Tampilkan di aplikasi

Buku Keraton Publisher hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Pendidikan Islam di Era Walisongo

Sejarah dan Kontribusi Para Walisongo dalam Pendidikan Islam

1 Pembaca
Rp 65.000 45%
Rp 36.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 108.000 13%
Rp 31.200 /orang
Rp 93.600

5 Pembaca
Rp 180.000 20%
Rp 28.800 /orang
Rp 144.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Muhammad Hamid An-Nashir dan Qullah Abdul Qadir Darwis mendefinisikan pendidikan Islam sebagai proses pengarahan perkembangan manusia pada sisi jasmani, akal, bahasa, tingkah laku, dan kehidupan sosial keagamaan yang diarahkan pada kebaikan menuju kesempurnaan.

Bashori Muchsin dan Moh. Sultthon, menegaskan bahwa tujuan-tujuan umum pendidikan Islam itu harus sejajar dengan pandangan manusia, yaitu makhluk Allah yang mulia dengan akalnya, perasaannya, ilmunya dan kebudayaannya, pantas menjadi khalifah di bumi. Tujuan umum ini meliputi pengertian, pemahaman, penghayatan, dan ketrampilan berbuat. Karena itu ada tujuan umum untuk tingkat sekolah permulaan, sekolah menengah, sekolah lanjutan, dan dan perguruan tinggi, dan ada juga untuk sekolah umum, sekolah kejuruan, lembaga-lembaga pendidikan dan sebagainya.

Walisongo adalah sebuah organisasi yang didalamnya berisi penyebaran agama Islam dan tujuannya untuk mengajak manusia menuju jalan yang benar yakni jalan yang diridhoi Allah SWT. Dengan memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki. Walisongo merupakan sosok yang sangat penting di kalangan masyarakat muslim Jawa. Hal ini di sebabkan oleh ajaran dan dakwah mereka yang unik. Mereka adalah sosok-sosok ramah yang menjadi teladan bagi masyarakat Jawa.

Wali Songo inilah yang berjasa dalam membangun masyarakat Islam Indonesia khususnya pulau Jawa sehingga mampu menjadi muslim terbesar di dunia. Merekalah yang telah meletakkan pondasi-pondasi pemikiran Islam moderat di Nusantara yang mampu berakulturasi dengan budaya pribumi pada masa itu. Dengan berbagai strategi dan metode pengajaran dan pendidikan yang diterapkannya Wali Songo mampu menciptakan masyarakat islam di Nusantara yang lebih religius.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Salman alfarisi
Editor: Ruslan, M. Pd. I

Penerbit: Keraton Publisher
ISBN: 9786239909390
Terbit: April 2021 , 114 Halaman










Ikhtisar

Muhammad Hamid An-Nashir dan Qullah Abdul Qadir Darwis mendefinisikan pendidikan Islam sebagai proses pengarahan perkembangan manusia pada sisi jasmani, akal, bahasa, tingkah laku, dan kehidupan sosial keagamaan yang diarahkan pada kebaikan menuju kesempurnaan.

Bashori Muchsin dan Moh. Sultthon, menegaskan bahwa tujuan-tujuan umum pendidikan Islam itu harus sejajar dengan pandangan manusia, yaitu makhluk Allah yang mulia dengan akalnya, perasaannya, ilmunya dan kebudayaannya, pantas menjadi khalifah di bumi. Tujuan umum ini meliputi pengertian, pemahaman, penghayatan, dan ketrampilan berbuat. Karena itu ada tujuan umum untuk tingkat sekolah permulaan, sekolah menengah, sekolah lanjutan, dan dan perguruan tinggi, dan ada juga untuk sekolah umum, sekolah kejuruan, lembaga-lembaga pendidikan dan sebagainya.

Walisongo adalah sebuah organisasi yang didalamnya berisi penyebaran agama Islam dan tujuannya untuk mengajak manusia menuju jalan yang benar yakni jalan yang diridhoi Allah SWT. Dengan memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki. Walisongo merupakan sosok yang sangat penting di kalangan masyarakat muslim Jawa. Hal ini di sebabkan oleh ajaran dan dakwah mereka yang unik. Mereka adalah sosok-sosok ramah yang menjadi teladan bagi masyarakat Jawa.

Wali Songo inilah yang berjasa dalam membangun masyarakat Islam Indonesia khususnya pulau Jawa sehingga mampu menjadi muslim terbesar di dunia. Merekalah yang telah meletakkan pondasi-pondasi pemikiran Islam moderat di Nusantara yang mampu berakulturasi dengan budaya pribumi pada masa itu. Dengan berbagai strategi dan metode pengajaran dan pendidikan yang diterapkannya Wali Songo mampu menciptakan masyarakat islam di Nusantara yang lebih religius.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Aku berlindung kepada allah dari godaan syaitan yang terkutuk. Dengan menyebut nama allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.

Walisongo adalah sebuah organisasi yang didalamnya berisi penyebaran agama Islam dan tujuannya untuk mengajak manusia menuju jalan yang benar yakni jalan yang diridhoi Allah SWT. Dengan memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki.Walisongo merupakan sosok yang sangat penting di kalangan masyarakat muslim Jawa. Hal ini di sebabkan oleh ajaran dan dakwah mereka yang unik.Mereka adalah sosok-sosok ramah yang menjadi teladan bagi masyarakat Jawa.Dengan demikian, Walisongo mudah untuk menyebarkan ajaran Islam ke seluruh wilayah Nusantara. Mereka menyebarkan agama Islam dari Jawa Barat sampai ke Jawa Timur. Mereka berdakwa di daerah Cirebon, Demak, Kudus, Muria, Surabaya, Gresik dan Lamongan.

Penyebaran agama Islam yang di lakukan para Walisongo memiliki nilai sejarah kebudayaan yang penting dan bermakna karena strategi penyebarannya dijalankan melalui aspek-aspek budaya yang telah lama dianut masyarakat dan kebudayaan setempat, seperti: sistem religi dan kepercayaan, organisasi kemasyarakatan, pengetahuan, bahasa, kesenian, mata pencaharian, teknologi dan peralatan.

Walisongo tersebut membagi kerja dengan rasio 5:3:1 diantaranya yang mendapatkan perhatian yang paling besar yaitu Jawa Timur, ada 5 wali yg terdapat di Jawa Timur dengan pembagian Teritorial dakwah yang berbeda salah satunya adalah Maulana Malik Ibrohim sebagai perintis, mengambil wilayah dakwahnya di Gresik.

Pada awal abad k-12 M, sudah dianggap terjadi penyebaran dan perkembangan Islam di Nusantara. Adapun waktu penyiaran Islam di Nusantara tidak bersamaan, demikian pula kadar pengaruhkan berbeda-beda di suatu daerah, itulah data yg telah diteliti oleh pakar sejarah dan pakar studi tentang manusia, dulu dan sekarang.

Penulis

Salman alfarisi - Pada saat berusia 18 sudah mulai mempunyai keinginan untuk lebih mendalami pembelajaran Pendidikan Agama Islam, kemudian menempuh pendidikan di sebuah perkuliahan yang terletak di Desa Prenduan, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, nama perkuliahan tersebut ialah Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan Semenep.

Daftar Isi

Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I: Pendidikan Islam
     A. Pengertian Pendidikan Islam
     B. Tujuan Pendidikan Islam
     C. Konsep Pendidikan Islam pada Masa Walisongo
     D. Wacana Pendidikan Islam Pada Masa Walisongo
Bab II: Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrohim)
     A. Sejarah Sunan Gersik
     B. Strategi Pendidikan Islam pada Masa Sunan Gresik
     C. Model Pendidikan Islam pada Masa Sunan Gresik
     D. Ajaran Pendidikan Islam pada Masa Sunan Gresik
Bab III: Sunan Ampel (Raden Rahmat)
     A. Sejarah Sunan Ampel
     B. Strategi Pendidikan Islam pada Masa Sunan Ampel
     C. Model Pendidikan Islam pada Masa Sunan Ampel
     D. Ajaran Pendidikan Islam pada Masa Sunan Ampel
Bab IV: Sunan Bonang (Makhdum Ibrohim)
     A. Sejarah Sunan Bonang
     B. Strategi Pendidikan Islam pada Masa Sunan Bonang
Bab V: Sunan Drajat (Raden Qosim)
     A. Sejarah Sunan Drajat
     B. Strategi Pendidikan Islam pada Masa Sunan Drajat
     C. Media Pendidikan Islam pada Masa Sunan Drajat
     D. Ajaran Pendidikan Islam Pada Masa Sunan Drajat
Bab VI: Sunan Kudus (Ja'far Shadiq)
     A. Sejarah Sunan Kudus
     B. Strategi Pendidikan Islam pada Masa Sunan Kudus
     C. Model Pendidikan Islam pada Masa Sunan Kudus
     D. Ajaran Pendidikan Islam Pada Masa Sunan Kudus
Bab VII: Sunan Giri ( Raden Pakul/ Ainul Yaqin)
     A. Sejarah Sunan Giri
     B. Model Pendidikan Islam pada Masa Sunan Giri
     C. Strategi Pendidikan Islam pada Masa Sunan Giri
     D. Ajaran Pendidikan Islam pada Masa Sunan Giri
Bab VIII: Sunan Kalijaga (Raden Sa'id)
     A. Sejarah Sunan Kalijaga
     B. Strategi Pendidikan Islam Pada Masa Sunan Kalijaga
     C. Media Pendidikan Islam Pada Masa Sunan Kalijaga
     D. Ajaran Pendidikan Islam pada Masa Sunan Kalijaga
Bab IX: Sunan Muria (Raden Umar Said)
     A. Sejarah Sunan Muria
     B. Model Pendidikan Islam pada Masa Sunan Muria
     C. Strategi Pendidikan Islam pada Masa Sunan Muria
     D. Ajaran Pendidikan Islam pada Masa Sunan Muria
Bab X: Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
     A. Sejarah Sunan Gunung Jati
     B. Media Pendidikan Islam pada Masa Sunan Gunung Jati
     C. Strategi Pendidikan Islam pada Masa Sunan Gunung Jati
     D. Ajaran Pendidikan Islam pada Masa Sunan Gunung Jati
Daftar Pustaka
Biodata Penulis
Sampul Belakang