Tampilkan di aplikasi

Buku Bitread hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Pendidikan Anak Ibu Tunggal dalam Al-Qur'an

1 Pembaca
Rp 90.000 50%
Rp 45.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 135.000 13%
Rp 39.000 /orang
Rp 117.000

5 Pembaca
Rp 225.000 20%
Rp 36.000 /orang
Rp 180.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Single parent merupakan istilah bagi keluarga yang hanya memiliki satu orang tua tunggal. Keluarga single parent terjadi karena berbagai faktor, di antaranya: karena kematian salah satu orang tua dan akibat perceraian orang tua atau keadaan salah satu pihak meninggalkan tanggung jawab pengasuhan anak. Pada kasus perceraian orang tua, pengasuhan anak pada umumnya diberikan kepada ibu. Hal ini dikarenakan sebagian besar ayah tunggal (single father) cenderung menyerahkan pengasuhan anak kepada mantan istri, mertua, atau kakek-nenek. Ibu tunggal secara otomatis mengalami perubahan peran dalam keluarga, karena memiliki tugas ganda yang harus diterima, harus mulai terbiasa bekerja seharian, mengasuh dan mendidik anak sendiri. Sebagai ibu tunggal, ia harus menjalankan peran sebagai ibu maupun ayah. Hasil penelitian Santrock mengungkap fakta bahwa wanita lebih mampu menyesuaikan diri karena mereka lebih banyak bertanggung jawab atas kehidupan emosional dalam kehidupan suami-istri.

Kisah ibu tunggal dalam Al-Qur’an berdasar penelusuran di antaranya: kisah (1) ibunda Nabi Ishaq a.s.; (2) ibunda Nabi Ismail a.s.; (3) ibunda Nabi Musa a.s.; (4) ibunda Siti Maryam dan (5) ibunda Nabi Isa a.s. Kisah ibu tunggal dalam Al-Qur’an penulis kategorisasi dengan dua kriteria, yakni ibu tunggal hakiki dan ibu tunggal majazi berdasar pada status dan keadaan pasangan hidup mereka. Berkenaan dengan ayat-ayat pendidikan anak pada kisah Sarah, Hajar, Yokabed, Hannah binti Faqudz dan Maryam, didapati dalam Al-Qur’an dan Kitab Perjanjian Lama. Relevansi pendidikan anak pada kisah ibu tunggal mengikuti tahap psikologi perkembangan anak. Dimulai dari fase parental, meliputi pendidikan spiritual dan fisik anak sampai fase postnatal, berupa aspek pendidikan, pengawasan dan penanggung jawab anak pada ibu tunggal.

Pendidikan anak pada kisah ibu tunggal didapati pendidikan keimanan, spiritual, dan emosional. Penguatan karakter pada karakter nilai. Pendidikan anak pada ibu tunggal dilakukan secara holistik, tidak parsial dan tidak mekanik. Kajian berkenaan pendidikan anak pada ibu tunggal, menjadi penting untuk menghadirkan gambaran dan upaya yang dilakukam ibu tunggal dalam mengasuh dan mendidik anak.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Dr. Moh. Toriqul Chaer, S.Ag., M.Pd.I.

Penerbit: Bitread
ISBN: 9786232244740
Terbit: Oktober 2020 , 262 Halaman










Ikhtisar

Single parent merupakan istilah bagi keluarga yang hanya memiliki satu orang tua tunggal. Keluarga single parent terjadi karena berbagai faktor, di antaranya: karena kematian salah satu orang tua dan akibat perceraian orang tua atau keadaan salah satu pihak meninggalkan tanggung jawab pengasuhan anak. Pada kasus perceraian orang tua, pengasuhan anak pada umumnya diberikan kepada ibu. Hal ini dikarenakan sebagian besar ayah tunggal (single father) cenderung menyerahkan pengasuhan anak kepada mantan istri, mertua, atau kakek-nenek. Ibu tunggal secara otomatis mengalami perubahan peran dalam keluarga, karena memiliki tugas ganda yang harus diterima, harus mulai terbiasa bekerja seharian, mengasuh dan mendidik anak sendiri. Sebagai ibu tunggal, ia harus menjalankan peran sebagai ibu maupun ayah. Hasil penelitian Santrock mengungkap fakta bahwa wanita lebih mampu menyesuaikan diri karena mereka lebih banyak bertanggung jawab atas kehidupan emosional dalam kehidupan suami-istri.

Kisah ibu tunggal dalam Al-Qur’an berdasar penelusuran di antaranya: kisah (1) ibunda Nabi Ishaq a.s.; (2) ibunda Nabi Ismail a.s.; (3) ibunda Nabi Musa a.s.; (4) ibunda Siti Maryam dan (5) ibunda Nabi Isa a.s. Kisah ibu tunggal dalam Al-Qur’an penulis kategorisasi dengan dua kriteria, yakni ibu tunggal hakiki dan ibu tunggal majazi berdasar pada status dan keadaan pasangan hidup mereka. Berkenaan dengan ayat-ayat pendidikan anak pada kisah Sarah, Hajar, Yokabed, Hannah binti Faqudz dan Maryam, didapati dalam Al-Qur’an dan Kitab Perjanjian Lama. Relevansi pendidikan anak pada kisah ibu tunggal mengikuti tahap psikologi perkembangan anak. Dimulai dari fase parental, meliputi pendidikan spiritual dan fisik anak sampai fase postnatal, berupa aspek pendidikan, pengawasan dan penanggung jawab anak pada ibu tunggal.

Pendidikan anak pada kisah ibu tunggal didapati pendidikan keimanan, spiritual, dan emosional. Penguatan karakter pada karakter nilai. Pendidikan anak pada ibu tunggal dilakukan secara holistik, tidak parsial dan tidak mekanik. Kajian berkenaan pendidikan anak pada ibu tunggal, menjadi penting untuk menghadirkan gambaran dan upaya yang dilakukam ibu tunggal dalam mengasuh dan mendidik anak.

Pendahuluan / Prolog

Pengantar Penulis
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah Swt. atas limpahan rahmat, nikmat, hidayah dan taufik- Nya, sehingga dapat menyelesaikan buku Pendidikan Anak Ibu Tunggal dalam Al-Qur’an.

Salawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Saw., beserta keluarga, kerabat dan para sahabatnya. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia atas Bantuan Program Penerbitan 5000 Buku yang Penulis terima.

Kepada Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta; Sri Atmaja P. Rosyidi, M.Sc. Eng., Ph.D., P.Eng. selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta; Prof. Dr. Alef Theria Wasim, M.A. dan Dr. Akif Khilmiyah, M.Ag; Ketua YPIP KP Paron, Ngawi dan Ketua STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron, Ngawi; Teman-teman mahasiswa Program Doktor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan 2015; Ayahanda (Alm.) Tarmudi dan ibunda Umi Waroh.

Adikku, (Almh.) Izatul Ilmi, Izatul Lutfil Aini, dan Izatul Fatchur Rizki; (Alm.) Drs. Syamsuddin dan (Almh.) Kutsiyah, BA; Faizah Ariati, S.Ag, istriku dan putri semata wayang, Alifa Putri Chaerani, ungkapan terima kasih atas kesabaran mendampingi dan mendoakan penulis. Tak lupa semua pihak yang telah membantu kegiatan dan proses hingga tersusunnya buku ini.

Buku ini merupakan anugerah terbaik sepanjang hidup yang penulis jalani. Dengan segala kerendahan hati, penulis berharap tulisan ini semoga mampu menstimulasi bagi pembaca, bermanfaat bagi penulis serta kemajuan wacana intelektual dunia akademik dan kaum muslimin. Tidak lupa penulis berharap ada saran konstruktif untuk kesempurnaan buku ini.

Ngawi, Januari 2020
Moh. Toriqul Chaer

Daftar Isi

Cover
Pengantar Penulis
Daftar Isi
1. Pendahuluan
     A. Latar Belakang Masalah
     B. Fokus Masalah
     C. Rumusan Masalah
     D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
     E. Tinjauan Pustaka
     F. Kerangka Teori
     G. Metode Penelitian
     H. Sistematika Pembahasan
2. Pendidikan Anak Dalam Keluarga
     A. Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an
     B. Urgensi Pendidikan dalam Keluarga
     C. Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak
     D. Pelaksanaan Pendidikan Anak dalamKeluarga
     E. Faktor-Faktor yang MempengaruhiPendidikan Anak
3. Kisah Ibu Tunggal dalam Al-Qur'an
     A. Kedudukan Wanita dalam Al-Qur’an
     B. Kisah Ibu Tunggal dalam Al-Qur’an
     C. Ayat-ayat berkenaan dengan PendidikanAnak pada Keluarga Ibu Tunggal dalam Al-Qur’an.
4. Relevansi Psikologi Pendidikan Anak pada Kisah Ibu Tunggal dalam Al-Qur'an
     A. Ruang Lingkup Pendidikan pada Anak
     B. Pendidikan Karakter pada Kisah IbuTunggal dalam Al-Qur’an
          1. Urgensi Pendidikan Karakter pada Anak Ibu Tunggal
          2. Pendidikan Karakter Anak pada Kisah Ibu Tunggaldalam Al-Qur’an
5, Penutup
Daftar Pustaka
Profil Penulis
Tentang Bitread