Tampilkan di aplikasi

Buku Adab hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Bertasawuf di Tengah Pandemi Covid-19

Sebuah Catatan Refleksi

1 Pembaca
Rp 60.000 17%
Rp 50.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 150.000 13%
Rp 43.333 /orang
Rp 130.000

5 Pembaca
Rp 250.000 20%
Rp 40.000 /orang
Rp 200.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Buku yang ditulis oleh mahasiswa STIT Ibnu Khaldun ini merupakan buku yang baik dalam upaya membangun pemahaman yang positif di masa pandemi COVID-19. Isinya berupa petuah, harapan, kebaikan, dan hikmah yang mengarahkan pandangan bahwa dalam kondisi tidak baik sekalipun, masih ada kebaikan yang lebih banyak yang Allah siapkan bagi hamba-hambanya, fa inna ma’al ‘usri yusrā, inna ma’al ‘usri yusrā (maka bersama satu kesulitan itu akan banyak sekali kemudahan). Buku ini menjadi penting untuk dibaca, sebab sudah terlalu lama pikiran kita dipaksa sakit dengan berita-berita virus Corona (COVID-19) yang di update (perbaharui) setiap waktu. Ibnu Sina, seorang pakar kedokteran, pengarang kitab al-Qanūn fī al-Tībb mengatakan: “Kepanikan adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah awal kesembuhan.” Semoga buku ini dapat menjadi bacaan yang mencegah dan obat ampuh di tengah-tengah pandemi COVID-19. Akhirnya di akhir kata pengantar yang sekaligus selaku editor atas buku ini memohon masukan apabila terdapat kekurangan, semoga ke depan dapat kami perbaiki.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Juitno / Nur Adillah Muttaqiyah / Astini / Faisal / Sitti Maryani / Afriani / Megawati / Muhammad Jaqub Sihashaleh / Muh. Rafli Rizaldi / Ana Sakinah / Musdalifah binti Usman Barkin
Editor: Eko Nani Fitriono

Penerbit: Adab
ISBN: 9786236872550
Terbit: Januari 2021 , 84 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Buku yang ditulis oleh mahasiswa STIT Ibnu Khaldun ini merupakan buku yang baik dalam upaya membangun pemahaman yang positif di masa pandemi COVID-19. Isinya berupa petuah, harapan, kebaikan, dan hikmah yang mengarahkan pandangan bahwa dalam kondisi tidak baik sekalipun, masih ada kebaikan yang lebih banyak yang Allah siapkan bagi hamba-hambanya, fa inna ma’al ‘usri yusrā, inna ma’al ‘usri yusrā (maka bersama satu kesulitan itu akan banyak sekali kemudahan). Buku ini menjadi penting untuk dibaca, sebab sudah terlalu lama pikiran kita dipaksa sakit dengan berita-berita virus Corona (COVID-19) yang di update (perbaharui) setiap waktu. Ibnu Sina, seorang pakar kedokteran, pengarang kitab al-Qanūn fī al-Tībb mengatakan: “Kepanikan adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah awal kesembuhan.” Semoga buku ini dapat menjadi bacaan yang mencegah dan obat ampuh di tengah-tengah pandemi COVID-19. Akhirnya di akhir kata pengantar yang sekaligus selaku editor atas buku ini memohon masukan apabila terdapat kekurangan, semoga ke depan dapat kami perbaiki.

Pendahuluan / Prolog

Pengantar
Kehidupan akhir zaman penuh dengan tantangan dan fitnah. Tantangan dan fitnah itu bisa saja sebenarnya bukan berasal dari luar diri atau orang lain, tapi bisa saja datang dari diri sendiri karena kegagalan membangun karakter diri dalam menghadapi tantangan zamannya. Rasulullah saw. pernah mengingatkan sahabatnya setelah usai perang Badar yang dimenangkan oleh kaum Muslimin dengan ungkapan, “Kita telah menyelesaikan jihad kecil, menuju jihad yang besar.” Jihad besar di situ dipahami adalah jihad melawan hawa nafsu, sesuatu yang abstrak dan sesuatu yang menjadi lawan adalah diri sendiri, dan ini sungguh bukan perkara yang mudah.

Karenanya seorang sufi kenamaan bernama Yahya bin Muadz ar-Razi mengungkapkan kalimat: man ‘arafa nafsahu faqad ‘arafa rabbahu (Barang siapa yang mengenal dirinya, sungguh ia telah mengenal Tuhannya). ia akan mampu pula menghadapi tantangan dan fitnah zamannya. Sebaliknya, orang yang tidak memahami dirinya, ia tidak hanya menjadi beban bagi dirinya, orang lainpun kadang menjadi susah karenanya. Kemenangan kaum Muslim di perang Badar lebih dikarenakan kaum Muslimin mengenal dirinya, mereka mengenal dirinya berada di shaf (barisan) Allah (hizbullah), sehingga melahirkan sikap optimistis dalam berjuang di jalan-Nya, pilihannya kalah dan mati atau menang dalam perjuangan, sama-sama untung karena berada di bawah naungan rida Allah.

Penulis

Sitti Maryani - Sitti Maryani, lahir di Nunukan, 13 Juni 1981 dari pasangan Bapak Zakaria dan Ibu Sitti Hanafah. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara.

Penulis menyelesaikan pendidikan formalnya di Paket A (PKBM Hidayatullah Nunukan) Setara dengan SD/MI lulus pada tahun 2008, kemudian melanjutkan pada Paket B (PKBM Bina Warga Nunukan) Setara dengan SMP/MTs lulus tahun pada 2013, kemudian melanjutkan pada Paket C (PKBM Bina Warga Nunukan) Setara dengan SMA/MA lulus pada tahun 2017. Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) diperoleh di STIT Ibnu Khaldun Nunukan jurusan Pendidikan Tarbiyah pada tahun 2021.

Beberapa aktivitas yang dijalani saat ini: Bendahara Pokja 1 PKK Kecamatan Nunukan Selatan (2015-sekarang); Bendahara TPQ ASSALAM Kecamatan Nunukan Selatan (2015-sekarang); Wakil Ketua PUSPA Kabupaten Nunukan (2020-sekarang); Ketua Majlis Taklim RKI Kecamatan Nunukan Selatan (2015-sekarang); Wakil Bendahara Koperasi “Komsumen Nunukan Berkah Sejahtera” 2021-sekarang).

Apabila para pembaca ingin berkomunikasi dengan penulis dapat menghubungi nomor ponsel 085347026799.

Editor

Eko Nani Fitriono - Eko Nani Fitriono, lahir di Kediri, 23 April 1989, oleh pasangan Ponimah dan Kadenan. Mengenyam pendidikan formal mulai dari TK Barunawati Nunukan (1994- 1995); SDN 003 Nunukan (1995-2001); SMPN 1 Nunukan (2001-2004); SMAN 1 Nunukan (2004-2007).

Kemudian melanjutkan jenjang Sarjana di Jurusan Ushuluddin Prodi Tafsir Hadits STAIN Kediri (2007-2011) dan jenjang Magister di Jurusan Magister Pemikiran Islam UMS Surakarta (2013-2015).

Beberapa aktivitas yang dijalaninya saat ini: anggota BKPRMI Kecamatan Nunukan (2007-sekarang); Pembina dan Pengasuh Yayasan Syamil Qur’an (2018-sekarang); DPP dan Ketua MTQ Club Nunukan (2015-sekarang); Direktur Forum Kajian Islam (2017-sekarang), Penyuluh Agama Islam Non PNS Kementerian Agama Kabupaten Nunukan (2015-sekarang), Dai pada BAZNAS dan DMI Kabupaten Nunukan (2007-sekarang); Dosen Pemikiran Islam pada STIT Ibnu Khaldun Nunukan (2015-sekarang); Ketua Wilayah GMNU Kalimantan Utara (2020-sekarang), dan lain sebagainya.

Daftar Isi

Sampul
Kata pengantar
Daftar isi
Implementasi nilai-nilai tasawuf dalam menyikapi covid-19
Meningkatkan keimanan dan ketakwaan di masa pandemi Covid-19
Salat berjamaah di masa pandemi covid-19
“Meraup” pahala dengan stay at home
Konstruksi jihad memerangi covid-19
Jihad melawan covid-19 dengan laku sufi
Bersabar dalam menghadapi wabah virus corona
Hikmah di balik wabah covid-19
Belajar nilai kehidupan melalui wabah covid-19
Belajar dari wabah covid-19 (menyadari kelemahan manusia di hadapan Allah SWT)