Tampilkan di aplikasi

Buku UNS Press hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Politik Dan Moderatisme Islam: Bercermin Dari Muhammadiyah Dan Nahdlatul Ulama

1 Pembaca
Rp 65.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 195.000 13%
Rp 56.333 /orang
Rp 169.000

5 Pembaca
Rp 325.000 20%
Rp 52.000 /orang
Rp 260.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Setelah Reformasi 1998, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai kelompok Islam arus utama lebih eksis dipanggung politik, meski tidak secara implisit berkiprah dalam politik praktis. Bahkan, selama Reformasi, kedua ormas Islam tersebut secara formal mengumumkan untuk tidak terlibat maupun melibatkan diri dalam kekuatan politik manapun, termasuk pemerintah dan partai politik yang diketahui publik, sangat identik mereka yaitu Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Meskipun demikian dalam perjalanannya, itikad itu tentu menghadapi tantangan jaman.

Sehingga, baik Muhammadiyah maupun NU selalu berupaya membangun wacana-wacana yang mengetengahkan mereka sebagai kekuatan Islam moderat yang netral politik dengan beragam dalil keagamaan dan dasar-dasar pemahaman keagamaan yang mereka yakini. Semangat itu sangat dipengaruhi oleh gagasan-gagasan (pemaknaan) yang kemudian diwujudkan melalui wacana-wacana yang lekat dengan identitas keduanya. Buku ini tidak hanya mengemukakan mengapa Muhammadiyah dan NU menjadi ikonik kekuatan Islam moderat di Indonesia, namun juga melihat keduanya sebagai kekuatan Islam politik yang mampu mempengaruhi kehidupan sosial dan politik di tanah air.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Leni Winarni

Penerbit: UNS Press
ISBN: 9786023975501
Terbit: Juli 2021 , 227 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Setelah Reformasi 1998, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai kelompok Islam arus utama lebih eksis dipanggung politik, meski tidak secara implisit berkiprah dalam politik praktis. Bahkan, selama Reformasi, kedua ormas Islam tersebut secara formal mengumumkan untuk tidak terlibat maupun melibatkan diri dalam kekuatan politik manapun, termasuk pemerintah dan partai politik yang diketahui publik, sangat identik mereka yaitu Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Meskipun demikian dalam perjalanannya, itikad itu tentu menghadapi tantangan jaman.

Sehingga, baik Muhammadiyah maupun NU selalu berupaya membangun wacana-wacana yang mengetengahkan mereka sebagai kekuatan Islam moderat yang netral politik dengan beragam dalil keagamaan dan dasar-dasar pemahaman keagamaan yang mereka yakini. Semangat itu sangat dipengaruhi oleh gagasan-gagasan (pemaknaan) yang kemudian diwujudkan melalui wacana-wacana yang lekat dengan identitas keduanya. Buku ini tidak hanya mengemukakan mengapa Muhammadiyah dan NU menjadi ikonik kekuatan Islam moderat di Indonesia, namun juga melihat keduanya sebagai kekuatan Islam politik yang mampu mempengaruhi kehidupan sosial dan politik di tanah air.

Pendahuluan / Prolog

Pengantar dan Ucapan Terimakasih
Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama adalah dua organisasi Islam terbesar di Indonesia dan punya jejak historis yang bahkan usianya melampaui kelahiran negeri ini. Sebagai organisasi Islam yang telah mapan, tentu dalam perjalanannya banyak persimpangan dan tantangan yang harus dihadapi agar tetap bertahan di berbagai zaman, akan tetapi, masihkan keduanya menjadi arus utama di tengah derasnya globalisasi, perkembangan teknologi digital, dan kebangkitan Islam politik anti-mainstream? Bagaimana upaya Muhammadiyah dan Nahdalatul Ulama untuk dapat terus mempertahankan identitas kulturalnya? Tentu bukan pertanyaan yang mudah untuk direnungkan, tetapi dalam realitasnya pandangan-pandangan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama telah mampu menjembatani antara Islam, demokrasi, dan nasionalisme, terutama berkaitan dengan pemahaman mendasar terhadap Pancasila. Melalui buku yang merupakan bagian dari disertasi ini, penulis mencoba menguraikan pemikiran-pemikiran dan pandangan-pandangan Islam moderat melalui ide dan gagasan keduanya terhadap nasionalisme dan demokrasi serta upaya-upaya yang membawa pada kemaslahatan bersama bangsa Indonesia.

Pada lembar ini, penulis juga ingin menyampaikan terimakasih kepada dua anggota pembimbing dalam rangka merampungkan studi di Inter-Religious Studies, Universitas Gadjah Mada; Dr. Dafri Agussalim dari Departemen Ilmu Hubungan Internasional, yang telah memberikan banyak masukan dan pemahaman, terutama dari sudut pandang teoritis sebagai pijakan untuk memahami fenomena aktor nonstate, tentang bagaimana kelompok-kelompok ini mampu mengkonstruksikan ide-idenya, sehingga dapat mempengaruhi masyarakat luas, bahkan kebijakan suatu negara dan sebagai pembimbing utama yang telah memberikan lampu hijau untuk melanjutkan proposal disertasi; Dr. Zainal Abidin Bagir, yang telah memberikan saran dan kritik demi perbaikan terhadap studi ini. Disamping itu, penulis juga berterima kasih kepada Dr. Siti Syamsiatun yang telah memberikan kritik, pendapat dan saran perbaikan selama menyelesaikan disertasi, khususnya terkait landasan pemikiran dan peran keagamaan dari kedua organisasi Islam tersebut; dan untuk segala kebaikan, masukan dan motivasi yang diberikan selama penulis menempuh studi.

Penulis perlu mengucapkan terimakasih pada pemerintah, selaku pemberi beasiswa; rekan sejawat selama menempuh studi serta semua pihak yang membantu kelancaran studi di Fakultas Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada; kolega civitas akademika di Universitas Sebelas Maret, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, terutama Program Studi Hubungan Internasional; Profesor Andrik Purwasito dan Dr. Ignatius Agung Satwayan, atas dukungan morilnya dalam menyelesaikan studi.

Secara khusus, penulis ingin mendedikasikan buku ini sebagai ucapan terimakasih pada Profesor Totok Sarsito yang telah berpulang, beliau telah banyak memberikan sumbangsi pemikiran, wawasan intelektual, serta memberikan inspirasi bagi penulis, khususnya keilmuan di bidang sosial dan politik.

Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada UNS Press, yang telah bersedia menerbitkan buku ini dan pada semua pembaca yang berkenan membacanya, semoga dapat menambah keilmuan, wawasan dan bermanfaat bagi kita semua.

Kalasan, 15 Agustus 2021

Leni Winarni

Daftar Isi

Sampul
Pengantar Dan Ucapan Terimakasih
Daftar Isi
Singkatan
Bab I Muhammadiyah Dan Nadhalatul Ulama Dalam Fragmen Sejarah Islam Di Indonesia
     A. Islam Di Nusantara
     B. Muhammadiyah dan Gagasan Islam Pembaruan
     C. Nahdlatul Ulama dan Eksistensi Ulama Tradisional di Tanah Jawa
Bab II Politik Kebangsaan Dan Islam Moderat
     A. Identitas Dan Ideologi Muhammadiyah
     B. Khitah Politik Muhammadiyah
     C. Politik Kerakyatan dan Kebangsaan Nahdlatul Ulama
     D. Politik Keagamaan Nahdlatul Ulama
Bab III Muhammadiyah Dan Dinamika Politik Di Indonesia
     A. Muhammadiyah Di Era Orde Lama (1945-1971)
     B. Eksistensi Muhammadiyah Setelah Keluar Dari Politik Praktis (1971-1998)
     C. Reformasi 1998 dan Kiprah Politik Muhammadiyah
Bab IV Nahdlatul Ulama: Bertahan Di Segala Zaman
     A. Nostalgia Nahdalatul Ulama Di Masa Orde Lama
     B. Nahdalatul Ulama di Era Soeharto
     C. Peluang Nahdlatul Ulama di Panggung Politik Setelah Reformasi 1998
Bab V Islam Moderat Di Antara Militansi Islam
     A. Pandangan Muhammadiyah Terhadap Radikalisme Islam
     B. Nahdlatul Ulama Merespon Perkembangan Islam Radikal
Bab VI Wasathiyah Islam
     A. Islam, Pancasila, dan Demokrasi
     B. Muhammadiyah Dalam Citra Islam Modernis
     C. Nahdlatul Ulama dan Semangat Wasathiyah
     D.Demokrasi Universal dan Islam Moderat
Kepustakaan
Indeks