Tampilkan di aplikasi

Buku Irfani hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Learning Loss di Indonesia

Serta Alternatif Solusi Pemecahannya

1 Pembaca
Rp 55.000 16%
Rp 46.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 138.000 13%
Rp 39.867 /orang
Rp 119.600

5 Pembaca
Rp 230.000 20%
Rp 36.800 /orang
Rp 184.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Learning Loss menjadi isu yang hangat dibicarakan dewasa ini. Penurunan kemampuan belajar adalah definisi yang bisa kita sematkan ke dalam istilah tersebut. Seluruh dunia yang terdampak pandemi Covid-19 menutup sekolahnya dan melakukan aktivitas kegiatan belajar mengajarnya melalui kelas maya.

Terdapat 1,6 miliar anak-anak yang harus bersekolah melalui kelas maya di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Penutupan sekolah dan mengalihkan sekolah berbasis jaringan internet memaksa seluruh komponen pendidikan berlari untuk menjawab tantangan pendidikan dalam menggunakan teknologi informasi.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Reszky Fajarmahendra Riadi, M.Pd.
Editor: Ahmad Soleh

Penerbit: Irfani
ISBN: 9786239732578
Terbit: Agustus 2021 , 136 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Learning Loss menjadi isu yang hangat dibicarakan dewasa ini. Penurunan kemampuan belajar adalah definisi yang bisa kita sematkan ke dalam istilah tersebut. Seluruh dunia yang terdampak pandemi Covid-19 menutup sekolahnya dan melakukan aktivitas kegiatan belajar mengajarnya melalui kelas maya.

Terdapat 1,6 miliar anak-anak yang harus bersekolah melalui kelas maya di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Penutupan sekolah dan mengalihkan sekolah berbasis jaringan internet memaksa seluruh komponen pendidikan berlari untuk menjawab tantangan pendidikan dalam menggunakan teknologi informasi.

Pendahuluan / Prolog

Prakata Penulis
Learning loss menjadi isu yang hangat dibicarakan dewasa ini. Penurunan kemampuan belajar adalah definisi yang bisa kita sematkan ke dalam istilah tersebut. Seluruh Dunia yang terdampak pandemi Covid-19 menutup sekolahnya dan melakukan aktivitas kegiatan belajar mengajarnya melalui kelas maya.

Penutupan sekolah yang mengubah kegiatan belajar mengajar dari tatap muka menjadi belajar dari rumah menggunakan perangkat teknologi digital oleh guru mempunyai dampak positif dan negatif. Dampak positifnya terjadi percepatan pembelajaran berbasis teknologi di dunia pendidikan sesuai dengan tren dunia Pendidikan 4.0 yang semua berbasis Internet of Things.

Dampak negatifnya adalah guru yang gagap dalam teknologi, tidak dapat mengajarkan pembelajaran yang bermakna kepada peserta didik, sehingga timbul masalah baru yaitu kemunduran pemahaman atas pembelajaran oleh peserta didik.

Secara infrastuktur, Indonesia belum siap dalam pelaksanaan pendidikan jarak jauh, karena akses internet yang timpang antara di desa dan di kota. Serta alat teknologi yang cukup mahal sehingga peserta didik banyak yang tidak mempunyai alat teknologi seperti gawai atau laptop dalam mendukung kegiatan pembelajaran.

Bagi peserta didik yang punya alat tersebut, juga terkendala dalam pembelian kuota internet karena selama pandemi tingkat pendapatan rumah tangga yang menurun. Stres pada peserta didik juga menjadi masalah kesehatan mental yang serius, sehingga dibicarakan secara internasional oleh organisasi, seperti WHO, UNICEF, UNESCO, serta World Bank.

Pada bagian pertama buku ini membicarakan mengenai asal muasal learning loss dan juga akibat yang ditimbulkan bagi pendidikan di Indonesia. Pada bagian kedua buku ini memotret aksi mitigasi learning loss oleh pemerintah untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan Pada bagian ketiga buku ini penulis mencoba memberikan solusi alternatif bagi sekolah dan pemerintah untuk merefleksikan dan memikirkan ulang apa yang harus dilakukan ke depannya untuk menghadapi masalah yang ditimbulkan dari learning loss.Learning Loss di Indonesia – v Pada bagian keempat buku ini penulis memberi alternatif kembali dengan menggunakan kaca mata makro untuk merumuskan kembali Pendidikan setelah pandemi Covid-19 ini usai.

Penulis menyadari bahwa buku ini masih jauh dari kesempurnaan. Semoga buku ini menjadi pemantik diskusi bagi para guru dan pemangku kebijakan untuk kemudian mencari solusi terbaik dalam menghadapi krisis learning loss ini.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan guna penyempurnaan buku ini. Akhir kata saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu.

Penulis

Reszky Fajarmahendra Riadi, M.Pd

Penulis

Reszky Fajarmahendra Riadi, M.Pd. - Lahir di Jakarta, 15 September 1992. Ia menempuh pendidikan di SDS Yadika 3 Cileduk, SMPN 03 Tangerang, dan SMAS Yadika 3 Cileduk. Pria yang kini berusia 29 tahun sudah tertarik dengan pendidikan dasar sejak masuk Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan dengan kajian Program Guru Sekolah Dasar di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA pada jenjang Strata Satu, lulus pada tahun 2015.

Penulis aktif dalam kegiatan organisasi pada masa kuliah strata satu dengan mengikuti Himpunan Mahasiswa PGSD UHAMKA, sebagai Anggota Bidang Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa, Kemudian melanjutkan ke BEM FKIP UHAMKA, sebagai Ketua Bidang Organisasi, dan melanjutkan ke BEM UHAMKA sebagai Menteri Komunikasi dan Informasi.

Saat berada di BEM UHAMKA penulis mulai masuk kedalam dunia jurnalistik, mulai mengasuh kolom berita dan opini di situs BEM UHAMKA dan juga126 – Reszky Fajarmahendra Riadi menginisiasi adanya Lembaga Pers Mahasiswa Surya UHAMKA. Itulah awal penulis memulai masuk kedalam dunia penulisan.

Setelah menamatkan Pendidikan pada strata satu, penulis melanjutkan pendidikan Strata dua di Universitas Negeri Jakarta dengan kajian Pendidikan Dasar lulus pada tahun 2018. Kini Ia mengabdikan dirinya untuk mengajar di SDN Petojo Utara 13 Pagi Jakarta Pusat.

Editor

Ahmad Soleh - Penulis atau editor kelahiran Cirebon yang mulai aktif di IMM sejak 2011. Aktif di dunia literasi dan pernah menjabat sebagai sekretaris DPP IMM Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan 2018-2021. Ia sudah melahirkan beberapa buku, antara lain IMM Autentik (Suara Muhammadiyah, 2021), Wajah Islam Kita (2020), dan sejumlah buku kumpulan puisi, yakni Memutus Wabah Pilu Menyemai Benih Rindu (2020) dan Bulan Bahasa dan Sejumlah Puisi Lainnya (2023). Ia juga aktif menulis di berbagai media daring. Kerap menjadi pembicara untuk kegiatan pelatihan kepenulisan, literasi, jurnalistik, dan sebagainya.

Daftar Isi

Cover Depan
Premi
     Hak Cipta
     Prakata Penulis
     Daftar Isi
Bagian 1: Learning Loss
     Asal Usul Learning Loss
     Indonesia dalam Bayang Learning Loss
     Disparitas Pemerolehan Pendidikan
     Pendanaan Pendidikan di Masa Pandemi
Bagian 2: Mitigasi Learning Loss oleh Pemerintah
     Pemberlakuan Kurikulum Darurat
     Pelaksanaan Tatap Muka Terbatas
     Pelatihan Guru dan Sumber Digital Pembelajaran
     Mengurai Ketimpangan Akses Digital dalam Pembelajaran
     Asesmen Nasional
Bagian 3: Learning Loss dan Solusi Alternatif
     Peninjauan Kurikulum Darurat
     Revolusi Belajar Berpikir
     6 Langkah Implementasi TBIT
     Online Learning Vs Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
     Metodologi dan Pendekatan Pendidikan Masa Depan
Bagian 4: Jalan Keluar Lainnya
     LPTK Hebat Mencetak Guru Hebat
     Mutu Guru Harus Jadi Prioritas LPTK
     Pedagogy Shiffting to Heautagogy
     Kapabilitas Literasi adalah yang Utama
     Sekolah Berdasarkan Riset
     Guru yang Memesona
     Negara yang Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Bagian 5: Penutup
     Penutup
Daftar Pustaka
Profil Penulis
Cover Belakang