Tampilkan di aplikasi

Buku UGM Press hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Peran Surabaya Dalam Revolusi Nasional 1945

1 Pembaca
Rp 60.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 180.000 13%
Rp 52.000 /orang
Rp 156.000

5 Pembaca
Rp 300.000 20%
Rp 48.000 /orang
Rp 240.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Membaca buku ini, kita bisa mengikuti pecahnya peristiwa 10 November 1945 di Surabaya secara detail dari hari ke hari, hingga puncak peristiwa dan rentetan peristiwa setelahnya. Kejadian yang diperingati setiap tahun sebagai Hari Pahlawan, dibahas dengan menarik. Ada beberapa kisah yang mungkin baru diketahui setelah membaca buku ini, termasuk sejarah Kota Surabaya yang diperkirakan lahir antara tahun 1334-1352 M.

Ketika pasukan Sekutu pimpinan Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby tiba di Surabaya pada 25 Oktober 1945, rakyat sedang bergelora semangat kebangsaannya. Meski pemerintah pusat RI di Jakarta dan pemerintah daerah Surabaya sudah berusaha secara maksimal dalam mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, 3 hari kemudian tetap pecah pertempuran sengit antara rakyat Surabaya dan tentara Sekutu. Pasukan Inggris nyaris hancur jika tidak diselamatkan oleh gencatan senjata. Peristiwa ini mengejutkan Mallaby, yang karier militernya dinilai cemerlang (menjadi Brigjend dalam usia 42 tahun), sehingga seorang penulis sejarah bernama J.G.A. Perrot dalam makalahnya berjudul "Who Kill Brigadier Mallaby?", menyalahkan jenderal tersebut atas kekacauan yang terjadi dan situasi yang membuatnya terbunuh.

Kematian Mallaby membuat pasukan Inggris murka. Pertempuran paling sengit dalam sejarah Surabaya pun pecah, bahkan mungkin di Indonesia. Penulis sejarah Inggris, Letkol Doulton menyebutkan perlawanan rakyat Surabaya di medan tempur beringas seperti orang gila. Yang mungkin tidak diketahui, ternyata banyak penduduk luar kota yang justru berbondong-bondong ke Surabaya membantu bertempur. Api semangat perlawanan menjalar ke berbagai daerah di Indonesia. Pengaruhnya tidak hanya di Jawa, tetapi di Aceh, Makassar, dan Bali.

Di balik kisah-kisah heroik tersebut, buku ini jujur menceritakan kisah kelam revolusi dan intrik-intrik di tubuh TKR. Salah satu contohnya adalah peristiwa penculikan R. Mohamad, Panglima Komandemen TKR Jawa Timur oleh Mayor Sabaruddin yang merupakan bawahannya sendiri. Bagaimana kejadian sesungguhnya? Silakan membaca sendiri buku ini. Semoga banyak hikmah yang bisa dipetik!

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Moehkardi

Penerbit: UGM Press
ISBN: 9786023869039
Terbit: April 2024 , 168 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Membaca buku ini, kita bisa mengikuti pecahnya peristiwa 10 November 1945 di Surabaya secara detail dari hari ke hari, hingga puncak peristiwa dan rentetan peristiwa setelahnya. Kejadian yang diperingati setiap tahun sebagai Hari Pahlawan, dibahas dengan menarik. Ada beberapa kisah yang mungkin baru diketahui setelah membaca buku ini, termasuk sejarah Kota Surabaya yang diperkirakan lahir antara tahun 1334-1352 M.

Ketika pasukan Sekutu pimpinan Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby tiba di Surabaya pada 25 Oktober 1945, rakyat sedang bergelora semangat kebangsaannya. Meski pemerintah pusat RI di Jakarta dan pemerintah daerah Surabaya sudah berusaha secara maksimal dalam mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, 3 hari kemudian tetap pecah pertempuran sengit antara rakyat Surabaya dan tentara Sekutu. Pasukan Inggris nyaris hancur jika tidak diselamatkan oleh gencatan senjata. Peristiwa ini mengejutkan Mallaby, yang karier militernya dinilai cemerlang (menjadi Brigjend dalam usia 42 tahun), sehingga seorang penulis sejarah bernama J.G.A. Perrot dalam makalahnya berjudul "Who Kill Brigadier Mallaby?", menyalahkan jenderal tersebut atas kekacauan yang terjadi dan situasi yang membuatnya terbunuh.

Kematian Mallaby membuat pasukan Inggris murka. Pertempuran paling sengit dalam sejarah Surabaya pun pecah, bahkan mungkin di Indonesia. Penulis sejarah Inggris, Letkol Doulton menyebutkan perlawanan rakyat Surabaya di medan tempur beringas seperti orang gila. Yang mungkin tidak diketahui, ternyata banyak penduduk luar kota yang justru berbondong-bondong ke Surabaya membantu bertempur. Api semangat perlawanan menjalar ke berbagai daerah di Indonesia. Pengaruhnya tidak hanya di Jawa, tetapi di Aceh, Makassar, dan Bali.

Di balik kisah-kisah heroik tersebut, buku ini jujur menceritakan kisah kelam revolusi dan intrik-intrik di tubuh TKR. Salah satu contohnya adalah peristiwa penculikan R. Mohamad, Panglima Komandemen TKR Jawa Timur oleh Mayor Sabaruddin yang merupakan bawahannya sendiri. Bagaimana kejadian sesungguhnya? Silakan membaca sendiri buku ini. Semoga banyak hikmah yang bisa dipetik!

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Kisah Revolusi 1945 Surabaya telah cukup banyak ditulis, baik oleh penulis Indonesia maupun asing. Karya tulis penulis Indonesia umumnya hanya menampilkan aspek kepahlawanan dalam peristiwa Surabaya, belum ada yang menampilkan sisi lain dari peristiwa tersebut. Dalam buku ini, penulis mencoba mengisi kekurangan tersebut. Di samping sisi kepahlawanan, penulis mencoba menampilkan sisi lain yang berupa ekses revolusi serta intrik dalam pucuk pimpinan TKR di Surabaya.

Dalam penelitian mendalami kisah Revolusi 1945 Surabaya, penulis lebih mengutamakan sumber dokumen, baik dari dalam maupun dari asing, serta sumber lisan melalui wawancara dengan para pelaku sejarah peristiwa Surabaya. Sementara itu, kepustakaan dimanfaatkan sebagai sumber pembanding dan pelengkap.

Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada beliau-beliau yang telah berkenan meluangkan waktu untuk melakukan wawancara dengan penulis, yaitu Yang Terhormat Bapak Doel Arnowo; Drg. Moestopo; R. Mohamad Mangoendiprodjo; Soemarsono; Mayjen.

Purn. Soengkono; Dr. H. Roeslan Abdulgani; Mayjen. Pol. Danoekoesoemo; H. Abdulwahab; Mayjen TNI R.M. Jonosewojo Handajaningrat; dan yang namanya tercantum dalam daftar sumber buku ini. Semoga amal beliau tersebut memperoleh imbalan dunia-akhirat dari Allah Yang Maha Kasih, Amin.

Yogyakarta, Maret 2020

Penulis

Penulis

Moehkardi - Drs. Moehkardi adalah pensiunan Dosen Sejarah di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) Magelang (1969–1986).

Ia yang dilahirkan di Kendal pada 11 April 1930, memperoleh gelar S-1 di Universitas Kristen Satyawacana, Salatiga, pada tahun 1968.

Pengalaman menulis diperoleh di majalah Intisari dan harian Kompas serta media massa lainnya sejak tahun 1970. Dalam “Lomba Mengarang Sejarah Perjuangan” tahun 1975, karangannya yang berjudul “Pertempuran Lima Hari di Semarang, Oktober 1945”, memenangkan juara pertama tingkat nasional dan memperoleh piala dan piagam penghargaan dari Presiden Soeharto.

Karya tulisnya yang berupa buku adalah Sejarah AKABRI (1971); Akademi Militer Yogya dalam Perjuangan Fisik 1945–1949 (1977); Pendidikan Perwira TNI-AD di Masa Revolusi (1979); Pendidikan Pembentukan Perwira TNI-AD 1950–1956 (1981); Mohamad Said Reksohadiprodjo Hasil Karya dan Pengabdiannya (1982); Magelang Berjuang (1983); Pelajar Pejuang TGP 1945–1950 (1983); Sekolah Kadet Surabaya di Mojoagung (1988); R.

Mohamad dalam Revolusi 1945 Surabaya Sebuah Biografi (1993); Mengulang Jejak Sepanjang Tiga Jaman, Sebuah Otobiografi (tidak terbit); Ex Tentara Genie Pelajar Pasca Perang Kemerdekaan (tidak terbit); Bunga Rampai Sejarah Indonesia dari Borobudur hingga Revolusi 1945 (2008); Sendratari Ramayana Prambanan, Segi Seni dan Sejarahnya (2010); Revolusi Nasional 1945 di Semarang (2012); dan Revolusi Nasional 1945 di Surabaya (2012, belum terbit).

Daftar Isi

Cover
Halaman Judul
Halaman Hak Cipta
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Bab 1: Kota Surabaya
     A. Nama Surabaya
     B. Latar Belakang Geografi dan Sejarah
     C. Gambaran kota Surabaya Pada Abad ke-19
     D. Latar Belakang Sosial Ekonomi
Bab 2: Awal Revolusi 1945 di Surabaya
     A. Pemeran Penggerak Revolusi
     B. Sambutan Rakyat Terhadap Proklamasi
     C. Terbentuknya Pemerintah RI di Surabaya
     D. Peristiwa Perobekan Bendera Belanda
     E. Rapat Raksasa Tambaksari
Bab 3: Meningkatnya Revolusi
     A. Merebut Senjata Tentara Jepang
     B. Terbentuknya TKR dan Badan Perjuangan
     C. Peran “Radio Pemberontakan” Bung Tomo
     D. Peran Pers dalam Revolusi
Bab 4: Pertempuran Oktober 1945
     A. Kedatangan Tentara Inggris
     B. Berkobarnya Pertempuran
     C. Kisah Terbunuhnya Brigjen A.W.S. Mallaby
Bab 5: Pertempuran November 1945
     A. Ultimatum Inggris
     B. Jawaban terhadap Ultimatum
     C. Berkobarnya Pertempuran
     D. Dampak Pertempuran Surabaya
     E. Dewan Perjuangan Rakyat Indonesia
Bab 6: Sisi Lain Revolusi 1945 Surabaya
     A. Ekses Revolusi
     B. Intrik dalam Pimpinan TKR
     C. Hukuman terhadap Para Penculik
     D. Mereka yang Terlibat
Bab 7: Sabaruddin Tokoh Kontroversial dalam Revolusi 1945 Surabaya
     A. Citra Sabaruddin dalam Revolusi
     B. Terlibat Intrik
     C. Sabaruddin dan Tan Malaka
     D. Sabaruddin dan Pemberontakan PKI Madiun
     E. Surat Pengakuan Mayor Sabaruddin
     F. Tuduhan Makar
     G. Akhir perjalanan Tan Malaka dan Sabaruddin
Daftar Sumber
Lampiran
Biodata Penulis