaya dalam pengelolaan lingkungan hidup.

Pada dasarnya upaya pengelolaan lingkungan hidup merupakan sebuah proses pembangunan yang dilakukan oleh umat manusia dalam rangka memenuhi segala kebutuhannya, baik kebutuhan dasar maupun kebutuhan lanjutan, tetapi yang menjadi masalah adalah bagaimana manusia tersebut melakukan upaya pengelolaan lingkungan hidup, apakah upaya yang dilakukan sudah memikirkan keberlanjutan lingkungan hidup ataukah justru sebaliknya. Dari semua itu, kita dapat ketahui bahwa inti dari permasalahan lingkungan hidup terletak pada tindakan ataupun aktivitas yang dilakukan oleh manusia.

Pada dasarnya, setiap tindakan ataupun aktivitas yang dilakukan haruslah berdasarkan kepada ilmu dan pengetahuan yang dimiliki, jika tidak memiliki ilmu pengetahuan yang mumpuni, maka tindakan ataupun aktivitas yang dilakukan akan berbalik menjadi sebuah bencana yang sangat merugikan bagi umat manusia itu sendiri, maupun bagi makhluk hidup yang lainnya. Contoh yang nyata dari permasalahan lingkungan hidup global adalah pemanasan global dan perubahan iklim. Kedua permasalahan ini adalah sebuah sebab-akibat dari kurangnya ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh manusia dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup. Polusi udara, kerusakan hutan, berkurangnya tutupan lahan, menumpuknya sampah, buangan limbah yang tidak dikelola secara baik dan benar, baik limbah industry maupun limbah rumah tangga dan lain sebagainya.

Karena hal itu dapat mengganggu berbagai siklus alami yang terjadi, system alami menjadi kacau balau karena umat manusia. Mungkin kita dapat melihat berbagai upaya politik serta ekonomi sudah banyak dilakukan oleh berbagai negara di seluruh dunia dalam menghadapi permasalahan lingkungan hidup global yang menghasilkan berbagai macam persetujuan lingkungan hidup, seperti Kyoto Protokol dan Paris Agreement, serta masih banyak lagi konferensi PBB yang telah dilaksanakan. Perbincangan yang hangat belakangan ini terkait dengan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals), yang berfokus kepada tiga (3) aspek besar, yaitu social, ekonomi dan lingkungan hidup. Dalam pelaksanaannya SDGs sangatlah bergantung kepada partisipasi masyarakat. Itu artinya dalam meningkatkan partisipasi masyarakat tersebut haruslah dengan bantuan/dukungan dari jalur pendidikan.

Tanpa adanya bantuan/dukungan dari jalur pendidikan, maka upaya SDGs tersebut tidak akan ada artinya sama sekali. Peranan pendidikan yang berkualitas/pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan sudah ditungkan ke dalam salah satu dari tujuh belas (17) tujuan utama SDGs, yaitu tujuan nomor 4 (Quality Education), yang menitik-beratkan kepada upaya pelaksanaan pendidikan lingkungan (Environmental Education). Upaya pelaksanaan pendidikan lingkungan (Environmental Education) di seluruh dunia, khususnya di Indonesia juga termasuk ke dalam system pendidikan nasional, jika kita lihat kembali kurikulum pendidikan tahun 2006 silam (KTSP), pendidikan lingungan menjadi sebuah muatan local (mulok), itu artinya pendidikan lingkungan masih memiliki peran yang sangat penting di dalam system pendidikan nasional.

Tetapi dalam kurikulum terbaru tahun 2013 (Kurtilas), muatan local telah dihilangkan. Karena hal tersebut, peran pendidikan lingkungan menjadi berkurang atau bahkan hilang. Pentingnya pendidikan lingkungan dibahas secara jelas di dalam buku ini. Maka dari itu, sangatlah penting bagi kita umat manusia dalam memperluas khazanah keilmuan untuk dapat memahami alam/lingkungan hidup yang berada di sekitar kita dengan melalui bantuan pendidikan lingkungan. Dengan luasnya khazanah keilmuan kita, sangat diharapkan kita bisa lebih memahami lingkungan yang berada di sekitar kita.

Buku ini banyak membahas terkait dengan pendidikan lingkungan serta permasalahan lingkungan hidup global, seperti pemanasan global dan perubahan iklim dunia. Buku ini juga direkomendasikan bagi para mahasiswa jurusan ilmu lingkungan, baik mahasiswa S1, S2 dan S3, serta bagi masyarakat umum yang memiliki keinginan untuk menambah khazanah pengetahuannya terkait lingkungan hidup.

Direktur Pascasarjana UNJ
Prof. Dr. Dedi Purwana, E.S., M.Bus.

Penulis

Henita Rahmayanti - Prof. Dr. Henita Rahmayanti, M.Si, mengajar di Fakultas Teknik dan Pascasarjana pada Program Studi Pendidikan Lingkungan, Universitas Negeri Jakarta. Penulis menyelesaikan studi S3 pada Program Studi Ilmu Lingkungan, Universitas Indonesia pada tahun 2013. Disertasinya berkaitan dengan Mitigasi Bencana dan Kajian tentang Infrastruktur. Selain itu dalam penelitian yang lain juga mengkaji Teknik Penyehatan Lingkungan serta Pengembangan Inovasi Pembelajaran Lingkungan. Artikel ilmiah yang sudah pernah dipublikasikan pada Jurnal Internasional Bereputasi dan Jurnal Nasional Terakreditasi.
Feryl Ilyasa - Feryl Ilyasa, S.K.M, lahir di Jakarta 7 Agustus 1997. Penulis lulus pada tahun 2019 dari Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Setelah itu langsung melanjutkan studi pada jenjang Magister (S2) pada Program Studi Magister Pendidikan Lingkungan. Selama perkuliahan Magister (S2), penulis sering terlibat dalam kegiatan penelitian dan pengabdian yang dilakukan oleh dosen. Artikel hasil penelitian dan pengabdiannya bersama dosen telah tersajikan pada beberapa Jurnal Internasional dan Jurnal Nasional Terakreditasi.

Bidang penelitian yang sedang didalami dalam Tesis adalah berkaitan dengan Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Digital pada Masyarakat dan Upaya Mitigasi Bencana.

Daftar Isi

Cover
Kata Pengantar
Bab 1: Permasalahan Lingkungan Hidup Global
Bab 2: Konsep Perubahan Iklim
     Sistem Iklim di Bumi
     Apa itu Perubahan Iklim?
     Konsumsi Energi, GRK dan Perubahan Iklim
     Pengaruh GRK dengan Laju Perubahan Iklim
     Implikasi Perubahan Iklim
Bab 3: Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
     Upaya Mitigasi Perubahan Iklim
     Upaya Adaptasi Perubahan Iklim
Bab 4: Pendidikan Lingkungan dan Perubahan Iklim
     Konsep Dasar Pendidikan Lingkungan
     Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan
     Pendidikan Lingkungan di Indonesia
     Kebijakan Pendidikan yang Berkelanjutan
Bab 5: Kearifan Lokal dan Perubahan Iklim
     Etika Global dan Etika Lingkungan
     Kearifan Lokal dan Perubahan Iklim
     Program Kampung Iklim (Proklim)
Referensi
Biodata Penulis

Kutipan

Bab 1: Permasalahan Lingkungan Hidup Global
“Alone in space, alone in its life-supporting systems, powered by  inconceivable energies, mediating them to us through the most  delicate adjustments, wayward, unlikely, unpredictable, but  nourishing, enlivening and enriching in the largest degree-is this not a  precious home for all of us ? is it not worth our love ?” Barbara Ward and Rene Dubos-(Miller & Spoolman, 2008) Lingkungan merupakan segala hal yang berada di sekitar kita.

Hal yang dimaksudkan tersebut adalah seluruh makhluk hidup dan  yang tidak hidup (air, udara, bebatuan, tanah, dan energy) yang dapat  berinteraksi dengan kita. Terlepas dari banyaknya kemajuan ilmu  pengetahuan dan teknologi, kita sebagai manusia sangatlah  bergantung kepada lingkungan alam, dalam hal ini kebutuhan akan  udara, air, makanan, tempat tinggal, energy dan segala sesuatu yang  kita butuhkan untuk dapat tetap hidup dan sehat. Sebagai hasilnya,  kita adalah bagian dari dan tidak dapat terpisahkan dari lingkungan  alam. Dapat dikatakan bahwa umat manusia ini adalah makhluk  ekologis, artinya adalah manusia hanya dapat hidup dan tumbuh  dengan bantuan dari alam. Logika yang terbangun dari pengertian ini  adalah jika lingkungan alam ini musnah, maka umat manusia juga akan dapat ikut musnah. Rusaknya lingkungan alam, maka rusaklah  peri-kehidupan umat manusia.