Tampilkan di aplikasi

Buku Tanesa hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Mengenal Varanus salvator Sebagai Predator Alami Elapidae (Naja sputatrix, Naja sumatrana, Ophiophagus hannah)

1 Pembaca
Rp 55.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 165.000 13%
Rp 47.667 /orang
Rp 143.000

5 Pembaca
Rp 275.000 20%
Rp 44.000 /orang
Rp 220.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Ordo Squamata dari Kelas Reptilia memiliki spesies paling banyak daripada ordo lainnya yaitu 7.900 spesies. Anggota dari ordo Squamata antara lain kadal, ular dan amphisbaenia. Reptil yang dibahas pada buku ini adalah Biawak Air (Varanus salvator), ular Kobra (Naja Sp.) dan ular Raja Kobra (Ophiophagus hannah). Ketiga reptil tersebut mempunyai kemampuan beradaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya. Reptil tersebut semakin banyak ditemukan dan muncul di perkotaan bahkan di pemukiman padat penduduk. Biawak Air (Varanus salvator) yang berperan sebagai predator sekaligus “Pembersih Hutan” merupakan satwa liar bersifat Karnivora yang berfungsi menjaga keseimbangan ekosistem. Ular Kobra (Naja Sp.) adalah salah satu mangsa bagi biawak air. Kadal ini akan memangsa telur, anakan sampai ular Kobra dewasa. Oleh karena itu, keberadaan biawak air berperan sebagai pengendali populasi ular Kobra. Ular Raja Kobra (Ophiophagus hannah) merupakan ular yang “mirip” dengan ular Kobra. Secara genetik, ular ini berbeda dimana ular Kobra termasuk genus Naja, sedangkan ular Raja Kobra atau “King Kobra” termasuk genus Ophiophagus. Ular Raja Kobra merupakan satu – satunya ular yang bisa membuat sarangnya sendiri dari ranting dan serasah kering di lantai hutan atau dibawah pepohonan dengan kedalaman 50 cm dan lebar mencapai 140 cm. King Kobra ini tidak agresif kecuali pada saat menjaga sarang dan telur – telurnya. Ular ini juga bersifat “kanibal” karena akan memangsa ular lain baik yang berbisa ataupun tidak berbisa. Ditemukan juga kasus King Kobra yang memakan biawak air (Varanus salvator). Selain dampak aktivitas manusia, pergeseran habitat ini juga disebabkan dampak dari perubahan iklim (climate change) yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem. Penelitian global yang dilakukan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan melibatkan 52 peneliti dari seluruh dunia, termasuk para peneliti dari perguruan tinggi yang berbasis di Israel, Tel Aviv University dan Ben-Gurion University of the Negev menyebutkkan 21 persen dari reptil atau sekitar 2.000 spesies di bumi akan punah akibat pemanasan global.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Yuniar Artati, S. Hut. / Dedy Kurniawan
Editor: Syafei Karim, S.Kom., M.Kom

Penerbit: Tanesa
ISBN: 9786235771434
Terbit: November 2022 , 119 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Ordo Squamata dari Kelas Reptilia memiliki spesies paling banyak daripada ordo lainnya yaitu 7.900 spesies. Anggota dari ordo Squamata antara lain kadal, ular dan amphisbaenia. Reptil yang dibahas pada buku ini adalah Biawak Air (Varanus salvator), ular Kobra (Naja Sp.) dan ular Raja Kobra (Ophiophagus hannah). Ketiga reptil tersebut mempunyai kemampuan beradaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya. Reptil tersebut semakin banyak ditemukan dan muncul di perkotaan bahkan di pemukiman padat penduduk. Biawak Air (Varanus salvator) yang berperan sebagai predator sekaligus “Pembersih Hutan” merupakan satwa liar bersifat Karnivora yang berfungsi menjaga keseimbangan ekosistem. Ular Kobra (Naja Sp.) adalah salah satu mangsa bagi biawak air. Kadal ini akan memangsa telur, anakan sampai ular Kobra dewasa. Oleh karena itu, keberadaan biawak air berperan sebagai pengendali populasi ular Kobra. Ular Raja Kobra (Ophiophagus hannah) merupakan ular yang “mirip” dengan ular Kobra. Secara genetik, ular ini berbeda dimana ular Kobra termasuk genus Naja, sedangkan ular Raja Kobra atau “King Kobra” termasuk genus Ophiophagus. Ular Raja Kobra merupakan satu – satunya ular yang bisa membuat sarangnya sendiri dari ranting dan serasah kering di lantai hutan atau dibawah pepohonan dengan kedalaman 50 cm dan lebar mencapai 140 cm. King Kobra ini tidak agresif kecuali pada saat menjaga sarang dan telur – telurnya. Ular ini juga bersifat “kanibal” karena akan memangsa ular lain baik yang berbisa ataupun tidak berbisa. Ditemukan juga kasus King Kobra yang memakan biawak air (Varanus salvator). Selain dampak aktivitas manusia, pergeseran habitat ini juga disebabkan dampak dari perubahan iklim (climate change) yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem. Penelitian global yang dilakukan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan melibatkan 52 peneliti dari seluruh dunia, termasuk para peneliti dari perguruan tinggi yang berbasis di Israel, Tel Aviv University dan Ben-Gurion University of the Negev menyebutkkan 21 persen dari reptil atau sekitar 2.000 spesies di bumi akan punah akibat pemanasan global.

Pendahuluan / Prolog

Prakata
Dengan mengucapkan puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya, penulisan buku yang berjudul Mengenal Varanus salvator Sebagai Predator Alami Elapidae (Naja sputatrix, Naja sumatrana, Ophiophagus hannah) dapat diselesaikan dengan baik.

Buku ini disusun sebagai referensi sarana informasi mengenai jenis satwa liar yang ada di sekitar lingkungan khususnya pemukiman masyarakat. Satwa yang dipilih adalah reptil Varanus salvator (Biawak Air) dan famili Elapidae (Naja sputatrix, Naja sumatrana dan Ophiophagus hannah). Keempat reptil ini mulai banyak ditemukan di pemukiman. Kerusakan lingkungan dan aktivitas manusia menjadi faktor adaptasi habitatnya. Bagi sebagian manusia, reptil merupakan hewan yang berbahaya dan menakutkan.

Oleh karena itu, di dalam buku ini terdapat penjelasan mengenai karakteristik dari keempat reptil tersebut. Dengan tersusunnya buku ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi untuk mengenal satwa liar khususnya reptil Biawak Air (Varanus salvator) dan mangsanya dari famili Elapidae (Naja sputatrix, Naja sumatrana, Ophiophagus hannah) yang populasinya akan terancam jika tidak dilakukan tindakan preventif untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan buku ini. Semoga buku ini bisa bermanfaat untuk saat ini dan di masa yang akan datang.

Samarinda, 10 November 2022
Tim Penulis

Penulis

Yuniar Artati, S. Hut. - Yuniar Artati, S. Hut. lahir di Bandung, 03 Juli 1985, menyelesaikan pendidikan terakhir dengan gelar Sarjana Kehutanan (S. Hut.) di Institut Pertanian Bogor, Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan. Penulis adalah seorang Pranata Laboratorium Pendidikan Ahli di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dengan konsentrasi bidang Konservasi Tanah dan Air, Manajemen Margasatwa dan Konservasi Kawasan Hutan dan Ilmu Perlindungan Hutan. Penulis juga merupakan anggota dari organisasi profesi PPLP Indonesia satker Politeknik Pertanian Negeri Samarinda sejak 2019. Saat ini penulis berfokus dalam kegiatan praktikum dan penelitian Ilmu Perlindungan Hutan, Margasatwa Indonesia dan monitoring satwa liar famili Varanidae.

Editor

Syafei Karim, S.Kom., M.Kom - lahir di Samarinda, 07 Desember 1992, lulus Sarjana di Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang tahun 2014.

Lulus Magister di Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya tahun 2017. Mulai tahun 2019 mengajar di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Program Studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak hingga sekarang. Saat ini penulis berfokus penelitian di bidang Internet of Things dan Multimedia.

Daftar Isi

Cover
Prakata
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Data dan Teori
     2.1 Identifikasi Varanus salvator (Biawak Air) sebagai salahsatu jenis kadal besar dengan kemampuan adaptasi yangtinggi
     2.2 Identifikasi famili Elapidae (Naja sputratix, Najasumatrana, Ophiophagus hannah) sebagai ular berbisadengan sifat “kanibal”
Bab 3 Pembahasan dan Pemecahan Masalah
     3.1 Varanus salvator adalah predator alami Naja Sp.
     3.2 Ophiophagus hannah ular berbisa yang bisa menjadipredator Varanus salvator
     3.3 Metode Penanganan Reptil Elapidae
     3.4 Contoh Kasus Biawak (Varanus salvator ) dan ular Kobra(Naja Sp. ) di wilayah Perkotaan
Bab 4 Penutup
Daftar Referensi
Glosarium
Riwayat Penulis
Sinopsis Buku
Ringkasan Biografi Penulis Bersama