Tampilkan di aplikasi

Buku Bestindo Berkah Lestari hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Managemen Pemeliharaan Kambing Jantan

1 Pembaca
Rp 77.000 16%
Rp 65.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 195.000 13%
Rp 56.333 /orang
Rp 169.000

5 Pembaca
Rp 325.000 20%
Rp 52.000 /orang
Rp 260.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Ternak kambing jantan telah lama menjadi salah satu ternak yang memiliki peran dalam memenuhi kebutuhan pangan dan sumber penghasilan bagi masyarakat peternak. Manajemen pemeliharaan kambing jantan merupakan serangkaian strategi dan tindakan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk memastikan kesehatan, pertumbuhan optimal dan reproduksi yang efisien dari kambing jantan dalam lingkungan peternakan. Hal ini tentunya melibatkan pendekatan secara holistik dan terencana dalam mengelola segala aspek pemeliharaan kambing jantan. Manajemen pemeliharaan kambing pejantan sangat penting dilakukan, untuk memastikan kelangsungan hidup agar dapat mengasilkan bibit yang memiliki sejumlah sifat unggul dari kedua bangsa tetuanya. Buku hadir sebagai upaya untuk memberikan panduan komprehensif bagi para peternak, mahasiswa pertanian, dan para pembaca dengan kepentingan lainnya yang tertarik dalam dunia pemeliharaan ternak.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Puji Rahayu / Lestariningsih / Nining Haryuni
Editor: Dr. Ir. Syam Rahadi, S.Pt. M.P. M.M. IPM / drh. Aris Suharya

Penerbit: Bestindo Berkah Lestari
ISBN: 9786230982637
Terbit: Februari 2024 , 139 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Ternak kambing jantan telah lama menjadi salah satu ternak yang memiliki peran dalam memenuhi kebutuhan pangan dan sumber penghasilan bagi masyarakat peternak. Manajemen pemeliharaan kambing jantan merupakan serangkaian strategi dan tindakan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk memastikan kesehatan, pertumbuhan optimal dan reproduksi yang efisien dari kambing jantan dalam lingkungan peternakan. Hal ini tentunya melibatkan pendekatan secara holistik dan terencana dalam mengelola segala aspek pemeliharaan kambing jantan. Manajemen pemeliharaan kambing pejantan sangat penting dilakukan, untuk memastikan kelangsungan hidup agar dapat mengasilkan bibit yang memiliki sejumlah sifat unggul dari kedua bangsa tetuanya. Buku hadir sebagai upaya untuk memberikan panduan komprehensif bagi para peternak, mahasiswa pertanian, dan para pembaca dengan kepentingan lainnya yang tertarik dalam dunia pemeliharaan ternak.

Pendahuluan / Prolog

Prakata
Salah satu ternak yang memberikan kontribusi cukup besar terhadap pemenuhan gizi masyarakat adalah ternak kambing. Ternak kambing jantan telah lama menjadi salah satu ternak yang memiliki peran dalam memenuhi kebutuhan pangan dan sumber penghasilan bagi masyarakat peternak. Manajemen pemeliharaan kambing jantan merupakan serangkaian strategi dan tindakan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk memastikan kesehatan, pertumbuhan optimal dan reproduksi yang efisien dari kambing jantan dalam lingkungan peternakan. Hal ini tentunya melibatkan pendekatan secara holistik dan terencana dalam mengelola segala aspek pemeliharaan kambing jantan. Manajemen pemeliharaan kambing pejantan sangat penting dilakukan, untuk memastikan kelangsungan hidup agar dapat mengasilkan bibit yang memiliki sejumlah sifat unggul dari kedua bangsa tetuanya.

Pakan merupakan faktor penting dalam mendukung produktivitas ternak. Pemberian pakan dengan nutrisi yang cukup bagi ternak, diharapkan dapat menghasilkan produktivitas ternak yang tinggi. Selain manajemen pakan, manajemen perkandangan juga memiliki peran yang penting bagi kelangsungan hidup ternak kambing. Manajemen perkandangan adalah praktik yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, dan pengelolaan berbagai aspek lingkungan di mana ternak dipelihara. Pada pemeliharaan ternak kambing tentunya tak lepas dari penyakit yang sewaktu-waktu dapat menjangkit ternak kambing. Oleh karena itu manajemen pengendalian penyakit perlu dilakukan, karena manajemen pengendalian penyakit pada ternak adalah aspek penting dalam operasi peternakan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan dan produktivitas ternak kambing. Buku hadir sebagai upaya untuk memberikan panduan komprehensif bagi para peternak, mahasiswa pertanian, dan para pembaca dengan kepentingan lainnya yang tertarik dalam dunia pemeliharaan ternak.


Penulis

Puji Rahayu - Puji Rahayu lahir di Balikpapan pada tanggal 07 Maret 2002. Penulis merupakan anak tunggal dari pasangan bapak Mochamad Sugeng dan ibu Sumartin . Penulis tinggal di Dusun Ngade RT 01/ RW 08, Desa Gogodeso, Kecmatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Pendidikan formal penulis dimulai dari TK Al Hidayah Ngade dan tamat pada tahun 2008. Tahun 2014 penulis tamat dari MI Miftahul Huda Gogodeso, tahun 2017 tamat dari MTsN 2 Kabupaten Blitar, tahun 2020 tamat dari SMKN 3 Kota Blitar, dan pada tahun yang sama penulis mulai menempuh pendidikan S1 Prodi Peternakan Fakultas Ilmu Eksakta di Universitas Nahdlatul Ulama Blitar. Dapat menghubungi penulis melalui akun email: rpuji6740@gmail.com
Lestariningsih - Penulis lahir di Blitar pada 13 Maret 1990. Tahun 2008 menempuh pendidikan di S1 Prodi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang dan Lulus pada tahun 2012. Kemudian melanjutkan Program magister Ilmu Ternak dengan program fast track (Program akselerasi) di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang Lulus pada tahun 2013. Sejak 2010 hingga 2012 menjadi asisten Dosen di Prodi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Pada tahun tahun 2012 – 2015 bekerja di PT. Prima Anugerah Perkasa sebagai Quality Qontrol. Pada tahun 2016 bergabung di Prodi Peternakan Universitas Nahdlatul Ulama Blitar sebagai Dosen dan juga Kaprodi Peternakan. Pada Tahun 2019 – 2020 sebagai Dekan Fakultas Ilmu Eksakta Universitas Nahdlatul Ulama Blitar. Pada tahun 2021 mendapatkan amanah menjadi sekretaris LPPM hingga saat ini. Tugas tambahan penulis juga menjadi Asesor Pengawas Mutu Pakan di Lembaga Sertifikasi Profesi P1 UNU Blitar pada tahun 2020 hingga sekarang. Selain itu penulis juga mendapat amanah sebagai trainer dan pendamping produk halal (pph) dari BPJPH pada tahun 2022. Tahun 2022 penulis menjadi Direktur PT. Bestindo Berkah Lestari
Nining Haryuni - Dr. Nining Haryuni, S.Pt.,M.Pt lahir di Blitar pada tanggal 16 Januari 1985. Pendidikan formal penulis dimulai dari TK Al Hidayah Plosorejo tamat tahun 1991. Tahun 1997 Lulus dari MI Miftahul Ulum Plosorejo Kec. Kademangan Kabupaten Blitar, tahun 2000 Lulus dari MTsN 1 Blitar, tahun 2003 Lulus dari SMAN 1 Blitar. Pendidikan penulis dijenjang perguruan tinggi dimulai pada tahun 2003 di Jurusan Nutrisi dan makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya dan lulus pada tahun 2007. Tahun 2015 penulis menyelesaikan Program Magister di Program Studi Ilmu Ternak Program Pascasarjana Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Penulis diterima di Program Doktor Ilmu Ternak Pascasarjana Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Selama menjadi mahasiswa Program Magister penulis mendapatkan Beasiswa Tesis dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementrian Keuangan Republik Indonesia dan pada tahun 2017 penulis mendapatkan Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPPDN) untuk menempuh Program Doktoral dan Lulus tahun 2021.

Daftar Isi

Cover
Halaman Identitas Buku
Prakata
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Bab 1. Pendahuluan
     1.1 Dinamika Ternak Kambing
     1.2 Managemen Pemeliharaan
Bab 2. Kambing Jantan
     2.1 Sejarah Ternak Kambing
     2.2 Jenis Kambing
Bab 3. Pakan
     3.1 Pakan Ternak
     3.2 Jenis Pakan
     3.3 Nutrisi Kambing Jantan
     3.4 Peningkatan Kualitas Pakan
Bab 4. Perkandangan
     4.1 Lokasi Kandang
     4.2 Tipe Kandang
     4.3 Material Kandang
     4.4 Konstruksi Kandang
     4.5 Biosekuriti
Bab 5. Reproduksi
     5.1 Dewasa Kelamin pada Kambing Jantan
     5.2 Seleksi Pejantan
     5.3 Perkawinan
     5.4 Perbaikan Genetik Pejantan
Bab 6. Pengendalian Penyakit
     6.1 Pencegahan Penyakit
     6.2 Sanitasi Kandang
     6.3 Managemen Kesehatan
Bab 7. Penutup
Daftar Pustaka
Indek
Glosarium
Biografi Penulis

Kutipan

BAB 1/ Dinamika Ternak Kambing
Kambing memiliki nilai ekonomi yang tinggi (Maesya & Rusdiana, 2018). Nilai ekonomi yang tinggi tentu tidak lepas kaitannya dengan manfaat dan keunggulan yang dimiliki ternak kambing dibandingkan ternak lainnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat populasi ternak kambing di Kabupaten Blitar mencapai 154.100 ekor pada tahun 2018. Pada tahun 2019 populasi ternak kambing sedikit meningkat menjadi 154.200 ekor, selisih 100 ekor dari tahun sebelumnya. Hingga populasi ternak kambing yang ada di Kabupaten Blitar mengalami sedikit penurunan pada tahun 2020 menjadi 153.800 ekor, meurun 400 ekor. Namun setelah mengalami penurunan di tahun 2020 populasi ternak kambing mampu meningkat menjadi 157.100 ekor pada tahun 2021, bertambah 3.300 ekor. Pada tahun 2022 populasi ternak kambing di Kabupaten Blitar kembali mengalami peningkatan menjadi 160.291 ekor, meningkat 3.391 ekor dari tahun sebelumnya. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Potensi dari produktivitas yang dimiliki ternak kambing cukup tinggi terutama pada kambing jantan, di Indonesia sendiri kambing jantan telah menjadi ternak penghasil daging dan juga dimanfaatkan kulitnya, selain itu kambing jantan merupakan ternak yang memiliki peran penting dalam peternakan karena berkontribusi pada perbaikan genetika, reproduksi, dan produksi pada populasi kambing.

BAB 2/ Sejarah Ternak Kambing
Menurut sejarahnya, ternak yang pertama kali dapat dijinakkan adalah ternak kambing. Domestikasi kambing menjadi ternak peliharaan diperkirakan terjadi pada tahun 8.500-7.000 sebelum masehi atau sekitar 9.000 sampai 11.000 tahun yang lalu. Asia merupakan pusat domestikasinya, tepatnya pada bagian utara Mesopotamia dimana nenek moyang kambing (Bezoar) ditemukan (Zheng et al., 2020). Bukti sejarah kambing domestikasi berumur 10.000 tahun di temukan di Ganj Dareh, Iran. Bukti berupa tulang belulang juga ditemukan di situs arkeologi di Jericho, Choga, Mami, Djeitun dan Cayonu, yang menunjukkan waktu domestikasi kambing di Asia Barat antara 8.000-9.000 tahun lalu.

Petani pada zaman nelolitik mulai memelihara kambing untuk diambil manfaat dari hasil daging dan susu nya. Selain itu, kotoran ternak kambing dapat digunakan sebagai bahan pupuk organik. Adapun hasil kulit dan tulang kambing dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan pakaian, dan berbagai peralatan. Pada zaman dahulu kulit dari kambing juga dimanfaatkan sebagai tempat air dan anggur. Selain dimanfaatkan daging, susu, kulit, dan tulangnya kambing zaman dahulu juga dipergunakan sebagai kambing kurban.

BAB 2/ Kambing Boerka
Indonesia memiliki berbagai jenis kambing lokal yang biasa di ternakkan oleh masyarakat. Berbagai jenis kambing ternakan tersebar hampir di semua wilayah dengan populasi yang bervariasi di setiap wilayah. Tujuan utama dari ternakan kambing yang paling utama ialah sebagai produksi daging. Selain itu, agar terwujudnya ternak kambing yang memiliki kualitas unggul dan bermutu tinggi diperlukan pengetahuan tentang jenis-jenis kambing yang dipelihara. Kambing boerka merupakan hasil persilangan dari kambing kacang betina dengan kambing boer jantan. Kambing boerka mudah beradaptasi terhadap kondisi tropis yang ada di Indonesia. Ciri umum yang dimiliki kambing boerka ialah memiliki bentuk tubuh yang lebar dan panjang, bulu dominan berwarna putih, bulu sekitar muka hingga lehernya berwarna kemerahan atau cokelat, memiliki kaki yang relatif pendek, dengan bentuk muka agak cembung di bagian hidungnya, serta memiliki telinga yang cukup panjang dan menggantung.

Laju pertumbuhan kambing boerka tergolong pesat, sehingga memungkinkan kambing boerka dalam mencapai bobot potong pada umur yang masih muda. Pemeliharaan kambing boerka yang maksimal dapat menghasilkan bobot 100-150 g/ekor/hari (Aliyya et al., 2023).