Tampilkan di aplikasi

Buku Cipta Prima Nusantara hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Secercah kata sepanjang asa

1 Pembaca
Rp 100.000 30%
Rp 70.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 210.000 13%
Rp 60.667 /orang
Rp 182.000

5 Pembaca
Rp 350.000 20%
Rp 56.000 /orang
Rp 280.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Secercah Kata Sepanjang Asa ungkapan ide-ide Yusti dalam bersua bersama ratusan mahasiswa. Kebersamaan bisa hadirkan apa saja, kapan saja, di mana saja, dalam kondisi bagaimana saja. Ya. Ide tetap hadir tatkala disediakan ruang dan waktu. Ide tetap bicara manakala ada sisa sisi abadi. Ide tetap bertumbuh dalam pupuk manis rasa. Ide akan membawa setitik harap jadi sebongkah cita. Ide bergabung dalam diri tercipta dalam karya sang kreasi kata. Kini, puisi-puisi karya Yusti terurai dalam aneka karya mahasiswa terangkum dalam kumpulan puisi besar dengan abadi dan suci. Yusti harap karya-karya spontan penuh makna akan tertata dalam kumpulan karya besar lainnya ntuk turut membesarkan kumpulan karya agung yang tertata, terbaca, termakna, dan terpancat erat dalam relung jiwa pembacanya. Bagaimana Yusti bersama mahasiswa mengurai bersitan jiwa dalam tautan isi hati, selamat dan semangat menikmati karya ini.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Dr. Yustinah, M.Pd.

Penerbit: Cipta Prima Nusantara
ISBN: 9786236940938
Terbit: Agustus 2021 , 633 Halaman

BUKU SERUPA













Ikhtisar

Secercah Kata Sepanjang Asa ungkapan ide-ide Yusti dalam bersua bersama ratusan mahasiswa. Kebersamaan bisa hadirkan apa saja, kapan saja, di mana saja, dalam kondisi bagaimana saja. Ya. Ide tetap hadir tatkala disediakan ruang dan waktu. Ide tetap bicara manakala ada sisa sisi abadi. Ide tetap bertumbuh dalam pupuk manis rasa. Ide akan membawa setitik harap jadi sebongkah cita. Ide bergabung dalam diri tercipta dalam karya sang kreasi kata. Kini, puisi-puisi karya Yusti terurai dalam aneka karya mahasiswa terangkum dalam kumpulan puisi besar dengan abadi dan suci. Yusti harap karya-karya spontan penuh makna akan tertata dalam kumpulan karya besar lainnya ntuk turut membesarkan kumpulan karya agung yang tertata, terbaca, termakna, dan terpancat erat dalam relung jiwa pembacanya. Bagaimana Yusti bersama mahasiswa mengurai bersitan jiwa dalam tautan isi hati, selamat dan semangat menikmati karya ini.

Pendahuluan / Prolog

Secercah kata sepanjang asa
Menilik judulnya, buku ini sudah memberikan gambaran bahwa isinya adalah ungkapan ekpresi seni sastra yang terbingkai dalam buku kumpulan puisi untuk keabadian. Keterpaduan antara seni, keilmuan, dan beragamnya karya inilah yang menjadi salah satu dari daya tarik buku ini.

Gagasan kreatif sang penulis dalam mengekspresikan imajinasinya, menghadapi kondisi pandemi, dilakukan secara spontan setelah selesai melakukan perkuliahan secara daring--sebagaimana pada umumnya terjadi pada seluruh perkuliahan, membawa para pembaca pada sebuah kondisi keprihatinan, keserbaterbasan, kejenuhan, dan kekesalan. Akan tetapi dalam kondisi semacam ini kita dibawa oleh sang penulis untuk tetap semangat, berfikir positif, serta memelihara harapan untuk meraih cita-cita.

Daftar Isi

Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Andai aku harus nulis puisi
Pesan Takdir Zero
Pesan Takdir 1
Pesan Takdir 2
Pesan Takdir 3
Pesan Takdir 4
Pesan Takdir 5
Pesan Takdir 6
Pesan Takdir 7
Pesan Takdir 8
Pesan Takdir 9
Pentingnya Manajemen
Orang Tuaku
Harapan tahun baru 2021
Rindu
Anganku
Lebih Baik Kamu
Luka yang Tertunda
Antara kamu dan senja
Ketiadaan
Bahagiaku
Runyam
Rusak Sudahlah Negriku
Rumah
Senja dalam luka
"Corona"
Insomnia
Istikhoroh
Ibu
Masa kuliah ku
Akhir Kisahku
Semu
Temu
Ibu
Rindu Ayah yang Telah Tiada
Tentang Perempuan Hebat Indonesia
Negeri Kecil
Peran Pilihan
Desa ku
Awan Kelam
Jatuh Hati
Nasi Gandul Kota Pati
Mimpi
”Bayangan dalam Jiwa”
Alarm Kehidupan
Pantai
“Corona”
"Rindu yang singkat"
Bangku di halaman Rumah
Bulan kerinduan
Negeriku hijau perekonomian
Keindahan Alam Ini
Tentang Perempuan
Dingin
Oh ibu
Matahariku
Sudahi
Corona pandemi yang tak kunjungi usai
Memilikimu
Corona
Ilmu
Langit di Ketinggian
Hujan
Firasat
Pandei yang tak kunjung usai
Permaisuri
Secarik kertas untuk ayah
Mengerti Syukur
Sunyiku
Satu Lepas Seribu Tewas: Perburuan Lukas Kustaryo
Ibu..
Perjalanan hidup
Kamu dan Hujan
Senja
Pahlawan Kesuksesanku
Intuisi
Perkataan Tak Lagi Sama
Sendiriku
Dewasa
Ketika Aku Senang Aku Menangis
Anak Laut
Langit dan Dukaku
Runtuhnya Kelopak Mawar
Perjalanan Kita
Kukira
Apa yang Salah?
Bayangan
Kelam
Virus Corona
Untukmu
Hujan dan Perpisahan
Senja Kemarin Sore
Sembilan Belas
Terima Kasih Teruntuk Aku
Tanpa judul
Ku Duka Ku
Isi hati sang putri
benarkah
Tentang hidup
Untuk Ibuku Sayang
Kamu
Jangan Menyerah
Hanya
Kehilangan
Satu Dasawarsa
Es Teh
Untuk sahabatku yang di surga
Kereta api
MEnghargai waktu
Hidup
Langit dan Bumi
Suasana desa dipagi hari
Pengusaha sukses
Teguh dalam pendirian kuat dalam segala cobaan
Rumahku
Senyuman yang hilang
Di Mana Alamku
Hujan
Tenggang
Kisah Perjuanganku
Bintang dan Jam Pasir
Tetesan Kenangan
Perjalanan Kita