Tampilkan di aplikasi

Buku Garudhawaca hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Persinggahan Perangai Sepi

Sehimpun Puisi Wawan Kurn

1 Pembaca
Rp 42.000 52%
Rp 20.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 60.000 13%
Rp 17.333 /orang
Rp 52.000

5 Pembaca
Rp 100.000 20%
Rp 16.000 /orang
Rp 80.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Persinggahan Perangai Sepi, adalah kumpulan puisi karya penyair Wawan Kurn dari Pinrang, Sulawesi Selatan. Wawan adalah seorang penyair yang cukup aktif menampakkan karya-karya di berbagai media massa baik regional maupun nasional. Kumpulan Puisi Persinggahan Perangai Sepi ini tersusun atas 86 karya puisi yang dikelompokkan dalam tiga bagian. Wawan membentangkan imaji dan perenungannya dalam puluhan syair itu mulai dari tema-tema cinta, sosial politik maupun lingkungan dan bahkan spiritualitas.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Wawan Kurn

Penerbit: Garudhawaca
ISBN: 9786027949133
Terbit: Agustus 2013 , 112 Halaman

BUKU SERUPA













Ikhtisar

Persinggahan Perangai Sepi, adalah kumpulan puisi karya penyair Wawan Kurn dari Pinrang, Sulawesi Selatan. Wawan adalah seorang penyair yang cukup aktif menampakkan karya-karya di berbagai media massa baik regional maupun nasional. Kumpulan Puisi Persinggahan Perangai Sepi ini tersusun atas 86 karya puisi yang dikelompokkan dalam tiga bagian. Wawan membentangkan imaji dan perenungannya dalam puluhan syair itu mulai dari tema-tema cinta, sosial politik maupun lingkungan dan bahkan spiritualitas.

Ulasan Editorial

“Cinta, mimpi-mimpi dan gerak idealisme adalah dunia anak muda dan gelombang rasa yang tak semua orang dapat melukiskan dan mengabadikan teriakannya. Dan puisi, setumpuk kata indah kental makna. Dan tentu tak semua orang sanggup rajin menuliskannya, tak semua orang dapat mudah mencerna.

Beruntunglah Wawan, seorang anak muda yang memiliki semua keberuntungan itu. Dan yang lebih beruntung tentu kita yang berkesempatan membaca, mengecap, menyantap dan mencerna makna. Menulis dan membaca selalu menjadi penyeimbang gizi kehidupan untuk menjaga nurani agar tetap sehat dan terang menyala. Selamat berkobar ananda Wawan, tetaplah riang berbagi terang.”

Penulis novel Keydo, Pendiri ASA Indonesia dan Forum Indonesia Muda. / Tatty Elmir

“Pada mulanya, kata ada demi dirinya sendiri. Lalu kita menerakan makna atasnya. Wawan Kurn menyebutnya, teguran untuk diri sendiri. Apapun itu, lewat kumpulan puisi ini, Wawan mengajak kita menyigi jejak cinta dengan sederhana dan bersahaja. Senang bisa membaca kumpulan sajak ini.”

Khrisna Pabichara

“Keputusan menjadi penyair yang tekun dan berdisiplin bukan perkara mudah. Wawan Kurn memulai keputusan itu melalui kumpulan puisi, Persinggahan Perangai Sepi, buku yang menjadi titik awal perjalanan kepenyairan yang akan dilaluinya.”

penulis Ayahmu Bulan Engkau Matahari / Lily Yulianti Farid

“Puisi ini ‘mengguruiku’. Bahwa puisi tak perlu dipersulit agar indah. Bahwa puisi tak butuh kamus khusus agar berdiksi syahdu. Semua akan indah pada maknanya.”

Penulis novel Best Seller Lontara Rindu. / Gegge Mappangewa

“Saya selalu menyukai puisi. Bagaimana permainan kata-kata diciptakan untuk mendefinisikan sebuah makna. Saya menyukai ‘Persinggahan Perangai Sepi’. Ada cinta yang bicara, kenangan, harapan, dan renungan terhadap puisi itu sendiri. Mari nikmati, mari ikut singgah dan meresapi sepi.”

Penulis novel Before Us, Menunggu, Roma, / Robin Wijaya

“Wawan Kurn! Sebelum saya membaca naskah puisimu ini, saya menyiapkan secangkir kopi. Namun, tak sekalipun saya menyuruput kopi itu hingga selesai kubaca puisi-puisimu ini. Puisimu begitu membuat saya gelisah. Begitulah, ‘menggelisahkan’ adalah kesuksesan awal sebuah puisi.”

sastrawan dan pekerja budaya. / Dul Abdul Rahman

Penulis

Wawan Kurn - Wawan Kurn, lahir di Pinrang 4 Maret 1992. Sejumlah karyanya dimuat dalam Koran Tempo Makassar, Harian Fajar Makassar, Harian Cakrawala,Tribun Timur Makassar, Republika, Serambi Indonesia, okezone.com, Koran Sindo, Kompas (Kompas Kampus). Karya-karya lainnya juga pernah termuat dalam beberapa antologi kumpulan tulisan, Secret of Writing (2011), Fiksi Surat Cinta (2012), Senja di pekuburan Rindu (2011), kumpulan cerpen, Fugue (2013), kumpulan esai, “Esai Tanpa Pagar: 100 Literasi Pilihan Koran Tempo Makassar (2014), dan kumpulan puisi, Sajak Pohon Bakau (2011), Wasiat Cinta (Mimbar Penyair Makassar, 2013), Darah di Bumi Syuhada’(2013), Puisi Menolak Korupsi Jilid 2 (2013), Antologi Memo Untuk Presiden (2014).

Daftar Isi

Verso
Endorsement
Daftar Isi
Membaca Mimpi-Mimpi
Persinggahan Kata-Kata
Dipimpin Puisi
Biodata Penulis