Tampilkan di aplikasi

Buku Pustaka Rumah C1nta hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Amanahku Madrasahku

Pendidikan Karakter Berawal dari Rumah

1 Pembaca
Rp 70.000 15%
Rp 59.500

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 178.500 13%
Rp 51.567 /orang
Rp 154.700

5 Pembaca
Rp 297.500 20%
Rp 47.600 /orang
Rp 238.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Little Khalifah Community adalah komunitas keluarga homeschoolers muslim di Bali. Sebagai fasilitator yang bekerja sama dengan pendidik yang ahli di bidangnya masing-masing. Berdiri sejak Oktober 2019 untuk keluarga pembelajar, pengasuh, dan pendidik yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Pendidikan karakter yang kami usung adalah awal mula kisah para orang tua mendidik calon generasi bukan hanya sekadar tangguh tapi sebagai calon pemimpin yang saleh dan salehah untuk menghadapi segala rintangan di dunia. Belajar mengembalikan peran rumah sebagaimana mestinya. Rumah sebagai surga pertama yang dirasakan keluarga, tempat awal kembali yang dirindukan setiap insan manusia. Rumah sebagai tempat belajar pertama orang tua mendidik dirinya sendiri sebelum mendidik orang lain yaitu buah hatinya yang lahir di dunia. “Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik.” (HR. Al Hakim: 7679) Little Khalifah Community (Happy Muslim Homeschoolers)

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Ummu Khai / Ummu Lila / Pikan Zha / Umi Kultsum, S.Si. / Restu Anjarwati / Shela Ratri Utami / Arsyiah Abdullah / Azizatul Karimah / Emma Rosyied / Nira Zahir / Novella Hikmi / Nur Arfah / Nuri Sonte / Ulfa Masyhur / Wulandari Noor Rasyid

Penerbit: Pustaka Rumah C1nta
ISBN: 9786234321067
Terbit: Oktober 2022 , 192 Halaman










Ikhtisar

Little Khalifah Community adalah komunitas keluarga homeschoolers muslim di Bali. Sebagai fasilitator yang bekerja sama dengan pendidik yang ahli di bidangnya masing-masing. Berdiri sejak Oktober 2019 untuk keluarga pembelajar, pengasuh, dan pendidik yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Pendidikan karakter yang kami usung adalah awal mula kisah para orang tua mendidik calon generasi bukan hanya sekadar tangguh tapi sebagai calon pemimpin yang saleh dan salehah untuk menghadapi segala rintangan di dunia. Belajar mengembalikan peran rumah sebagaimana mestinya. Rumah sebagai surga pertama yang dirasakan keluarga, tempat awal kembali yang dirindukan setiap insan manusia. Rumah sebagai tempat belajar pertama orang tua mendidik dirinya sendiri sebelum mendidik orang lain yaitu buah hatinya yang lahir di dunia. “Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik.” (HR. Al Hakim: 7679) Little Khalifah Community (Happy Muslim Homeschoolers)

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Lelah rasanya bila anak seringkali meninggikan suaranya di depan orang tua. Hati bak terkoyak saat anak tak lagi patuh terhadap orang tuanya. Merasa gagal saat anak sudah tak lagi menjadikan kedua orang tuanya sebagai figur teladan. Bahkan akan merasa sangat berdosa dan tak bisa memaafkan diri sendiri jika anak sudah keluar dari tuntunan agama Allah. Na’udzubillah.

Begitu rumit dan terjal amanah yang diemban orang tua untuk membentuk kepribadian anak dengan bingkai akhlaqul karimah yang selaras dengan tuntunan Rasulullah.

Tidak hanya ibu, melainkan ayah juga harus ikut ambil bagian yang proposional dalam membentengi jiwa raga sang buah hati. Di saat kaum sekuler menggaungkan kemampuan intelektual, tapi bagi kaum muslimin, kematangan emosional yang diawali dengan penguatan akidah adalah garda terdepan untuk menyongsong generasi yang gemilang.

Iya, akhlak adalah piranti utama untuk mencetak pemimpin. Namun, pada praktiknya pendidikan akhlak ini adalah hal yang sulit diukur, sulit dipraktikkan dan butuh kesabaran yang tiada berbatas. Tak lain dan tak bukan di sini adalah tugas orang tua yang akan menjadi gerbang utama terbukanya pintu hati sang anak untuk meneladani kebaikan yang ia tangkap melalui panca inderanya.

Laksana menanam pohon, orang tua harus menyiapkan tanah yang subur dengan keimanan dan ilmu pengetahuan, karena tanah yang subur dan gembur akan memudahkan tanaman tumbuh dengan nyaman. Orang tua juga harus memilih lahan dan ruang belajar yang strategis dan jauh dari bencana yang setiap saat bisa menciderai fitrah sang anak.

Selanjutnya, ia hanya akan tumbuh jika ia disiram dengan air cinta dan kesabaran, dipupuk dengan doa dan keteladanan. Tidak cukup sampai di situ, ia akan tumbuh tinggi tegak menjulang walau harus juga merasakan sakit.

Ia harus diterpa angin kencang untuk menguji seberapa kokoh kakinya menopang pada bumi. Ia harus tahan diterpa terik agar tak gentar melawan setiap godaan duniawi yang datang. Hingga akhirnya, saat dewasa ia akan tumbuh tegak tak goyah setiap ujian hidup datang menyapa.

Begitulah peran orang tua tak mengenal waktu dan usia. Selain terus menimba ilmu, berusaha sekuat tenaga menjadi uswah, ada doa yang senantiasa harus dilangitkan, karena tak ada sebaik-baik pertolongan selain pertolongan Allah.

Buku batch 16 ini hadir untuk mengisahkan hitam putih perjalanan orang tua dalam mendidik karakter sang buah hati dari rumah. Semoga menjadi oase dan angin segar buat para orang tua yang masih meraba dalam gelap dan melangkah dalam gamang saat membersamai buah hati.

Selamat membaca.

Daftar Isi

Sampul Depan
Halaman Sampul
Hak Cipta
Perpustakaan Nasional RI. Data Katalog dalam Terbitan (KDT)
Penerbit Pustaka Rumah C1nta
Kata Pengantar
Profil Little Khalifah
Daftar Isi
Panjang Umur Kakak
Cerita Sinta
Keluargaku,  Tim Rumahku
Sekolah Partner Pendidikan
Sebesar Jiwa Buah Hatiku
Isak Tangis Adeeva
Kudidik Ia Dengan Bismillah
Cukup Aku,  Kamu Jangan, Nak
Maafkan Aku, Ma!
Cukup di Sini Bersamaku
Belajar Dari Si Sulung
Ayah atau Ibu?
Ketika Cinta Harus Memilih
Secercah Harap
Kaulah Guru Pertamanya
Sampul Belakang