Tampilkan di aplikasi

Buku Garudhawaca hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Ibu, Aku Minta Dibelikan Mushola

Kumpulan Puisi

1 Pembaca
Rp 40.000 50%
Rp 20.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 60.000 13%
Rp 17.333 /orang
Rp 52.000

5 Pembaca
Rp 100.000 20%
Rp 16.000 /orang
Rp 80.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Kumpulan puisi karya Andy Sri Wahyudi ini sangat menarik. Bukan lantaran metafora dan gaya puitik yang canggih atau setinggi langit. Justri sebaliknya. Andy memotret bermacam persitiwa dan interaksi dirinya dengan dunia luar lalu menuliskan kesan-kesan itu secara sederhana, bahkan komikal.
Di sinilah kekuatan Andy, dia tidak bertumpu pada keinginan mempuisikan peristiwa, dia hanya mencatatnya, menuliskan kesan dalam pikirannya, dan disitulah puisinya. Namun bukan berarti isinya asal-asalan, Andy juga seorang seniman teater yang produktif, keunikan sudut pandangnya adalah sesuatu dalam karya-karyanya.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Andy Sri Wahyudi

Penerbit: Garudhawaca
ISBN: 9789791863254
Terbit: Juli 2012 , 101 Halaman

BUKU SERUPA













Ikhtisar

Kumpulan puisi karya Andy Sri Wahyudi ini sangat menarik. Bukan lantaran metafora dan gaya puitik yang canggih atau setinggi langit. Justri sebaliknya. Andy memotret bermacam persitiwa dan interaksi dirinya dengan dunia luar lalu menuliskan kesan-kesan itu secara sederhana, bahkan komikal.
Di sinilah kekuatan Andy, dia tidak bertumpu pada keinginan mempuisikan peristiwa, dia hanya mencatatnya, menuliskan kesan dalam pikirannya, dan disitulah puisinya. Namun bukan berarti isinya asal-asalan, Andy juga seorang seniman teater yang produktif, keunikan sudut pandangnya adalah sesuatu dalam karya-karyanya.

Ulasan Editorial

Puisi-puisi Andy membawa pernyataan yang lain untuk kepenyairan di Yogyakarta maupun Indonesia. Puisinya menempatkan bahasa sebagai aktor dan sebagai tubuhnya. Puisi yang melakukan desentralisasi antara percakapan, ujaran dan tulisan, Keluar dari streotip ketegangan dan kekerasan dunia orang dewasa. Anak-anak dalam puisi bukan lagi soal usia. Melainkan semacam pulau alien yang dirawat untuk menyelamatkan diri tidak menjadi "seorang bangsat"

Afrizal Malna, Pegasuh Anjing

Dalam Kumpulan Puisi Ibu, Aku Minta Dibelikan Mushollah kita temukan keriangan, peristiwa romantis, aroma masa lalu, persoalan-persoalan sosial yang dikemas dengan cara tidak lazim. Andy memperlakukan puisinya dengan ‘serampangan’, seadanya, dan justru itu yang menjadikannya demikian asyik. Bahasanya polos dan jujur dan baris-baris sajak yang pendek. Kita seperti melihat kaum perkotaan yang akrab dan sekaligus tercengang oleh birokrasi, politik, teknologi, dan kenangan. Ikon-ikon populer merupakan suara bagi puisi-puisinya yang pendek dan serupa fragmen, seperti mencatat peristiwa, seperti catatan harian dan persembahan untuk seseorang dan siapa pun

Indrian Koto, Penyair dan Pedagang Buku Online

Pendahuluan / Prolog

Pengantar : Mutia Sukma
Membaca mas Andy tentu yang melekat pada dirinya adalah pantomim, dan membaca puisi-puisi mas Andy saya seperti melihat adegan di dalam pertunjukkan-pertunjukkan pantomim-nya, fresh, kontemporer dan tidak takut mendobrak mainstream perpuisian yang telah lazim, terutama puisi-puisi yang dibuat di tahun 2006 ke atas. Saya membagi puisi mas Andy dalam antologi ini ke dalam dua periode, periode pertama adalah puisi yang dibuat tahun 2001 hingga tahun 2005 dan periode ke dua ditandai puisi yang dibuat pada tahun 2006 hingga 2008. Terdapat batas yang sangat nyata di kedua periode tersebut. Periode pertama, puisi-puisi mas Andy cendrung pendek-pendek. Kawan-kawan pe-nyair sering menyebut puisi dengan gaya puisi Jepang itu sebagai haiku, puisi mas Andy sangat padat, pesan yang disampaikan berfilsafat tapi tidak sok berfilsafat. Periode kedua perpuisian mas Andy menurut pembacaan saya adalah tahun 2006 hingga 2008 ditahun tersebut perubahan gaya mas Andy sangat terlihat jelas.

Penulis

Andy Sri Wahyudi - Dikenal juga dengan nama Eswe di kalangan pergulannya, Andy lahir di Yogyakarta 1980. Aktif berteater sejak masih sekolah di SMA Sang Timur, Yogyakarta. Hingga kini ia aktif berkegiatan teater dan pantomime terutama bersama kelompoknya, Bengkel Mime Yogyakarta. Andy juga pernah menjadi motor kelompok Teater Temmu pada 2006-2015 yang merupakan kelompok teater wadah bagi remaja dan pemuda di kampungnya (Minggiran, Mantrijeron, Yogyakarta). Dari dinamika teater Temmu lahir beberapa naskah berbahasa Jawa dengan nuansa kritik sosial ala kehidupan kampung kota di Yogyakarta. Selain menulis drama, Andy juga menulis puisi dan cerpen.

Daftar Isi

Verso
Ucapan Terimakasih
Pengantar Mutia Sukma
Daftar Isi
Puisi - Puisi
Epilog
Endorsement
Penulis