Tampilkan di aplikasi

Buku Garudhawaca hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Inspirasi dari Kelas Inklusi

Refleksi 7 Praktisi Pendidikan Inklusi

1 Pembaca
Rp 45.000 56%
Rp 20.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 60.000 13%
Rp 17.333 /orang
Rp 52.000

5 Pembaca
Rp 100.000 20%
Rp 16.000 /orang
Rp 80.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Secara umum, buku ini menawarkan refleksi dari edukator dan staff Sekolah Tumbuh Yogyakarta atas praktik baik yang telah dilakukan selama berproses dan berdinamika di Sekolah Tumbuh Yogyakarta. Pada dasarnya, tulisan-tulisan dalam buku ini dapat dikelompokkan ke dalam 3 konteks. Yang pertama, refleksi dalam konteks ruang pelatihan untuk guru dengan tema sekolah inklusi. Yang kedua, refleksi tentang dinamika bersinergi dengan orang tua di dalam lingkup kelas maupun sekolah. Yang ketiga, refleksi berproses dengan siswa di ruang kelas.

Proses refleksi ini, selain sebagai pembacaan dan evaluasi atas usaha-usaha yang telah dilakukan dalam melayani siswa, juga menjadi bagian penting untuk mengevaluasi bagaimana sinergi dan partisipasi stakeholders dalam kaitannya mendorong kepentingan pendidikan ke arah pengembangan potensi anak yang lebih maksimal, sehingga di masa depan anak akan memiliki kehidupan yang berkualitas.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Admila Rosada

Penerbit: Garudhawaca
ISBN: 9786026581754
Terbit: Mei 2019 , 99 Halaman










Ikhtisar

Secara umum, buku ini menawarkan refleksi dari edukator dan staff Sekolah Tumbuh Yogyakarta atas praktik baik yang telah dilakukan selama berproses dan berdinamika di Sekolah Tumbuh Yogyakarta. Pada dasarnya, tulisan-tulisan dalam buku ini dapat dikelompokkan ke dalam 3 konteks. Yang pertama, refleksi dalam konteks ruang pelatihan untuk guru dengan tema sekolah inklusi. Yang kedua, refleksi tentang dinamika bersinergi dengan orang tua di dalam lingkup kelas maupun sekolah. Yang ketiga, refleksi berproses dengan siswa di ruang kelas.

Proses refleksi ini, selain sebagai pembacaan dan evaluasi atas usaha-usaha yang telah dilakukan dalam melayani siswa, juga menjadi bagian penting untuk mengevaluasi bagaimana sinergi dan partisipasi stakeholders dalam kaitannya mendorong kepentingan pendidikan ke arah pengembangan potensi anak yang lebih maksimal, sehingga di masa depan anak akan memiliki kehidupan yang berkualitas.

Pendahuluan / Prolog

Kutipan Pengantar
Ketika tiba di lembar akhir bunga rampai ini, saya merasakan semangat dasar sekolah inklusi yang dihidupi oleh para guru yakni penerimaan terhadap perbedaan dan penghormatan akan keberagamaan. Semangat dasar itulah yang ditularkan kepada anak- anak, seperti refleksi Ibu Sri Aryaningsih di kelas dengan siswa tuna netra dan tuna rungu.
“Biarkan siswa-siswa lain di kelas secara alamiah menemukan bahwa temannya mempunyai kebutuhan komunikasi yang berbeda. Jika satu atau dua siswa mulai bertanya-tanya, jadikan best moment sebagai sesi penanaman nilai-nilai inklusi, cara berkomunikasi dan cara membantu teman berkebutuhan khusus tersebut.” Dalam konteks negeri ini yang rindu cinta kebinekaan dan sedang gandrung menghargai kebe- ragaman, kiranya guru Sekolah Tumbuh telah menyemai di kelas-kelasnya bersama orang tua murid. Penghargaan akan kebinekaan di masyarakat konkret harus dimulai dari kecintaan guru akan keberagaman di kelas, kepada murid-murid dalam keseharian. Terima kasih untuk para pendidik di Sekolah Tumbuh yang antusias membagikan pengalaman inspiratif ini. ***

Penulis

Admila Rosada - Admila Rosada, M.Psi., Psikolog menyelesaikan pendidikan sarjana, master, dan profesi psikolognya di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Kiprahnya di dunia pendidikan telah dimulai sejak tahun 2002. Dalam tujuh belas tahun terakhir telah banyak forum- forum pelatihan dan sesi parenting yang difasilitasinya, baik regional maupun nasional. Selain itu, perempuan kelahiran Tulungagung ini juga seorang terapis, salah satu keterampilan dan modul yang dikembangkannya adalah Empathic Love Therapy (ELT). Penulis buku Menjadi Guru Kreatif ini percaya bahwa mimpi, kata-kata dan doa adalah kunci kehidupan karena kekuatan ketiganya yang mengantarkan asa mewujud menjadi nyata.

Daftar Isi

Verso
Prakata
Pengantar (ST. Kartono)
Daftar Isi
Pendahuluan | Refleksi dan Sinergi: Bagian Penting Proses Mendidik
Pentingnya Sebuah Tujuan
Sekolah dan Orang Tua
Active Listening Sebagai Strategi Penyampaian Pesan
Tugas Individual Harian untuk Peningkatan Kemampuan Membaca dan Menulis pada Anak dengan Dyslexia
Gambaran dan Tantangan Sebagai Edukator Matematika di Tumbuh High School (Menyenangkan, Dinamis dan Menarik)
Pentingnya Memahami Kebutuhan Anak untuk Menyusun Strategi
Refleksi Mengajar Anak Tuna Rungu dan Tuna Netra di Kelas International
Profil Penulis