Tampilkan di aplikasi

Buku Bestindo Berkah Lestari hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Kapita Selekta

Sistem Produksi Ternak di Nusa Tenggara Timur

1 Pembaca
Rp 100.000 15%
Rp 85.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 255.000 13%
Rp 73.667 /orang
Rp 221.000

5 Pembaca
Rp 425.000 20%
Rp 68.000 /orang
Rp 340.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Salah satu tujuan utama pembangunan sub-sektor peternakan adalah meningkatkan produksi ternak dan hasil-hasilnya. Hal ini bisa mencakup berbagai jenis ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan babi guna mencukupi permintaan yang terus meningkat dan juga untuk mencapai ketahanan pangan melalui penyediaan protein hewani asal ternak. Sumber protein hewani yang dikonsumsi masyarakat kita, berasal dari keanekaragaman ternak, dan tidak semata-mata hanya bersumber dari daging sapi dan kerbau saja. Untuk itu penguatan peningkatan produksi dan reproduksi selain sapi dan kerbau, perlu juga mendorong tumbuh kembangnya ternak kecil seperti kambing, domba dan babi. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berupaya melakukan diversifikasi ternak dalam rangka menciptakan berbagai produk ternak dengan jenis-jenis ternak yang diusahakan antara lain: ternak sapi, kerbau, kuda, kambing/domba dan ternak babi.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Hilarius Yosef Sikone / Nining Haryuni / Erminia Pereira Dos Santos
Editor: Niswatin Hasanah / Dr. Ir. Syam Rahadi, S.Pt. M.P. M.M. IPM

Penerbit: Bestindo Berkah Lestari
ISBN: 9786230977404
Terbit: Januari 2024 , 229 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Salah satu tujuan utama pembangunan sub-sektor peternakan adalah meningkatkan produksi ternak dan hasil-hasilnya. Hal ini bisa mencakup berbagai jenis ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan babi guna mencukupi permintaan yang terus meningkat dan juga untuk mencapai ketahanan pangan melalui penyediaan protein hewani asal ternak. Sumber protein hewani yang dikonsumsi masyarakat kita, berasal dari keanekaragaman ternak, dan tidak semata-mata hanya bersumber dari daging sapi dan kerbau saja. Untuk itu penguatan peningkatan produksi dan reproduksi selain sapi dan kerbau, perlu juga mendorong tumbuh kembangnya ternak kecil seperti kambing, domba dan babi. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berupaya melakukan diversifikasi ternak dalam rangka menciptakan berbagai produk ternak dengan jenis-jenis ternak yang diusahakan antara lain: ternak sapi, kerbau, kuda, kambing/domba dan ternak babi.

Pendahuluan / Prolog

Prakata
Puji syukur dan terima kasih yang tak terhingga kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya, setelah disiapkan dalam waktu yang cukup lama akhirnya buku Kapita Selekta Sistem Produksi Ternak di Nusa Tenggara Timur dapat rampung meskipun masih terdapat banyak kekurangan. Buku ini ditulis sebagai buku ilmiah popular yang layak dibaca baik oleh mahasiswa peternakan, petani ternak, pemerhati masalah peternakan dan kalayak umum. Sistimatika penulisannya sederhana dan lugas sehingga menjadikan buku ini mudah untuk dipahami.

Penulis berusaha untuk menjelaskan secara gamblang tentang berbagai potensi sumber daya peternakan yang dimiliki serta berbagai persoalan yang berkenaan dengan proses produksi dalam budidaya ternak di wilayah Nusa Tenggara Timur. Besar harapan kami, semoga buku ini dapat menambah dan melengkapi khasanah pengetahuan kita semua.

Buku ini tidak akan terbit tanpa kerelaan dan keikhlasan Prof. Dr. Ir. Woro Busono, MS (Alm) yang semasa hidupnya telah berkenan menganalisis dan mengoreksi substansi materi bahkan menorehkan beberapa catatan dalam buku ini. Beliau menjadi inspirator dan pengarah bagi saya didalam menyelesaikan dan merampungkan buku ini. Terima kasih banyak untuk ilmu dan dedikasinya Prof…

Disadari bahwa dalam buku ini masih banyak aspek yang belum dibahas, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk menjadi bahan pertimbangan kami guna menyempurnakan buku ini dalam edisi berikutnya.

Penulis

Hilarius Yosef Sikone - Dr. Hilarius Yosef Sikone, S.Pt., M.P lahir di Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Propinsi Nusa Tenggara Timur pada tanggal 02 Maret 1969. Pendidikan dimulai dari sekolah dasar (SD) Inpres 5 Nifuboke (1983), sekolah menengah pertama (SMP) Katolik Santu Paulus Oelolok (1983-1986), SNAKMA Negeri Kupang (1986-1989), S1 Peternakan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang (1996-2000), S2 Ilmu Ternak Universitas Brawijaya Malang (2002-2004), dan S3 Ilmu Ternak Universitas Brawijaya Malang (2018-2022). Dosen tetap pada Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Timor (2015-2022), dan sejak Januari 2023 pindah homebase sebagai dosen tetap pada Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng. Selain mengajar dan meneliti, juga aktif memberikan seminar, pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat terutama bagi kelompok tani-ternak.
Nining Haryuni - Dr. Nining Haryuni, S.Pt.,M.Pt lahir di Blitar pada tanggal 16 Januari 1985. Pendidikan formal penulis dimulai dari TK Al Hidayah Plosorejo tamat tahun 1991. Tahun 1997 Lulus dari MI Miftahul Ulum Plosorejo Kec. Kademangan Kabupaten Blitar, tahun 2000 Lulus dari MTsN 1 Blitar, tahun 2003 Lulus dari SMAN 1 Blitar. Pendidikan penulis dijenjang perguruan tinggi dimulai pada tahun 2003 di Jurusan Nutrisi dan makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya dan lulus pada tahun 2007. Tahun 2015 penulis menyelesaikan Program Magister di Program Studi Ilmu Ternak Program Pascasarjana Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Penulis diterima di Program Doktor Ilmu Ternak Pascasarjana Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Selama menjadi mahasiswa Program Magister penulis mendapatkan Beasiswa Tesis dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementrian Keuangan Republik Indonesia dan pada tahun 2017 penulis mendapatkan Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPPDN) untuk menempuh Program Doktoral dan Lulus tahun 2021.
Erminia Pereira Dos Santos - Erminia Pereira Dos Santos, S.P., M.P lahir di Maliana, pada tanggal 05 Januari 1990. Pendidikan sekolah dasar (SD) Inpres Fatuatis (2003), sekolah menengah pertama (SMPN) Tasifeto Barat Kakuluk Mesak (2006), SMA Kristen Atambua (2009), S1 Pertanian Universitas Timor Kefamenanu-NTT (2014), S2 Pertanian Universitas Brawijaya Malang (2021). Pada tahun 2015-2016 mengikuti Agriculture Training di Arava-Israel (AICAT-Arava International Center For Agriculture Training) dan menjadi staf di CEO Droma Pecking House Arava. Sejak tahun 2021 selepas kuliah S2 menjadi Dosen tetap pada Program Studi Budi Daya Pertanian Lahan Kering, Universitas Pertahanan Republik Indonesia-Belu, Nusa Tenggara Timur. Selain mengajar dan melaksanakan penelitian, aktif memberikan pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat dibidang pertanian serta menjabat sebagai anggota Senat Akademik periode 2023 sampai sekarang.

Editor

Niswatin Hasanah - Dr. Niswatin Hasanah, S.Pt, MP Dilahirkan di Lamongan pada tanggal 7 September 1993. Penulis menyelesaikan Program Magister dan Doktor di Program Studi Ilmu Ternak Program Pascasarjana Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Selama menjadi mahasiswa Program Magister penulis mendapatkan Beasiswa Tesis dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementrian Keuangan Republik Indonesia dan pada tahun 2014. Penulis mendapatkan Beasiswa Unggulan Kemendikbudristek untuk menempuh Program Doktoral dan Beasiswa Disertasi dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementrian Keuangan Republik Indonesia.

Penulis mengabdikan diri menjadi Dosen di Politeknik Negeri Jember dan telah menghasilkan karya ilmiah sebanyak 6 jurnal internasonal, 31 jurnal nasional dan sertifikat hak kekayaan intelektual sebanyak 10 sertifikat. Buku ini merupakan buku ke-6 yang penulis hasilkan. Penulis sebagai reviewer jurnal nasional terakreditasi sinta 2. Penulis juga aktif sebagai Asesor Fasilitator Pengawas Mutu Pakan dan Penyelia Halal di Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP-P1 POLIJE) sejak Desember 2018. Saat ini penulis menjadi Owner CV. Chicken Butcher bergerak di bidang supplier ayam broiler.


Daftar Isi

Cover
Halaman Sampul
Halaman Identitas Buku
Prakata
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Bab 1. Pendahuluan
     1.1 Gambaran Umum
     1.2 Ruang Lingkup
Bab 2. Potret Nusa Tenggara Timur
     2.1 Kondisi Umum Wilayah
     2.2 Potensi Peternakan
Bab 3. Sistem Produksi Ternak
     3.1 Sapi Bali
     3.2 Sapi Sumba Ongole
     3.3 Kerbau
     3.4 Kuda
     3.5 Kambing
     3.6 Babi
Bab 4. Studi Kelayakan Usaha Ternak
     4.1 Konsep Studi Kelayakan Usaha
     4.2 Analisis Studi Kelayakan
Bab 5. Sistem Tata Niaga Ternak
     5.1 Rantai Pasok
     5.2 Manajemen Tataniaga Ternak
Bab 6. Penutup
Daftar Pustaka
Indek
Glosarium
Biografi Penulis
Cover Belakang

Kutipan

BAB 1/ Gambaran Umum NTT
Sumber protein hewani yang dikonsumsi masyarakat kita, berasal dari keanekaragaman ternak, dan tidak semata-mata hanya bersumber dari daging sapi dan kerbau saja. Untuk itu penguatan peningkatan produksi dan reproduktivitas selain sapi dan kerbau, perlu juga mendorong tumbuh kembangnya ternak kecil seperti kambing, domba dan babi. Pemerintah propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berupaya melakukan diversifikasi ternak dalam rangka menciptakan berbagai produk  ternak  dengan jenis-jenis ternak yang diusahakan antara lain: ternak sapi, kerbau, kuda, kambing/domba dan ternak babi. Diharapkan sub-sektor peternakan dapat berperan penting dalam mencukupi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat, serta mendukung perekonomian petani  dan peternak lokal.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukkan bahwa penyediaan sapi potong dan daging sapi dalam negeri selama ini 98% berbasis peternakan rakyat. Disisi lain, peternakan sebagai lokomotif pembangunan pertanian dengan jumlah 4.204.213 Rumah Tangga Peternak/RTP dan menguasai lebih dari 98% penduduk, yang merupakan suatu keniscayaan apabila RTP tersebut diorganisasi dan dikonsolidasikan agar bekerja bersama dalam satu konsep. Rumpun sapi potong yang terbanyak dipelihara di Indonesia adalah rumpun  sapi  bali  mencapai  4,8  juta  ekor (32,31%).  Sementara populasi sapi potong di Indonesia secara nasional saat ini tercatat sebanyak 18.053.710 ekor (Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2022), untuk itu dibutuhkan manajemen pengelolaan yang terstruktur dan terorganisir secara holistik. Dalam pelaksanaan pembangunan peternakan, perlu adanya dukungan dari semua pihak untuk mendukung sub sektor peternakan dan tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga dari pihak swasta serta masyarakat pada umumnya.


BAB 2/ Potret Nusa Tenggara Timur
Secara astronomis, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terletak di kisaran lintang selatan 80-120 dan bujur timur 1180-1250. Dengan merujuk pada posisi geografisnya, NTT memiliki batasan wilayah yang meliputi Laut Flores di utara, Samudera Hindia di selatan, Negara Timor Leste di timur, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat di barat. Dengan posisinya yang demikian, kepulauan NTT terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera Indonesia dan Laut Flores. Luas wilayah daratan 47.349,90 km2  atau 2,49% luas Indonesia dan luas wilayah perairan ± 200.000 km2 diluar perairan Zona Ekonomi Eksklusif  Indonesia (ZEEI) yang tersebar pada 1.192 pulau (43 pulau dihuni dan 1.149 pulau tidak dihuni) (NTT dalam angka, 2017). Berdasarkan distribusi administratif di Provinsi Nusa Tenggara Timur, terdapat 21 kabupaten dan 1 kota, yaitu: Sumba Barat, Sumba Timur, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, Flores Timur, Sikka, Ende, Ngada, Nagekeo, Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Alor, Lembata, Rote Ndao, Sabu Raijua, dan Kota Kupang.

BAB 2/ Populasi Ternak
Populasi atau jumlah ternak dapat diketahui melalui data kelahiran, kematian, eksport dan pemotongan ternak yang terjadi setiap tahun. Bila menggunakan data periode sebelumya sebagai pembanding maka pada dekade tahun 1970-1990 sapi bali di pulau Timor mengalami perkembangan pesat dengan populasi tercatat sebanyak: 1.200.000 ekor. Pada dekade itu pula pulau Timor dikenal sebagai daerah kantong ternak sapi bali atau pemasok sapi bali, dengan sebaran populasi lebih dari 100.000  ekor, yang dikirim untuk kebutuhan antar pulau di Indonesia (Tappa et al., 2008).

Pada tahun 2022, jumlah sapi Bali di Nusa Tenggara Timur mencapai 1.243.884 ekor (BPS NTT, 2023). Dari data ini, terlihat bahwa populasi sapi Bali di pulau Timor, Nusa Tenggara Timur, mengalami penurunan dibandingkan dengan populasi pada tahun 1990. Penurunan ini berdampak pada ketidakmampuan untuk memenuhi kuota pengiriman ternak potong antar pulau. Meskipun demikian, propinsi NTT tetap menjadi salah satu penyedia sapi potong yang penting bagi propinsi lain, baik sebagai sumber ternak yang akan dipotong maupun sebagai bibit untuk pemeliharaan. Pulau Timor menjadi sentra populasi ternak sapi di NTT dengan pangsa jumlah populasi, pengiriman ternak antar pulau, dan pemotongan ternak sapi yang paling besar.