Ikhtisar
Sebuah buku referensi yang mengupas tentang sebuah puisi bisa menghasilkan aneka ragam penafsiran. Oleh karena itu, sebuah puisi bisa diteliti berulang-ulang oleh orang yang berbeda dengan mengemukakan makna yang berbeda. Bahkan, sangat mungkin pula orang yang sama menafsirkan puisi yang sama, dalam waktu yang berbeda hasilnya akan berbeda. Hal tersebut berkaitan dengan perkembangan intelektual, emosional, dan spiritual penafsirnya. Pemahaman tentang makna puisi menjadi sangat penting dalam seni baca puisi.
Pendahuluan / Prolog
Hermeutika seni baca puisi
Hermeneutika, khususnya hermeneutika dialektik, menjadi pendekatan menarik yang perlu diperhatikan, baik oleh pembaca puisi, yang notabene berlaku juga sebagai penafsir, pelatih atau pembimbing, maupun penilai (juri). Salah satu kelebihan dari pendekatan ini adalah bagaimana pembaca (penafsir) lebur dalam teks. Pembaca bukan wakil pencipta puisi, bahkan seandainya puisi itu ditulis sendiri sekalipun.
Sebab, siuasi, kondisi, ruang dan waktu pembacaan berbeda dari saat ia menulis puisi. Peleburan tersebut memungkinkan aneka ragam wujud ekspresi keindahan dari sebuah puisi yang dibacakan oleh banyak peserta. Jadi, penilaian tidak berhenti di wilayah teknis saja.
Prakata
Puji syukur kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat dan rahmat-Nya buku Hermeneutika Seni Baca Puisi ini dapat tersusun.
Puisi merupakan karya seni sastra yang multitafsir. Sebuah puisi bisa menghasilkan aneka ragam penafsiran. Oleh karena itu, sebuah puisi bisa diteliti berulang-ulang oleh orang yang berbeda dengan mengemukakan makna yang berbeda. Bahkan, sangat mungkin pula orang yang sama menafsirkan puisi yang sama, dalam waktu yang berbeda hasilnya akan berbeda. Hal tersebut berkaitan dengan perkembangan intelektual, emosional, dan spiritual penafsirnya.
Pemahaman tentang makna puisi menjadi sangat penting dalam seni baca puisi. Hal tersebut mestinya menjadi perhatian penilai atau juri. Kecenderungan yang terjadi, juri telah mematok makna tertentu atas sebuah puisi tanpa memperhatikan kemungkinan penafsiran lain.
Akibatnya, ada kemungkinan seorang peserta pembaca puisi yang sudah membedah secara serius gagal karena pemahamannya berbeda dari juri.
Oleh karena itu, penilai seni baca puisi mestinya adalah orang yang memiliki wawasan luas tentang estetika puisi sekaligus juga pemahaman puisi sebagai karya yang multitafsir. Dengan demikian, fokusnya terarah pada pencermatan si pembaca puisi tersebut menafsirkan puisi yang dibacanya seperti apa, lalu mengekspresikannya seperti apa: sampai atau tidak, optimal atau tidak dengan alat ukur komponen-komponen dasar penilaian seni baca puisi yang telah disepakati. Hermeneutika, khususnya hermeneutika dialektik, menjadi pendekatan menarik yang perlu diperhatikan, baik oleh pembaca puisi, yang notabene berlaku juga sebagai penafsir, pelatih atau pembimbing, maupun penilai (juri). Salah satu kelebihan dari pendekatan ini adalah bagaimana pembaca (penafsir) lebur dalam teks. Pembaca bukan wakil pencipta puisi, bahkan seandainya puisi itu ditulis sendiri sekalipun.
Sebab, siuasi, kondisi, ruang dan waktu pembacaan berbeda dari saat ia menulis puisi. Peleburan tersebut memungkinkan aneka ragam wujud ekspresi keindahan dari sebuah puisi yang dibacakan oleh banyak peserta. Jadi, penilaian tidak berhenti di wilayah teknis saja.
Buku ini terdiri atas enam bab. Bab Satu, Mengenal Hermeneutika. Bab ini menguraikan pengertian secara sekilas hermeneutika, definisi yang berkaitan dengan sejarah dan perkembangannya, serta pentingnya seni baca puisi memahami pendekatan hermeneutika. Bab Dua, Puisi dan Estetika. Bab ini berisi uraian tentang filsafat estetika, dan puisi sebagai karya seni, yakni seni sastra dengan medium bahasa, Bab Tiga, Puisi dan Dunia Pemikiran.
Bab ini berisi tentang uraian pemikiran yang terkandung di dalam keindahan puisi sebagai karya seni. Pemahaman tentang makna puisi tentu berkaitan dengan pemikiran yang terkandung di dalam teks puisi.
Bab Empat, Seni Baca Puisi, Keterampilan Produktif. Bab ini memberikan penjelasan bahwa seni baca puisi merupakan keterampilan berbahasa produktif, berbeda dari paradigma membaca sebagai keterampilan berbahasa reseptif. Ada proses panjang yang perlu ditempuh pembaca puisi yang baik. Bab Lima, Membangun Dialektika dalam Seni Baca Puisi. Bab ini berisi tentang pentingnya membedah puisi untuk menemukan makna puisi dan kemungkinan mengekspresikannya dengan indah. Bab Enam, Pendekatan Hermeneutika Penilaian Seni Baca Puisi. Bab ini selain berisi tentang komponen-komponen dasar dalam penilaian puisi, juga penting pemahaman tentang variasi makna yang kemungkinan disajikan pembaca puisi. Bab Tujuh, Tanya-Jawab Septar Seni Baca Puisi. Bab ini berisi tentang aneka macam permasalahan yang sering menjadi bahan pertanyaan dalam seni baca puisi, khususnya dalam lomba.
Tentu masih banyak kekurangan dalam buku ini. Kritik dan saran diperlukan demi perbaikan lebih lanjut.
Semarang, 2021
Mulyono
Daftar Isi
Cover
Prakata
Daftar Isi
Bab 1: Mengenal Hermeneutika
Sejarah dan Perkembangan Hermeneutika
Hermeneutika sebagai Teori Penafsiran Kitab Suci
Hermeneutika sebagai Metodologi Filologi
Hermeneutika sebagai Ilmu Pemahaman Bahasa
Hermeneutika sebagai Landasan Metodologis bagi Ilmu-ilmu Kemanusiaan
Fenomenologi Dasein dan Pemahaman Eksistensial
Hermeneutika sebagai Sistem Interpretasi
Hermeneutika dalam Praksis
Bab 2: Puisi dan Estetika
Manfaat Menyelami Estetika Puisi
Teori Estetika Puisi
Derai-Derai Cemara
Kekuatan Estetika Bahasa
Kesejarahan dan psikologis
Bab 3: Puisi dan Dunia Pemikiran
a. Puisi dan Pemikiran tentang Nasib
b. Puisi dan Pemikiran tentang Keagamaan
c. Puisi dan Pemikiran tentang Alam Semesta
d. Puisi dan Pemikiran tentang Manusia, Cinta, dan Kematian
e. Puisi dan Pemikiran tentang Keluarga, Masyarakat, dan Negara
Bab 4: Seni Baca Puisi Keterampilan Berbahasa Produktif
Transformasi Bahasa Tulis ke Lisan
Konstruksi Permainan
Bab 5: Membangun Dialektika Dalam Seni Baca Puisi
Lingkaran Hermeneutika
Pengertian sebagai Kegiatan Pikiran
Pengertian sebagai Kegiatan Praktis
Pengertian sebagai Kesepakatan
Bab 6: Pendekatan Hermeneutika
1. Penghayatan
2. Vokal
3. Penampilan
Bab 7: Tanya Jawab Seputar Seni Baca Puisi
Daftar Pustaka