Tampilkan di aplikasi

Buku Familia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Buku Pintar Super Lengkap Pahlawan Nasional

Profil Lengkap Perjuangan 156 Pahlawan Nasional Republik Indonesia

1 Pembaca
Rp 115.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 345.000 13%
Rp 99.667 /orang
Rp 299.000

5 Pembaca
Rp 575.000 20%
Rp 92.000 /orang
Rp 460.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Menelusuri sejarah perjuangan para pahlawan nasional seperti pahlawan kemerdekaan, revolusi, nasional dan pahlawan proklamator adalah hal penting yang harus dilakukan oleh generasai sekarang. Jika tidak ada perjuangan serta pengorbanan para pahlawan nasional, kita tidak dapat menikmati hidup merdeka seperti saat ini.

Buku ini megupas tentang profil lengkap, kisah perjuangan, dan karya-karya terbaik para pahlawan nasional, antara lain:
- Ki Hajar Dewantara
- Raden Ajeng Kartini
- Jenderal Soedirman
- Jenderal Ahmad Yani
Dan masih banyak lagi.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Kuncoro Hadi / Sustianingsih

Penerbit: Familia
ISBN: 9786029434613
Terbit: Desember 2013 , 508 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Menelusuri sejarah perjuangan para pahlawan nasional seperti pahlawan kemerdekaan, revolusi, nasional dan pahlawan proklamator adalah hal penting yang harus dilakukan oleh generasai sekarang. Jika tidak ada perjuangan serta pengorbanan para pahlawan nasional, kita tidak dapat menikmati hidup merdeka seperti saat ini.

Buku ini megupas tentang profil lengkap, kisah perjuangan, dan karya-karya terbaik para pahlawan nasional, antara lain:
- Ki Hajar Dewantara
- Raden Ajeng Kartini
- Jenderal Soedirman
- Jenderal Ahmad Yani
Dan masih banyak lagi.

Pendahuluan / Prolog

Pengantar
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Hero [pahlawan] berarti orang yang dihormati karena keberaniannya. Pahlawan berarti orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanan dalam membela kebenaran, seorang pejuang yang gagah berani membela kelompok atau bangsa-negaranya. Untuk itu, seorang pahlawan berhak mendapat kehormatan dengan menyandang gelar dari negara. Dalam hal ini, Kementerian Sosial Republik Indonesia memberi batasan yang jelas bahwa gelar merupakan penghargaan negara yang diberikan pemimpin negara [presiden] kepada seseorang yang telah gugur atau meninggal dunia atas perjuangan, pengabdian, dharma bakti dan karya yang luar biasa kepada bangsa dan negara. Sehingga gelar pahlawan nasional merupakan gelar yang diberikan kepada warga negara Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia.

Jadi seorang pahlawan mempunyai dua unsur penting. Pertama, tindak kepahlawanan yang berarti melakukan perbuatan nyata yang dapat dikenang dan diteladani sepanjang masa bagi warga masyarakat lainnya. Kedua, nilai kepahlawanan yang bermakna memiliki sikap dan perilaku perjuangan yang mempunyai mutu dan jasa pengabdian serta pengorbanan terhadap bangsa dan negara.

Dalam aturan resmi negara, berdasar Peraturan Presiden Nomor 33/1964 mengenai Penetapan Penghargaan dan Pembinaan terhadap Pahlawan dan Peraturan Presiden Nomor 5/1964 mengenai Pemberian Penghargaan/Tunjangan kepada Perintis Pergerakan Kebangsaan/Kemerdekaan, ada sepuluh criteria pemberian gelar pahlawan pada seseorang.

[1] Warga Indonesia yang telah meninggal dunia, [2] Telah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata, perjuangan politik, atau perjuangan dalam bidang lain mencapai/merebut/mempertahankan/ mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, [3] Telah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara, [4]Telah menghasilkan karya besar yang mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia, [5] Pengabdian dan perjuangan yang dilakukannya berlangsung hampir sepanjang hidupnya, tidak sesaat, dan melebihi tugas yang diembannya, [6] Perjuangannya mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional, [7] Memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan/nasionalisme yang tinggi, [8] Memiliki akhlak dan moral yang tinggi, [9] Pantang menyerah pada lawan ataupun musuh dalam perjuangannya, [10] Tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang merusak nilai perjuangannya.

Gelar pahlawan Indonesia dikukuhkan melalui keputusan presiden [keppres] Republik Indonesia dan telah diberikan sejak tahun 1959 hingga sekarang—2012. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 menyebut bahwa gelar pahlawan Indonesia mencakup semua jenis gelar yang pernah diberikan oleh negara, terutama; [1] Pahlawan Kemerdekaan Nasional, [2] Pahlawan Proklamator, [3] Pahlawan Nasional, [4] Pahlawan Revolusi. Memang dalam penjelasan pasal demi pasal Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009, terutama pasal 4 ayat 1 juga disebutkan tentang pahlawan perintis kemerdekaan dan pahlawan Ampera, tetapi nama-nama dalam dua gelar pahlawan itu tidak dimasukkan dalam daftar resmi pahlawan nasional republik Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia per Januari 2010. Gelar pahlawan Perintis Kemerdekaan, pahlawan Ampera, termasuk juga yang terbaru—pahlawan Reformasi memang masih “abu-abu”, masih terjadi perdebatan dan belum ada konsensus secara utuh tentang tiga gelar tersebut seperti pendapat sejarawan LIPI Asvi Warman Adam yang menyebut ketiga gelar itu bukan bagian dari Pahlawan Nasional Indonesia1. Untuk itu biografi tokoh ketiga gelar itu tidak dimasukkan dalam Ensiklopedi Pahlawan Indonesia.


Jadi Ensiklopedia Pahlawan Indonesia ini memuat 156 biografi pahlawan yang masuk dalam kategori pahlawan kemerdekaan nasional, pahlawan proklamator, pahlawan kebangkitan nasional/ pahlawan nasional, dan pahlawan revolusi. Jumlah 156 tokoh ini sesuai dengan daftar pahlawan nasional Republik Indonesia yang dikeluarkan Kementerian Sosial Republik Indonesia per Januari 20102 sebanyak 147 nama ditambah dengan 9 nama baru pahlawan yang ditetapkan pemerintah melalui keputusan presiden periode 2010 hingga 2011, termasuk juga gelar pahlawan nasional periode 2012 yang diberikan pada dua tokoh lama, Soekarno dan Mohammad Hatta, yang sebelumnya telah menyandang gelar pahlawan proklamator.

Penulis

Kuncoro Hadi - Lahir di Klaten tahun 1984. Menjadi sejarawan muda sejak lulus dari studi sejarah di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2009. Di tahun itu terlibat dalam proyek “Almanak Seni Rupa Jogja” di lembaga Indonesia Buku [IBoekoe] dan menulis beberapa biografi singkat maestro seni lukis Indonesia.

Menulis beberapa buku diantaranya, Soekarno, Vatikan, dan Yakuza [Pustaka Solomon/2011] dan Ensiklopedia Tentara Bayaran [Pustaka Radja/2011]. Saat ini aktif meneliti sejarah klasik dan kontemporer Nusantara.
Sustianingsih - Lahir di Sampang Madura tahun 1985. Sejak tahun 2003 menempuh pendidikan ilmu Biologi di Universitas Negeri Yogyakarta dan meraih gelar sarjana pada tahun 2008. Sejak tahun 2012 mulai tertarik dalam penulisan sejarah Nusantara. Dan saat ini masih menyibukkan diri dalam dunia pendidikan.

Daftar Isi

Sampul
Pengantar
Daftar Isi
Abdoel Moeis
Ki Hadjar Dewantara
Raden Mas Soerjopranoto
Mohammad Husni Thamrin
Kyai Haji Samanhudi
Hadji Oemar Said Tjokroaminoto (HOS Cokroaminoto)
Ernest Douwes Dekker [Danudirdja Setiabudhi]
Sisingamangaraja XII
Sam Ratulangi
dr. Soetomo
Kyai Haji Ahmad Dahlan
Haji Agus Salim
Jenderal Gatot Subroto
Sukarjo Wiryopranoto
Ferdinand Lumbantobing
Kiai Haji Zainul Arifin
Tan Malaka
Mgr. Albertus Sugiyapranata S.J.
Ir. Raden Juanda Kartawijaya
dr. Saharjo S.H.
Cut Nyak Dhien
Cut Nyak Meutia
Raden Ajeng Kartini
Kiai Haji Fakhruddin
Kiai Haji Mas Mansoer
Alimin
dr. Moewardi
Wahid Hasyim
Sri Susuhunan Pakubuwana VI
Kyai Haji Mohammad Hasyim Asyari
Raden Mas Tumenggung Ario Suryo
Letnan Jenderal Urip Sumoharjo
Prof. Dr. Soepomo
Dr. Kusumah Atmaja S.H.
Jenderal Ahmad Yani
Letnan Jenderal Suprapto
Letnan Jenderal Haryono
Letnan Jenderal Siswondo Parman
Mayor Jenderal Panjaitan
Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo
Kapten Pierre Tendean
Karel Satsuit Tubun
Brigadir Jenderal Katamso Darmokusumo
Kolonel Sugiono
Sutan Syahrir
Laksamana Laut Martadinata
Dewi Sartika
Wilhelmus Zakaria Johannes
Pangeran Antasari
Usman Janatin
Kopral Harun bin Said [Tohir]
Jenderal Basuki Rahmat
Arie Frederik Lasut
Martha Christina Tiahahu
Maria Walanda Maramis
Supeno
Sultan Ageng Tirtayasa
Wage Rudolf Supratman
Nyai Ahmad Dahlan
Kiai Haji Zainal Mustafa
Sultan Hasanuddin
Kapitan Pattimura
Pangeran Diponegoro
Tuanku Imam Bonjol
Teungku Cik di Tiro
Teuku Umar
Wahidin Sudirohusodo
Oto Iskandar di Nata
Robert Wolter Monginsidi
Prof. Mohammad Yamin S.H.
Yos Sudarso
Prof. Dr. Suharso
Marsekal Muda Abdulrachman Saleh
Marsekal Muda Agustinus Adisucipto
Teuku Nyak Arief
Nyi Ageng Serang
Hajjah Rangkayo Rasuna Said
Abdul Halim Perdanakusuma
Marsekal Madya Iswahyudi
I Gusti Ngurah Rai
Supriyadi
Sultan Agung Hanyokrokusumo
Untung Suropati
Tengku Amir Hamzah
Sultan Thaha Sjaifuddin
Sultan Mahmud Badaruddin II
Soekarno
Drs. Mohammad Hatta
Suroso R.P
Radin Inten II
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunagara I
Sri Sultan Hamengkubuwana IX
Sultan Iskandar Muda
I Gusti Ketut Jelantik
Frans Kaisiepo
Silas Papare
Marthen Indey
Nuku Muhammad Amiruddin
Tuanku Tambusai
Syech Yusuf Tajul Khalwati
Siti Hartinah
Adam Malik
Tjilik Riwut
La Madukelleng
Sultan Syarif Kasim II
H. Ilyas Yakoub
Prof. Dr. Hazairin
Abdul Kadir Raden Temenggung Setia Pahlawan
Fatmawati
Ranggong Daeng Romo
Brigadir Jenderal Hasan Basry
Gusti Pangeran Harya Jatikusumo
Andi Jemma
Pong Tiku
Prof. Dr. Iwa Kusumasumantri
Nani Wartabone
Maskoen Soemadiredja
Andi Mappanyukki
Raja Ali Haji
Kiai Haji Ahmad Rifai
Gatot Mangkupraja
Ismail Marzuki
Kiras Bangun [Garamata]
Bagindo Azizchan
Andi Abdullah Bau Massepe
Teuku Mohammad Hasan
Raden Mas Tirto Adhi Soerjo
Kiayi Haji Noer Alie
Pajonga Daeng Ngalie
Opu Daeng Risadju
Izaak Huru Doko
Sri Sultan Hamengku Buwana I
Haji Andi Sultan Daeng Raja
Mayor Jenderal Adenan
Ide Anak Agung Gde Agung
Mayor Jenderal TNI Prof.
Dr.Moestopo
Slamet Riyadi
Muhammad Natsir
Kiai Haji Abdul Halim
Sutomo
Jahja Daniel Dharma
Herman Johannes
Achmad Subardjo
Johanes Leimena
Johannes Abraham Dimara
Syafruddin Prawiranegara
Idham Chalid
Haji Abdul Malik Karim
Ki Sarmidi Mangunsarkoro
I Gusti Ketut Pudja
Pakubuwana X
Ignatius Joseph Kasimo
Daftar Pustaka
Biodata Penulis