Filsafat Sejarah merupakan salah satu mata kuliah wajib di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada. Filsafat Sejarah merupakan cabang filsafat khusus sebagaimana Filsafat Manusia, Filsafat Sosial, Filsafat Bahasa, Filsafat Seni, Filsafat Kebudayaan dan yang lainnya.

Filsafat sejarah terutama meneliti azas-azas paling fundamental ataupun hakiki dalam proses historik sebagai keseluruhan dalam keanekaan peristiwa. Filsafat Sejarah juga disebut dengan istilah “metahistory”, mencoba memahami berbagai pola dan hukum dalam berbagai peristiwa. Filsafat Sejarah mengandaikan dan memperkembangkan dan meruncingkan bidang-bidang filsafat sistematik lainnya, seperti filsafat manusia, filsafat moral, filsafat sosial, dan filsafat kebudayaan.

Filsafat sejarah meneliti dasar, azas-azas paling umum dan mutlak; artinya mengatasi pemahaman seperti dalam studi sejarah biasa. Filsafat Sejarah mencari “insight” yang lebih mutlak. Filsafat Sejarah kurang memperhatikan fakta-fakta, lebih memperhatikan relasi-relasi dan sebab-sebab yang hakiki dalam berbagai peristiwa historis. Fakta dari ilmu sejarah, oleh filsafat sejarah dipakai sebagai contoh atau ilustrasi belaka, bukan sebagai bukti.

Ilmu sejarah dan filsafat sejarah saling melengkapi dan saling membutuhkan, namun tidak dapat disatukan secara logic, bukti dalam ilmu sejarah tidak dapat dipakai sebagai bukti bagi filsafat sejarah.; atau sebaliknya. Masing-masing mempunyai metode dan logikanya sendiri, dan hanya mempengaruhi satu sama lain secara psikologik. Ilmu sejarah juga bersandarkan ilmu-ilmu empirik lainnya, yang bersifat serupa dan yang bertaraf kurang lebih sama seperti; sosiologi, psikologi, antropologi budaya.

Filsafat sejarah merupakan salah satu mata kuliah wajib di Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada. Filsafat sejarah merupakan cabang filsafat khusus sebagaimana filsafat manusia, filsafat sosial, filsafat bahasa, filsafat seni, filsafat kebudayaan, dan yang lainnya.

Filsafat sejarah terutama meneliti asas-asas paling fundamental atau pun hakiki dalam proses historik sebagai keseluruhan dalam keanekaan peristiwa. Filsafat sejarah juga disebut dengan istilah “metahistory”, yaitu mencoba memahami berbagai pola dan hukum dalam berbagai peristiwa. Filsafat sejarah mengandaikan, memperkembangkan, dan meruncingkan bidang-bidang filsafat sistematik lainnya, seperti filsafat manusia, filsafat moral, filsafat sosial, dan filsafat kebudayaan.

Filsafat sejarah meneliti dasar, asas-asas paling umum, dan mutlak, artinya mengatasi pemahaman seperti dalam studi sejarah biasa. Filsafat sejarah mencari insight yang lebih mutlak. Filsafat sejarah kurang memperhatikan fakta-fakta, tetapi lebih memperhatikan relasi-relasi dan sebab-sebab yang hakiki dalam berbagai peristiwa historis. Fakta dari ilmu sejarah, oleh filsafat sejarah dipakai sebagai contoh atau ilustrasi belaka, bukan sebagai bukti.

Ilmu sejarah dan filsafat sejarah saling melengkapi dan saling membutuhkan, namun tidak dapat disatukan secara logis. Bukti dalam ilmu sejarah tidak dapat dipakai sebagai bukti bagi filsafat sejarah, atau sebaliknya. Masing-masing mempunyai metode dan logikanya sendiri, dan hanya memengaruhi satu sama lain secara psikologis. Ilmu sejarah juga bersandarkan ilmu-ilmu empiris lainnya, yang bersifat serupa dan yang bertaraf kurang lebih sama, seperti sosiologi, psikologi, dan antropologi budaya.

Buku Filsafat Sejarah ini merupakan hasil proses panjang penulis dalam mempelajari filsafat sejarah sejak masih menjadi mahasiswa Fakultas Filsafat UGM sejak tahun 1980, kemudian menjadi staf pengajar di tempat yang sama sejak tahun 1986 sampai sekarang. Buku ini dapat terwujud atas peran berbagai pihak. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada: Prof. Dr. Koento Wibisono Siswomihardjo, yang telah membimbing penulis sebagai asisten dosen untuk Mata Kuliah Filsafat Barat Modern dan Filsafat Barat Kontemporer dan juga sebagai pembimbing tesis master (S-2) dan promotor disertasi doktor (S-3).

Mendiang Dr. Anton Bakker (1930–1994), yang membimbing penulis sebagai asisten dosen untuk mata kuliah Filsafat Sejarah dan juga sebagai pembimbing skripsi sarjana (S-1).

Para teman sejawat dosen yang melalui berbagai diskusi telah memperkaya wawasan penulis dalam mempelajari dan memahami filsafat.

Para mahasiswa yang melalui interaksi di kelas telah memberikan inspirasi kepada penulis untuk selalu belajar tanpa henti.

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang melalui cara yang berbeda telah memberikan banyak bantuan kepada penulis sehingga buku ini dapat terealisasi.

Penulis berdoa semoga segala kebaikan itu mendapat balasan yang sebaik-baiknya dari Tuhan Yang Maha Pengasih. Amin.

Cover
Prakata
Daftar Isi
Bab I Pengertian Filsafat Sejarah
Bab II Ide-Ide Pokok dalam Filsafat Sejarah
     A. Ide tentang Kemajuan
     B. Ide tentang Waktu
     C. Ide tentang Kebebasan
     D. Ide tentang Makna Masa Depan
Bab III Messianisme dalam Filsafat sejarah
     A. Pengertian Messianisme
     B. Messianisme dalam Agama-Agama
     C. Messianisme dalam Filsafat Sejarah
     D. Bentuk-bentuk Messianisme dalam Filsafat Sejarah
Bab IV Filsafat Sejarah Pancasila
     A. Sumber Pemikiran tentang Filsafat Sejarah Pancasila
     B. Makna Kepribadian dan Kreativitas Dalam Filsafat Pancasila
     C. Makna Perkembangan Dalam Filsafat Pancasila
     D. Pembangunan sebagai Pengembangan Filsafat Sejarah Pancasila
     E. Hubungan Pembangunan dan Filsafat Sejarah
Daftar Pustaka
Biodata Penulis