Tampilkan di aplikasi

Buku Cipta Prima Nusantara hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Lukisan Bunga Plumeria

1 Pembaca
Rp 40.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 120.000 13%
Rp 34.667 /orang
Rp 104.000

5 Pembaca
Rp 200.000 20%
Rp 32.000 /orang
Rp 160.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Buku kumpulan puisi bernuansa nasionalitik yang memuat pengucapan personal dengan tuturan romantik berkait dengan nasionalisme. Pilihan pengucapan oleh penyairnya, yang tercermin jelas melalui karya-karyanya, menjadi menarik justru karena “tidak keras”. Jauh dari provokasi atau pun agitasi, atau setidaknya propaganda, yang sering kita jumpai pada puisi-puisi nasionalistik. Dalam buku ini, penulis agaknya memberi isian tematik pada puisi-puisinya dengan nyaris tanpa pretensi untuk menggerakkan hal-hal besar. Ia hanya sebatas menyuarakan, kebanyakan perasaannya, apa yang ia butuh sampaikan pada pembaca. Dalam soal arah bidik golongan pembaca agaknya juga lebih dikhususkan pada kalangan pelajar.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Ida Mawati
Editor: Timur Sinar Suprabana

Penerbit: Cipta Prima Nusantara
ISBN: 9786233801430
Terbit: Mei 2022 , 55 Halaman

BUKU SERUPA













Ikhtisar

Buku kumpulan puisi bernuansa nasionalitik yang memuat pengucapan personal dengan tuturan romantik berkait dengan nasionalisme. Pilihan pengucapan oleh penyairnya, yang tercermin jelas melalui karya-karyanya, menjadi menarik justru karena “tidak keras”. Jauh dari provokasi atau pun agitasi, atau setidaknya propaganda, yang sering kita jumpai pada puisi-puisi nasionalistik. Dalam buku ini, penulis agaknya memberi isian tematik pada puisi-puisinya dengan nyaris tanpa pretensi untuk menggerakkan hal-hal besar. Ia hanya sebatas menyuarakan, kebanyakan perasaannya, apa yang ia butuh sampaikan pada pembaca. Dalam soal arah bidik golongan pembaca agaknya juga lebih dikhususkan pada kalangan pelajar.

Pendahuluan / Prolog

Prakata
Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghormati jasa para pahlawannya. Kebesaran suatu bangsa juga tidak terlepas dari karya yang tercipta yang pernah ditorehkan pada bumi pertiwi. Melalui kumpulan Puisi Nasionalisme “Lukisan Bunga Plumeria” penulis berharap bisa membantu generasi bangsa untuk bisa rajin membaca, menulis dan berkarya demi bangsanya. Agar hasil perjuangan para pendahulu bisa berkesinambungan dan berkembang sesuai zamannya.

Melalui Kumpulan puisi “lukisan Bunga Plumeria” penulis mengajak untuk meningkatkan kualitas diri dan kualitas pemahaman terhadap gagasan besar para leluhur pejuang bangsa agar bangsa ini menjadi bangsa yang besar dan disegani semua bangsa. Bangsa yang kaya akan gagasan, ide dan karya yang mumpuni yang bisa menjadi unggulan bagi kelangsungan berbangsa dan bernegara.

Buku kumpulan Puisi Nasionalisme dengan judul Lukisan Bunga Plumeria ditulis dalam usaha memahami ide dan gagasan dalam bentuk sastra dengan segala kemampuan penulis. Namun karena keterbatasan penulis dalam penulisan maupun kosa kata serta tata bahasa maupun teknik-teknik dalam bersastra pada puisi ini sehingga tertulis sesuai kemampuan penulis.

Penulis menyadari akan kekurangan dan keterbatasan pada buku kumpulan Puisi Pendidikan ini. Oleh karena itu penulis mengundang semua pihak untuk memberi tegur sapa, sehingga buku ini menjadi lebih baik lagi.

Kendal, Mei 2022

Editor

Timur Sinar Suprabana - Timur Sinar Suprabana lahir di Solo, Jawa Tengah, 4 Mei 1963, tinggal di Semarang. Tercatat sebagai salah satu penyair nasional dalam khasanah sastra modern Indonesia. Puisi-puisinya terbukukan dalam, antara lain, kumpulan puisi sihirCinta, Gobang Semarang, menyelamDalam, dari Rumah coklat ke Cinta, Ayat Dewa Pamungkas dari Timur, dan Suluk Majemuk. Selain menyair, Timur juga melukis dan mengelola Rumah Budaya Gubug Penceng Indonesia.

Daftar Isi

Sampul
Prakata
Daftar isi
Nyala Sebuah Bara
Cerita Tiang Bendera
Sudut Pandang Nasionalisme
Kekisruhan Di Penggadaian
Kibaran Cita
Malam Sebelum Senin
Tukar Rasa
Diorama Nusantara
Patahan Pusaka
Ubin Tanah
Gurat
Kegaduhan Jalanan
Hari Perayaan
Bathok Kelapa
Jamu Dan Soda
Serangan Gawai Bersenjata
Bijak Bertindak
Hari Bumi
Tempat Ikan Tak Mau Berenang
Kepada Penerus Bangsa
Menuju Hari Pembebasan
Izin Tinggal
Indonesia Negaraku
Tak Sekedar Goresan Kata
Jejak Langkah
Meja Panas
Persoalan Nyali
Narasi Pembuka
Kasih Ibu
Dedikasi Untuk Negeri
Wajah Kepribadian Negeri
Suara Anak Bangsa
Tempat Untuk Pesimisme
Suara Di Pelosok Negeri
Ucapan Permisi
Guru
Menyambut Tuan
Berhenti Untuk Mengerti
Di Pelataran Istana
Bukan Raja Dan Pelayan
Bahasa Asing
Pakaian Adat
Cerita Tari Dana – Dana
Bumbu Retorika
Lukisan Bunga Plumeria
Catatan penutup