Sebuah buku kumpulan puisi yang berjudul Panen yang memantik pembaca dalam mengasosiasikan permasalahan hidup dalam sebuah fiksi, berikut sebuag puisi PANEN dipersembahkan:

PANEN
Desember tak sempat mencuci baju
Menyambut hari pertama
Di tahun kabisat.

Kuda-kuda legam
Menyeret ember kaleng
Di cakrawala
Di sampingku cuma tersisa kawan-kawanku
Sekelompok spesies langka
Yang tak lagi berniat
Memenangkan perang.

Orang-orang yang tak
Berhutang apapun
Kepada kemarin dan
Hari esok.
Kami beriman kepada
Hari ini.

Pada kalender yang
Memanen umur
Kami tak percaya.

Semarang, 31 Desember 2019

Beno Siang Pamungkas

Taman Semak Belukar

Jangan ganggu aku mencintai semak
Biarlah angin laut membuang televisi dan berita koran.
Aku ingin menjaga sinar matahari, pasir, dan belukar
Luput dari tanggal radar.

Jepara, 1992.

Cover
Judul
Daftar Isi
Taman Semak Belukar
Cintailah Burung-Burung
Surat dari Ujung Waktu
yogyakarta
Lintang Pukang
Borneo
Penguburan Engkong
Siluman Ular Putih
Saya Sakit Jiwa
Dunia Bambu
Bali Bugs
Keringat Botol
Rambut Hujan
Cinta
Ember Bocor
Istana Babi
Pohon Keluarga
Gadis yang Mencintai Hujan
Gobang
Gedong Batu
Kampung Se Ong
Buku Harian
Cupang
Sejarah Semangka
Kilometer Nol
Bergota
Malin Kundang
Agama Kopi
Lukisan Ikarus
Sepeda
Arak dan Sajak
Rumah Sakit
Herpes
Rindu
Jakarta dari Duren Tiga
Jakarta dari Asem Baris
Kematian Ayah
Syair Dewa Tangkas
Wiski
Plagut
Aphasia
Bagong
Jurus Dewa Mabuk
Sphexish
Panen
Gurindam Kamar17
Erotis
Mortal
Darwinan
Mesin Tenaga Kuda
Empat Penunggang Kuda
Gulai Sembilang
Kumbang BB King
Lonceng Mugen
Untitled
Surga Lia
Calon Violis
Negeri Abrakadabra
Ching Bing
Bugil
Anjing yang mencintai bunga
Al hikam
Pilox
Para Pencari
Denting Kepedihan
Di Puncak
Hujan
Irisan Januari
Wirid Ratu Sayur
Komposisi Delapan Menit
Ensorsement
Ambience Experiment
Tentang Penulis