Tampilkan di aplikasi

Buku Al Mawardi Prima hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Al-Qur'an Sandi Kecerdasan

1 Pembaca
Rp 117.000 40%
Rp 70.200

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 210.600 13%
Rp 60.840 /orang
Rp 182.520

5 Pembaca
Rp 351.000 20%
Rp 56.160 /orang
Rp 280.800

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Qul inamal ilmu indallah, katakanlah bahwa semua ilmu itu milik Allah dan ada pada sisi-Nya. Hal ini menegaskan bahwa semua konsep ilmu yang ada saat ini adalah hak milik Allah Swt. Manusia hanya menemukan dan menata sistematisasinya, bukan menciptakan ilmu itu sendiri. Ilmu juga bukanlah hanya milik orang atau golongan yang mempelajarinya saja, namun berlaku universal kepada siapa saja. Ilmu ekonomi bukan monopoli ekonom saja, ilmu kedokteran bukan monopoli dokter saja, ilmu fisika bukan monopoli fisikawan saja dan seterusnya.

Pada hakikatnya ilmu yang di sisi Allah itu adalah Al-Qur’an, karena Al-Qur’an-lah satu-satunya kitab yang ada pada sisi Allah Swt. Maka barangsiapa menguasai Al-Qur’an sesungguhnya ia menguasai semua ilmu yang ada. Betapa pentingnya ilmu bagi manusia, Allah sampai memakai kata ‘alima – ya’lamu dalam Al-Qur’an hingga 728 kali. Janji Allah pasti benar pada QS. 16: 89, bahwa Al-Qur’an menjelaskan tentang semua ilmu yang berhubungan dengan diri manusia dan alam semesta.

(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiaptiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.

Ayat ini sangat jelas dan gamblang menegaskan bahwa Al-Qur’an menjelaskan segala sesuatu (segala ilmu) tibyana likulli syaiin. Bukan hanya ilmu saja yang diberikan Al-Qur’an bagi yang mempelajarinya, tetapi juga ilmu yang memiliki Hudan (petunjuk), rahmat, dan basyar (kecerdasan). Artinya ilmu yang dipelajari dari Al-Qur’an benar-benar membimbing manusia agar cerdas otaknya namun tetap baik hati dan terkontrol jiwanya serta memberikan rahmat kepada lingkungan dengan ilmu yang dimilikinya.

Pada ayat lain Allah berfirman pada QS. 6: 115 bahwa Al-Qur’an itu sempurna.
Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Qur’an), sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubahubah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Dodi Syihab
Editor: Team QIC (Qur'anic Intelligence Center)

Penerbit: Al Mawardi Prima
ISBN: 9789793862702
Terbit: Februari 2016 , 261 Halaman










Ikhtisar

Qul inamal ilmu indallah, katakanlah bahwa semua ilmu itu milik Allah dan ada pada sisi-Nya. Hal ini menegaskan bahwa semua konsep ilmu yang ada saat ini adalah hak milik Allah Swt. Manusia hanya menemukan dan menata sistematisasinya, bukan menciptakan ilmu itu sendiri. Ilmu juga bukanlah hanya milik orang atau golongan yang mempelajarinya saja, namun berlaku universal kepada siapa saja. Ilmu ekonomi bukan monopoli ekonom saja, ilmu kedokteran bukan monopoli dokter saja, ilmu fisika bukan monopoli fisikawan saja dan seterusnya.

Pada hakikatnya ilmu yang di sisi Allah itu adalah Al-Qur’an, karena Al-Qur’an-lah satu-satunya kitab yang ada pada sisi Allah Swt. Maka barangsiapa menguasai Al-Qur’an sesungguhnya ia menguasai semua ilmu yang ada. Betapa pentingnya ilmu bagi manusia, Allah sampai memakai kata ‘alima – ya’lamu dalam Al-Qur’an hingga 728 kali. Janji Allah pasti benar pada QS. 16: 89, bahwa Al-Qur’an menjelaskan tentang semua ilmu yang berhubungan dengan diri manusia dan alam semesta.

(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiaptiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.

Ayat ini sangat jelas dan gamblang menegaskan bahwa Al-Qur’an menjelaskan segala sesuatu (segala ilmu) tibyana likulli syaiin. Bukan hanya ilmu saja yang diberikan Al-Qur’an bagi yang mempelajarinya, tetapi juga ilmu yang memiliki Hudan (petunjuk), rahmat, dan basyar (kecerdasan). Artinya ilmu yang dipelajari dari Al-Qur’an benar-benar membimbing manusia agar cerdas otaknya namun tetap baik hati dan terkontrol jiwanya serta memberikan rahmat kepada lingkungan dengan ilmu yang dimilikinya.

Pada ayat lain Allah berfirman pada QS. 6: 115 bahwa Al-Qur’an itu sempurna.
Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Qur’an), sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubahubah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Pendahuluan / Prolog

Pendahuluan
Alhamdulillah, Allah Swt masih memberikan Rahmat dan Maghfirah-Nya kepada kita semua untuk mensyukuri wahyu yang telah diberikan pada Rasulullah sebagai suri tauladan bagi seluruh manusia yang ingin menerapkan Al-Qur’an sebagai pola hidup, pola pikir, pola rasa, dan pola tindakan dalam kehidupan sehari-hari.

Doa yang teriring salam kepada kedua orang tuaku, bapak Rusli Effendy dan ibu Isnaini yang telah memberikan sesuatu yang sangat berharga, kasih sayang, pengorbanan yang diberikan tanpa pamrih yang tak mungkin terlupakan sampai hidup sepanjang masa.

• Syukur dan terimakasih kepada: Para guru dan alim ulama yang senantiasa istiqamah menegakkan kalamullah dan nilai-nilai kebenaran yang menjadi sumber inspirasi dan penolong semangat penulis untuk tetap berjuang dan berkarya untuk kebaikan bersama.

• Abangda Bonang Al-Bachri (Balb). Sebagai abang tercinta, sahabat akrab sekaligus guru yang tidak pernah berhenti untuk membimbing, mengajar dan memberikan nilai yang terbaik dalam hidup ini.

• Saudara-saudaraku di ASC (Al-Haq Study Center) yang selalu memberikan semangat dan motivasi untuk melakukan sesuatu yang terbaik dan bermanfaat untuk diri dan lingkungan.

• Para sahabat Gaharu 16 Cipete Jaksel, MR TERRUZ dan Hubbadiva (lembaga pengkajian Al- Qur’an, outbond, in house training, family Gathering, kecerdasan shalat, kecerdasan Ramadhan, kecerdasan haji umrah dan pelatihan yang berkaitan dengan karakter dan kapabiliti pada semua golongan khususnya Islamic training) yang selalu berupaya keras untuk mendukung pembelajaran Al-Qur’an.

• Sahabat-sahabat Ulujami, Cibubur, kawan-kawan, abang-abang, kakak-kakak yang terlibat langsung maupun tidak langsung yang selalu memberikan inspirasi dan kreatifitasnya.

• Keluarga besar QIC (Qur’anic Intelligence Center) Banjarmasin, sebagai pusat kajian kecerdasan Al-Qur’an. mulai dari TK, SD, SMP, SMA, mahasiswa, pelajar, pekerja, umum, hingga usia senja, yang bersama-sama berjuang untuk menegakkan Kalamullah.

• Semua sahabat-sahabat yang tidak dapat disebutkan satu persatu, tanpa mengurangi rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih semoga Allah memberikan Rahmat dan Ridha-Nya kepada kita semua. Amin ya Rabbal ‘alamin.

Daftar Isi

Sampul
Kata Pengantar
Ucapan Terima Kasih
Daftar Isi
BAB I - Qur'an Science
Iftitah
     1. Matematika Qur'an
     2. Biologi Qur'an
     3. Fisika Qur'an
     4. Kimia Qur'an
     5. Sosiologi Qur'an
     6. Psikologi Qur'an
     7. Teknologi Qur'an
     8. Komunikasi Qur'an
     9. Bahasa Qur'an
     10. GEeografi Qur'an
     11. Ekonomi Qur'an
     12. Sejarah Islam Praktis
     13. Hubungan Internasional
BAB II - Menumbuhkembangkan Kekuatan Karakter
Iftitah
     1. Dimensi Remaja
     2. Tiga orientasi Berfikir Manusia
     3. ilmu Dan Amal
     4. Al-Qur'an
     5. Yadullah (The Manifest Of Victory)
     6. Tongkat Nabi Musa AS
     7. Baik Dan Benar
     8. Self Culture (Budaya Diri)
     9. Gajah Dan Nyamuk
     10. Prahara Alam Dan Manusia
     11. Jual Beli
     12. Sufaha (Kebodohan)
     13. Qorin (Sahabat)
     14. La Tajhar - La Tukhafit
     15. Kaifa (Bagaimana)
     16. Khalqan Jadiid “Menjadi Makhluk Baru”
Daftar Pustakaa
Tentang Penulis

Kutipan

Dimensi Remaja
Masa remaja adalah masa pencarian, ingin menemukan identitas dirinya. Konsep tentang dirinya belum matang, maka kecenderungan sikapnya menjadi ikut-ikutan, mengimitasi, meniru apa-apa yang dianggapnya mampu mengangkat citra dirinya di lingkungannya. Kondisi seperti itu menjadikannya mudah dipengaruhi dan cenderung menjadi labil.

Sungguh beruntung bila remaja mendapatkan pendidikan dan pembinaan yang positif dan lingkungan yang mendukung terciptanya akhlak mulia. Di jaman seperti ini di mana kecenderungan terhadap pergaulan bebas lintas budaya dan lintas negara sudah tidak ada batasnya, yang menciptakan suatu atmosferik pengaruh buruk yang potensial membentuk pribadi yang buruk. Budaya fun, food, fashion, film, fantasy lebih memperparah lagi keadaan tersebut.

LOVELY DONKEY Keledai yang menyenangkan, keledai yang suka dieluselus, dirias dan dihias agar enak dipandang. Demikian pula remaja anak mama yang bermanja-manja dan senang diperlakukan apa saja sekehendak hati mama tanpa disertai logika pikiran, karena dia sendiri menikmati keadaan tersebut. (QS. 31: 19) Artinya: Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

THE WILD WILD WEST Keliaran binatang-binatang barat yang sudah liar, binatang-binatang itu sendiri sudah sedemikian liar membentuk kelompok-kelompok liar yang semakin menjadi keliarannya, tanpa aturan, bebas sebebasbebasnya bertindak dan berperilaku, demikian para remaja liar yang membentuk kelompok-kelompok liar tanpa kontrol orang tua apa lagi guru sekolah. (QS. 7: 179)
Artinya:
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tandatanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayatayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.