Tampilkan di aplikasi

Buku Ruang Karya hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

I Am A Leader

Meniti Jalan Kaderisasi Menyemai Generasi Rabbani

1 Pembaca
Rp 60.000 33%
Rp 40.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 120.000 13%
Rp 34.667 /orang
Rp 104.000

5 Pembaca
Rp 200.000 20%
Rp 32.000 /orang
Rp 160.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Sekalipun Indonesia sempat diwarnai isu bahwa generasi muda, sebut saja kaum milenial dan seterusnya, kurang berminat untuk berorganisasi, belakangan trennya mulai berubah.

Kaum gadget yang awalnya apatis dalam berorganisasi, diskusi maupun hadir dalam komunitas serius, akhirnya seperti mendapat cahaya terang.

Mereka yang sempat dikenal hanya suka humor, even-even ceria, enggan berpikir, tampaknya mulai berbenah. Tentu ini jadi satu titik peluang bagi penggerak organisasi seperti Pemuda Hidayatullah.

Pengurus Pemuda Hidayatullah dituntut mampu tampil lebih progresif agar mereka yang haus mendapat siraman nilai yang mendorong mereka hidup lebih bermakna.

Kreativitas tentu saja jadi bagian penting. Namun lebih substansi, berorganisasi itu mengajak orang menikmati perjuangan.I am a Leader xi | Meniti Jalan Kaderisasi, Menyemai Generasi Rabbani Maka, agenda menjadikan setiap pengurus dan kader organisasi merasakan nikmatnya perjuangan mesti jadi kekuatan utama.

Teringat saya akan puisi dari M. Iqbal, yang satu diantaranya mendorong agar kaum muda berni. Ya, berani membungkus diri dalam api.

"Bungkus dirimu dalam api. Jadilah seorang Ibrahim. Jangan tunduk kepada apapun. Kecuali kebenaran. Niscaya engkau akan jadi seekor singa jantan." Mari perlahan-lahan kita bedah. Bungkus diri dalam api bermakna bahwa kaum muda harus hadir dengan penuh kesadaran masuk ke dalam ruang-ruang penempaan diri dan jiwa sekaligus.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Moh. Syahri Sauma
Editor: Moh. Syahri Sauma

Penerbit: Ruang Karya
ISBN: 9786233535250
Terbit: Januari 2024 , 187 Halaman










Ikhtisar

Sekalipun Indonesia sempat diwarnai isu bahwa generasi muda, sebut saja kaum milenial dan seterusnya, kurang berminat untuk berorganisasi, belakangan trennya mulai berubah.

Kaum gadget yang awalnya apatis dalam berorganisasi, diskusi maupun hadir dalam komunitas serius, akhirnya seperti mendapat cahaya terang.

Mereka yang sempat dikenal hanya suka humor, even-even ceria, enggan berpikir, tampaknya mulai berbenah. Tentu ini jadi satu titik peluang bagi penggerak organisasi seperti Pemuda Hidayatullah.

Pengurus Pemuda Hidayatullah dituntut mampu tampil lebih progresif agar mereka yang haus mendapat siraman nilai yang mendorong mereka hidup lebih bermakna.

Kreativitas tentu saja jadi bagian penting. Namun lebih substansi, berorganisasi itu mengajak orang menikmati perjuangan.I am a Leader xi | Meniti Jalan Kaderisasi, Menyemai Generasi Rabbani Maka, agenda menjadikan setiap pengurus dan kader organisasi merasakan nikmatnya perjuangan mesti jadi kekuatan utama.

Teringat saya akan puisi dari M. Iqbal, yang satu diantaranya mendorong agar kaum muda berni. Ya, berani membungkus diri dalam api.

"Bungkus dirimu dalam api. Jadilah seorang Ibrahim. Jangan tunduk kepada apapun. Kecuali kebenaran. Niscaya engkau akan jadi seekor singa jantan." Mari perlahan-lahan kita bedah. Bungkus diri dalam api bermakna bahwa kaum muda harus hadir dengan penuh kesadaran masuk ke dalam ruang-ruang penempaan diri dan jiwa sekaligus.

Pendahuluan / Prolog

Pengantar
Sekalipun Indonesia sempat diwarnai isu bahwa generasi muda, sebut saja kaum milenial dan seterusnya, kurang berminat untuk berorganisasi, belakangan trennya mulai berubah.

Kaum gadget yang awalnya apatis dalam berorganisasi, diskusi maupun hadir dalam komunitas serius, akhirnya seperti mendapat cahaya terang.

Mereka yang sempat dikenal hanya suka humor, even-even ceria, enggan berpikir, tampaknya mulai berbenah.

Tentu ini jadi satu titik peluang bagi penggerak organisasi seperti Pemuda Hidayatullah.

Pengurus Pemuda Hidayatullah dituntut mampu tampil lebih progresif agar mereka yang haus mendapat siraman nilai yang mendorong mereka hidup lebih bermakna.

Kreativitas tentu saja jadi bagian penting. Namun lebih substansi, berorganisasi itu mengajak orang menikmati perjuangan.I am a Leader xi | Meniti Jalan Kaderisasi, Menyemai Generasi Rabbani Maka, agenda menjadikan setiap pengurus dan kader organisasi merasakan nikmatnya perjuangan mesti jadi kekuatan utama.

Teringat saya akan puisi dari M. Iqbal, yang satu diantaranya mendorong agar kaum muda berni. Ya, berani membungkus diri dalam api.

"Bungkus dirimu dalam api. Jadilah seorang Ibrahim. Jangan tunduk kepada apapun. Kecuali kebenaran. Niscaya engkau akan jadi seekor singa jantan." Mari perlahan-lahan kita bedah. Bungkus diri dalam api bermakna bahwa kaum muda harus hadir dengan penuh kesadaran masuk ke dalam ruang-ruang penempaan diri dan jiwa sekaligus.

Daftar Isi

Cover Depan
Kata Pengantar
Sambutan Pulung Chausar, S.STP., M.Si.
Prolog
Daftar Isi
Profil Pemhida JATIM
Bergerak dalam Keheningan, Menata Pemuda dalam Keorganisasian
Bekal Sami'na Wa Atho'na
3 B Versus 3 G dalam Gebrakan dan Gerakan
Pemuda Itu Berfikir Kritis dan Komperehensif
Pemuda, Bergeraklah Strategis dan Solutif
Pemimpin Visioner
Pemhida; Mencetak Kader Yang Leader
Memimpin Dengan Cinta
Tahapan Membangun Manusia Seutuhnya
Kaderisasi Melahirkan Loyalitas, Elektabilitas dan Kualitas Seorang Pemimpin
Mengawal Organisasi Dengan Sepenuh Hati
The Power of Silaturrahmi
From Trainer to be a Leader
Amanah Puspenwas yang Bikin Was-Was
Spirit Kaderisasi Kepemimpinan Ala Assabiqunal Awwalaun
Mengayuh Organisasi Agar Terus Berputar
SEDUH; Upaya Kemandirian PEMHIDA
Gardamuda yang Didamba
Mengepakkan Sayap Organisasi
Spirit Pemuda di Saat Futur Melanda
Menggores Masa Depan Pemuda dengan Tulisan
Silaturrahim yang Berenergi, Bangun Pemuda yang Bermanfaat
Inilah Karakter Pemuda Gen Zi
Generasi Rabbani yang Dinanti
Pemuda Futurolog Peradaban
Mindset dan Manajemen Organisasi
Meneropong Grand Design Pemhida Jatim 2040
Investasi Kaderisasi
Kaderisasi Tiada Henti
Biografi Penulis

Kutipan

Sambutan
Buku yang ada di tangan para pembaca ini merupakan bagian dari target pengurus wilayah Pemuda Hidayatullah Jawa Timur di periode ini (2020-2023). Secara umum buku ini berisi pengalaman dan pemikiran rekan-rekan kader muda se-Jawa Timur. Tidak bisa dipungkiri bahwa anakanak muda sekarang (Generasi Y dan Z) kurang memiliki greget dalam berorganisasi, apalagi berkenan mengorbankan waktu, tenaga, fikiran bahkan uangnya untuk urusan organisasi dan menulis sebuah pengalaman serta ide pemikiran kedepan.

Ketertarikan dan tantangan inilah yang dituangkan dalam sebuah catatan dan dikumpulkan untuk dijadikan sebuah buku. Lika-liku belajar memimpin dan dipimpin, belajar silaturrahim antar organisasi yang selevel, belajar melobi ayahanda untuk mendapatkan dana, belajar membuat acara yang pesertanya mendekatai hari H baru ada, belajar membuat trobosan anak muda untuk diikuti kawula muda, belajar ke pemerintahan agar tahu dinamika kehidupan, kadang harus memakai uang pribadi untuk menjalankan organisasi, kadang rapat di hari libur hingga tengah malam tiba, belum lagi status kepegawaian yang tidak diakui tetap karena sering nglayap (turda), bingung tidak ada armada pinjam keI am a Leader v | Meniti Jalan Kaderisasi, Menyemai Generasi Rabbani sana-sini, dan banyak lagi perjuangan yang tidak bisa dituliskan.

Selama enam tahun (2017-2023) kami memulai, berproses dan meniti jalan kaderisasi di organisasi pendukung, tetap cerah tidak mendung, meski tangga kaderisasi harus terus untuk dinaiki. Bersama dengan rekan-rekan muda se-Jawa Timur, maju melangkah pantang menyerah, jalan berliku, kerikil, dan becek harus terus dilewati untuk mendapatkan jalan yang beraspal nan lancar tanpa suatu hambatan.