Tampilkan di aplikasi

Buku Yudharta Press hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Gender dan Pembangunan Daerah

1 Pembaca
Rp 39.500 19%
Rp 32.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 96.000 13%
Rp 27.733 /orang
Rp 83.200

5 Pembaca
Rp 160.000 20%
Rp 25.600 /orang
Rp 128.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Kata Gender dalam bahasa Indonesia dipinjam dari bahasa Inggris. Dalam kamus, memang tidak jelas perbedaan antara gender dan seks. Karena gender/jender diartikan jenis kelamin, sama seperti halnya seks (jenis kelamin). Makanya para aktifis perempuan seringkali menyebutkan bahwa gender adalah jenis kelamin sosial, untuk membedakan pemahaman tentang seks/jenis kelamin.

Untuk membedakan konsep gender, maka harus membedakan kata gender dan seks/jenis kelamin. Gender adalah pembedaan peran, status, pembagian kerja yang dibuat oleh sebuah masyarakat berdasarkan jenis kelamin. Mansour Fakih menyebutkan bahwa gender adalah suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial dan kultural. (Fakih, 2003:34) Misalnya, bahwa perempuan dikenal lemah lembut, cantik, emosional atau keibuan, identik dengan warna lembut-pink. Sementara laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan dan perkasa, pemimpin dan identik dengan warna biru. Pembedaan ini bukan harga mati, sangat bisa dipertukarkan satu dengan yang lain, hanya saja karena pembedaan ini sudah di konstruksi secara sosial dan budaya sehingga melekat dan menjadi identik dengan jenis kelamin tertentu.

Seperti halnya dengan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, menjahit, membersihkan rumah, mencuci pakaian sering dianggap pekerjaan perempuan. Sementara pekerjaan laki-laki seperti memperbaiki rumah, ikut dalam rapat-rapat atau pertemuan bahkan urusan politik seringkali menjadi urusan laki-laki. Ciri dari sifat-sifat itu dapat terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat yang lain dan berbeda dari zaman ke zaman. Semua hal yang dapat dipertukarkan antara sifat perempuan dan laki-laki yang bisa berubah dari waktu ke waktu serta berbeda dari tempat ke tempat lainnya, maupun berbeda dari tempat ke tempat lainnya, maupun berbeda dari suatu kelas ke kelas yang lain itulah yang dinamankan gender (Fakih, 2003:36).

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Dr. Khoirul Huda, SH., M.Hum. / Agus Prianto, M.AP

Penerbit: Yudharta Press
ISBN: 9786237817031
Terbit: Oktober 2020 , 82 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Kata Gender dalam bahasa Indonesia dipinjam dari bahasa Inggris. Dalam kamus, memang tidak jelas perbedaan antara gender dan seks. Karena gender/jender diartikan jenis kelamin, sama seperti halnya seks (jenis kelamin). Makanya para aktifis perempuan seringkali menyebutkan bahwa gender adalah jenis kelamin sosial, untuk membedakan pemahaman tentang seks/jenis kelamin.

Untuk membedakan konsep gender, maka harus membedakan kata gender dan seks/jenis kelamin. Gender adalah pembedaan peran, status, pembagian kerja yang dibuat oleh sebuah masyarakat berdasarkan jenis kelamin. Mansour Fakih menyebutkan bahwa gender adalah suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial dan kultural. (Fakih, 2003:34) Misalnya, bahwa perempuan dikenal lemah lembut, cantik, emosional atau keibuan, identik dengan warna lembut-pink. Sementara laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan dan perkasa, pemimpin dan identik dengan warna biru. Pembedaan ini bukan harga mati, sangat bisa dipertukarkan satu dengan yang lain, hanya saja karena pembedaan ini sudah di konstruksi secara sosial dan budaya sehingga melekat dan menjadi identik dengan jenis kelamin tertentu.

Seperti halnya dengan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, menjahit, membersihkan rumah, mencuci pakaian sering dianggap pekerjaan perempuan. Sementara pekerjaan laki-laki seperti memperbaiki rumah, ikut dalam rapat-rapat atau pertemuan bahkan urusan politik seringkali menjadi urusan laki-laki. Ciri dari sifat-sifat itu dapat terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat yang lain dan berbeda dari zaman ke zaman. Semua hal yang dapat dipertukarkan antara sifat perempuan dan laki-laki yang bisa berubah dari waktu ke waktu serta berbeda dari tempat ke tempat lainnya, maupun berbeda dari tempat ke tempat lainnya, maupun berbeda dari suatu kelas ke kelas yang lain itulah yang dinamankan gender (Fakih, 2003:36).

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Setiap pembangunan selalau mengharapkan adanya perubahansosial dari yang belum sejahtera ataupun kurang sejahtera ke arah sejahtera, sebagaiman dalam pembangunan merupakan sebuah proses, dibutuhkan pendekatan multi dimensi baik dimensi regionalisasi/perwilayahan, dimensi ruang, dimensi otonom, dimensi partisipasi dan dimensi keberagaman.

Menjalankan proses/strategi dan standart pembangunan terutama bagaimana proses/strategi dan standart mengutamakan egality/kesederajatan antara laki-laki dan perempuan. Proses pembangunan yang mengedepankan peran perempuan merupakan tema yang terpenting dalam tranformasi sosial, dalam teori pembangunan peran perempuan menjadi kerangka konsep atas pendekatan social approach sebab didalam taori analisis sosial menjelaskan upaya membangun emansipasi perempuan samahalnya memerangi ketidakadilan social dan ekonomi dan selalu beringgungan dengan budaya.

Membangun partisipasi dan emansipasi perempuan dalam pembangunan tidaklah mudah sebab, terlalu lamanya sistem sosial telah menindas dan meletakkan perempuan dalam dunia domestik (kasur, sumur dan dapur).Terlebih lagi upaya ketidak adilan social memasuki industrialisasi yang berdampak pada penumpukan beban kerja burden pada perempuan. Sehingga dalam proses pembangunan masih menyisakan tidak keteradilannya sistem sosial.

Sebagaimana upaya pemerintah daerah kabupaten pasuruan pada massa Bupati Irsyad Yusuf dan Wakil Bupati Riyang Kulup Prayuda memiliki Visi untuk mewujudkan kabupaten MASLAHAT. Didalam visi tersebut mengedepankan tatanan sosial yang berkeadilan dan egality, untuk mewujudkan kesejahteraan sosial. Guna mendukung program pemerintah daerah kabupaten pasuruan diperlukanya sinergisitas/kemitraan dengan PKK untuk pemberdayaan perempuan, sehingga tidak ada lagi ketimpangan perenan laki-laki dan perempuan dalam pembangunan, besar harapan kami buku ini dapat menjadi aspirasi dan inovasi bagi organisasi dan perempuan untuk selalu berkarya untuk Nusantara.

Pasuran, Oktober 2020
Hj. Lulis Irsyad, SE.

Penulis

Dr. Khoirul Huda, SH., M.Hum. - Dr. Khoirul Huda, SH., M.Hum. dilahirkan di Pasuruan, Jawa Timur pada tanggal 03 maret 1980. Sejak kecil sampai SMA menempuh pendidikan di lembaga pendidikan Maarif di wilayah kabupaten Pasuruan, selanjutnya kuliah dan lulus S1 di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang tahun 2004, melanjutkan jenjang S2 di fakultas Hukum Universitas Merdeka Malang lulus tahun 2006. Pada tahun 2007 menjadi staf di LPPM Universitas Yudharta Pasuruan. Pada tahun 2010 mendaftarkan diri sebagai mahasiswa Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Brawijaya Malang dan lulus tahun 2013.

Pada tahun 2015 di lantik sebagai Wakil Rektor III Universitas Yudharta Pasuruan periode 2015-2019, dan selanjutnya dilantik kembali sebagai wakil Rektor III untuk periode kedua tahun 2019-2024. Saat ini penulis juga mengampu mata kuliah hukum di FISIP dan menjadi dosen Luar Biasa di beberapa kampus baik PTN maupun PTS.

Daftar Isi

Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1 Gender dan Seks
     a. Pendahuluan
     b. Kesetaraan Gender
     c. Analisis Gender
     d. Pengarusutamaan Gender
     e. Implementasi Kebijakan
Bab 2  Emansipasi Perempuan Ditengah Budaya di Kabupaten Pasuruan
     a. Budaya Hegemoni diKabupaten Pasuruan
     b. Pengarus Utaman Gender Dalam Kontelasi Budaya Dipasuruan
     c. Dampak Akulturasi Budaya Jawa Dengan Budaya Gender
Bab 3  Gerakan Perubahan Dari Perempuan
BAB 4 Solusi Rendahnya Partisipasi Perempuan
     a. Analisa Wacana Gender Dalam Membangun Partisipasi
     b. Leadership PKK Sebagai Penggerak Pembangunan Desa
     c. Profile Program PKK Terkategori Kreatifdan Inovatif yang Berdampak Pada Kesejahteraan Keluarga
Daftar Pustaka
Glosarium
Indeks
Daftar Riwayat Hidup