Tampilkan di aplikasi

Buku Garudhawaca hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Tasbih Ketika Terbenam Bintang-Bintang

Serumpun Puisi

1 Pembaca
Rp 40.000 50%
Rp 20.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 60.000 13%
Rp 17.333 /orang
Rp 52.000

5 Pembaca
Rp 100.000 20%
Rp 16.000 /orang
Rp 80.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Nuansa “ilahiyah” terasa sangat kuat pada bait-bait puisi di buku ini. Ya, Fini Marjan, memang meniatkan menulis puisi ini sebagai “ibadah”. Puisi-puisi ini seperti sebuah rangkuman atau malah kesimpulan Fini dari membaca baris-baris ayat suci. Kumpulan ini di dalamnya terdapat dua bagian yaitu Tasbih berisi 33 puisi yang melambangkan 33 butir tasbih, dan Ketika Terbenam Bintang-Bintang yang terdiri dari 27 puisi melambangkan malam ke-27 bulan Ramadhan, saat pertama turunnya ayat Al-Qur’an. Di dalam buku ini, di setiap puisi, Anda akan mendapati catatan kaki yang menyebut nama surat dan ayat di dalam Al-Qur’an yang merupakan rujukan muasal perenungan masing-masing puisi tersebut.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Fini Marjan

Penerbit: Garudhawaca
ISBN: 9786236521748
Terbit: Agustus 2021 , 75 Halaman

BUKU SERUPA













Ikhtisar

Nuansa “ilahiyah” terasa sangat kuat pada bait-bait puisi di buku ini. Ya, Fini Marjan, memang meniatkan menulis puisi ini sebagai “ibadah”. Puisi-puisi ini seperti sebuah rangkuman atau malah kesimpulan Fini dari membaca baris-baris ayat suci. Kumpulan ini di dalamnya terdapat dua bagian yaitu Tasbih berisi 33 puisi yang melambangkan 33 butir tasbih, dan Ketika Terbenam Bintang-Bintang yang terdiri dari 27 puisi melambangkan malam ke-27 bulan Ramadhan, saat pertama turunnya ayat Al-Qur’an. Di dalam buku ini, di setiap puisi, Anda akan mendapati catatan kaki yang menyebut nama surat dan ayat di dalam Al-Qur’an yang merupakan rujukan muasal perenungan masing-masing puisi tersebut.

Ulasan Editorial

Puisi Fini Marjan dalam buku ini adalah puisi-puisi religius. Kalau Mohammad Diponegoro dan H.B. Jassin melakukan puitisasi Alquran, maka Fini memetik kalimat atau diksi dari ayat-ayat Alquran sebagai sumber Ilham pengucapan artistik dan estetikanya

Sastrawan, Ketua Umum Dewan Kesenian Jawa Tengah / Gunoto Saparie

Puisi-puisi Fini Marjan kian meng-Ilahiyah. Manik-manik tasbih di buku ini tidak lagi sekadar “ibadah puisi”. Akan tetapi terkondensasi menjadi “tarikat puisi” menuju kesadaran kontemplasi nilai-nilai kemahaagungan Allah Rabbun Jalil

Kritikus Sastra, Penerima Celebes Award 2004 di bidang Karya Sastra / Mahrus Andis

Puisi-puisi yang teduh dan menentramkan hati. Fini berhasil membawa puisi ke ruang sakral universal tak terbatas suku, agama dan ras

Sastrawan, Pemimpin Redaksi Cakrawala NTT / R. Fahik

Satu usaha murni bagi penulis muda seperti Fini mengakrapi kehidupan sejajar dengan firman-Nya. Bekal kuat dalam diri Fini sebagai penyair, sajaknya mengalir begitu tenang dan sempurna direguk oleh pembacanya

Penyair, Kritikus Sastra Malaysia / Djazlam Zainal

Diksinya unik dan menarik

Pegiat Sastra, Pustakawan peserta International Federation on Library Association ke- 85 di Athena Yunani / Zahir Juana Ridwan

Pendahuluan / Prolog

Prakata
Selamat Menunaikan Ibadah Puisi, itulah sebuah judul buku puisi Penyair kondang tanah air, Joko Pinurbo. Pada bulan Ramadan, ketika bertebaran kalimat “Selamat Menunaikan Ibadah Puasa” judul itu kembali menggelitik kita. Judul itu (terutama dua kata “Ibadah Puisi”) pun seakan turut membulatkan tekad saya bahwa puisi juga dapat diniatkan untuk ibadah. Hingga di bulan Ramadan 2021 ini saya mendapat kemantapan hati untuk menyusun dan menerbitkan buku puisi berjudul Tasbih Ketika Terbenam Bintang-bintang.

Terima kasih kepada seluruh keluarga dan sabahat yang saya cintai. Terima kasih teristimewa kepada Penerbit yang menerbitkan buku ini. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekhilafan, semoga Allah mengampuninya. Saya juga sangat senang bila mendapat kritik dan saran untuk perbaikan. Saya berharap buku ini bermanfaat, semoga Allah memancarkan cahaya-Nya bagi siapa pun yang membaca. Amin.


Penulis

Fini Marjan - FINI MARJAN lahir di Pati, Jawa Tengah, pada tanggal 4 Agustus, saat ini bekerja di sebuah perusahaan swasta di Tangerang.

Pada tahun 2020 Fini menjadi peserta MUNSI (Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia) III yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud. Ia gemar menulis sejak masih duduk di bangku SD. Buku tunggal kumpulan puisi ketiga Fini berjudul Mengurai Tangkai-tangkai yang Menjulai (2020) penerbit Pustaka Jaya.

Fini menulis puisi, cerpen dan novel. Buku-buku tunggal lainnya berjudul Pintu – The Door (2016), Semangkuk Sayur Tiga Warna (2017), Petuah Ayah: Ubah Lara Jadi Permata (2019), Pelukan Ibu: Ubah Lara Jadi Permata (2019), Perjalanan Ke Surga (2016-2020), Tasbih Ketika Terbenam Bintang-bintang (2021) dan Kejora Langit Timur (2021).


Daftar Isi

Verso
Daftar Isi
Prakata
Tasbih
Ketika Terbenam Bintang-Bintang
Tentang Penulis